Anda di halaman 1dari 4

JUDUL From Freud to Feminism: Gendered

Constructions of Blame Across Theories of


Child Sexual Abuse
PENULIS Corry Azzopardi, Ramona Alaggia & Barbara
Fallon
PUBLIKASI /TEMPAT 2017/Division of Pediatric Medicine, The
Hospital for Sick Children, Toronto, Canada;
bFactor-Inwentash Faculty of Social Work,
University of Toronto, Toronto, Canada
LATAR BELAKANG Teori membantu kita untuk memahami dunia
di sekitar kita, memahami perilaku manusia,
dan memberi makna pada fenomena sosial.
Mereka menawarkan seperangkat prinsip
bersama untuk mengatur perspektif sosial,
etika, dan hukum dan menyediakan kerangka
koheren untuk intervensi klinis, tanggapan
kelembagaan, kebijakan publik, dan
penyelidikan ilmiah. Dengan berbagai
pengertian sebab-akibat dan tingkat landasan
empiris, sejumlah paradigma biologis,
psikologis, perilaku, dan sosiologis muncul
untuk menjelaskan pelecehan seksual anak
(CSA). Teori CSA, yang sebagian besar
adalah gender sampai batas tertentu, ada di
sepanjang kontinum epistemik mulai dari
konsentrasi intraindividual dari psikoanalisis
Freudian klasik ke kerangka feminis
sosiokontekstual yang lebih luas. Ibu-ibu
yang menutupi anak-anak mereka yang
disalah gunakan secara seksual secara implisit
dan eksplisit menanggung beban kesalahan
karena pelanggaran-pelanggaran yang
didominasi oleh laki-laki pelaku dalam
wacana profesional dan publik, baik historis
maupun kontemporer.
TUJUAN Untuk mengeksplorasi kondisi sosial
penyalahgunaan CSA melalui analisis kritis
dari perspektif teoritis yang berkembang pada
kesalahan ibu dan perlindungan dari
penyalahgunaan sesksual.
METODE Feminisme
HASIL
KESIMPULAN Lensa konseptual yang digunakan untuk
penyalahan CSA dihasilkan secara sosial dan
oleh karena itu mencerminkan ideologi
sosiokultural yang berkembang. Analisis
teoritis kami menemukan pengertian dari ibu
yang menyalahkan pelecehan seksual pada
anak yang terus-menerus merembes pada
profesional dan tanggapan terhadap pelecehan
seksual anak-anak. Sejauh mana tuduhan
untuk CSA dianggap berasal dari tindakan
atau dilihat dari sudut pandang ibu yang
sangat konsekuensial, dengan potensi
perkiraan yang membahayakan dalam
kesejahteraan anak dan putusan peradilan
pidana. Berlandaskan feminisme dan
memanfaatkan prinsip-prinsip keterikatan dan
ekologi, kerangka kerja multitoresore yang
diusulkan mendukung penolakan asumsi-
asumsi gender kuno, dengan demikian secara
aktif membuka wacana dominan ibu, yang
menyalahkan ibu dalam kasus CSA dan
meningkatkan pemahaman terpadu CSA.
Keterbatasan Tinjauan literatur ini menggunakan
pendekatan analitik kualitatif untuk
mengidentifikasi tema dan tren historis dan
kontemporer terkait dengan kesalahan gender
untuk penyebab terjadinya CSA. Dengan
demikian tinjauan tidak sistematis, yang
biasanya menyelidiki efektivitas intervensi.
jurnal ini menyajikan literatur terpilih dan
analisis singkat yang dilaporkan dalam format
disertasi lengkap di tempat penelitian
(Azzopardi, 2015). Langkah-langkah diambil
untuk memenuhi persaratan tingkat ketelitian
yang tinggi. Para penulis secara kolektif
memiliki keahlian dalam praktik dan
penelitian tentang kekerasan berbasis gender
dan kesejahteraan anak. Tinjauan itu menjadi
sasaran pengawasan di tahap-tahap
selanjutnya dari pengembangan oleh dua ahli
tambahan di lapangan untuk lebih
memastikan bahwa literatur teoritis dan
empiris yang relevan secara mendalam
tertutup dan sampai pada analisis kejenuhan
konseptual dan teoritis.
Karena penelitian saat ini memeriksa
keterkaitan ibu itu terbatas, dan melihat
sejauh mana gerakan dalam arah progresif
mungkin tidak cukup tercermin di sini. Hal ini
menunjukkan bahwa penyelidikan empiris
lebih diperlukan untuk mendokumentasikan
keadaan wacana dan praktik kontemporer.
Kelebihan Penilitian ini melakuakn analisis secara kritis
dari teori teori gender CSA yang di dapatkan
dari literature ilmia studi kasus. Menjelaskan
teori teori yang berkaitan dengan CSA degan
membanginya secara sub bagian sehingga
jurnal dapat dengan mudah dipahami.
Kekurangan Penilitian ini berfokus pada analisa kritis dari
prespektif teori teori gender fiminis tentang
pelecehan seksual pada anak dan tidak
melakukan penelitian secara langsung kepada
objek atau individual/masyarakat untuk
mendapatkan informasi baru dan fakta baru.

Anda mungkin juga menyukai