Anda di halaman 1dari 7

RESUME

BIOKIMIA

I. IDENTITAS RESUME

JUDUL : STRUKTUR DNA & STRUKTUR RNA

MATA KULIAH : BIOKIMIA

KEPERLUAN PENULISAN :Untuk memenuhi tugas mata kuliah biokimia


dan mempelajaru serta memahami perbedaan
dari struktur DNA dan struktur RNA

DOSEN : Tri Marniata Sari,S.Pd.,M.Pd.

NAMA : NUR HAFIZAH

NIM : 181411347

KELAS : BIOLOGI A

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

II. ISI
a. Definisi asam nukleat

Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat sebagai polimer


yang disebut polinukleotida. Seperti yang diindikasikan oleh namanya, setiap
polinukleotida terdiri atas monomer-monomer yang disebut nukleotida
(nucleotide). Setiap nukleotida tersusun dari tiga bagian: basa nitrogen
(nitrogenous base), gula berkarbon lima (pentosa), dan gugus fosfat.
Nukleotida yang tanpa gugus fosfat disebut nukleosida (Campbell, dkk. 2008:
93).

Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan


unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel
hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian
menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas
bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya
deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika
terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA).

Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic
acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam
ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat
oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada
histon. Senyawa gabungan antara protein danasam nukleat disebut
nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi
unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam
nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energi.

b. Struktur DNA

DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu
gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. Sebuah unit monomer DNA
yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga
DNA tergolong sebagai polinukleotida.

Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa


(adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA
beruntai ganda. Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula
yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima),
yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan
fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon
kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah
gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.

DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks
ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai
berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai
antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur
utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya
pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan
hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat
basa yang ditemukan pada DNA adalah adenin (dilambangkan A), sitosin (C,
dari cytosine), guanin (G), dan timin (T). Adenin berikatan hidrogen
dengan timin, sedangkan guanin berikatan dengan sitosin.

1) Struktur Primer DNA

Pada asam deoksiribonukleat (DNA), penyusun utamanya adalah unit


2-deoksiri-D-ribosa dan fosfat yang tersusun secara berselang-seling. Hidroksil
3’ dari satu unit ribosa ditautkan dengan hidroksil 5’ dari unit ribosa berikutnya
oleh ikatan fosfodiester. Basa heterosiklik dihubungkan dengan karbon
anomerik dari setiap unit deoksiribosa oleh ikatan β-N-glikosidik (Kimia
Organik, 2003).

Pada DNA, tidak ada gugus hidroksil tersisa pada unit deoksiribosa
manapun. Namun demikian, setiap fosfat masih memiliki satu proton asam
yang biasanya terionisasi pada tingkat keasaman 7, menghasilkan oksigen
bermuatan negatif. Jika proton ini ada, zat ini akan bersifat asam; dengan
demikian di namai asam nukleat. Penjelasan lengkap mengenai molekul DNA
tertentu, yang mengandung ribuan bahkan jutaan unit nukleotida, harus
mencantumkan urutan tepat dari basa heterosiklik (A, C, G, dan T) di
sepanjang rantai (Kimia Organik, 2003: 563).

2) Struktur sekunder DNA; Heliks rangkap

Konformasi keseluruhan yang di ambil oleh molekul DNA bergantung


antara lain dengan urutan basa yang sesungguhnya. Contohnya, DNA sintetik
yang dibuat dengan unit purina-pirimida berselang-seling memiliki konformasi
yang berbeda dengan DNA yang dibuat dari blok basa purina diikuti oleh blok
basa pirimidina. Demikian juga, pasangan basa A-T dan G-C dengan ikatan H
yang berbeda dari yang diajukan semula oleh watson dan crick telah ditemukan
(Kimia Organik, 2003: 567).

Keragaman dalam perincian struktur DNA menghasilkan molekul DNA


dengan bengkokan, gelang jepit-rambut (hairpin loop), superkoil, gelang
untaian-tunggal, dan bahkan menyalib (gelang berikatan H dalam untaian yang
keluar dari heliks rangkap). Perubahan strukur ini menambah kelenturan
bagaimana molekul DNA mampu mengenali dan berinteraksi dengan
komponen sel lainnya untuk melaksanakan fungsinya (Kimia Organik, 2003:
567).
3) Replikasi DNA

proses replikasi DNA dalam suatu sel yang khas dimulai dengan
terurainya (unwinding;Jawa; udar) untaian-rangkap yang dikatalis oleh ensim.
sementara untaian rangkap itu terurai, nukleotida baru (dalam hal ini trifosfat)
terpasangberjajar sepanjang tiap untaian. nukleotida-nukleotida itu
digabungkan, satu persatu, dengan suatu cara yang paling melengkapi secara
tepat. timina bersebrangan dengan adenina dan sitosina bersebrangan dengan
guanina.

polimerisasi nukleotida-nukleotida ini (dan serempakk terbentuknya


gugus difosfat). dikatalis oleh enzim DNa polimerase menghasilkan sepasang
untaian baru. tiap untaian baru merupakan komplemen (pelengkap) salah satu
untaian lama. hasilnya ialah sepasang spiral DNA yang identik, padahal semula
hanya ada satu spiral.

c. Struktur RNA

Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa


yang merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam
ekspresi genetik. Dalam dogma pokok (central dogma) genetika molekular,
RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi
fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer


yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus
fosfat, satu gugus gula ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer
tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida
dengan gugus gula ribosa dari nukleotida yang lain. Perbedaan RNA dengan
DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan pada cincin gula ribosa
(sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA,
kecuali basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada
empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida.
Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda
sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.

1) Tipe-tipe RNA

RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe. Sebagai bahan


genetik, RNA berwujud sepasang pita (Inggris double-stranded RNA,
dsRNA). Genetika molekular klasik mengajarkan adanya tiga tipe RNA yang
terlibat dalam proses sintesis protein:

 RNA-kurir (bahasa Inggris: messenger-RNA, mRNA),


 RNA-ribosom (bahasa Inggris: ribosomal-RNA, rRNA),
 RNA-transfer (bahasa Inggris: transfer-RNA, tRNA).

2) Fungsi RNA

Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara


DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk
semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan
kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa
ini tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan
nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode
untuk berhenti), monomer yang menyusun protein. Lihat ekspresi genetik
untuk keterangan lebih lanjut. Penelitian mutakhir atas fungsi RNA
menunjukkan bukti yang mendukung atas teori 'dunia RNA', menyatakan
bahwa pada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal
sebelum organisme hidup memakai DNA.

d. Perbedaan struktur DNA dan RNA

Meskipun banyak persamaannya dengan DNA, RNA mempunyai


perbedaan dengan DNA yaitu:

1. DNA terletak di inti sel dan RNA terletak di inti sel, sitoplasma, ribosom.
2. Bagian pentose RNA adalah ribose, sedangkan bagian pentose DNA
adalah deoksiribosa.
3. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan
heliks ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga
mempunyai rantai ganda.
4. RNA mengandung basa purin, adenine, guanine, dan sitosin seperti
DNA, tetapi tidak mengandung timin. Sebagai gantinya, RNA
mengandung urasil. Dengan demikian basa pirimidin RNA berbeda
dengan bagian basa pirimidin DNA.
5. Jumlah guanine dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
demikian pula jumlah adenine tidak harus sama dengan urasil

Perbedaan struktur DNA dan RNA:

1. Secara struktural RNA berbeda dari DNA yang terdiri dari ribosa
sebagai gula pentosa dan Urasil sebagai kelompok pirimidin. RNA
bukan heliks ganda, tetapi DNA membentuk struktur heliks yang sama
dengan pasangan basa. Sama seperti dalam DNA, basa adalah hidrogen
terikat pada RNA di daerah heliks ini. RNA hadir sebagai heliks tunggal
di sebagian besar wilayah.
2. Gula pentosa pada RNA adalah ribosa dan DNA itu adalah deoksiribosa.
Deoksiribosa kurang memiliki satu atom oksigen pada karbon 5′ dari
gula ribosa.
3. Dalam RNA, Timin digantikan oleh Urasil yang berikatan dengan
Adenin membentuk struktur heliks.
4. Secara struktural, DNA adalah sebuah molekul yang lebih kompak yang
memiliki ketinggian tertentu, lebar, dan dimensi alur besar dan kecil.
5. Secara fungsional DNA bertindak sebagai materi genetik yang
diwariskan kepada generasi. RNA bertindak sebagai mekanisme
pembawa informasi yang dilalui tubuh untuk memproduksi protein yang
berfungsi secara penuh.

PERTANYAAN:
1. Bagaimana peran RNA dalam mempertahankan keberadaan
makhluk hidup?
2. Sesuai dengan fungsinya sebagai penyimpan informasi genetic,
DNA sangat stabil. Jelaskan berbagai hal penunjang kestabilan
tersebut!
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., dkk. (2008). Biologi Edisi 8 Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Fessenden, R.J., and Fessenden, J.S. 1982. Kimia Organik jilid 2. Jakarta :
Erlangga.

Hart, H., Craine, L.E., Hart, D.J. 2003. Kimia Organik Edisi II . Jakarta :
Erlangga.

Poedjiadi, Anna. 2005.Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI press.

Anda mungkin juga menyukai