KEPUTUSAN DIREKTUR
Nomor:
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
(DPJP) DI RUMAH SAKIT AVISENA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AVISENA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AVISENA
TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN DOKTER
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP) DIRUMAH
SAKIT AVISENA.
KEDUA : Tugas DPJP dan pola operasional diuraikan dalam pedoman yang
terlampir menyangkut antara lain (1) Melaksanakan Asuhan Medis,
(2) Memberi informasi kepada pasien tentang hak dan kewajibanya,
(3) Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan penyakit pasien.
Ditetapkan di : Cimahi
Pada tanggal : Juli 2019
1. Definisi
a. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) : adalah dokter yang bertanggung
jawab sepenuhnya atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien di Rumah Sakit
Umum Avisena (apabila pasien hanya perlu asuhan dari 1 orang dokter)
b. DPJP utama : adalah dokter koordinator yang memimpin proses pengelolaan
asuhan medis bagian pasien yang harus dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang
dokter.
c. DPJP tambahan : adalah dokter yang ikut memberikan asuhan pada seorang pasien,
yang oleh karena kompleksitas penyakitnya memerlukan perawatan bersama oleh
lebih dari 1 orang dokter.
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini berlaku pada semua ini pelayanan rumah sakit yang meliputi : IGD,
Rawat Jalan, Rawat Inap, Kamar Bedah, Kamar Bersalin, Hemodialisa dan sarana pelayanan
medis.
BAB III
TATA LAKSANA
2. Penentuan DPJP
a. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah sakit baik rawat
jalan, IGD maupun rawat inap.
b. DPJP menandatangani lembar DPJP dikolom nama dokter .
c. Apabila dari IGD maupun rawat jalan DPJP belum ditentukan, maka petugas
ruangan wajib segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien tersebut.
d. Apabila pasien dirawat bersama maka petugas ruangan juga wajib melakukan
klarifikasi siapa DPJP utama dan siapa DPJP Tambahannya.
a. Jadwal konsulen jaga di IGD; konsulen juga hari itu menjadi DPJP dari semua pasien
masuk pada hari tersebut, kecuali kasus surat rujukan.
b. Surat rujukan langsung kepada konsulen ; dokter spesialis yang dituju otomatis
menjadi DPJP pasien tersebut, kecuali dokter yang dituju berhalangan, maka beralih
ke konsulen jaga hari itu.
c. Atas permintaan keluarga ; pasien dan keluarga berhak meminta salah seorang dokter
spesialis untuk menjadi DPJP nya sepanjang sesuai dengan disiplinnya. Apabila
penyakit yang di derita pasien tidak sesuai dengan disiplin dokter dimaksud, maka
diberi penjelasan kepada pasien atau keluarga dan bila pasien atau keluarga tetap
pada pendiriannya maka dokter spesialis yang dituju yang akan mengonsulkan
kepada disiplin yang sesuai.
d. Hasil rapat komite medis pada kasus tertentu ; pada kasus yang sangat kompleks atau
sangat spesifik maka penentuan DPJP berdasarkan rapat komite medis.
4. Rawat Bersama
a. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang/ disiplin dan
kompetensinya saja. Bila ditemukan yang memerlukan penanganan mutu disiplin
lain, maka perlu dilakukan bersama.
b. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplin lain sesuai
kebutuhan.
c. Segera ditentukam siapa yang menjadi DPJP Utama dengan beberapa cara antara
lain;
a. Penyakit yang terberat, atau
b. Penyakit yang memerlukan tindakan segara atau
c. Dokter yang pertama mengelola pasien
7. DPJP Utama Di OK
Adalah dokter operator yang melakukan oprasi dan bertanggung jawab atas seluruh
kegiatan pembedahan, sedangkan dokter anaestesi sebagai DPJP tambahan. Dalam
melakukan tugas mengikuti SPO masing-masing, akan tetapi semua harus mengikuti
prosedur Save Surgery check (sign in, time out dan sign out) serta dicatat dalam berkas
rekam medis.
8. Pengalihan DPJP
a. Pengalihan DPJP di IGD
Pada pelayanan di IGD, dalam memenuhi respons timer yang adekuat dan demi
keselamatan pasien, maka apabila konsulen jaga tidak dapat dihubungi dapat
dilakukan pengalihan DPJP kepada konsulen lain yang dapat segera dihubungi.