PENDAHULUAN
Oklusi adalah berkontaknya permukaan oklusal gigi geligi rahang atas dengan
permukaan oklusal gigi geligi rahang bawah pada saat rahang atas dan rahang bawah
menutup. Maloklusi adalah oklusi yang menyimpang dari keadaan normal, terdapat
ketidakteraturan gigi atau penempatan lengkung gigi di luar rentang normal. Maloklusi
bicara dan psikososial yang berkaitan dengan estetika. Maloklusi merupakan masalah
gigi yang paling umum dikeluhkan seseorang, sehingga memiliki keinginan untuk
rahang yang dapat menyebabkan gigi berada diluar lengkung rahang dan kadang-
kadang terdapat rotasi gigi. Thomson menyatakan bahwa gigi rotasi pada rahang atas
dapat diakibatkan karena adanya gigi-gigi yang berjejal.2 Faktor penyebab terjadi gigi
rotasi yaitu ketidakteraturan posisi gigi, bentuk gigi permanen yang tidak normal.
Cross bite adalah suatu kondisi dimana satu atau beberapa gigi mengalami
malposisi ke arah bukal atau lingual atau labial terhadap gigi antagonisnya.
Berdasarkan lokasinya cross bite dapat dibedakan menjadi 2 yaitu cross bite anterior
dan cross bite posterior.4 Anterior crossbite disebut juga gigitan silang, merupakan
kelainan posisi gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior
rahang bawah. Anterior Crossbite dapat dijumpai pada anak terutama pada periode gigi
bercampur. Kasus ini sering menjadi keluhan pasien oleh karena menimbulkan
trauma oklusi.5
Berdasarkan jenis alat yang dipakai untuk merawat maloklusi dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu alat ortodonti lepasan dan alat ortodonti cekat. Alat ortodonti lepasan
adalah alat ortodonti yang dapat dipasang dan dilepas sendiri oleh pasien,
penggunaannya sangat praktis dan lebih mudah dibersihkan dibandingkan dengan alat
ortodonti cekat namun kekurangannya kurang efektif untuk menggerakan banyak gigi.
Alat ortodonti cekat adalah alat yang digunakan untuk kasus tertentu dengan
1.3 TUJUAN