Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tumbuhan air adalah tumbuhan yang tumbuh di air atau sebagian besar
siklus hidupnya di air dan merupakan salah satu bagian penting dari ekosistem
perairan. Kehadiran tumbuhan air dalam jumlah tertentu/terbatas dan
perkembangan populasinya terkendali akan membentuk mikrohabitat yang
dibutuhkan oleh ikan sebagai tempat berlindung, mencari makan (feeding
ground), memijah (spawning ground) dan mengasuh anakan (nursery ground).
Tumbuhan air juga bermanfaat sebagai perangkap bahan organik pada perairan
eutrofik serta mempunyai sifat luxury uptake yaitu mampu menyerap zat atau
nutrisi tertentu melebihi kebutuhannya. Tumbuhan air juga dapat berfungsi untuk
membersihkan dan mengkontrol pencemaran oleh logam berat, pestisida dan
minyak. Eceng gondok (Eicchornia crassipes) mempunyai kemampuan dalam
menyerap ion logam seperti cadmium (Cd), timbal (Pb) dan besi (Fe), senyawa
organik dari suatu larutan, menurunkan TSS dan BOD
(Astuti dan Indriatmoko, 2018).
Tumbuhan air berperan besar bagi kelangsungan hidup manusia.
Keberadaannya telah menjadi bagian penting di dalam kehidupan manusia. Mulai
dari sumber pangan, pakan dan obatobatan. Sebagai contoh padi (Oryza sativa)
yang menjadi makanan pokok bagi sebagian besar orang Asia, genjer
(Limnocharis flava) dan kangkung rawa (Ipomoe aquatica) yang merupakan
sayuran populer di Indonesia, Cyperus papirus yang digunakan untuk bahan kertas
di Cina, bahkan saat ini tengah dikembangkan sumber energi alternatif (biofuel)
menggunakan Lemna spp., Hydrilla spp., Alternanthera spp. dan beberapa alga.
Namun demikian, beberapa jenis tumbuhan air juga menjadi masalah yang
penting bagi manusia, terutama jenis-jenis yang bersifat invasif dan menjadi
gulma bagi areal pertanian dan perikanan, contohnya eceng gondok
(Magandhi, 2015).
Selain berfungsi menciptakan mikrohabitat bagi ikan, tumbuhan air juga
dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas perairan. Manfaat tumbuhan air
sebagai agen pembersih lingkungan sudah tidak diragukan lagi, namun demikian
apabila populasi tumbuhan air telah mengalami blooming akan menjadikannya
sebagai gulma air. Tumbuhan air mempunyai kemampuan sebagai agent
fitoremediasi, akumulator logam berat dan bio filter. Fitoremediasi didefinisikan
sebagai pencucian polutan yang dimediasi oleh tumbuhan termasuk pepohonan,
rerumputan dan tumbuhan air. Pencucian diartikan penghancuran, inaktivasi atau
imobilisasi polutan menjadi bentuk yang tidak berbahaya. Teknologi fitoremediasi
ini mudah, murah dan memberikan efek negatif yang kecil. Bahkan teknologi ini
dapat dimanfaatkan untuk lokasi KJA dengan memanfaatkan tumbuhan air yang
dapat berfungsi sebagai pakan ikan sekaligus sebagai penyerap nutrien yang
berlebih seperti jenis Lemna sp (Astuti dan Indriatmoko, 2018).
Contoh tanaman yang dapat digunakan untuk fitoremediasi adalah Lemna
minor dan Ceratophyllum demersum. Lemna minor dapat bertahan pada hingga
konsentrasi 4 ppm logam kromium dan cukup efektif dalam penyerapan. Lemna
minor sangat cocok untuk pengujian toksisitas dan remediasi karena ukurannya
yang kecil, pertumbuhan yang cepat, struktur internal sederhana, dan berbagai dari
toleransi kondisi lingkungan seperti pH dan suhu. Tanaman Ceratophyllum
demersum dapat menyerap beberapa jenis logam seperti Mn, Cd, Cr, Zn dan Cu.
Hasil fitoremediasi tanaman air dapat digunakan untuk keperluan pertanian seperti
irigasi dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman budidaya. Tanaman selada
(Lactuca sativa) merupakan tanaman budidaya sayuran yang cukup populer
dimasyarakat sebagai lalapan. Adanya pencemaran air dan tanah pada lahan
pertanian menurunkan kualitas dan kuantitas tanaman selada tersebut, bahkan
menyebabkan kematian sehingga menyebabkan gagal panen. Penelitian kali
memanfaatkan tanaman air Lemna minor dan Ceratophyllum demersum sebagai
fitoremediator pencemaran logam berat Pb pada irigasi pertanian dan pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanaman budidaya Selada (Lactuca sativa)
(Munandar et al., 2018).
Lemna atau ‘mata lele’ (Lemna perpusilla Torr) merupakan tumbuhan
akuatik kecil yang hidup mengapung bebas di perairan air tawar dan merupakan
satu dari 13 jenis marga Lemna yang termasuk dalam suku Lemnaceae. Jenis
tumbuhan ini hidup kosmopolitan di daerah tropis, terutama di perairan tergenang
di daerah dengan ketinggian rendah hingga sedang. Selain itu juga tanaman ini
adalah jenis tanaman mengapung (floating). Jenis tanaman ini dapat digunakan
untuk pengolahan limbah karena tingkat pertumbuhannya tinggi dan mampu
untuk menyerap hara langsung. Berbagai jenis lemna telah dimanfaatkan dalam
proses pengolahan limbah domestik dan industri di beberapa Negara. Kemampuan
Lemna minor mampu menyerap NH4 dan NO3 melalui bagian akar dan daunnya.
Pada percobaan in vitro, laju penyerapan senyawa nitrogen dan fosfor pada
tumbuhan ini mencapai 3,36 g/m2/hari dan 0,20 g/ m2/hari, sementara di lapangan
mencapai 2,11 g/ m2/hari dan 0,59 g/ m2/hari. Kemampuan Lemna gibba
menyisihkan berbagai parameter, meliputi padatan tersuspensi, BOD, COD, NO3,
NH4, O-PO4, Cu, Pb, Zn, dan Cd berturut-turut sebesar 96,3%, 90,6%, 89,0%,
100%, 82,0%, 64,4%, 100%, 93,6%, dan 66,7%. Disamping sebagai agen
pengolah limbah, jenis-jenis lemna juga diketahui memiliki potensi besar sebagai
pakan. Pada kondisi optimal jenis tumbuhan ini dapat menggandakan
biomassanya hanya dalam waktu 2 hari, sehingga pada pola tanam yang efektif
dapat mencapai produktivitas 13 – 38 ton berat kering/Ha/tahun. Jenis-jenis lemna
juga mempunyai kandungan protein tinggi, yaitu mencapai 10–43 % berat
keringnya, sehingga nilai produktivitas protein kultur lemna dapat mencapai 6 – 0
kali lebih tinggi dibandingkan dengan luasan tanaman kacang kedelai. Beberapa
penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan jenis tumbuhan untuk pakan
berbagai jenis hewan, yaitu itik, babi dan ikan nila. Tanaman ini mempunyai
potensi untuk menyerap logam berat dari air, sehingga kemungkinan dapat
digunakan untuk pengolahan limbah yang mengandung logam berat sangat besar
(Umarudin et al., 2015).

Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
Mannfaat dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui
morfologi, habitat, hingga pemanfaatan tumbuhan air khususnya Lemna sp. Dan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi mengenai tumbuhan air.

Anda mungkin juga menyukai