DAN PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi yang diajarkan sekolah dasar terbagi atas beberapa disiplin ilmu.
Salah satu bidang ilmu yang diajarkan di sekolah dasar adalah Matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang tingkat keberhasilan
dari sudut hasil masih kurang. Banyak ditemui di lapangan siswa harus
mendapat nilai kecil pada mata pelajaran ini, siswa malas menyelesaikan
tugas-tugas mata pelajaran matematika dengan alasan tidak mengerti dan
sulit ataupun disaat proses pembelajaran keluar masuk kelas serta
melaksanakan aktivitas yang tidak mendukung proses pembelajaran
matematika.
Hal ini sangat sejalan yang dinyatakan oleh Oemar Hamalik bahwa
penggunaan asas aktifitas besar nilainya bagi pengajaran para siswa, karena
:
1. Mendengarkan
2. Memandang
3. Meraba, membau, dan mencicipi/mengecap
4. Menulis atau mencatat
5. Membaca
6. Membuat ikhtisar atau ringkasan
7. Mengamati tabel-tabel, diagram, dan bagan-bagan
8. Menyusun paper atau kertas keja
9. Mengingat
10. Berfikir
11. Latihan atau praktek.
Oleh sebab itu peneliti tertarik ingin melakukan suatu penelitian tindakan
sebagai upaya dalam melakukan perbaikan terhadap pembelajaran melalui
strategi berdiri dan berhitung dengan judul “Penerapan strategi
pembelajaran Berdiri dan Berhitung untuk meningkatkan aktivitas belajar
Matematika siswa III MI Al-Fattaah Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru”.
B. Rumusan Masalah
C. Defenisi Istilah
1. Aktivitas adalah kegiatan: kerja atau salah satu kegiatan kerja yang
dilaksanakan di tiap bagian Yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas.
2. Belajar adalah merupakan intraksi individu terhadap lingkungannya.
Pendapat mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
3. Aktifitas belajar adalah kerja atau salah satu kegiatan kerja yang
dilaksanakan di tiap bagian dalam suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku.
4. Strategi pembelajaran berdiri dan berhitung merupakan cara cepat
untuk memperkenalkan sesama peserta terutama di kelas yang besar.
1. Tujuan Penelitian
Report this ad
2. Manfaat Penelitian
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoretis
1. Aktivitas Belajar
a) Pengertian
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat
interaksi individu dengan lingkungan Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat
dipahami bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku pada diri sendiri
berkat adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk
belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengagn aktif, berarti mereka
mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan
otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan, atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang adala
dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut
serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga
melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana
yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasir, atau hanya menerima dari
guru, ada kecenderungagn untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Oleh
sebab itu, diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikat infomrasi yang baru
saja diterima dari guru. Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat
informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Mengapa demikian?
Karena salah satu factor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah
factor kelemahan otak manusia itu sendiri. Belajar yang hanya mengandalkan
indera pendengaran mempunyai beberapa kelemahan, padahal hasil belajar
seharusnya disimpan sampai waktu yang lama. Kenyataan ini sesuai dengan kata-
kata mutiara yang diberikan oleh seorang filosof kenamaan dari Cina, Konfusius.
Dia mengatakan: apa yang saya dengar saya lupa, apa yang saya lihat, saya ingat,
apa yang saya lakukan, saya paham.
1. Visual activities
2. Oral activities
3. Listening aktivities
4. Writing activities
5. Drawing activities
6. Motor activities
7. Mental aktivities
8. Emotional activities
1. membaca
2. memperhatikan gambar
3. demontrasi
4. percobaan
1. menyatakan
2. merumuskan
3. bertanya
4. memberi saran
5. mengeluarkan pendapat
6. interviu
7. diskusi dan sebagainya
1. mendengarkan uraian
2. percakapan diskusi
3. musik
4. pidato
5. ceramah dan sebagainya.
1. menulis cerita
2. karangan
3. laporan
4. angket
5. menyalin dan sebagainya.
1. Mengambarkan
2. membuat grafik
3. peta dan sebagainya.
1. melakukan percobaan
2. membuat kontruksi
3. model mereparasi
4. bermain
5. berkebun
6. memelihara bintang dan sebagainya.
1. Menangkap
2. Mengingat
3. memecahkan soal
4. menganalisis
5. mengambil keputusan dan sebagainya.
1. menaruh minat
2. gembira
3. berani
4. tenang
5. gugup
6. kagum dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang terdiri dari
aktivitas jasmani dan rohani menyangkut aktivitas atau kegiatan siswa dalam
belajar sebagaimana kegiatan siswa pada umumnya, yaitu aktivitas visual,
oral, mendengarkan, mencatat, menggambar, bergerak, mental dan aktivitas
emosional.
1. Mendengarkan
2. Memandang
3. Meraba, membau, dan mencicipi/mengecap
4. Menulis atau mencatat
5. Membaca
6. Membuat ikhtisar atau ringkasan
7. Mengamati tabel-tabel, diagram, dan bagan-bagan
8. Menyusun paper atau kertas keja
9. Mengingat
10. Berfikir
11. Latihan atau praktek.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang terdiri dari
aktivitas jasmani dan rohani, menyangkut aktivitas atau kegiatan siswa dalam
belajar sebagaimana kegiatan siswa pada umumnya, yaitu aktivitas visual,
oral, mendengarkan, mencatat, menggambar, bergerak, mental dan aktivitas
emosional.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah seluruh aspek yang terdapat dalam diri individu yang
belajar, baik aspek fisiologis (fisik) maupun aspek psikologis (psikhis).
Orang yang belajar membutuhkan fisik yang sehat. Fisik yang sehat akan
mempengaruhi seluruh jaringan tubuh sehingga aktivitas belajar tidak rendah.
Keadaan sakit pada pisik/tubuh mengakibatkan cepat lemah, kurang bersemangat,
mudah pusing dan sebagainya. Oleh karena itu agar seseorang dapat belajar
dengan baik maka harus mengusahakan kesehatan dirinya.
Perhatian adalah keaktipan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek, baik
didalam maupun di luar dirinya. Makin sempurna perhatian yang menyertai
aktivitas maka akan semakin sukseslah aktivitas belajar itu. Oleh karena itu, guru
seharusnya selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya agar aktivitas
belajar mereka turut berhasil.
(2) Pengamatan
Pengamatan adalah cara mengenal duia riil, baik dirinya sendiri maupun
lingkungan dengan segenap panca indera. Karena fungsi pengamatan sangat
sentral, maka alat-alat pengamatan yaitu panca indera perlu mendapatkan
perhatian yang optimal dari pendidik, sebab tidak berfungsinya panca indera akan
berakibat terhadap jalannya usaha pendidikan pada anak didik. Panca indera
dibutuhkan dalam melakukan aktivitas belajar .
(3) Tanggapan
Tanggapan adalah gambaran ingatan dari pengamatan, dalam mana obyek yang
telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan. Jadi, jika
prosese pengamatan sudah berhenti, dan hanya tinggal kesan-kesannya saja.
(4) Fantasi
(5) Ingatan
(6) Bakat
Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan
dan sudah ada sejak manusia itu ada. Hal ini dekat dengan persoalan intelegensia
yang merupakan struktur mental yang melahirkan :kemampuan” untuk
memahami sesuatu. Kemampuan itu menyangkut: achievement, capacity dan
aptitude (Sardiman, 2008:46).
(7) Berfikir
Berfikir adalah merupakan aktivitas mental untuk dapat merumuskan pengertian,
mensintesis dan menarik kesimpulan.
(8) Motif
Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Apabila aktivitas
belajar itu didorong oleh suatu motif dari dalam diri siswa, maka keberhasilan
belajar itu akan mudah diraih dalam waktu yang relative tidak cukup lama.
1. Faktor Eksternal
Menurut Ngalim Purwanto, faktor eksternal terdiri atas: 1), keadaan keluarga, 2)
guru dan cara mengajar 3), alat-alat pelajaran, 4) motivasi sosial, dan 5)
lingkungan serta kesempatan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dibawah ini:
a) keadaan keluarga
c) alat-alat pelajaran
Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk
belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan
guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat
belajar anak-anak.
d) motivasi sosial
Aktifitas belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si
subjek belajar, banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak faktor
yang mempengaruhinya itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi
faktor intern (dalam diri) si subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar diri) si
subjek belajar.
a. Pengertian
B. Langkah-Langkah Pelaksanaan
Gunakan lima sampai dua puluh pertanyaan. Tetap berada dalam satu
kategori atau campurkanlah kategori diatas. Lakukan apapun yang
mungkin menarik minat para peserta anda. Kegiatan tersebut akan berjalan
dengan sangat baik jika sebagian dari pernyataan anda berlaku pada
hamper seluruh peserta dan sebagian berlaku pada sebagian kecil peserta.
Mungkin juga akan berakhir dengan seluruh audiens berdiri, seperti.
“Berdirilah jika anda hidup!” atau “Berdirilah jika anda senangmelakukan
latihan ini.”
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada kaitan ataupun hubungan
yang sangat erat antara strategi pembelajaran berdiri dan berhitung dengan
aktivitas belajar siswa, dimana berdiri dan berhitung sebagai upaya-upaya
atau cara yang dilakukan demi tercapainya tujuan pembelajaran yaitu
aktivitas belajar yang optimal.
A. Kerangka Berpikir
B. Penelitian Relevan
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh A. Hamid dari
UIN Suska Riau tahun 2011 dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar
Pendidikan Agama Islam Melalui strategi pembelajaran Berdiri dan
Berhitung materi Membaca Ayat-ayat Pendek Al-Qur’an pada Siswa Kelas
VI Sekolah Dasar Negeri 009 Siak Kecamatan Siak Kabupaten Siak”.
Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan berjudul: Penerapan strategi
pembelajaran Berdiri dan Berhitung untuk meningkatkan aktivitas belajar
Matematika siswa III MI Al-Fattaah Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru.
C. Indikator Keberhasilan
Untuk lembaran observasi aktivitas siswa dinilai berdasarkan indikator berikut ini:
Indikator kinerja guru merupakan aktivitas-aktivitas guru yang akan dinilai selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi pembelajaran berdiri dan berhitung
minimal mendapatkan persentase ketercapaian dari seluruh indikator sebesar 80% atau paling
kurang berada pada kategori ‘baik’
Indikator kinerja siswa juga dianggap berhasil dengan menggunakan strategi pembelajara
berdiri dan berhitung minimal mendapatkan persentase ketercapaian dari seluruh indikator
sebesar 80% atau paling kurang berada pada kategori ‘baik’.
1. E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dibuat untuk menjawab perumusan masalah penelitian, adapun hipotesis
tindakan dalam penelitan ini adalah, melalui Penerapan strategi pembelajaran Berdiri dan
Berhitung dapat meningkatkan aktivitas belajar Matematika siswa kelas III MI Al-Fattaah
Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru.
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah guru serta siswa kelas III MI Al-Fattaah Kecamatan Lima
Puluh Pekanbaru dengan siswa sebanyak 15 orang. Adapun objek dalam penelitian ini adalah
meningkatkan aktivitas belajar Matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran
berdiri dan berhitung.
1. B. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III MI Al-Fattaah Kecamatan Lima Puluh
Pekanbaru dengan siswa sebanyak 15 orang, tahun pelajaran 2013-2014.
1. C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Classrom based action
research), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Peneliti dalam
penelitian ini sebagai pelaksana penelitian, pengumpul data, penganalisis data dan pelapor
hasil penelitian.
20
Gambar. 1
1. 2.
2. 3.
3. 4.
4. 5.
5. 6.
6. 7.
7. 8.
8. 9.
9. 10.
10. 11.
11. 12.
12. 13.
13. 14.
14. 15.
Agar penelitian tindakan kelas ini berhasil dengan baik tanpa hambatan yang mengganggu
kelancaran penelitian, peneliti menyusun tahapan-tahapan yang dilalui dalam penelitian
tindakan kelas, yaitu:
1. Tahap perencanaan
2. Mempersiapkan bahan pelajaran.
Sebelum strategi pembelajaran berdiri dan berhitung diterapkan maka guru perlu
mempersiapkan terlebih dahulu materi pelajaran.
Peneliti merencanakan penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus saja, dimana dalam
setiap siklusnya tersebut terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan.
1) Menyiapkan RPP
1. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan merujuk pada langkah-langkah yang tertuang dalam RPP, adapun
tindakan dalam penelitian ini adalah:
1. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa anda ingin mengadakan sebuah survey cepat,
untuk membantu semua peserta mengenal “siapa yang ada di sini hari ini?”
2. Guru meminta siswa untuk beridri dan berhitung
3. Guru mengembangkan pernyataan-pernyataan yang akan menjadi minat berdasarkan
kategori-kategori seperti
Dalam pelaksanaan penelitian ini juga melibatkan observer atau pengamat. Tugas dari
observer tersebut adalah untuk melihat atau mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu dengan menggunakan lembar observasi. Hal
ini dilakukan untuk memberi masukan dan pendapat terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan, sehingga masukan-masukan dari pengamat dapat digunakan untuk memperbaiki
pembelajaran pada siklus II. Pengamatan ditujukan untuk melihat aktivitas guru dan siswa
ketika proses pembelajaran.
1. Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis, dari hasil observasi
guru dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi guru dan murid selama
pembelajaran berlangsung. Kegiatan refleksi dapat dilakukandengan langkah sebagai berikut:
1. Observasi
a) Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan akan terjadi.
b) Pengamat tinggal memberikan tanda cek (√) pada kolom yang dikehendaki pada format
tersebut.
1. Dokumentasi
Mengumpulkan informasi dan data yang diperoleh dari sekolah. Baik itu data mengenai
jumlah siswa, perkembangannya selama proses belajar mengajar berlangsung maupun nilai
yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah digunakan strategi pembelajaran berdiri dan
berhitung dalam mengajar. Adapun prosedur dokumentasi adalah sebagai berikut:
c) Menambahkan catatan yang akan memberikan keterangan mengenai suatu simbol atau
kegiatan contohnya foto.
Analisa data dilakukan dengan melihat aktiviatas guru dan aktivitas siswa. Teknik
pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dilakukan
untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung
menggunakan metode point of view. Observasi dilakukan dengan kolaboratif, yaitu dibantu
dengan teman sejawat. Setelah data terkumpul melalui observasi, data tersebut diolah dengan
menggunakan rumus persentase sebagai berikut:
Keterangan:
P = Angka persentase
Dalam menentukan kriteria penilaian tentang hasil penelitian yaitu keaktifan siswa, maka
dilakukan pengelompokkan atas 5 kriteria berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, Insan Madani CTSD, Edisi Revisi, Yogyakarta,
2008
Jurnal Teknologi Pendidikan, Padang: Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang, 2008
Melvin L. Silberman, Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka
Insani Madani, 2009
Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2008
Nana Sudjana, CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru 1989
Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2011,
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta. 2003
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Akasara, 2008
[1] Jurnal Teknologi Pendidikan, Padang: Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang, 2008,
hal. 57
[3] Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, Insan Madani CTSD, Edisi Revisi,
Yogyakarta, 2008, hal. xiv
[4] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. Bandung. Rosda. 2004. hlm 175
[7] Melvin L. Silberman. Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insani Madani, 2009, hal. 1
[8] Depdikbud, Kamus Besar Bahasa undonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, hlm. 23
[10] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta.2003
hlm 2
[11] Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2008, hlm. 14
[12] Hartono, PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan,
Pekanbaru: Zanafa, 2008, hlm.11
[13] Hisyam Zaini, dkk, Pembelajaran Aktif, Jakarta: CTSD, 2011, hlm. XVI
[18] Nana Sudjana, CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru 1989), h.
110
[20] Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2004, hlm. 107
[22] Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008, hlm. 45
[23] Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hlm. 145
[29] Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2004, hlm. 102-106
[32] Melvin L. Silberman. Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insani Madani, 2009, hal. 1
[33]Ibid. hal. 1
[34] Melvin L. Silberman. Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insani Madani, 2009, hal. 1
[35] A. Hamid, Meningkatkan Aktivitas Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui strategi
pembelajaran Berdiri dan Berhitung materi Membaca Ayat-ayat Pendek Al-Qur’an pada
Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 009 Siak Kecamatan Siak Kabupaten Siak, Pekanbaru:
UIN Suska Riau, 2011.
[36] Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 16
[37] Ibid.
[38] Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004).
h 43