Job Description
Job Description
Beranda
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu keadaan dimana ginjal mengalami kelainan struktur
atau gangguan fungsi yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan.
Penyakit ginjal kronik bersifat progresif dan ireversibel (pada tahap lanjut tidak dapat pulih
kembali)
Terapi pengganti ginjal terdapat beberapa macam :
1) Hemodialisa (HD).
2) CAPD (continous Ambulatory Peritoneal Dialysis).
3) APD ( Automated Peritoneal Dialysis).
4) Transparasi Ginjal.
Hemodialisis (HD)
Yaitu biasa dikenal dengan “cuci darah” adalah proses dialysis yang paling banyak dilakukan
diindonesia .proses ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut dialiser yang berfungsi
sebagai “ginjal buatan”.
Pada Hemodialisa darah dipompa keluar dari tubuh kemudian masuk kedalam dialiser.didalam
dialiser,darah dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses ultrafiltrasi (penyaringan) dengan
menggunakan cairan dialisat (suatu cairan khusus untuk dialysis ),kemudian darah yang sudah
bersih dialirkan kembali kedalam tubuh.
Zat- zat racun sisa metabolisme di produksi tubuh secara trus menerus setiap saat,sehingga
apabila tidak dikeluarkan akan terjadi penumpukan sisa metabolisme yang berbahaya bagi
pasien. Oleh karenanya Hemodialisis harus dilakukan 2-3 kali semingggu dirumah sakit.Untuk
setiap kalinya membutuhkan waktu 4-5 jam.
Pada pasien yang akan menjalani Hemodialisis perlu dipersiapkan akses vaskuler untuk keluar
dan masuknya darah dari tubuh.akses vaskuler ini dapat berupa akses temporer (sementara),yaitu
berupa kateter yang dipasang pada pembuluh darah vena dileher atau paha dan akses permanen
yang biasanya dibuat dilengan bawah yang disebut Arteriovenous Fistula atau lebih popular
disebut CIMINO. Namun dapat juga dibuat dari pembuluh darah lain (graf).
Kelebihan HD
Pemberuab diet lebih liberal,sehingga pasien dapat mengkonsumsi protein lebih banyak untuk
mengurangi protein yang hilang selama HD dibanding dengan pasien tanpa dialisa.
Kondisi pasien terpantau dengan baik,karena prosedur HD dilakukan di Rumah Sakit oleh
tenaga kesehatan terlatih.
Kekurangan HD
Rentan terhadap penularan virus/bakteri melalui darah
Kadar hemoglobin lebih rendah sehingga kebutuhan eriropoietin akan lebih tinggi.
Dapat terjadi komplikasi pada akses vascular.
Diet pada pasien Hemodialisis
Pasien yang menjalani hemodialisis akan lebih longgar dalam menjalani diet disbanding dengan
pasien penyakit ginjal kronik sebelum menjalani hemodialisis,trutama karena pembatasan asupan
protein tidak lagi dilakukan.
Kebutuhan protein yang dianjurkan cukup tinggi,yaitu 1.2 gr/kg/berat badan/hari,dengan 50 %
asupan protein berasal dari protein hewani (seperti ayam,daging,telur dll) dan 50% lagi berasal
dari sumber protein nabati (seperti tahu dan tempe).sementara untuk kebutuhan energi yaitu 30-
35 kkal/kg berat badan/hari .sangat perlu diperhatikan adalah asupan cairan yang dibatasi sesuai
dengan jumlah urin yang keluar,karena jika tidak ,maka cairan akan memumpuk didalam
tubuh,sehingga mengakibatkan edema( pembengkakan) dibeberapa bagian tubuh.
Agar tidak terjadi penumpukan cairan maka jumlah cairan yang boleh dikonsumsi dalam satu
hari yaitu sebanyak :
500 ml + jumlah urin dalam satu hari
Disamping itu asupan garam juga harus dibatasi yaitu sebanyak 2,5 gr gram/hari,begitu pula
dengan asupan kalium dan fosfor.
Peritoneal Dialysis
Merupakan terapi pengganti ginjal dengan menggunakan membran peritoneum yang ada di perut
sebagai filter (saringan) ada dua jenis peritoneal dialysis yaitu continous Ambulatory Peritoneal
dialysis (CAPD) dan Auto mated Peritoneal Dialysis (APD).Terapi CAPD sudah mulai banyak
digunakan di Indonesia,namun untuk APD masih belum digunakan.
CAPD (Continuous Ambulatori Peritoneal Dialysis)
CAPD merupakan jenis dialysis yang menggunakan membrane peritoneum (selaput yang
melapisi perut dan membungkus organ dalam perut) sebagai penyaring darah,sehingga darah
tidak perlu dikeluarkan dari tubuh pasien seperti halnya proses Hemodialisis.
Karena menggunakan membran peritoneum,terapi ini tidak harus dilakukan di rumah sakit,serta
tidak perlu menggunakan mesin seperti halnya Hemodialisis .CAPD menggunakan alat yang
lebih sederhana dan peraktis ,oleh karena itu CAPD dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien
dirumah ataupun di tempat lainya,asalkan tempat tersebut terjaga kebersihanya.
CAPD dilakukan setiap hari sebanyak 3-4 kali dengan cara memasukan cairan kedalam rongga
peritoneum.
Kekurangan CAPD
Resiko infeksi (pritonotis) terjadi apabila pasien tidak hati-hati dalam mengganti cairan/kurang
menjaga sterilitas (kebersihan) alat.
Dapat menyebabkan timbulnya rasa jenuh,karena harus melakukan hal yang sama setiap hari.
Adanya cairan didalam perut membuat pasien tidak nyaman dan mengganggu.
Cenderung memudahkan terjadinya hernia dan sakit punggung/pinggang.
Transplantasi Ginjal
Transplantasi Ginjal adalah suatu metode terapi pengganti ginjal dengan cara memanfaatkan
sebuah ginjal sehat yang berasal dari donor ginjal melalui prosedur pembedahan .ginjal sehat
dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor hidup) atau yang baru saja meninggal
(donor cadaver).ginjal cangkokan inilah yang akan kemudian mengambil alih fungsi kedua ginjal
yang sudah rusak .
Kedua ginjal lama ,walaupun sudah tidak banyak berperan namun tetap berada pada posisinya
semula,tidak dibuang ,kecuali jika ginjal lama ini dapat menimbulkan komplikasi infeksi atau
tekanan darah tinggi.
Prosedur bedah transplantasi ginjal biasanya membutuhkan waktu antara 3 sampai 6 jam.ginjal
baru ditempatka pada rongga perut bagian bawah dekat daerah panggul agar terlindung oleh
tulang panggul.
Setelah transplantasi ginjal selesai dilakukan ,biasanya akan terjadi reaksi penolakan terhadap
ginjal baru tersebut ,yaitu reaksi dimana system tubuh mrnyerang ginjal baru yang
dicangkokkan.oleh karena itu dokter akan memberikan obat imunosupresan untuk mencegah
reaksi penolakan tersebut.obat imunosupresan harus diminum setiap hari selama ‘ginjal baru’
berfungsi.reaksi penolakan bisa tetap terjadi walaupun penderita sudah minum obat
imunosupresan.
Obat imunosupresan akan memecah cadangan protein tubuh,serta melemahkan daya tahan
tubuh,sehingga dapat mempermudah timbulnya infeksi .beberapa jenis obat imunosupresan juga
dapat menyebabkan katarak,diabetes,asam lambung berlebihan,tekanan darah tinggi ,dan
penyakit tulang .namun tidak semua pasien cangkok ginjal (resipien) akan mengalami hal ini.
Keuntungan transplantasi ginjal
Ginjal baru akan bekerja seperti halnya ginjal yang normal.
Rehabilitasi pasien sangat baik.
Pasien mempunyai resiko kesakitan dan mematikan lebih sedikit dibandingkan dialysis.
Kwalitas hidup lebih baik.
Kekurangan transplantasi ginjal
Kesulitan mecari donor ginjal.
Penderita harus rutin minum obat imunosupresan.
Diet pada pasien transplantasi ginjal
Setelah pasien menjalani transpalasi ginjal,maka pasien akan menjalani dua tahapan diet .untuk
satu bulan pertama pasien dianjurkan menjalani diet tinggi protein,dengan kebutuhan protein
sebesar 1.3 gr/kg berat badan /hari .serta kebutuhan energi normal 35 kkal/kg berat
badan/hari.selanjutnya setelah 1 bulan berikutnya apabila tidak ada keluhan pada ginjal baru
pasien,maka pasien dapat mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang,dengan asupan
protein normal,yaitu 1.0 gr/kg berat badan/hari dengan kebutuhan energy yang sama.
Untuk kebutuhan cairan,Natrium,Kalium dan Fosfor, biasanya tidak perlu ada pembatasan
khusus.
Dialysis dan asam keto
Pasien yang tlah menjalani dialysis (terapi pengganti ginjal ) seperti : hemodialisis maupun
dialysis peritoneal ,memiliki resiko terjadinya penurunan kondisi tubuh,yang dapat berakibat
buruk .salah satu factor utama penyebab penurunan kondisi tubuh tersebut adalah malnutrisi
.sekitar 50-70% pasien yang menjalani dialysis mengalami malnutrisi tersebut.
Malnutrisi adalah suatu kondisi berkurangnya asupan kalori (dengan atau tanpa disertai
berkurangnya zat gizi lainya) yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan antara asupan
dan kebutuhan zat gizi.malnutrisi pada akhirnya menyebabkan berbagai gangguan
metabolik,penurunan fungsi jaringan dan hilangnya massa tubuh (penurunan berat
badan).malnutrisi biasanya diikuti oleh rendahnya kadar albumin serum pasien,yang akan
berdampak buruk bagi pasien.
Kurangnya asupan zat giji karena berkurangnya konsumsi makanan,infeksi serta ikut
terbuangnya zat gizi pada saat proses dialysis .menurunya nafsu makan pasien disebabkan karena
:
Dialysis tidak adekuat
Obat-obat yang menyebabkan dyspepsia (gangguan pencernaan).
Perubahan rasa pada makanan.
Depresi
Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya asupan energy maupun protein sehingga cadangan
protein yang ada didalam tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein.apabila hal ini
berlanjut terus-menerus pasien akan mengalami malnutrisi.
Asam keto merupakan bentuk sederhana dari protein yang bebas nitrogen,sehingga dapat lebih
mudah diserap oleh tubuh untuk mencukupi kebutuhan protein tanpa memperburuk kondisi
ginjal yang masih tersisa .Disamping itu asam keto juga dapat membantu menurunkan kadar
fosfor dalam tubuh.
Asam keto rantai cabang juga dapat membantu menaikkan kadar albumin pada pasien yang
mengalami malnutrisi ,serta mencegah hiperfiltrasi.
Konsumsi asam keto secara tratur ditambah dengan konsumsi makanan yang mencukupi ,akan
memperbaiki status gizi pasien ,sehingga kualitas hidup pasien yang menjalani dialysis dapat
ditingkatkan.
Tips untuk pasien terapi pengganti ginjal :
Pada pasien yang menjalani terapi pengganti ginjal kadang-kadang mengalami beberapa kendala
,berikut tips cara mengatasinya :
Apabila mengalami mual,makanlah makanan dengan porsi sedikit tapi sering,serta kunyah
makanan secara perlahan .
Apabila mengalami susah buang air besar ,konsumsilah cukup sayur-sayuran dan buah-buahan
sebagai sumber serat,namun pilihkah yang berkalium rendah.
Untuk mengurangi rasa haus,kurangi konsumsi makanan yang terlalu asin,makan permen
asam,ataupun mengulum es.
Apabila perut terasa penuh ,makanlah dalam jumlah kecil,makan secara perlahan dan
prioritaskan makanan sumber lauk seperti daging,ayam,ikan dll
Apabila nafsu makan menurun dikarenakan hilangnya rasa makanan,hal yang perlu dilakukan
:
Pastikan gigi dan gusi tidak bermasalah.
Pertajam rasa makanan dengan menggunakan berbagai bumbu.
Untuk mencegah ataupun mengurangi depresi dapat dilakukan cara sebagai berikut :
Habiskan waktu bersama dengan orang-orang yang kita saying.
Lakukan hal-hal yang membuat kita merasa senang
Ikutlah berbagai kegiatan perkumpulan pasien penyakit ginjal,adar dapat bertukar pengalaman
dengan pasien-pasien lainnya.
Hj.NURJANAH
NIP.19740930.200604.2.008
Diposkan oleh nata prawira di 21.23 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
1) Ruang Dokter.
2) Ruang Tunggu Pasien.
3) Ruang Pasien disesuaikan dengan jumlah Bed.
4) Gudang tempat alat dan cairan.
5) Ruang U/ Tehnisi.
6) Ruang tempat sampah.
7) Ruang Re-Use.
8) Kamar ganti perawatan .
9) Wastafel .(4)
10) Kamar mandi pasien. (2)
11) Ruang Shalat.
12) Ruang RO.
13) Ruang observasi.
Mengetahui
Kepala Ruangan Hemodialisa
RSUD Indramayu
Hj.NURJANAH
Diposkan oleh nata prawira di 19.17 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
1) Menyiapkan mesin HD
2) Memasang BL (Blood Line).
3) Menyiapkan dialyzer sesuai dengan jadwal pasien .
4) Menimbang berat badan pasien ,Pre HD dan Post HD.
5) Melaksanakan Anamnesa dan pemeriksaan tanda vital pasien.
6) Menyiapkan Alat-alat untuk persiapan Akses.
7) Memprogram rencana penarikan dan waktu dialysis.
8) Melakukan akses sampai dengan pengahiran sesuai dengan S.O.P .
9) Melakukan Observasi setiap jam.
10) Mendampingi visit Dokter ,apabila ada tambahan resep harus dicatat distatus pasien.
11) Merencanakan tranfusi pada pasien yang Anemis ( HD < 8 gram %).
12) Melakukan penkes kepada semua pasien .( sesuai jadwal penkes )
13) Melakukan cek Laboratorium sesuai program dan hasilnya dicatat dalam status pasien.
14) Menyiapkan alat apabila ada rencana pasien fungsi Acites.
15) Melakukan operan apabila apabila tindakan sudah selesai.
16) Mencatat pemakaian pengeluaran Consumable setiap hari.
17) Melakukan pengisian informed consent pada pasien baru dan pasien tranveling.
18) Melakukan cek ulang Laboratorium ( HBSAg ) pada pasien traveling.
19) Melakukan pengecekan pemakaian dialyzer pada pasien sesuai dengan program.
20) Menerima apabila ada pengiriman barang dari PT.Sinar Roda dan PT.singaji.
Diposkan oleh nata prawira di 19.14 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Mengetahui
Kepala Ruangan Hemodialisa
RSUD Indramayu
Hj.NURJANAH
Diposkan oleh nata prawira di 19.09 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Mengetahui
Kepala Ruangan HEmodialisa
RSUD Indramayu
Hj.NURJANAH
Diposkan oleh nata prawira di 19.08 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
undangan irr
Kepada Yth
Unit Hemodialisa
Wilayah Pernefri Korwil Jabar
Di
tempat
Dengan Hormat
Dalam rangka pembinaan unit hemodialisis di lingkungan Pernefri Korwil Jabar dan Banten
dengan ini kami mengundang bapak/ibu/saudara dalam acara pertemuan rutin yang yang Insya
Allah akan diselenggarakan pada :
Untuk itu kami mohon unit hemodialisis mengirimkan stafnya 2-3 orang yang terdiri perawat, dr
umum dan dr Sp.PD (konfirmasi kehadiran bisa dikirimkan melalui email ke
herryherdiat99@gmail.com atau ke PPGII Jawa Barat)
Hormat Kami
ttd
HEMODIALISIS
Tindakan Hemodialisis adalah salah satu tindakan terapi pengganti ginjal untuk pasien yang
mengalami Penyakit Ginjal Tahap Akhir atau ESRD ( Endstage Renal Diases )
Terdapat 2 prinsip dasar pada Hemodialisis yaitu Difusi dan Ultrafltrasi
Durasi HD
Disesuaikan dengan kebutuhan individu tiap HD dilakukan Time Dialisis 4-5 jam Frekuensi 2X
perminggu
Pemeriksaan Penunjang
a. Lab : Hb, Ht, Leucocyf, Trambocyt, Nat, Kalium, Cat, Ureum, Kreatinin, Hbsg, AGD, GD
b. Pemeriksaan Jantung atau Eks
c. Pemeriksaan Radiologi/Thoray Photo
1. 1.Pasien diharuskan hadir jam 07.00 WIB bagi pasien yang dialisis pagi, jam 12.00 WIB bagi
pasien yang dialisis siang .
2. 2.Sebelum proses hemodialisis dimulai pasien harus melengkapi semua surat administrasi
(persyaratan Sktm/Jamkesmas/Askes).
3. 3.Sebelum dipanggil pasien tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan.
4. 4.Pada saat petugas melaksanakan tindakan tidak diperkenankan penunggu berada dalam
ruangan hemodialisa.
5. 5.Setiap pasien wajib diantar/ditunggu oleh keluarga.
6. 6.Penunggu pasien yang berada didalam ruangan tidak boleh lebih dari satu orang.
7. 7.Anak kecil dibawah usia 12 tahun dilarang masuk.
8. 8.Apabila berhalangan hadir pasien / keluarga wajib memberi kabar minimal sehari
sebelumnya.
23 dializer
Mengetahui
Kepala Ruangan Hemodialisa
Hj. NURJANAH
NIP. 19740930.200604.2.008
Blog Archive
About Me
nata prawira
Lihat profil lengkapku
Popular Posts
Terapi pengganti ginjal
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu keadaan dimana ginjal mengalami kelainan
struktur atau gangguan fungsi yang sudah berlangsung le...
HEMODIALISIS
Tindakan Hemodialisis adalah salah satu tindakan terapi pengganti ginjal untuk pasien
yang mengalami Penyakit Ginjal Tahap Akhir atau ESRD ...
(tanpa judul)
undangan irr
Followers
Sample text
Sample Text
Sample Text
Copyright (c) 2012 HEMODIALISA RSUD INDRAMAYU. Designed by Digital Designs and
Autoradio Einbauanleitung, autoradio einbau, shop für radioadapter