Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 1
BAB I ............................................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 2
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Demokrasi .................................................................................................................... 2
1. Definisi Demokrasi ....................................................................................................................... 2
2. Hakikat Demokrasi ....................................................................................................................... 3
3. Demokrasi Sebagai Pandangan Hidup .......................................................................................... 3
4. Unsur-unsur Penegak Demokrasi.................................................................................................. 4
B. Jenis, Prinsip dan Parameter Demokrasi ..................................................................................... 6
1. Jenis-Jenis Demokrasi ................................................................................................................... 6
2. Prinsip-Prinsip Demokrasi ............................................................................................................ 7
3. Parameter Demokrasi .................................................................................................................... 8
C. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia ......................................................................... 9
1. Demokrasi Parlementer (1945-1959) ............................................................................................ 9
2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965) .............................................................................................. 9
3. Demokrasi Pancasila (1965-1998) .............................................................................................. 10
4. Demokrasi Pasca Orde Baru (1998-…) ...................................................................................... 11
BAB III....................................................................................................................................................... 12
PENUTUP.................................................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
1. Definisi Demokrasi
Pengertian demokrasi ditinjau secara bahasa (etimologis) terdiri dari dua kata yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang artinya rakyat atau penduduk, dan
“cratein” atau “cratos” yang artinya kekuasaan atau kedaulatan, dengan demikian
demokrasi secara bahasa diartikan sebagai keadaan negara yang mana kedaulatan dalam
system pemerintahannya ada di tangan rakyat, kekuasaan tertingginya berada dalam
keputusan bersama rakyat.
Adapun pengertian demokrasi secara istilah dipaparkan oleh beberapa ahli, sebagai
berikut :
1. Joseph Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk
mencapai keputusan politik di mana individu-individu memperoleh kekuasaan
untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat
2. Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa
3. Henry B Mayo mengartikan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu
sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas
oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan berkala
atas asas kesamaan dan diselenggarakan dengan menjamin prinsip kebebasan
politik
4. Affan Gaffar memaknai demokrasi dalam dua bentuk pemaknaan secara normatif
dan empirik, demokrasi normatif adalah demokrasi yang secara ideal hendak
dilakukan oleh sebuah negara, sedangkan demokrasi empiric adalah demokrasi
yang terwujud dalam dunia politik praktis1

2. Hakikat Demokrasi
Dari berbagai pendapat yang dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
hakikat demokrasi adalah sebagai suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta
pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan dalam penyelenggaraan
negara maupun pemerintahan ada di tangan rakyat, adapun kekuasaan pemerintahan berada
di tangan rakyat mengandung tiga pengertian, yaitu :

a. Pemerintahan dari rakyat (government of the people)


Dipahami sebagai hal yang behubungan dengan pemerintahan yang sah dan diakui,
serta mendapat pengakuan dan dukungan yang diberikan oleh rakyat.
b. Pemerintahan oleh rakyat (government by people)
Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan didasari atas kepentingan rakyat,
bukan atas dorongan diri dan keinginannya sendiri
c. Pemerintahan untuk rakyat (government for people)
Kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah dijalankan untuk
kepentingan rakyat, dan kepentingan rakyat harus didahulukan dan diutamakan.

Maka, suatu pemerintahan disebut demokratis secara hakiki apabila ketiga hal di
atas dapat terwujud dalam menjalankan dan menegakkan tata pemerintahan.2

3. Demokrasi Sebagai Pandangan Hidup


Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang demokratis dibutuhkan kultur
demokrasi, yang dapat tumbuh dan stabil apabila masyarakat pada umumnya mempunyai
sikap positif terhadap norma-norma dasar demokrasi yang di antaranya adalah, :

a. Pentingnya kesadaran akan pluralisme


Kesadaran akan pluralitas sangat penting bagi rakyat Indonesia yang merupakan
bangsa dengan keragaman etnis, budaya, agama, dan potensi alamnya.
b. Musyawarah

1
Dede Rosyada, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) : Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan
Masyarakat Madani, (Jakarta : ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003) hlm.110
2
Ibid, hlm.110-111
Semangat musyawarah menuntut agar setiap orang menerima akan adanya
kemungkinan bahwa belum tentu, dan tidak harus, seluruh keinginan atau pikiran
baik seseorang maupun kelompok akan diterima dan dilaksanakan sepenuhnya.
c. Pertimbangan moral
Pertimbangan moral menjadi acuan dalam melaksanakan demokrasi agar
memastikan bahwa cara sejalan dengan tujuan.
d. Pemufakatan yang jujur dan sehat
Pemufakatan yang dicapai dengan manipulasi atau taktik-taktik yang merupakan
hasil dari konspirasi, sesungguhnya bukan sekedar menjadi pemufakatan yang
curang, cacat, ataupun sakit, bahkan dapat disebut sebagai penghianatan pada nilai
dan semangat demokrasi.
e. Pemenuhan segi-segi ekonomi
Pemenuhan kebutuhan ekonomi yang mempertimbangkan keharmonisan dan
keteraturan sosial.
f. Kerjasama antar-warga masyarakat dan sikap mempercayai I’tikad baik masing-
masing
Jalinan dukung-mendukung antar berbagai unsur kelembagaan dan
kemasyarakatan menjadi segi penunjang efisiensi demokrasi.
g. Pandangan hidup demokratis harus dijadikan unsur yang menyatu dalam sistem
Pendidikan
Pendidikan demokrasi yang tidak terbatas pada kajian konsep verbalistik,
melainkan menyatu dalam interaksi dan pergaulan sosial baik di kelas atau di luar
kelas.3

4. Unsur-unsur Penegak Demokrasi


Tegaknya demokrasi sebagai sebuah tata kehidupan sosial dan sistem politik
bergantung pada tegaknya unsur-unsur penopang demokrasi itu sendiri, adapun unsur-
unsur yang menopang tegaknya demokrasi adalah sebagai berikut :

a. Negara Hukum

3
Ibid, hlm.112-116
Konsep negara hukum di Eropa Kontinental dikembangkan dengan istilah
rechtsstaat , sedangkan dalam tradisi Anglo Amerika, konsep negara hukum
dikembangan dengan sebutan “The Rule of Law”, selain itu konsep negara hukum
juga bertalian dengan istilah nomokrasi yang berarti bahwa penentu dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara adalah hukum.
Dalam konsep ”rechtstaat” menurut Stahl, mencakup empat elemen
penting, yaitu, adanya :
- Perlindungan atas HAM
- Pembagian Kekuasaan
- Pemerintahan berdasarkan undang-undang
- Peradilan tata usaha negara

Sedangkan dalam konsep “The Rule of Law” menurut A.V. Dicey


mencangkup tiga ciri penting, yaitu :

- Supremacy of law
- Equality before the law
- Due process of law4
b. Masyarakat Madani (Civil Society)
Masyarakat madani dicirikan dengan masyarakat terbuka, yg bebas dari pengaruh
kekuasaan dan tekanan negara, yang kritis dan berpartisipasi aktif. Salah satu syarat
penting bagi demokrasi adalah terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses-
proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara atau pemerintahan.
Masyarakat madani mensyaratkan adanya civic engagement, yaitu keterlibatan
warga negara dalam asosiasi sosial, yang memungkinkan tumbuhnya sikap
terbuka, percaya dan toleran antara satu dan lainnya yg sangat penting artinya bagi
bangunan politik demokrasi.5
c. Infrastruktur Politik
- Partai politik adalah struktur kelembagaan politik yang anggotanya mempunyai
orientasi nilai-nilai dan cita-cita yang sama, yaitu memperoleh kekuasaan

4
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-pilar Demokrasi : Serpihan Pemikiran Hukum, Media, dan
HAM, ( Jakarta : Konstitusi Press, 2006) hlm.148
5
Dede Rosyada, dkk, Op. Cit. hlm.119
politik dan membuat kedudukan politik dalam mewujudkan kebijakan-
kebijakannya.
- Kelompok gerakan (ormas) adalah sekumpulan orang yang berhimpun dalam
wadah organisasi yang berorientasi pada pemberdayaan warganya, seperti
Muhammadiyah, Persis, Nahdlatul Ulama, Al-Wasliyah, dsb.
- Kelompok penekanan (kelompok kepentingan) adalah sekelompok orang dalam
sebuah wadah organisasi yang didasarkan pada kriteria profesionalitas dan
keilmuan tertentu, seperti Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), IKADIN,
KADIN, ICMI, PGRI, LIPI, PWI dsb
Adapun partai politik sebagai infrastruktur politik mengemban beberapa fungsi
di antaranya :
- Sarana komunikasi politik
- Sarana sosialisasi politik
- Sarana rekruitmen kader dan anggota politik
- Sarana pengatur politik

Keempat fungsi partai politik merupakan pertahanan dari nilai-nilai


demokrasi, yaitu adanya partisipasi kontrol rakyat melalui partai politik terhadap
kehidupan kenegaraan dan pemerintahan serta adanya pelatihan penyelesaian
konflik secara damai.6

d. Pers yang bebas dan bertanggungjawab

B. Jenis, Prinsip dan Parameter Demokrasi


1. Jenis-Jenis Demokrasi
Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Berikut beberapa jenis dari demokrasi:

a. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat


- Demokrasi Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang memberikan kesemptan kepada seluruh
warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan
umum dari Negara atau undang-undang.

6
Ibid, hlm.120-121
- Demokrasi Tidak Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan sistem
perwakilan.
b. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
- Demokrasi Liberal
Merupakan kebebasan individu yang lebih ditekankan dan mengabaikan
kepentingan umum.
- Demokrasi Rakyat
Merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme dan
komunisme dan lebih mementingkan kepentingan umum atau Negara.
- Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan pada nilai-nilai
social budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga Negara.
Demokrasi pancasila berfokus pada kepentingan dan aspirasi serta hati nurani
rakyat. Sampai saat ini Indonesia menganut demokrasi Pancasila yang
bersumber pada falsafah Pancasila.7

2. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik


- Pembagian kekuasaan (kekuasaan legistaif, yudikatif, eksekutif)
- Pemerintahan konstitusional
- Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
- Pers yang bebas
- Perlindungan terhadap hak asasi manusia
- Pengawasan terhadap administrasi Negara
- Peradilan yang bebas dan tidak memihak
- Pemerintah yang diskusi
- Pemilihan umum yang bebas

7
I Putu Ari Astawa, Demokrasi Indonesia, ( Bali : Universitas Udayana,2017) hlm.7
- Pemerintahan berdasarkan hukum8
b. Prinsip Non-demokrasi (Kedikdatoran)
- Pemusatan kekuasaan
Kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif menjadi satu dan dipegang
serta dijalankan oleh satu lembaga.
- Pemerintah tidak berdasarkan konstitusional
Pemerintahan dijalankan berdasarkan kekuasaan. Kontitusinya memberi
kekuasaan yang besar pada Negara atau pemerintah
- Rule of Power
Prinsip Negara kekuasaan yang ditandai dengan supermasi kekuasaan yang
besar pada Negara atau pemerintah.
- Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi melalui dekrit
- Pemilihan umum yang tidak demokratis.
Pemilihan umum dijalankan hanya untuk memperkuat keabsahan penguasa
atau pemerintah Negara
- Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab
- Tidak ada dan atau dibatasinya kebebasan berpendapat, berbicara dan
kebebasan pers
- Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan panggung
paksaan
- Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia bahkan sering terjadi
pelanggaran hak asasi manusia
- Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga Negara.9

3. Parameter Demokrasi
Sebagai sebuah sistem pemerintahan, demokrasi bisa dibedakan dengan sistem
lainnya. Demokrasi, sebagaimana kata Herbert Feith dan seperti telah digambarkan di atas,
adalah suatu pemerintahan mayoritas yang menerapkan sistem perwakilan, yang mengakui
kosep checks and balances.

8
Ibid, hlm.6
9
Ibid, hlm.7
Berdasarkan definisi itu, terdapat ukuran-ukuran yang bisa digunakan acuan dalam
menilai suatu Negara demokratis atau tidak. Menurut kongres Amerika, ketika pada tahun
1989 menentukan Negara-negara yang layak diberi bantuan, parameter atau ukuran-ukuran
Negara demokratis adalah:
a. Didirikannya sistem politik yang sepenuhnya demokratis dan representative
berdasarkan pemilihan umum yang bebas dan adil
b. Diakuinya secara efektif kebebasan-kebebasan fundamental dan kemerdekaan-
kemerdekaan pribadi, termasuk kebebasan beragama, berbicara dan berkumpul
c. Dihilangkannya semua perundang-undangan dan peraturan yang menghalangi
berfungsinya pers yang bebas dan terbentuknya partai-partai politik
d. Diciptakannya suatu badan kehakiman yang bebas
e. Didirikannya kekuatan-kekuatan militer keamanan dan kepolisian yang tidak
memihak.

C. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia


1. Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Mulai berlaku setelah kemerdekaan yg diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950
ternyata tidak tepat bagi Indonesia. Persatuan yg digalang selama menghadapi musuh
bersama tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif setelah kemerdekaan tercapai
karena lemahnya benih-benih demokrasi sistem ini.
UUD 1950 menetapkan berlakunya sistem parlementer, yaitu badan esksekutif
terdiri atas presiden sebagai kepala negara konstitusional beserta menteri-menterinya yg
mempunyai tanggungjawab politik.
Demokrasi Parlementer ini tidak bertahan lama, karena koalisi yg dibangun
mudah pecah. Ir. Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli yg menentukan
berlakunya kembali UUD 1945.

2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)


Ciri-ciri dari demokrasi terpimpin adalah :
- dominasi dari presiden,
- terbatasnya partai politik,
- berkembangnya pengaruh komunisme dan meluasnya peran ABRI sebagai
unsur sosial politik.

Banyak sekali penyimpangan yang terjadi pada masa pemerintahan ini, antaranya
yaitu :

- pengangkatan Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup, yang tidak sesuai
dengan UUD 1945.
- presiden juga membubarkan DPR hasil pemilu, padahal dalam penjelasan
UUD 1945 secara eksplisit ditentukan bahwa presiden tidak mempunyai
wewenang untuk berbuat demikian.
Menurut Ir. Soekarno, prinsip-prinsip demokrasi terpimpin adalah :
- Tiap-tiap orang wajib untuk berbakti kepada kepentingan umum, masyarakat,
bangsa dan negara
- Tiap-tiap orang berhak mendapat penghidupan yang layak dalam masyarakat,
bangsa dan negara.

3. Demokrasi Pancasila (1965-1998)


Landasan formal demokrasi ini, yaitu Pancasila, UUD 1945 serta
Ketetapan MPRS. Dalam meluruskan penyelewengan terhadap UUD pada masa
demokrasi terpimpin, TAP MPRS No. III/1963 mengenai penetapan masa jabatan
seumur hidup Ir. Soekarno dibatalkan.
Beberapa perumusan tentang demokrasi Pancasila sebagai berikut :
a. Demokrasi dalam bidang politik pada hakikatnya adalah menegakkan kembali
asas-asas Negara hukum dan kepastian hukum.
b. Demokrasi dalam bidang ekonomi pada hakikatnya adalah kehidupan yang
layak bagi semua warga Negara.
c. Demokrasi dalam bidang hukum pada hakikatnya bahwa pengakuan dan
perlindungan HAM, peradilan yang tidak memihak.

Namun, dalam praktiknya, rezim ini tidak memberikan ruang bagi


kehidupan berdemokrasi. M. Rusli Karim menyebutkan rezim Orde Baru ditandai
oleh :
- Dominannya peranan ABRI
- Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik
- Pengebirian peran dan fungsi partai politik
- Campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan public
- Masa mengambang
- Monolitisasi ideologi negara
- Inkorporasi lembaga non-pemerintah

Tujuh ciri tersebut menjadikan hubungan negara versus masyarakat secara


berhadapan dan subordinate, yaitu negara atau pemerintah sangat mendominasi.
Dengan demikian, nilai-nilai demokrasi juga belum ditegakkan dalam demokrasi
ini.

4. Demokrasi Pasca Orde Baru (1998-…)


Periode ini erat hubungannya dengan gerakan reformasi yang menuntut
pelaksanaan demokrasi dan HAM secara konsekuen. Tuntutan ini ditandai oleh
lengsernya Presiden Soeharto dari kekuasaan Orde Baru pada bulan Mei 1998, setelah
lebih dari 32 tahun berkuasa dengan Pancasilanya. Penyelewengan atas dasar negara
“Pancasila” oleh penguasa Orde Baru berdampak pada sikap antipati sebagian
masyarakat terhadap dasar negara tersebut.10

10
Dede Rosyada, dkk, Op. Cit. hlm.130-135
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi adalah suatu sistem yang menggambarkan keadaan negara yang mana
kedaulatan dalam sistem pemerintahannya ada di tangan rakyat, kekuasaan tertingginya
berada dalam keputusan bersama rakyat. Sedangkan hakikat dari demokrasi adalah,
pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat, dan pemerintahan untuk rakyat. Agar
terwujud pemerintahan yang demokratis, maka tidak bisa lepas dari norma-norma yang
menjadi pandangan hidup demokrasi, seperti, (1) kesadaran akan pluralisme, (2)
musyawarah, (3) pertimbangan moral, (4) pemufakatan yang jujur dan sehat, (5)
pemenuhan segi-segi ekonomi, (6) kerjasama antar warga masyarakat, (7) nilai demokratis
menyatu dengan sistem Pendidikan.
Jenis-jenis demokrasi berdasarkan cara aspirasi rakyat ada demokrasi langsung dan
demokrasi tidak langsung, sedangkan demokrasi berdasarkan prinsip ideologi yaitu,
(1)demokrasi liberal, (2)demokrasi rakyat, dan (3)demokrasi Pancasila adapun secara
prinsip, demokrasi memiliki dua macam itu, (1) prinsip demokrasi sebagai sistem politik,
dan (2)prinsip non-demokrasi (kediktatoran).
Dalam perkembangannya demokrasi di Indonesia telah mengalami beberapa fase dalam
rangka menemukan bentuk pemerintahanyang ideal, adapun fase yang dimaksud itu, dalam sejarah
Perkembangan Demokrasi di Indonesia, dibagi menjadi empat fase, yaitu : (1) Demokrasi
Parlementer (1945-1959) , (2)Demokrasi Terpimpin (1959-1965), (3)Demokrasi Pancasila (1965-
1998), dan (4)Demokrasi Pasca Orde Baru (1998-…)

B. Saran
Demikian makalah Hukum Tata Negara tentang “Demokrasi” yang bisa kami
paparkan. Makalah ini jauh dari kata sempurna, namun penyusun berharap makalah ini
membantu memperkaya wawasan pembaca mengenai “Demokrasi”.
DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqie, Jimly. Hukum Tata Negara dan Pilar-pilar Demokrasi : Serpihan Pemikiran Hukum
Media, dan HAM. Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
Astawa, I Putu Ari. Demokrasi Indonesia. Bali: Universitas Udayana, 2017. Berkas PDF.
Rosyada, Dede and dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) : Demokrasi, Hak Asasi
Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003.

Anda mungkin juga menyukai