Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI MANAJEMEN

Biaya Produksi dan Biaya Pembantu

Oleh:

I GEDE DANY SATRIYA UPADANA (1781621008)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

1
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES

PRODUCT AND SERVICE COSTING: JOB-ORDER SYSTEM


Karakteristik Proses Produksi
Manajemen biaya umumnya menilai proses produksi. Manajemen biaya
dimodelkan setelah proses produksi untuk mempermudah manajer dalam memantau
kinerja ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi bertujuan untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa yang nyata. Bisa saja setiap produk yang diproduksi dapat memiliki
karakter yang berbeda satu dan lainnya. Karakteristik produk inilah yang mampu
menentukan pendekatan terbaik dalam menentukan system manajemen biaya.
1. Perusahaan Manufaktur versus Perusahaan Jasa
Dalam kegiatan operasinya perusahaan manufaktur menggabungkan bahan baku,
tenaga kerja, dan overhead untuk memproduksi produk baru. Sistem akuntansi yang
masih tradisional lebih menekankan pada manufaktur dan mengabaikan jasa.
Dewasa ini perkembangan ekonomi mengarahkan pada orientasi jasa. Manajer
diuntut untuk mampu menelusuri biaya jasa yang diserahkan sama akuratnya dengan
mereka menelusuri harga pokok produksi. Perusahaan manufaktur memiliki
persediaan bahan baku, pasokan, barang dalam proses, dan barang jadi.
Kompleksnya persediaan dalam pemanufakturan, sehingga menghabiskan waktu
lebih banyak pada perusahaan pemanufakturan dalam akuntansi untuk biaya
persediaan.
2. Produk dan Jasa Unik Terhadap Produk dan Jasa Terstandarisasi
Ada cara lain dalam menentukan biaya yaitu berdasarkan tingkat keunikan. Jika
perusahaan memproduksi produk yang unik, dalam batch kecil, dan jika produk-
produk tersebut menimbulkan biaya-biaya yang berbeda, maka perusahaan harus
menelusuri biaya-biaya dari tiap produk atau batch. Hal yang terpenting disini
adalah bahwa biaya satu produk identik dengan biaya produk lainnya. Karenanya,
perusahaan jasa dapat pula menggunakan pendapatan perhitungan harga pokok
proses. Hal yang menarik, perusahaan cenderung ke arah perhitungan harga pokok
pesanan karena meningkatnya keragaman produk.

2
Merancang Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi yang baik adalah system akuntansi yang bersifat fleksibel dan
dapat diandalkan. Sistem tersebut diharapkan mampu dalam memenuhi kebutuhan
akumulasi biaya, pengukuran biaya, serta pembebanan biaya. Sistem ini terdiri dari
akumulasi biaya, pengukuran biaya, perhitungan biaya sebenarnya, perhitungan biaya
normal, pembebanan biaya, pentingnya biaya unit bagi perusahaan, informasi biaya unit
yang diproduksi, informasi biaya unit yang diproduksi, dan memilih tingkat kegiatan.
Sistem Perhitungan Harga Pokok Pesanan: Gambaran Umum
Berdasarkan keunikan produknya perushaan manufaktur dan jasa
dikelompokkan dalam dua jenis. Terdapat dua system pembebanan biaya yang telah
dikembangkan. : perhitungan harga pokok pesanan dengan perhitungan harga pokok
proses. Pada perusahaan pesanan, menggumpulkan biaya berdasarkan pekerjaan
memberikan informasi penting bagi manajemen. Biaya bahan baku langsung
dibebankan pada pekerjaan dengan menggunakan dokumen formulir permintaan bahan
baku. Tenaga kerja langsung dihubungkan dengan tiap pekerjaan tertentu. Alat dengan
mana biaya tenaga kerja langsung dibebankan pada pekerjaan individu adalah sumber
yang dikenal sebagai tiket waktu. Pekerjaan dibebankan biaya overhead dengan
menggunakan tarif overhead yang ditentukan sebelumnya. Jam tenaga kerja langsung
merupakan ukuran yang digunakan untuk menghitung biaya overhead. Sekali pekerjaan
selesai, jumlah biaya produksinya dihitung, pertama dengan menjumlahkan biaya bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead dan kemudian menjumlahkan
jumlah individu ini. Jumlah keseluruhannya dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi
untuk memperoleh biaya unit.
Perhitungan Harga Pokok Pesanan: Gambaran Arus Biaya Khusus
Arus biaya adalah cara menghitung biaya dari titik biaya tersebut terjadi ke titik
biaya tersebut diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Hal penting dalam sistem
harga pokok pesanan adalah arus biaya produksi. Beberapa perhitungan tersebut adalah:
Akuntansi Untuk Bahan Baku, Akuntansi Untuk Jam Kerja, Akuntansi Untuk
Overhead, Akuntansi Untuk Biaya Overhead yang Sebenarnya, Akuntansi Untuk
Barang Jadi, Akuntansi Untuk Harga Pokok Penjualan, Akuntansi Untuk Biaya Non
Produksi.

3
Tarif Overhead Tunggal Terhadap Ganda
Terkadang penggunaan tarif tunggal berdasarkan jam tenaga kerja langsung
dalam membebankan overhead pada pekerjaan dapat menimbulkan pembebanan biaya
yang tidak adil. Hal ini terjadi jika jam tenaga kerja langsung tidak berhubungan
dengan konsumsi sumber daya overhead.
Tarif departemen dapat memberikan keakuratan perhitungan harga pokok
produk untuk beberapa perusahaan, bahkan lebih memperhatikan pada bagaimana biaya
overhead dibebankan mungkin penting bagi perusahaan lain. Keakuratan perhitungan
harga pokok produk yang lebih tinggi dimungkinkan melalui penggunaan pendorong
kegiatan yang berhubungan dengan non-volume.

PRODUCT AND SERVICE COSTING: PROCESS SYSTEM APPROACH


Sistem Proses Biaya: Berdasarkan Operasional dan Konsep Biaya
1. Arus Biaya
Arus biaya untuk sistem harga pokok proses pada dasarnya serupa dengan
perhitungan sistem harga pokok pesanan. Terdapat dua perbedaan utama. Pertama,
suatu sistem harga pokok pesanan mengakumulasi biaya produksi berdasarkan
pekerjaan dan sistem harga pokok proses mengakumulasi biaya produksi berdasarkan
proses. Kedua, untuk perusahaan manufaktur, sistem harga pokok pesanan
menggunakan satu proses akuntansi, sedangkan sistem harga pokok proses
menggunakan proses akuntansi di semua proses.
2. Laporan Produksi
Laporan produksi dibagi menjadi bagian informasi unit dan bagian informasi
biaya. Laporan produksi menelusuri arus unit melalui departemen, memperlihatkan
perhitungan biaya unit, dan menyatakan pembagian biaya departemen untuk periode
yang dilaporkan.
3. Biaya Unit
Pada dasarnya, perhitungan biaya unit dalam sistem proses sangat sederhana.
Pertama, hitung biaya produksi untuk departemen proses untuk suatu periode waktu
tertentu. Kedua, hitung keluaran dari departemen proses untuk periode waktu yang
sama. Terakhir, biaya unit untuk proses dihitung dengan membagi biaya-biaya
periode tersebut dengan keluaran periode tersebut. Tetapi adanya persediaan barang

4
dalam proses memperumit difinisi biaya dan keluaran yang diperlukan untuk
perhitungan biaya unit.
Alokasi Biaya
Merupakan biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama, yang terjadi ketika
sumber daya yang sama digunakan dalam keluaran dua atau lebih jasa atau produk,
disebut sebagai biaya bersama (commont cost). Contohnya: upah yang dibayarkan pada
penjaga keamanan di suatu pabrik merupakan biaya bersama semua produk berbeda
yang diproduksi di pabrik tersebut
Jenis Jenis Departemen
Dalam model fungsi diperusahaan, obyek biaya adalah departemen. Terdapat
dua kategori departemen yaitu: Departemen produksi dan departemen pendukung.
Departemen produksi secara langsung bertanggung jawab pada pembuatan produk atau
jasa yang dijual pada pelanggan. Departemen produksi adalah departemen secara
langsung mengerjakan produksi yang diproduksi. Contoh, departemen pengesahan dan
perakitan. Departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang
diperlukan oleh departemen produksi.
Jenis Jenis Dasar Alokasi
Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung. Oleh sebab itu, biaya
departemen pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi. Faktor-faktor
penyebabnya adalah variabel atau aktivitas dalam departemen produksi, yang
menyebabkan munculnya biaya jasa pendukung. Dalam memilih dasar pengalokasian
biaya departemen pendukung, berbagai usaha harus dilakukan untuk mengidentivikasi
faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya). Menggunakan faktor penyebab akan
menghasilkan biaya produk yang lebih akurat. Selanjutnya, jika faktor penyebab
diketahui, para manajer dapat mengontrol konsumsi jasa pendukung dengan lebih baik.
Tujuan Alokasi
Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasi biaya departemen
pendukung ke departemen produksi, dan akhirnya ke produk tertentu:
Menghasilkan satu kesepakatan harga yang menguntungkan, menghitung profibilitas
lini produk, memprediksi pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian,
menilai persedian, dan memotivasi para manajer.

5
Dengan mengalokasikan biaya para manejer departemen produksi bertanggung
jawab atas kinerja ekonomi unit mereka, suatu organisasi dapat memastikan bahwa para
manejer akan menggunakan suatu jasa hingga manfaat marginal suatu jasa sama dengan
biaya marginalnya.
Pengalokasian Biaya Satu Departemen Ke Departemen Lainnya
1. Tarif Pembebanan Tunggal
2. Tarif Bembebanan Berganda
3. Penggunaan Aktual Versus yang di Anggarkan
Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung
Dalam menentukan metode alokasi biaya departemen pendukung yang digunakan,
perusahaan hatus menetapkan batasan ineraksi departemen pendukung. Berikut 3
metode alokasi biaya departemen, yakni; metode langsung, metode Berurutan, metode
timbal balik.
Tarif Overhead Departemen Dan Perhitungan Biaya Produk
Tarif biaya overhead dihitung dengan menembahkan biaya pendukung yang
dialokasikan ke biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri pada departemen
produksi dan membaginya dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja
langsung atau jam mesin.
Alokasi Biaya Patungan
Produk patungan(joint product) adalah dua atau lebih produk yangdiproduksi
secara simultan dengan proses yang sama hingga pada titik ”pemisahan”. Titik
pemisahan (split off point) adalah titik yang produk patungannya menjadi terpisah dan
bisa diidentifikasi.
1. Akuntansi untuk Biaya Produk Patungan
a.Metode Unit Fisik
b. Metode Nilai Penjualan Saat Pemisahan
c. Metode Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasikan
2. Produk Sampingan
Proses Produk patungan menghasilkan output yang terdiri atas dua ataulebih
produk yang di produksi secara simultan. Produk sampingan (by products)memiliki
nilai penjualan yang relatif kurang signifikan sehingga tidak dimasukkankedalam
biaya produk patungan.

Anda mungkin juga menyukai