Di susun oleh :
KELOMPOK 2b
Aldy Rifaldy Pratama (191FK03020)
Farah Nabila Nofitriani (191FK03023)
Halika Nur Mustika (191FK03025)
Rianty damayanti (191FK03024)
Sinta Anggraeni (191FK03022)
Kelas A
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini memuat tentang Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Jika kita telaah lebih jauh sistem penceraan ini sangatlah luas. Maka
di dalam makalah ini kami akan memaparkan hal-hal pokok dan inti dari
sistem pencernaan. Sehingga diharapkan paparan yang sederhana ini
setidaknya dapat menambah asupan ilmu pengetahuan kita semua, serta dapat
dijadikan modal untuk menjadi pengajar yang baik dan berwawasan luas.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui anatomi fisiologis sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui macam-macam enzim pada sistem pencernaan
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang sistem pencernaan
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang anatomi fisiologis sistem pencernaan
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang macam-macam enzim pada sistem
pencernaan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
2.2 Proses Pencernaan Makanan pada Tubuh
1. Igesti (penelanan) adalah proses pemasukan makanan kedalam
mulut, disini terjadi proses pemotongan dan penggilingan makanan
yang dilakukan secara mekanik oleh gigi.
2. Propulsi adalah pergerakan makanan sepanjang saluran pencernaan.
Cara utama propulsi adalah peristaltik, gerakan mendorong makanan
disepanjang saluran pencernaan. Gerakan ini timbul akibat refleks dari
adanya regangan pada saluran pencernaan oleh isi lumen. Gelombang
kontraksi berjalan lambat sekitar 1 sampai 2 cm per detik atau lebih
tergantung pada tempat saluran pencernaan.
3. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan bahan organik
spesifik yang penting dalam proses pencernaan, misalnya enzim,
mucus, atau garam empedu.
4. Pencernaan mekanis adalah proses dimana secara fisik makanan
dipecah-pecah menjadi bagian kecil-kecil. Proses ini dimulai dengan
pengunyahan makanan dan dilanjutkan dengan peremasan otot
lambung. Peremasan otot lambung terjadi di usus kecil melalui
penyempitan otot dinding usus. Proses ini dikenal dengan Proses
Sekmentasi, kontraksi otot lambung yang menimbulkan gerakan
bolak-balik seperti gerakan mencampur. Gerakan ini memungkinkan
makanan dapat bercampur dengan cairan, mukus dan enzim serta
memungkinkan adanya perlambatan perjalanan makanan dalam
saluran pencernaan dan memberikan kesempatan proses absorpsi
lebih lama.
5. Pencernaan Kimiawi adalah proses pemecahan makanan secara
kimiawi menjadi molekul yang lebih sederhana. Proses ini dilakukan
oleh enzim dalam lambung dan usus kecil.
6. Absorpsi (penyerapan) adalah pergerakan molekul dari saluran
pencernaan kedalam pembuluh darah dan pembuluh limpa yang
berdekatan. Proses ini terjadi secara difusi pasif dan transfor aktif.
4
Penyerapan adalah pintu masuknya makanan yang sudah dicerna
kedalam tubuh.
7. Defekasi adalah proses membuang sisa makanan yang tidak dicerna
melalui anus.
5
agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-
lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan
fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring
yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan.
Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan
datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi,
sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di
dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka
akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.
Bagian-bagian gigi
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang
menutupi mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zatdentin.
Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya
terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah
sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada
sumsum gigi terdapat saraf.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam
rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses
penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan
6
direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap
rasa berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin : lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis : lidah bagian ujung
3. Rasa asam : lidah bagian samping
4. Rasa pahit : lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur
(saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang,
yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
7
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat
dilihat pada gambar berikut.
2. Faring
8
Faring adalah organ yang menghubungkan rongga mulut
dengan kerongkongan (esofagus). Faring menerima makanan dari
mulut selama proses penelanan. Dari mulut, makanan bergerak ke
belakang dan turun menuju orofaring, kemudian turun lagi ke
laringofaring dan selanjutnya makanan memasuki esofagus.
3. Esofagus
4. Lambung
Lambung adalah organ yang berbentuk huruf J seperti
kantong yang membesar untuk menyimpan makanan. Dinding
lambung terdiri dari empat lapisan utama, yaitu serosa, muscular,
submukosa dan mukosa. Mulosa memiliki lipatan dalam ( lubang
lambung yang mengandung kelenjar lambung. Sel mukosa di bagian
atas setiap lubang lambung menghasilkan selaput lender untuk
mencegah lambung mencerna dirinya sendiri.
9
Fungsi lambung yaitu :
a. Penyimpanan, adanya lipatan lambung (rugae), dinding lambung
dapat mengembang sehingga mampu menyimpan makanan 2-4 Liter
material.
b. Pencampuran, lambung mencampurkan makanan dengan air dan
getah lambung untuk menghasilkan media seperti Kim.
c. Pemecahan Fisik, 3 lapisan otot polos pada otot luar meremas isi
lambung secara fisik memecahkan makanan menjadi partikel kecil.
Selain itu HCL membuka protein dan melepas zat perekat antar sel
(dari makanan), dan membunuh bakteri yang ikut bersama makanan.
d. Pemecahan Kimiawi, protein secara kimiawi dipecah oleh enzim
pepsin. Sel utama dan sel lambung lainnya dilindungi dari
pencernaan diri karena sel utama menghasilkan dan menyereksi
bentuk pepsin yang tidak aktif, pepsinogen. Pepsinogen diubah
menjadi pepsin oleh HCL, hanya pepsinogen disekresi kedalam
rongga lambung pencernaan protein dimulai. Begitu dimulai,
lambung dilindungi oleh lapisan mukosa yang disekresi oleh sel
mukosa.
e. Pelepasan Teratur, pergerakan Kim menuju usus kecil diatur oleh
katub diujung lambung, yaitu otot lingkar pilorus.
5. Pankreas
Pankreas adalah sebuah kelenjar memanjang yang terletak
dibelakang dan dibawah lambung. Ujung kepala kenjar ini terletak
diputaran duodenum, utamanya dibelakang lambung dan ekor
meruncingnya terletak diatas ginjal kiri, dibawah limpa.
Setiap hari pankreas menghasilkan sekitar 1.5 Liter getah
pencernaan yang mengandung enzim pemecah lipid, protein dan
karbohidrat.
Getah pankres dihasilkan pada kelompok sel eksotrin. Sel
eksotrin pankreas adalah sel asinus dan epitel yang menghasilkan
cairan pankreas seperti enzim pencernaan, air, dan ion. Fungsi enzim
10
pencernaan untuk memecahkan makanan menjadi bagian yang lebih
sederhana sehingga absorpsi oleh usus.
Sel asinus didalam pankreas menghasilkan 3 enzim pankreas
yang mampu mencerna 3 kategori makanan, yaitu :
a) Enzim Proteolitik untuk pencernaan protein.
b) Amilase Pankreas untuk pencernaan karbohidrat.
c) Lipase Pankreas untuk mencerna lemak.
6. Empedu
11
Fungsi empedu, yaitu :
1) Membantu fungsi kerja enzim pencernaan dengan bantuan enzim
pankreas.
2) Membantu melarutkan lemak.
3) Membantu fungsi kerja enzim lipase mengubah lemak menjadi 2
molekul yaitu asam lemak dan gliserol.
4) Empedu berperan sebagai bakterisida, empedu memberikan dan
menciptakan kondisi basa yang mampu menghambat bahkan
mematikan mikroba yang akan masuk kedalam tubuh kita.
7. Hati
12
pencernaan sebelum darah ini kembali ke jantung dan dipompa
keseluruh tubuh.
8. Usus Kecil
13
Usus kecil merupakan saluran pencernaan yang
menghubungkan lambung dengan usus besar, memiliki diameter
lebih kecil dibandingkan dengan usus besar.
9. Usus Besar
14
Usus besar merupakan bagian akhir dari proses pencernaan
dengan panjang sekitar 1.5 meter dan lebarnya 5-6 meter.
15
tidak tercerna secara fermentasi, melepaskan bermacam-macam
gas.
3) Penyerapan. Vitamin B dan K, beberapa elektrolit dan sebagian
besar sisa air diserap oleh usus besar.
4) Defekasi. Pergerakan massa feses ke rektum merangsang refleks
dekasi yang membuka sfinger anus internal. Feses akan keluar
dari anus jika sfinger luar dibuka secara sadar.
3. Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada
kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu
(misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah
16
jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga
feses keluar dalam bentuk cair.
4. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus
sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak
peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi
penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar,
semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras
dan sukar dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat,
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan
ini.
17
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena
produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi
dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
2. Batu empedu
3. Konstipasi (sembelit)
18
4. Diare
Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan
feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus
dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare
dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.
5. Disentri
19
Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini
terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi.
7. Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang
tidak sehat. Gejala yang timbul adalah adanya darah pada feses.
20
4. Maltase
Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi
untuk menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini banyak
ditemukan pada tumbuhan, seperti biji-bijian, gandum dan
ubi.Laktase
5. Laktase
Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula
laktosa. Gula ini ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman
yang terbuat dari susu. Orang dengan intoleransi laktosa sering kali
disarankan untuk mengonsumsi enzim laktase tambahan saat
mengonsumsi susu.Sukrase
6. Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus.
Fungsi enzim ini adalah memecah sukrosa menjadi gula sederhana,
seperti fruktosa dan glukosa. Gula sukrosa banyak ditemukan pada
tanaman, seperti tebu, sorgum, dan bit gula. Sukrosa juga ditemukan
pada madu, namun dalam jumlah sedikit.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh
dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan
pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari
mulut (oris) sampai anus.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah mentransfer nutrien, air,
dan elektrolit dari makanan yang kita telan kedalam lingkungan internal
tubuh. Makanan yang dicerna merupakan sumber energi atau bahan
bakar, yang esensial.
Tubuh kita membutuhkan nutrisi-nutrisi yang bermanfaan untuk
tubuh kita. Makanan yang kita makan tidak secara langsung masuk ke
dalam tubuh, tetapi di proses terlebih dahulu. Oleh sebab itu
mengkonsumsi makananan yang sehat dan bergizi sanggat dianjurkan.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih terbatasnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Makalah ini perlu dikaji ulang agar sempurna dan makalah ini harus
digunakan sebagaimana mestinya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta 10270.
23