Anda di halaman 1dari 26

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Ilmu Dasar Keperawatan

Dosen Pembimbing : Lia Nurlianawati, S.Kep., Ners., M.Kep

Di susun oleh :
KELOMPOK 2b
Aldy Rifaldy Pratama (191FK03020)
Farah Nabila Nofitriani (191FK03023)
Halika Nur Mustika (191FK03025)
Rianty damayanti (191FK03024)
Sinta Anggraeni (191FK03022)

Kelas A

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini memuat tentang Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bandung, 19 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan .......................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI .....................................................................................3
2.1 Definisi Sistem Pencernaan ........................................................................3
2.2 Proses Pencernaan Makanan pada Tubuh .................................................4
2.3 Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan ........................................................5
2.4 Gangguan Sistem Pencernaan Manusia ................................................... 16
2.5 Kelainan pada Sistem Pencernaan ........................................................... 17
2.6 Macam – Macam Enzim Pencernaan ....................................................... 20
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 22
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 22
3.2 Saran ........................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan, setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas.


Aktivitas ini tersusun dari berbagai sistem. Supaya makhluk hidup tersebut
dapat bertahan hidup. Diantara aktivitas makhluk hidup yang dapat
menentukan kehidupan makhluk hidup adalah proses pencernaan dan
pernafasan. Untuk mengatur mekanismenya. Setiap makhluk hidup
memerlukan oksigen dan zat makan serta mengeluarkan zat sisa metabolisme
menghasilkan sampah (sisa) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran
materi, baik berupa bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti halnya
oksigen maupun hasil metabolisme dan sisa-sisanya yang dilakukan oleh
sistem peredaran atau sistem sirkulasi. Hasil pencernaan makanan dan
oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, sedangkan sisa-
sisa metabolisme diangkut dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ
pembuangan.

Jika kita telaah lebih jauh sistem penceraan ini sangatlah luas. Maka
di dalam makalah ini kami akan memaparkan hal-hal pokok dan inti dari
sistem pencernaan. Sehingga diharapkan paparan yang sederhana ini
setidaknya dapat menambah asupan ilmu pengetahuan kita semua, serta dapat
dijadikan modal untuk menjadi pengajar yang baik dan berwawasan luas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan definisi dari sistem pencernaan?
2. Bagaimana proses pencernaan makanan dalam tubuh?
3. Jelaskan anatomi dan fisiologis sistem pencernaan?
4. Apa saja gangguan dari sistem pencernaan?
5. Jelaskan kelainan pada sistem pencernaan?
6. Sebutkan macam-macam enzim dalam sistem pencernaan/

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui anatomi fisiologis sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui macam-macam enzim pada sistem pencernaan

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang sistem pencernaan
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang anatomi fisiologis sistem pencernaan
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang macam-macam enzim pada sistem
pencernaan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan ialah sistem yang berfungsi untuk melakukan
penyederhanaan dan pemilihan bahan makanan menjadi zat makanan
yang dapat di serap oleh tubuh kita. Sehingga zat makanan tersebut
dapat digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisik maupun kimia.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah mentransfer nutrien, air,
dan elektrolit dari makanan yang kita telan kedalam lingkungan internal
tubuh. Makanan yang dicerna merupakan sumber energi atau bahan
bakar, yang esensial. Bahan bakar tersebut digunakan oleh sel untuk
melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energi, misalnya
tranporaktif, kontraksi, sintesis, sekresi. Makanan juga merupakan
sumber bahan baku untuk memperbaharui dan menambah jaringan
tubuh. Untuk menjalankan fungsi tersebut sistem pencernaan melakukan
5 aktivitas dasar yaitu pergerakan, sekresi, pencernaan, absorpsi, dan
eksresi.
Proses pencernaan dalam saluran pencernaan manusia meliputi
dua proses yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang dilakukan oleh gigi di
dalam mulut, sedangkan pencernaan kimiawai adalah pencernaan yang
melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi adalah pencernaan yang terjadi
di mulut, lambung dan anus. Proses pencernaan makanan juga
melibatkan alat-alat pencernaan yang terdiri dari saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia tediri dari : rongga
mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (vetrikulus), usus halus, usus
besar (kolo) dan anus Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri di air liur
atau ludah, lambung pankreas dan hati (hepar).

3
2.2 Proses Pencernaan Makanan pada Tubuh
1. Igesti (penelanan) adalah proses pemasukan makanan kedalam
mulut, disini terjadi proses pemotongan dan penggilingan makanan
yang dilakukan secara mekanik oleh gigi.
2. Propulsi adalah pergerakan makanan sepanjang saluran pencernaan.
Cara utama propulsi adalah peristaltik, gerakan mendorong makanan
disepanjang saluran pencernaan. Gerakan ini timbul akibat refleks dari
adanya regangan pada saluran pencernaan oleh isi lumen. Gelombang
kontraksi berjalan lambat sekitar 1 sampai 2 cm per detik atau lebih
tergantung pada tempat saluran pencernaan.
3. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan bahan organik
spesifik yang penting dalam proses pencernaan, misalnya enzim,
mucus, atau garam empedu.
4. Pencernaan mekanis adalah proses dimana secara fisik makanan
dipecah-pecah menjadi bagian kecil-kecil. Proses ini dimulai dengan
pengunyahan makanan dan dilanjutkan dengan peremasan otot
lambung. Peremasan otot lambung terjadi di usus kecil melalui
penyempitan otot dinding usus. Proses ini dikenal dengan Proses
Sekmentasi, kontraksi otot lambung yang menimbulkan gerakan
bolak-balik seperti gerakan mencampur. Gerakan ini memungkinkan
makanan dapat bercampur dengan cairan, mukus dan enzim serta
memungkinkan adanya perlambatan perjalanan makanan dalam
saluran pencernaan dan memberikan kesempatan proses absorpsi
lebih lama.
5. Pencernaan Kimiawi adalah proses pemecahan makanan secara
kimiawi menjadi molekul yang lebih sederhana. Proses ini dilakukan
oleh enzim dalam lambung dan usus kecil.
6. Absorpsi (penyerapan) adalah pergerakan molekul dari saluran
pencernaan kedalam pembuluh darah dan pembuluh limpa yang
berdekatan. Proses ini terjadi secara difusi pasif dan transfor aktif.

4
Penyerapan adalah pintu masuknya makanan yang sudah dicerna
kedalam tubuh.
7. Defekasi adalah proses membuang sisa makanan yang tidak dicerna
melalui anus.

2.3 Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan


1. Mulut (oris)

Mulut merupakan jalan masuk menuju sistem


pencernaan dan berisi organ aksesoris yang berfungsi dalam proses
awal pencernaan. Ada beberapa bagian yang perlu di ketahui pada
mulut yaitu antara lain:
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga
makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-
enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi
taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara
umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota
gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari
luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang
berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring
berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk

5
agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-
lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan
fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring
yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan.
Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan
datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi,
sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di
dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka
akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.

Bagian-bagian gigi
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang
menutupi mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zatdentin.
Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya
terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah
sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada
sumsum gigi terdapat saraf.

b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam
rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses
penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan

6
direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap
rasa berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin : lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis : lidah bagian ujung
3. Rasa asam : lidah bagian samping
4. Rasa pahit : lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut.

letak kepekaan lidah terhadap rasa


Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan
dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang
tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir,
dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas
pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang
mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papilla.

c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur
(saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang,
yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

7
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat
dilihat pada gambar berikut.

Kelenjar ludah di dalam mulut


Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk
cair. Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis
menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah
berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi,
ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan
sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi
selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di
dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase).
Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut
yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik
pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

2. Faring

8
Faring adalah organ yang menghubungkan rongga mulut
dengan kerongkongan (esofagus). Faring menerima makanan dari
mulut selama proses penelanan. Dari mulut, makanan bergerak ke
belakang dan turun menuju orofaring, kemudian turun lagi ke
laringofaring dan selanjutnya makanan memasuki esofagus.

3. Esofagus

Esofagus adalah tabung sepanjang 25 cm dengan diameter


sekitar 2,54 cm yang di mulai dari laringofaring dan turun di
belakang trakea melalui mediastinum. Kemudian makanan melewati
difragma ke sebuah lubang yang di sebut hiatus esophageal dan
berhubungan dengan lambung.

4. Lambung
Lambung adalah organ yang berbentuk huruf J seperti
kantong yang membesar untuk menyimpan makanan. Dinding
lambung terdiri dari empat lapisan utama, yaitu serosa, muscular,
submukosa dan mukosa. Mulosa memiliki lipatan dalam ( lubang
lambung yang mengandung kelenjar lambung. Sel mukosa di bagian
atas setiap lubang lambung menghasilkan selaput lender untuk
mencegah lambung mencerna dirinya sendiri.

9
Fungsi lambung yaitu :
a. Penyimpanan, adanya lipatan lambung (rugae), dinding lambung
dapat mengembang sehingga mampu menyimpan makanan 2-4 Liter
material.
b. Pencampuran, lambung mencampurkan makanan dengan air dan
getah lambung untuk menghasilkan media seperti Kim.
c. Pemecahan Fisik, 3 lapisan otot polos pada otot luar meremas isi
lambung secara fisik memecahkan makanan menjadi partikel kecil.
Selain itu HCL membuka protein dan melepas zat perekat antar sel
(dari makanan), dan membunuh bakteri yang ikut bersama makanan.
d. Pemecahan Kimiawi, protein secara kimiawi dipecah oleh enzim
pepsin. Sel utama dan sel lambung lainnya dilindungi dari
pencernaan diri karena sel utama menghasilkan dan menyereksi
bentuk pepsin yang tidak aktif, pepsinogen. Pepsinogen diubah
menjadi pepsin oleh HCL, hanya pepsinogen disekresi kedalam
rongga lambung pencernaan protein dimulai. Begitu dimulai,
lambung dilindungi oleh lapisan mukosa yang disekresi oleh sel
mukosa.
e. Pelepasan Teratur, pergerakan Kim menuju usus kecil diatur oleh
katub diujung lambung, yaitu otot lingkar pilorus.

5. Pankreas
Pankreas adalah sebuah kelenjar memanjang yang terletak
dibelakang dan dibawah lambung. Ujung kepala kenjar ini terletak
diputaran duodenum, utamanya dibelakang lambung dan ekor
meruncingnya terletak diatas ginjal kiri, dibawah limpa.
Setiap hari pankreas menghasilkan sekitar 1.5 Liter getah
pencernaan yang mengandung enzim pemecah lipid, protein dan
karbohidrat.
Getah pankres dihasilkan pada kelompok sel eksotrin. Sel
eksotrin pankreas adalah sel asinus dan epitel yang menghasilkan
cairan pankreas seperti enzim pencernaan, air, dan ion. Fungsi enzim

10
pencernaan untuk memecahkan makanan menjadi bagian yang lebih
sederhana sehingga absorpsi oleh usus.
Sel asinus didalam pankreas menghasilkan 3 enzim pankreas
yang mampu mencerna 3 kategori makanan, yaitu :
a) Enzim Proteolitik untuk pencernaan protein.
b) Amilase Pankreas untuk pencernaan karbohidrat.
c) Lipase Pankreas untuk mencerna lemak.

6. Empedu

Empedu adalah sebuah kantong berbentuk terang dan


merupakan membran berotot yang berwarna hijau kekuning-
kuningan serta berasa pahit, letaknya dalam lobulus kanan disebelah
bawah hati sampai pinggir depannya, panjangannya sekitar 8-12cm.
Empedu membantu pemecahan lemak didalam usus halus
Empedu mengalir melalui saluran hepatika kiri dan kanan
dari kedua lobulus hati, lalu mengalir sepanjang saluran hepatika
komunis dan saluran sistikus ke kantung empedu. Kantung ini
mengandung sekitar 50ml empedu dan mengentalkannya, siap
dilepaskan setelah makan
Empedu mengalir melalui saluran sistikus menuju bagian
pertama usus halus, duodenum.

11
Fungsi empedu, yaitu :
1) Membantu fungsi kerja enzim pencernaan dengan bantuan enzim
pankreas.
2) Membantu melarutkan lemak.
3) Membantu fungsi kerja enzim lipase mengubah lemak menjadi 2
molekul yaitu asam lemak dan gliserol.
4) Empedu berperan sebagai bakterisida, empedu memberikan dan
menciptakan kondisi basa yang mampu menghambat bahkan
mematikan mikroba yang akan masuk kedalam tubuh kita.

7. Hati

Hati merupakan bagian dari tubuh yang terdapat dibawah


sekat rongga badan dan mengisi sebagian besar sebagian besar dari
bagian atas rongga perut sebelah kanan. Hati memiliki berat 1.5 kg
dan berwarna merah gelap.
Hati mempunyai 2 pasokan darah dari arteri dan vena
hepatika. Arteri hepatika membawa darah kaya O2, sedangkan vena
hepatika membawa darah kurang O2 tetapi kaya zat gizi dari saluran

12
pencernaan sebelum darah ini kembali ke jantung dan dipompa
keseluruh tubuh.

Fungsi hati yaitu:


1) Memproduksi cairan empedu yang berguna untuk membantu
pencernaan makanan.
2) Menawar dan menetralkan racun (detoksifikasi). Hati dapat
menghilangkan racun didalam darah dengan cara
membersihkannya dari zat berbahaya seperti alkohol dan obat-
obatan.
3) Membantu membuang zat bilirubin. Bilirubin adalah zat yang
tidak baik untuk tubuh sehingga harus dibuat melalui sistem
ekskresi.
4) Mengatur pembekuan darah
5) Mengendalikan sirkulasi hormon
6) Menghasilkan albumin yang berguna menjaga cairan dalam
sirkulasi tubuh.
7) Memproduksi protein
8) Mengelola vitamin dan mineral

8. Usus Kecil

13
Usus kecil merupakan saluran pencernaan yang
menghubungkan lambung dengan usus besar, memiliki diameter
lebih kecil dibandingkan dengan usus besar.

Fungsi usus kecil ada 3, yaitu :


a. Pencernaan Mekanis, yaitu proses perubahan makanan dari
bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus yang dilakukan
dengan menggunakan gigi didalam mulut.
b. Pencernaan Kimiawi,yaitu proses perubahan makanan dari zat
yang kompleks mejadi zat yang lbih sederhana dengan enzim.
Enzim dari usus halus dan pankreas memecah kelompok
molekul yang ditemukan didalam makanan menjadi komponen
molekulnya
c. Absorpsi, setelah makanan dicerna dengan getah pencernaan
menajadi bentuk molekul sederhana, akhirnya siap untuk
diserap didalam usus melalui 2 saluran yaitu pembuluh kapiler
darah dan saluran limfe di vili usus halus (tonjolan menyerupai
jari yang melapisi mukosa usus halus. Jalur absorpsi usus halus
melalui jalur absorpsive, yaitu produk-produk seperti
manosakarida,asam amino, asam lemak, dan gliserol, juga air
elektrolit, dan vitamin.

9. Usus Besar

14
Usus besar merupakan bagian akhir dari proses pencernaan
dengan panjang sekitar 1.5 meter dan lebarnya 5-6 meter.

Usus besar terdiri dari beberapa bagian yaitu:


a. Sekum (caecum), adalah kantong buntu diawal usus besar,
tepat dibawah katup ileosakum.
b. Appendiks, memiliki panjang 8cm berbentuk seperti jari
menempel pada sekum yang mengandung jaringan limfoid dan
berfungsi sebagai kekebalan.
c. Kolon, merupakan bagian terbesar dari usus besar yang terdiri
atas 4 bagian yaitu: kolon asendens, kolon transversum, kolon
desendens, dan kolon sigmoid. Pada jarak yang tetap
disepanjang kolon, otot polos lapisan otot luar menyebabkan
dinding usus menyatu, menghasilkn rangkaian kantong yang
disebut Hausra.
d. Rektum adalah bagian terakhir usus besar dengan panjang
sekitar 20cm. Mukosa pada rektum membentuk lipatan
longitudinal, yang disebut kolom anus.
e. Saluran anus adalah bagian terakhir rektum, memiliki panjang
3cm dan terbuka sampai bagian luar anus. Otot polos tak sadar,
sfingter anus interor, dan otot sadar, sfingter anus luar mengatur
keluarnya feses melalui anus.

Fungsi usus besar, yaitu :


1) Pencernaan Mekanis. Kontraksi berirama pada usus besar
menghasilkan semacam segmentasi yang disebut kontraksi
haustra. Sisa makanan dicampur dan digerakkan dari sebuah
haustra ke haustra lain. Kontraksi peristaltik menghasilkan
pergerakan material yang lebih besar.
2) Pencernaan Kimia. Pencernaan terjadi sebagai hasil dari bakteri
yang berkoloni diusus besar. Bakteri memecah makanan yang

15
tidak tercerna secara fermentasi, melepaskan bermacam-macam
gas.
3) Penyerapan. Vitamin B dan K, beberapa elektrolit dan sebagian
besar sisa air diserap oleh usus besar.
4) Defekasi. Pergerakan massa feses ke rektum merangsang refleks
dekasi yang membuka sfinger anus internal. Feses akan keluar
dari anus jika sfinger luar dibuka secara sadar.

2.4 Gangguan Sistem Pencernaan Manusia


1. Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang
terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan
oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi,
sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri.
Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam.
Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah
mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh
darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu.Untuk mencegahnya,
gosoklah gigimu setelah makan.

2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)


Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung.
Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu
banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian
terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri
Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.

3. Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada
kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu
(misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah

16
jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga
feses keluar dalam bentuk cair.

4. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus
sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak
peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi
penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar,
semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras
dan sukar dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat,
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan
ini.

5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)


Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini
dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang
mengeras atau zat-zat asing lainnya (misalnya, biji-
bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak,
membusuk, dan pecah.

2.5 Kelainan pada Sistem Pencernaan


1. Gastritis

17
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena
produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi
dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.

2. Batu empedu

Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan


oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya
endapan di saluran empedu.

3. Konstipasi (sembelit)

Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui


kolon. Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang
air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air yang tidak teratur.

18
4. Diare
Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan
feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus
dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare
dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.

5. Disentri

Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala


penyakit ini adalah buang air besar bercampur darah

6. Radang usus buntu

19
Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini
terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi.

7. Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang
tidak sehat. Gejala yang timbul adalah adanya darah pada feses.

2.6 Macam – Macam Enzim Pencernaan


1. Amilase
Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas,
dan usus halus. Enzim ini bertugas memecah zat pati atau
karbohidrat menjadi gula (glukosa). Saat makanan yang
mengandung karbohidrat dikunyah, kelenjar liur di dalam mulut
akan menghasilkan amilase.
Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut
di usus halus oleh enzim amilase yang dihasilkan olehpankreas. Di
dalam usus, amilase terus memecah molekul zat pati hingga menjadi
glukosa, yang nantinya akan diserap ke dalam sirkulasi darah
melalui dinding usus halus.Protease
2. Protease
Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas
untuk memecah protein dalam makanan menjadi asam amino.
Enzim ini diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus.
Terdapat beberapa jenis enzim protase, yaitupepsin (enzim
pencernaan utama di lambung), tripsin, dan kimotripsin.Lipase
3. Lipase
Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol (zat gula yang mengandung
alkohol). Organ tubuh yang berperan dalam menghasilkan enzim ini
adalah pankreas dan lambung. Enzim lipase juga ditemukan di
dalam ASI, fungsinya untuk membantu bayi mencerna molekul
lemak saat menyusu.Maltase

20
4. Maltase
Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi
untuk menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini banyak
ditemukan pada tumbuhan, seperti biji-bijian, gandum dan
ubi.Laktase
5. Laktase
Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula
laktosa. Gula ini ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman
yang terbuat dari susu. Orang dengan intoleransi laktosa sering kali
disarankan untuk mengonsumsi enzim laktase tambahan saat
mengonsumsi susu.Sukrase
6. Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus.
Fungsi enzim ini adalah memecah sukrosa menjadi gula sederhana,
seperti fruktosa dan glukosa. Gula sukrosa banyak ditemukan pada
tanaman, seperti tebu, sorgum, dan bit gula. Sukrosa juga ditemukan
pada madu, namun dalam jumlah sedikit.

Peranan enzim pencernaan memang sangat penting bagi proses


pencernaan dalam tubuh Anda. Akan tetapi, kerja enzim pencernaan bisa
terganggu jika Anda sedang demam, mengonsumsi obat-obatan tertentu,
atau menjalani diet khusus. Selain itu, radang pankreas (pankreatitis),
penyakit Gaucher, danfenilketonuria juga dapat membuat fungsi enzim
pencernaan menjadi terganggu.

Jika mengalami penyakit tersebut, mungkin Anda


membutuhkan suplemen enzim pencernaan. Selain untuk membantu
proses pencernaan, suplemen ini juga dapat membantu meringankan
keluhan terkait gangguan enzim pencernaan yang Anda alami. Namun,
pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh
dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan
pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari
mulut (oris) sampai anus.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah mentransfer nutrien, air,
dan elektrolit dari makanan yang kita telan kedalam lingkungan internal
tubuh. Makanan yang dicerna merupakan sumber energi atau bahan
bakar, yang esensial.
Tubuh kita membutuhkan nutrisi-nutrisi yang bermanfaan untuk
tubuh kita. Makanan yang kita makan tidak secara langsung masuk ke
dalam tubuh, tetapi di proses terlebih dahulu. Oleh sebab itu
mengkonsumsi makananan yang sehat dan bergizi sanggat dianjurkan.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih terbatasnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Makalah ini perlu dikaji ulang agar sempurna dan makalah ini harus
digunakan sebagaimana mestinya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Shabrina Andisa  , “Memahami Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan


Manusia,”Diakses 28 Oktober 2018|Pkl 12.00 , http://hellosehat.com

Pearce, Evelyn. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta 10270.

Suarnianti. 2016. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Yogyakarta :


Indomedia Pustaka,2016

23

Anda mungkin juga menyukai