Anda di halaman 1dari 14

FAKULTAS KEDOKTERAN – UNIVERSITAS DIPONEGORO

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
KEPERAWATAN JIWA

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA: WAHAM CURIGA


PADA KLIEN Tn.W DI URJ RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

I. IDENTITAS
Inisial : Tn W
Umur : 38 Tahun
Alamat : Kudus
Informan : keluarga dan pasien
Tgl Pengkajian : 9 Mei 2005
RM No : 011206

II. ALASAN MASUK


Merasa akan dibunuh oleh tetangga
III. FAKTOR
PREDISPOSISI
Tn W sering lupa, bicara melantur, melamun, tidak pernah selesai dalam
melakukan pekerjaan. Tn W mengeluh “Saya nggak bisa tidur mbak, mudah
terbangun, sudah melamar pekerjaan tidak diterima. Tn W mengatakan “ saya
tidak lulus SPG, dan saya cerai dengan isteri saya, kemudian ketiga anak saya
meninggal, sedih banget mbak!”, “Bapak saya mau dibunuh oleh keluarga
tetangga saya, saya takut, benci, saya kok seperti dikejar-kejar, dirumah saya
dikurung di dalam rumah oleh orang tua, mereka takut saya pergi, biar saya
bunuh saja mereka (tetangga) sebelum saya dibunuh mereka!”
Masalah keperawatan : Gangguan proses piker: waham curiga
IV. FISIK
Tanda –tanda vital :
T : 110/80 mmHg RR : 18 x / menit
N : 80 x / menit S : 37 0 C
BB : 52 kg
Keluhan fisik yang dirasakan klien adalah badannya selalu terasa lemas
seperti tidak bertenaga. Klien tampak pucat.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
: Klien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
: Wanita
: Laki-laki
: Sakit Jiwa ( Ibu klien )
: cerai
Dalam keluarga tidak terdapat yang menderita sakit seperti klien. Klien rajin
kontrol ke RSJ. Ketiga anak Tn W meninggal saat masih bayi, dan Tn W
bercerai dari istrinya.
Masalah Keperawatan : Berduka disfungsional
2. Konsep diri
a. Peran diri
Klien di kurung, dan tidak pernah bekerja
b. Harga diri
Pasien merasa malu karena dikira gila oleh tetangga.”Aku nggak sakit
mbak, dikira aku gila, padahal aku sebenarnya mau dibunuh tetangga.”
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
Klien mengatakan bahwa orang yang paling disenangi dalam keluarga
adalah ibunya. Dan klien tidak pernah bergaul karena dikurung.
Masalah keperawatan: interaksi social, kerusakan
4. Spiritual
Klien dan keluarganya beragama islam, klien jarang melakukan ibadah
sholat.
Masalah keperawatan : Distress spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, rambut bersih kurang rapi.
Masalah keperawatan : -
2. Pembicaraan
Klien dalam berbicara jelas Saat berbicara klien tampak terburu-buru
Masalah keperawatan : -
3. Aktivitas Motorik
Klien tidak terlihat lesu
Masalah keperawatan : -
4. Interaksi selama wawancara
Saat wawancara klien kooperatif, kontak mata dengan lawan bicara ada
Masalah Keperawatan : -
5. Proses pikir
Pada saat wawancara klien mengalami blocking atau sering tidak mampu
menjawab apa yang ditanyakan.
Masalah keperawatan : Proses pikir, perubahan
6. Memori
Klien masih ingat saat cerai dulu, dan masih ingat nama anggota
keluarganya.
Masalah keperawatan : -
7. Daya tilik diri
Klien merasa dirinya tidak gila akan tetapi klien tahu kalau dirinya
sekarang berada di RSJ.
Masalah keperawatan : Proses pikir, perubahan
VII. KEBUTUHAN
PERSIAPAN PULANG
Kebutuhan pulang yang disiapkan adalah penggunaan obat yang benar.
MEKANISME KOPING
Jika pasien merasa curiga dengan tetangganya maka ia akan marah-marah
Masalah keperawatan: interaksi social, kerusakan
VIII. MASALAH
PSIKOSOSIAL
Pasien mengalami gangguan interaksi dengan tetangganya
Masalah keperawatan: interaksi social, kerusakan
IX. PENGETAHUAN
Klien merasa tidak mampu dan terbatas pengetahuannya tentang gangguan
jiwa yang dialami.
X. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Skizofrenia akut
Terapi medik : CPZ 1 x 100 mg
HLP 3 x 5 mg
THP 2 x 2 mg
Modicate IM satu ampul
XI. DAFTAR MASALAH
1. Perubahan proses piker: waham curiga
2. Berduka disfungsional
3. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
4. Distress spiritual
5. Interaksi social: kerusakan

XII. ANALISA DATA


NO DATA MASALAH
1 S: Resiko
 Tn W mengatakan:”Dirumah mencederai diri
saya dikurung oleh orang tua, mereka takut dan orang lain,
saya pergi! Biar saya bunuh saja mereka lingkungan
(tetangga) sebelum saya dibunuh mereka!”
 Keluarga mengatakan bahwa
Jika Tn W merasa curiga dengan tetangganya
maka ia akan marah-marah.
O:
Tatapan mata klien tampak ada kebencian

2. S: Perubahan proses
Tn W mengeluh: “Bapak saya mau dibunuh piker: waham
oleh keluarga tetangga saya, saya takut, saya curiga
kok seperti dikejar-kejar,
O:
Tampak ekspresi curiga dari Tn W
3 S: Gangguan konsep
 Pasien merasa malu karena dikira gila oleh dri : harga diri
tetangga.”Aku nggak sakit mbak, dikira aku rendah
gila, padahal aku sebenarnya mau dibunuh
tetangga.”
O:
 Pasien memutus kontak mata, memalingkan
mukanya
4. S: Berduka
 Saya gak bisa tidur mbak, mudah terbangun, disfungsional
sudah melamar pekerjaan tidak
mendapatkannya. Tn W mengatakan “ Saya
tidak lulus SPG, dan saya cerai dengan isteri
saya, kemudian ketiga anak saya meninggal,
sedih banget mbak!”,
O:
Mata pasien berkaca-kaca

XIII. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri, orang


lain dan lingkungan

Perubahan
proses pikir:
waham curiga

Gangguan konsep diri :


Harga diri rendah

Berduka disfungsional

XIV. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
perubahan proses piker : waham curiga
2. Perubahan proses piker: waham berhubungan dengan harga diri rendah
3. Harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DI RSJ DAERAH Dr. AMINOGONDHOHUTOMO SEMARANG
Nam Klien: Tn. W
Ruang: URJ
Tgl Diagnosa Rencana tindakan keperawatan Implementasi keperawatan Evaluasi
Keperawatan
9/05/05 Resiko TUM: TUK 1: S:
mencederai diri, Klien terhindar dari mencederai diri, 1. Membina hubungan saling percaya:  Klien mengatakan; “Nama
orla,dan orla, dan lingkungan a. Menyapa klien dengan ramah: saya ‘W’, Bapak siapa?
lingkungan TUK 1: b. Memperkenalkan diri  “Saya mau kita ngobrol”
Setelah dilakukan 1 kali pertemuan, c. Mengajak klien jabat tangan  Keluarga mengatakan klien
klien dapat membina hubungan saling d. Tanyakan nama dan panggilan sudah lama seperti ini
percaya dengan perawat. kesukaan  Klien mengatakan:”Dulu
e. Jelaskan tujuan interaksi awalnya begini mbak:….”
f. Tunjukkan sikap empati dan O:
menerima klien apa adanya  Klien tampak mau berkenalan
g. Beri perhatian dan penghargaan dan mengobrol
pada klien  Klien kooperatif
h. Jangan membantah wahamnya  Klien explore perasaan
2. Menjaga A:
untuk tidak membantah waham klien . TUK 1 tercapai
3. Yakinkan bahwa klien dalam keadaan P:
terlindungi, mengatakan bahwa Lanjutkan intervensi oleh
perawat akan menemani klien dan keluarga dengan memberikan
klien berada di tempat aman, gunakan pendidikan kesehatan pada
keterbukaan, kejujuran, jangan keluarga terlebih dulu.
meninggalkan klien sendirian.
4. Menanyakan apakah wahamnya
mengganggu aktivitas sehari-harinya
FAKULTAS KEDOKTERAN – UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI DI URJ

Masalah Utama: Perubahan proses pikir : waham


Pertemuan :I
Tanggal : 9 Mei 2005
Kondisi Klien :
Klien tenang, kooperatif, merasa curiga jika ada orang yang
berkumpul dan berbincang
Diagnosa Keperawatan :
Resiko Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
berhubungan dengan waham curiga
Tujuan Khusus :
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan :
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan interaksi
3. Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang
4. Mewawancarai dan mengobservasi kondisi klien secara langsung dan
dari keluarga.
I. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik : “ Halo Pak , selamat pagi ?”
2. Evaluasi / validasi : “ Bagaimana keadaan Bapak hari ini ? “
3. Kontrak :
“ Kenalkan nama saya Atik, nama Bapak siapa ? Bapak senang dipanggil
siapa? Usia bapak berapa ? Bapak sudah berkeluarga atau belum? Rumah
Bapak dimana ? dirumah tinggal dengan siapa? Bapak mempunyai
kegemaran apa ? Kalau dirumah apa peran Bapak ? Bapak kerja
dimana ?”
“ Pak hari ini kita akan membicarakan tentang keluhan yang Bapak
rasakan Bagaimana Bapak mau kan ?” Bapak tidak usah khawatir, karena
kita berada di tempat yang aman. Saya dan teman-teman perawat disini
akan selalu menjadi teman dan membantu Bapak “.

I. FASE KERJA
1. “Bapak tahu tidak sekarang berada dimana ? Bapak tadi kesini diantar
oleh siapa ? coba mana tunjukkan ?”
2. Menanyakan identitas pengantar/ keluarga pengantar klien :
“Siapa nama bapak ? Alamat dimana ? apa hubungan dengan klien ?
bagaimana klien bisa dibawa ke RSJ ?”
3. “Apa penyebab klien dibawa ke RSJ ? marah-marah, mengamuk, berdiam
diri dikamar ?”
4. “Apa tanda-tanda yang diperlihatkan klien sewaktu dirumah ?”
5. “Apakah penyakit ini yang pertama kali atau sudah berkali-kali, apa
gejalanya mirip ? sembuh atau tidak ? Berobat teratur atau tidak ? Apakah
penyakit yang sekarang lebih berat/ ringan dari pada yang dulu ?”
6. “Adakah kejadian yang luar biasa sebelum timbulnya penyakit yang
mungkin menyebabkan gangguan jiwa ?”
7. “Bagaimana sifat dan perilaku klien sebelum sakit ?”
8. “ Apakah dalam keluarga ada yang sakit ingatan ( jiwa ) siapa ? dan
apakah gejala mirip dengan klien atau tidak ?”
9. “ Bagaimana riwayat pribadi klien ? sewaktu kelahiran, masa kanak-
kanak, remaja dan dewasa muda ?”
10. “Bagaimana dengan hasil pemeriksaan fisik pada klien ?”
11. “ Bagaimana kesadaran, sikap dan tingkah laku klien ?
12. “Pak saya ingin tahu, sekarang hari/bulan/tanggal berapa ya ? apakah hari
ini pagi, siang atau sore ?
13. “Bagaimana perasaan Bapak hari ini, susah, takut sedih atau khawatir ?”
14. “ Apakah Bapak pernah mendengar suara-suara atau bisikan pada
telinga ?”
15. “Apakah Bapak pernah melihat bayangan / barang yang aneh atau setan-
setan ataupun orang yang sudah meninggal ?”
16. “Apakah Bapak merasakan adanya sesuatu / binatang yang merayap di
tubuh ?”
17. “Apakah Bapak merasa diperlakukan dengan tidak adil ? apakah Bapak
merasa bersalah ?”
18. “Apakah ada orang yang menuduh, menganiaya, mengancam atau
mengejar-kejar Bapak?”
19. “Apakah Bapak merasa kemasukan roh orang lain atau setan ?”
20. “Apakah Bapak merasa pikirannya dikendalikan / diketahui orang lain ?”
21. “ Apakah Bapak meyakini sesuatu yang ada dalam diri Bapak ?”
22. “Apakah Bapak mengakui bahwa diri Bapak adalah seorang yang
mempunyai kekuatan ?”
23. “Apakah Bapak seorang dewa, presiden ataukah mengidolakan seseorang
atau sesuatu yang mempunyai kekuatan ?”
24. “ Apakah Bapak merasa curiga terhadap orang lain yang dekat dengan
Bapak ?”
25. “Apakah klien masih mampu mengingat masa lalu ?”
26. “Mengkaji tentang konsep diri klien :
a. ” Apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai ? bagian mana ? apa
alasan tidak disukai ?”
b. “ Apa jenis kelamin bapak? apa perasaan sdr mempunyai jenis
kelamin itu ?apakah ada kesulitan dalam memerankan ?
c. “ Tugas apa yang diberikan pada klien saat dirumah, dimasyarakat?
Mampu tidak klien melaksanakan ?”
d. “ Apa yang menjadi cita-cita Bapak ? Apa harapan sdr terhadap tubuh,
status, tugas dan lingkungan ?”
e. “ Apakah klien mampu bersosialisasi ? Apakah klien mempunyai
banyak teman ? bagaimana pergaulan klien ?Siapakah orang terdekat
klien ?”

II. FASE TERMINASI


1. “Sementara cukup dulu yang kita bicarakan hari ini ya Bapak …”
2. “Saya sangat senang dan menghargai karena Bapak sudah bisa
mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau berteman dengan saya”
3. “ Besok kita bertemu lagi ya… dan membicarakan tentang kemampuan
yang dimiliki Bapak . Nanti yang akan mengajak bincang-bincang adalah
teman saya yang ada dibangsal. Jadi untuk waktu dan tempat nanti kita
bicarakan lagi. Bagaimana Bapak setuju kan ?
4. “ Baiklah Bapak sampai ketemu lagi, terima kasih .

Semarang, Mei 2005


Praktikan,

Atiek Murharyati
NIM. G6B205005

Anda mungkin juga menyukai