Anda di halaman 1dari 2

Nutrisi

Dua nutrisi terpenting yang dibutuhkan oleh tulang adalah kalsium dan vitamin D. Kalsium adalah
pembangun utama jaringan tulang (kerangka tersebut menampung 99% simpanan kalsium tubuh).
Vitamin D adalah kunci dalam hal membantu tubuh untuk menyerap kalsium. Beberapa makanan, nutrisi
dan vitamin, selain kalsium dan vitamin D, yang dapat membantu mencegah osteoporosis dan
berkontribusi pada kesehatan tulang, otot dan sendi, di antaranya ada protein, buah-buahan dan sayuran,
serta vitamin dan mineral lainnya.

1. Protein
Kekurangan protein bisa menyebabkan penurunan kekuatan otot, menibgkatkan risiko
jatuh, dan memperlama pemulihan proses penyembuhan pada pasien yang mengalami patah
tulang. Daging merah tanpa lemak, unggas dan ikan, serta telur dan makanan dari susu, adalah
sumber protein hewani yang sangat baik. Sumber protein nabati dapat diperoleh dari kacang-
kacangan (mis. Lentil, kacang merah), produk kedelai (mis. Tahu), biji-bijian, kacang-kacangan dan
biji-bijian.
2. Buah-buahan dan saayuran
Buah-buahan dan sayuran mengandung vitamin, mineral, antioksidan dan garam alkali
yang bermanfaat untuk tulang. Studi telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi buah dan sayuran
yang tinggi mempunyai dampak yang menguntungkan pada kepadatan tulang pada pria dan
wanita lanjut usia.
3. Vitamin dan mineral lain
a) Vitamin B dan Homocysteine
Beberapa penelitian menunjukkan kadar asam amino homocysteine dalam darah
yang tinggi mungkin menunjukkan penurunan kepadatan tulang dan tingginya risiko
patah tulang pinggul pada lansia. Vitamin B6 dan B12, serta asam folat, berperan dalam
mengubah homocysteine menjadi asam amino lain untuk digunakan oleh tubuh, sehingga
ada kemungkinan bahwa mereka dapat memainkan peran pelindung dalam osteoporosis.
Penelitian sedang berlangsung apakah suplemen dengan vitamin B ini dapat mengurangi
risiko patah tulang.
b) Magnesium
Magnesium berperan penting dalam pembentukan mineral tulang. Lansia
berisiko kekurangan magnesium, karena penyerapan magnesium menurun dengan
bertambahnya usia. Sumber-sumber magnesium yang sangat baik termasuk sayuran
hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan.
c) Vitamin A
Peran vitamin A dalam osteoporosis masih kontroversial. Vitamin A hadir sebagai
senyawa yang disebut retinol dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti hati dan
jeroan lainnya, minyak ikan, makanan dari olahan susu dan kuning telur. Beberapa
makanan nabati mengandung prekursor vitamin A, misalnya dalam sayuran berdaun
hijau, dan buah-buahan dan sayuran berwarna merah dan kuning. Konsumsi vitamin A
dalam jumlah jauh di atas asupan harian yang direkomendasikan dapat memiliki efek
buruk pada tulang.
Asupan vitamin A yang tinggi seperti itu mungkin hanya bisa terjadi jika
mengkonsumsi suplemen secara berlebihan, dan asupan dari sumber makanan tidak akan
menimbulkan masalah. Penelitian lebih lanjut diperlukan tentang fungsi vitamin A dalam
kesehatan tulang, meskipun banyak negara saat ini berhati-hati untuk tidak
mengkonsumsi suplemen minyak hati ikan dan suplemen multivitamin secara bersamaan.
d) Vitamin K
Vitamin K diperlukan untuk mineralisasi tulang yang benar. Beberapa bukti
menunjukkan kadar vitamin K yang rendah menyebabkan penurunan kepadatan tulang
dan peningkatan risiko patah tulang pada orang tua. Sumber vitamin K bisa diperoleh dari
sayuran hijau seperti selada, bayam dan kol, hati dan beberapa keju fermentasi dan
produk kacang kedelai.
e) Zinc/seng
Mineral ini diperlukan untuk pembaruan dan mineralisasi jaringan tulang.
Kekurangan zinc biasanya berkaitan dengan kekurangan kalori dan protein. Tingkat
defisiensi seng pada orang tua berpotensi pada status tulang yang buruk. Sumber seng
diperoleh dari daging merah tanpa lemak, unggas, sereal gandum utuh, dan kacang-
kacangan.

Anda mungkin juga menyukai