INDIVIDUAL PSYCHOLOGY
DISUSUN OLEH :
Fakultas Psikologi
A. Latar Belakang
Psikologi Individual adalah salah satu aliran psikologi yang dirumuskan oleh
Alfred Adler. Awalnya Adler adalah salah orang yang bekerja sama dengan Freud dan para
psikoanalis lainnya, setelah 8-10 tahun bekerja sama, Adler menyimpang dari pemikiran
Freud. Menurut Adler masalah dalam kehidupan adalah yan menyangkut dengan sosial.
Bagi Freud, komponen yang paling esensi dari kehidupan manusia adalah kemampuan
untuk bercinta dan bekerja. Bagi Adler fungsi sehat tidak hanya bercinta dan bekerja, tetapi
perhatiannya lebih diarahkanbagi kesejahteraan bersama (sosial). Teori Psikologi
Individual sangat memberi konstribusi yang sangat berarti pada ilmu psikologi. Teorinya
merupakan cikal bakal dari teori humanistik seperti dikemukakan oleh Abraham Maslow,
Carl Ranson Rogers, teori lapangan oleh Kurt Lewin dan teori kognitif oleh George Kelly.
Makalah ini akan dibahas konsep dasar psikologi individual, Konsep-konsep
Pokok Teori Adler Sebagai Aliran Psikologi, pandangan tentang hakikat
manusia, perkembangan kepribadian, struktur kepribadian dari teori Adler, perkembangan
kepribadian abnormal, tujuan konseling daam psikologi individual, sumbangan dari
psikologi individual, teknik konseling, dan kelebihan dan kelemahan psikologi individual.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori individual psychology menurut Alfred Adler?
2. Apa saja konsep dasar individual psychology?
3. Bagaimana stuktur dan dinamika kepribadian manusia berdasarkan pandangan
individual psychology?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui teori individual psychology Alfred Adler.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan ciri ciri individual psychology.
3. Mahasiswa memahami struktur dan dinamika kepribadian manusai berdasarkan teori
individual psychology.
BAB II
PEMBAHASAN
6. Prinsip Tujuan Semu (Fictional Goals Principle) Meskipun Adler mangakui bahwa
masa lalu adalah penting, namun ia mengganggap bahwa yang terpenting adalah masa
depan. Yang terpenting bukan apa yang telah individu lakukan, melainkan apa yang
akan individu lakukan dengan diri kreatifnya itu pada saat tertentu. Dikatakannya,
tujuan akhir manusia akan dapat menerangkan perilaku manusia itu sendiri. Misalkan,
seorang mahasiswa yang akan masuk perguruan tinggi bukanlah didukung oleh
prestasinya ketika di Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah, melainkan tujuannya
mencapai gelar tersebut. usaha mengikuti setiap tingkat pendidikan adalah bentuk
tujuan semunya, sebab kedua hal tidak menunjukkan sesuatu yang nyata, melainkan
hanya perangkat semu yang menyajikan tujuan yang lebih besar dari tujuan-tujuan yang
lebih jauh pada masa datang. Dengan kata lain, tujuan yang dirumuskan individu adalah
semua karena dibuat amat ideal untuk diperjuangkan sehingga mungkin saja tidak dapat
direalisasikan. Tujuan fiksional atau semu ini tak dapat dipisahkan dari gaya hidup dan
diri kreatif. Manusia bergerak ke arah superioritas melalui gaya hidup dan diri
kreatifnya yang berawal dari perasaan rendah diri dan selalu ditarik oleh tujuan semu
tadi. Tujuan semu yang dimaksud oleh Adler ialah pelaksanaan kekuatan-kekuatan
tingkah laku manusia. Melalui diri keratifnya manusia dapat membuat tujuan semu dari
kemampuan yang nyata ada dan pengalaman pribadinya. Kepribadian manusia
sepenuhnya sadar akan tujuan semu dan selanjutnya menafsirkan apa yang terjadi
sehari-hari dalam hidupnya dalam kaitannya dengan tujuan semu tersebut.
Kesimpulan
Alfred Adler merupakan seorang yang dibesarkan pada kota yang sama, situasi dan
kondisi yang sama, dan lapangan kerja yang sama dengan Sigmund Freud, bahkan ia awalnya
merupakan pengikut setia aliran Freud. Akan tetapi berkat belajar dari pengalamannya dalam
menangani pasien, menjadikan ia seorang yang sama terkenalnya dengan gurunya Freud.
Walaupun dari substansi teorinya memiliki kontradiksi yang cukup tajam, bahkan perbedaan
ini memisahkan hubungan keduannya.
Berefleksi dari pengalaman menangani dan mengamati perilaku pasiennya, ia dengan
sistematis dan berangsur-angsur mematahkan pendapat Freud tentang perilaku manusia.
Berbeda dengan Freud, Adler mempunyai nilai lebih dalam teorinya, yang kami kira mampu
menarik banyak simpati kalangan praktisi psikologi waktu itu. Dimana ia menilai manusia
sebagai mahluk yang memiliki “power” untuk dapat hidup, walaupun hal itu digambarkan
sebagai suatu kompensasi dalam menyembunyikan dan menghilangkan segala kekurangan
dalam dirinya. Pendapat ini sepertinya memberikan “pencerahan baru” bagi dunia psikologi
yang pada saat itu terdominasi dengan “nalurisexual-nya Freud.
Teori psikologi individual Adler ini, memang lebih banyak berupaya menyadarkan
manusia, bahwa ia merupakan mahluk yang berdaya dan memiliki rasa sosial yang dalam,
sehingga itu pulalah ia dapat “survive” dalam menjalani hidup. Teori ini pula, memiliki
kekuatan dalam hal memprediksi perilaku manusia melalui tujuan semu atau akhir dari
perilaku yang diperbuatnya, sebagai tujuan akhir yang merupakan gambaran dari diri manusia
tersebut. hal ini sangat menarik karena merupakan pandangan yang kami kira sangat positif
dan futureristik, dan hal ini tentunya dapat membangkitkan semangat dan gaya hidup manusia
dalam melakukan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
http://amarsuteja.blogspot.com/2012/12/teori-psikoanalisis-oleh-alfred-adler.html
https://bogadri.blogspot.com/2014/11/psikologi-individual.html
https://dosenpsikologi.com/teori-adler-dalam-psikologi-kepribadian
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196010151987101-
ZULKIFLI_SIDIQ/PSIKOLOGI_INDIVIDUAL_ALFRED_ADLER.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9902/5/BAB%20II.pdf