PERCOBAAN 2
DESAIN DAN PENALAAN PID KONTROL
A. Tujuan
1. Laptop
2. Software MATLAB R2015a
C. Dasar Teori
C. 1. Kontroler P, PI, PID
Gambar 2.1 Diagram blok kontroler PID (Gunterus, 2004, dalam Setyawan, dkk,
2015)
Dimana:
dan dengan
apabila
Maka persamaan Kontroller PID dalam bentuk diskrit adalah sebagai berikut
(Bennet, 1988, dalam Thiang, dkk, 2004):
Dimana:
Sn= Jumlah error
Sn-1= jumlah error sebelumnya
en= error sekarang
en-1= error sebelumnya
mn= output sekarang
Kurva berbentuk S mempunyai dua konstanta, waktu tunda (delay time) L dan
waktu konstanta T. Waktu tunda dan waktu konstanta ditentukan dengan menarik
garis lurus pada titik infleksi dari kurva berbentuk S dan menentukan titik
singgung dari garis lurus dengan sumbu waktu dan garis c(t)=K. Dari Gambar
2.2 terlihat bahwa kurva reaksi berubah naik, setelah selang waktu L (Ogata,
2010).
Tipe Kontroler Kp Ti Td
P T/L ~ 0
PI 0,9 T/L L/0,3 0
PID 1,2 T/L 2L 0,5L
Tabel 2.1 Penalaan Parameter PID dengan Metode Kurva Reaksi (Wicaksono,
2004).
Gambar 2.3 Osilasi Berkesinambungan dengan periode Pcr (Pcr diukur dalam
detik) (Ogata, 2010)
Dari sini, Penguatan kritis Kcr dan periode Pcr dapat ditentukan. Ziegler dan
Nichols menyarankan untuk menentukan nilai parameter Kp, Ti, dan Td
berdasarkan tabel berikut (Ogata, 2010):
Tipe Kontroler Kp Ti Td
P 0.5 Kcr 0
1
PI 0.45 Kcr Pcr 0
1.2
PID 0.6 Kcr 0.5 Pcr 0.125 Pcr
Tabel 2.2 Penalaan Parameter PID dengan metode osilasi (Ogata, 2010)
Karena tidak semua proses dapat mentolerir keadaan osilasi dengan amplitudo
tetap, Cohen – Coon berupaya memperbaiki metode osilasi dengan menggunakan
metode quarter amplitude decay. Respon loop tertutup sistem, pada metode ini,
dibuat sehingga respon berbentuk quarter amplitude decay. Quarter amplitude
decay didefinisikan sebagai respon transien yang amplitudonya dalam periode
pertama memiliki perbandingan sebesar seperempat (1/4) (Wicaksono, 2004).
bersama. Anda dapat mengubah jumlah waktu dan rentang nilai masukan
yang ditampilkan, anda dapat memindahkan dan mengubah ukuran jendela
scope, dan anda dapat memodifikasi nilai-nilai parameter scope selama
simulasi. Sinyal masukan pada scope akan ditampilkan setelah simulasi
berhenti, dan anda dapat mengklik ganda blok scope untuk menampilkan
sinyal keluaran. Blok scope menugaskan warna-warna pada tiap elemen sinyal
dengan urutan ini: yellow, magenta, cyan, red, green, dan dark blue. Ketika
lebih dari enam sinyal ditampilkan, scope akan mengulangi warna-warna
tersebut dengan urutan yang telah ditentukan (Sianipar, 2015).
Blok Step menghasilkan suatu sinyal tangga di antara dua level pada
waktu tertentu. Jika waktu simulasi kurang dari nilai parameter step time,
maka keluaran blok merupakan nilai parameter initial value (Sianipar,
2015).
4.7 Blok
D. Prosedur Percobaan
D.1 Open Loop
1) Membuat fungsi transfer sesuai dengan format yang diberikan
(𝑎)(𝑏)
𝐺(𝑠) =
(𝑠 + 𝑎)(𝑠 + 𝑏)
a = tanggal lahir ; b = bulan lahir
2) Membuat model diagram bloknya pada simulink
plot(t,y)
Praktikumtitle('Respon
Dasar Sistem Kendali/F1B017009
rangkaian dgn masukan step’)
ylabel('Respon (y)')
xlabel('Waktu (Detik)')
gridon
Desain dan Penalaan PID Kontrol
6) Melihat dan mengamati respon yang dihasilkan kemudian catat nilai – nilai
Tr, Ts, %OS ke dalam tabel 1.2 di data hasil. Untuk melihat nilai-nilai
tersebut, gunakan perintah stepinfo(nama_variabel_output); pada
matlab
7) Selanjutnya gunakan metode autotunning dengan menggunakan diagram blok
PID yang sudah ada di library simulinknya. Susun rangkaian sesuai gambar di
bawah ini. Klik diagram PID tersebut, lalu klik tombol tune. Selanjutnya klik
apply lalu ok.
8) Lihat dan amati hasilnya. Klik show parameter untuk melihat parameter-
parameternya dan catat hasilnya
9) Bandingkan ketiga rangkaian tadi dengan menghubungkan ketiganya sesuai
dengan gambar di bawah ini :
(𝑏)
𝐺(𝑠) =
(𝑠 2
+ 𝑎)
a = tanggal lahir ; b = bulan lahir
b) Membuat model diagram bloknya pada simulink
plot(t,y)
title('Respon rangkaian dgn masukan step’)
ylabel('Respon (y)')
xlabel('Waktu (Detik)')
grid on
f) Melihat dan mengamati respon yang dihasilkan kemudian catat nilai – nilai
Tr, Ts, %OS ke dalam tabel 2.2 di data hasil. Untuk melihat nilai-nilai
tersebut. gunakan perintah stepinfo(nama_variabel_output); pada
matlab.
h) Lihat dan amati hasilnya. Klik show parameter untuk melihat parameter-
parameternya. Catat hasilnya ke dalam tabel 2 pada data hasil
i) Bandingkan ketiga rangkaian tadi dengan menghubungkan ketiganya sesuai
dengan gambar di bawah ini
E. Data Hasil
No Fungsi Transfer Tanpa controller Dengan controller PID metode ZN1 Autotunning
Table 1.2. Perbandingan spesifikasi performasi system dengan perhitungan, tanpa kontroler dan dengan kontroler
menggunakan metode ZN 1 berdasarkan percobaan open loop
No Fungsi Transfer Tanpa controller Dengan controller PID metode ZN2 Autotunning
Table 2.2. Perbandingan spesifikasi performasi system dengan perhitungan, tanpa kontroler dan dengan kontroler
menggunakan metode ZN 1 berdasarkan percobaan close loop
DAFTAR ISI
Ogata, K. 2010. Modern Control Engineering Fifth Edition. Prentice Hall: New
York.
Sianipar, R.H. 2015. Simulink Matlab: Belajar dari Contoh. Penerbit Andi:
Yogyakarta