TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Susu
manusia, karena mengandung zat yang sangat diperlukan oleh tubuh, seperti
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Susu mudah rusak oleh
lingkungan, baik oleh temperatur udara ataupun udara sekitarnya, sehingga perlu
pemerasan agar diperoleh susu yang berkualitas baik, memenuhi standar susu
yang telah ditentukan dan masih layak untuk dikonsumsi (Soeparno, 2011).
Sebagian besar susu yang dikonsumsi oleh manusia berasal dari sapi
perah, karena jenis ternak ini adalah penghasil susu yang potensial. Ternak lain
seperti kerbau, kambing, domba dan kuda juga menghasilkan susu, tetapi masih
dalam jumlah terbatas. Sebagai contoh susu dari kerbau disebut susu kerbau dan
Susu adalah cairan dari kelenjar susu yang diperoleh dengan cara
komponen apapun dari cairan tersebut. Secara kimiawi susu tersusun atas dua
komponen utama yaitt air yang berjumlah sekitar 87% dan bahan padat yang
berjumlah sekitar 13%. Didalam bahan padat susu terdapat berbagai senyawa
kimia, baik yang tergolong senyawa zat gizi makro (makronutrien) seperti lemak,
3
Universitas Sumatera Utara
protein karbohidrat, maupun senyawa zat gizi mikro (mikronutrien) seperti
a. Mencegah osteoforosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak susu
bertambah tinggi.
4
Universitas Sumatera Utara
b. Menurunkan tekanan darah.
f. Menetralisir racun seperti logam atau timah yang mungkin terkandung dalam
makanan.
a. Kerapatan
Kerapatan susu bervariasi antara 1,0260 dan 1,0320 pada suhu 20oC,
angka ini biasanya disebut “26” dan “32”. Keragaman ini disebabkan karena
perbedaan kandungan lemak dan zat-zat padat bukan lemak (Buckle, 2010).
b. pH
pH susu segar berada diantara 6,6 – 6,7 dan bila terjadi cukup banyak
pengasaman oleh bakteri, angka ini akan menurun secara nyata (Buckle, 2010).
Susu segar memiliki rasa sedikit manis dan bau (aroma) khas. Rasa manis
disebabkan adanya gula laktosa didalam susu, meskipun sering dirasakan ada
sedikit rasa asin yang disebabkan oleh klorida. Bau khas disebabkan oleh
beberapa senyawa yang mempunyai aroma spesifik dan sebagian bersifat volatil.
Oleh sebab itu, setelah beberapa jam setelahpemerasan atau setelah penyimpanan,
5
Universitas Sumatera Utara
d. Warna
Warna susu yang normal adalah putih sedikit kekuningan. Warna susu
dapat bervariasi dari putih kekuningan hingga putih sedikit kebiruan. Warna putih
putihkebiruan dapat tampak pada susu yang memiliki sedikit kadar lemak randah
Susu segar memiliki sedikit rasa manis dan bau (aroma) khas. Rasa manis
disebabkan adanya laktosa didalam susu, meskipun sering dirasakan ada sedikit
rasa asin yang disebabkan oleh klorida. Bau khas disebabkan oleh beberapa
senyawa yang mempunyai aroma spesifik dan sebagian bersifat volatil. Oleh
karena itu, beberapa jam setelah pemerasan atau setelah penyimpanan, aroma khas
e. Titik Beku
Pengukuran titik beku air susu dapat digunakan untuk menentukan jumlah
air yang dipakai untuk pengenceran. Karena perbedaan titik beku air murni dan air
susu hanya sekitar 0,5oC, penentuan titik beku air susu berkisar antara -0,525o dan
Susu Ultra High Temperature (UHT) adalah produk susu yang diperoleh
dengan cara mensterilkan susu minimal pada suhu 135oC selama dua detik,
dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diijinkan, serta dikemas secara
6
Universitas Sumatera Utara
Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh
yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk
mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu
7
Universitas Sumatera Utara
Susu UHT memiliki kelebihan yaitu mempunyai masa simpan yang
panjang pada suhu kamar yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet dan
tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lama dari umur
simpan produk susu cair lainnya seperti susu pasteurisasi. Selain itu susu UHT
merupakan susu yang higienis karena bebas dari seluruh mikroba serta spora
ada. Kontak panas yang singkat pada proses susu UHT menyebabkan mutu
sensori (warna, aroma dan rasa khas susu sega) dan mutu gizi relatif tidak berubah
(Anonim, 2010).
Pada proses pengolahan susu UHT dikenal dua tipe pemanasan, yaitu: tipe
heating). Pada tipe pemanasan langsung terjadi pencampuran antara susu dan uap
panas, baik dalam bentuk injeksi uap panas pada susu ataupun injeksi susu
kedalam uap panas. Pada tipe pemanasan tidak langsung tidak terjadi kontak
antara uap panas dengan susu. Alat yang digunakan untuk proses UHT misalnya
otoklaf (apabila kapasitas kecil) dan retort (apabila kapasitas besar). Proses
1. Pencampuran
UHT. Pada tahap ini dilakukan pencampuran susu dengan bahan penunjang
8
Universitas Sumatera Utara
seperti gula, bahan penstabil (stabilizier), bahan pemberi citarasa (flavor) dan
pewarna.
2. Terminasi
3. Pasteurisasi
Tahap pasteurisasi pada proses pembuatan susu UHT adalah dengan jalan
memanaskan susu pada suhu sekitar 80-90oC selama beberapa detik. Tujuan dari
pasteurisasi adalah untuk membebaskan susu dari mikroba patogen sehingga susu
4. Homogenisasi
5. Sterilisasi
maupun non patogen dan menurunkan jumlah spora bakteri agar susu dapat
disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa pendinginan. Pada tahap ini susu
(Plate Heat Exchange) dan dipanaskan pada suhu 135-140oC selama 3-5 detik.
9
Universitas Sumatera Utara
B12 dan kira-kira 20% tiamin serta menyebabkan denaturasi protein-protein
6. Regenerisasi
didinginkan melaui tahap regenerisasi. Pada tahap ini suhu susu diturunkan
hingga 28oC.
7.Pengisian
Pada tahap terkahir ini proses ppembuatan susu UHT adalah susu steril yang
disediakan dan telah disterilkan. Wadah utama yang digunakan harus melindungi
2.3 Protein
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang utama
atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda,
Gerardus Mulder, karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling
tersusun dari atom nitrogen, karbon, hidrogen dan oksigen. Beberapa jenis asam
amino yang mengandung sulfur yang dihubungkan oleh ikatan peptida (Bintang,
2010).
10
Universitas Sumatera Utara
Dalam sel, baik tumbuh-tumbuhan maupun sel tubuh hewan dan manusia,
protein merupakan bahan utama dari sel tersebut. Karena itulah protein juga
titik cair atau didih yang tertentu dan bila dilarutkan didalam air akan memberikan
struktur protein, proses denaturasi protein mengubah bentuk lipatan tapi tidak
1. Sebagai Enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa
makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sant sederhana
seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti
replika kromosom.
Banyak molekul dengan BM kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
3. Pengarut Pergerakan
11
Universitas Sumatera Utara
Protein merupakan komponen utama dagig, gerakan otot terjadi karena
4. Pertahanan Tubuh
khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing
yang masuk kedalam tubuh seperti virus, bakteria dan sel-sel asing lain.
5. Pengendalian Pertumbuhan
digolongkan lagi menjadi dua golongan yaitu sumber protein nabati seperti biji-
bijian dan kacang-kacangan, dan sumber protein hewani seperti daging, ikan, susu
yang dikenal sebagai protein sel tunggal (single cell protein), tetapi sampai
12
Universitas Sumatera Utara
Bahan makanan hewani kaya dalam protein bermutu tinggi, tetapi hanya
1. Struktur Primer
Susunan tersebut merupakan suatu rangkaian unik dari asam amino yang
2. Struktur Sekunder
Istilah ini dipakai untuk struktur protein dimana rantai asam amino bukan
hanya dihubungkan oleh ikatan peptida tetapi juga diperkuat oleh ikatan hidrogen,
3. Struktur Tersier
Artinya adalah susunan dari struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder
hidrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik dan ikatan disulfida. Ikatan disulfida
protein.
4. Struktur Kuartener
13
Universitas Sumatera Utara
Struktur primer, sekunder dan tersier umumnya hanya melibatkan satu
terbentuknya protein sama dengan ikatan-ikatan yang terjadi pada struktur tersier.
1. Metode Kjeldhal
senyawa nitrigen diubah menjadi amonium sulfat oleh asam sulfat pekat,
yang dibebaskan diikat dengan asam borat dan kemudian dititar dengan larutan
baku asam.
Metode Kjeldhal pada umumnya dapat dibedakan atas dua cara, yaitu cara
makro dan semimikro. Cara makro-Kjeldhal digunakan untuk sampel yang sukar
untuk sampel yang berukuran kecil, yaitu kurang dari 300 mg dari bahan yang
dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap titrasi.
Pada tahap destruksi, sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi
Unsur N dalam protein ini dipakai untuk menentukan kandungan protein dalam
Proses destruksi dikatakan selesai apabila larutan berwarna jernih. Larutan yang
14
Universitas Sumatera Utara
jernih menunjukkan bahwa semua partikel bahan padat telah terdestruksi menjadi
bentuk partikel yang larut tanpa ada partikel padat yang tersisa. Pada tahap
sampai alkali dan dipanaskan dengan pemanas dalam alat Kjeldhal. Amonia yang
dibebaskan selanjutnya akan ditangkap oleh larutan asam standar. Asam standar
yang dipakai adalah asam borat 4%. Reaksi destilasi akan berakhir bila amonia
yang terdestilasi tidak bereaksi lagi. Pada tahap titrasi kita akan mengetahui
berapa banyak asam borat yang bereaksi dengan amonia. Untuk tahap titrasi,
2. Metode Biuret
Uji ini baik digunakan untuk uji umum terhadap protein, karena uji ini dapat
mendeteksi kehadiran ikatan peptida. Reaksi ini positif terhadap dua buah asam
ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau satu ikatan
warna. Reaksi pembentukan warna ini dapat terjadi pada senyawa yang
mengandung dua gugus karbonil yang berikatan dengan nitrogen atau atom
3. Metode Spektrofotometer UV
nm. Hal ini terutama oleh adanya asam amino tirosi, triptofan dan fenilalanin yang
ultraviolet adalah cepat, mudah dan tidak merusak bahan (Sudarmadji, 1989).
4. Metode Lowry
15
Universitas Sumatera Utara
Uji ini merupakan salah satu metode pilihan untuk menentukan kadar
protein dalam suatu bahan. Perhitungan kadar protein dalam sampel dilakukan
dengan membuat kurva standar nilai absorban kadar protein, kemudian kadar
protein sampel diperoleh dengan menarik garis dari nilai absorban sampel
5. Metode Xantoprotein
Reaksi ini menyebabkan nitrasi dari inti benzena dalam molekul protein.
Tirosin, fenilalanin, dan triptofan memberi hasil positif terhadap reaksi ini, karena
memiliki cincin aromatik yang bereaksi dengan asam nitrat pekat dipanaskan
16
Universitas Sumatera Utara