Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATANPEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT PADANy.S DI RUANG INAYAH RS PKU


MUHAMMADYAH GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh :

JEFY PRASTYA MARDIKA

A01201651

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

2016
ii
iii
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2016
Jefy Prastya Mardika1,Sarwono2
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT PADA Ny.S DI RUANG INAYAH RS PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG

Latar belakang: Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit klien dengan Chronic
Kidney Disease karena masalah kelebihan volume cairan. Cairan tubuh terdiri dari
air dan elektrolit. Elektrolit adalah senyawa didalam larutan yang berdisosiasi
menjadi partikel yang bermuatan positif dan negatif. Organ pengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit yang utama adalah ginjal.
Tujuan umum: Menjelaskan gambaran asuhan keperawatan yang diberikan pada
Ny.S dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada pasien
gagal ginjal kronik.
Dalam pembahasan masalah keperawatan yang muncul kelebihan volume cairan
berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi, defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap sumber-sumber informasi.
Intervensi dan implementasi yang sudah dilakukan berupa menghitung balance
cairan, monitor tanda-tanda vital, membatasi asupan cairan, kolaborasi pemberian
diuretik, pendidikan kesehatan.
Dalam evaluasi yang dilakukan selama tiga hari dilakukan membatasi asupan
cairan dan menghitung balance cairan untuk menjaga keseimbangan cairan dalam
tubuh, klien mengatakan bengkak dikakinya sudah mulai berkurang. Kesimpulan
berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa membatasi asupan cairan dan
menghitung balance cairan cukup bermanfaat untuk menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit dalam tubuh.

Kata Kunci : Chronic Kidney Disease, asuhan keperawatan, cairan dan elektrolit

iv
Nursing Studies Program DIII
College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong
KTI , July 2016
Jefy Prastya Mardika1, Sarwono2

ABSTRACT
NURSING MEETING THE NEEDS OF FLUIDS AND ELECTROLYTE
Ny.S IN THE INAYAH RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG

Background : Meeting the needs of fluid and electrolyte clients with Chronic
Kidney Disease because of the problem of excess fluid volume . The body fluid
consists of water and electrolytes . Electrolytes are compounds in solution which
dissociate into positively charged particles and negatively . Organ regulator of
fluid and electrolyte balance is the main kidney .

The general objective : Explain overview nursing care given to the fulfillment
Ny.S disorders of fluid and electrolytes in patients with chronic renal failure .
In the discussion of nursing problems that arise excess fluid volume associated
with impaired regulation mechanism , deficiency of knowledge related to a lack of
understanding of the sources of information .
Intervention and implementation has been done in the form of a liquid balance
calculate , monitor vital signs , restrict fluid intake , diuretics collaboration ,
education, health .
In the evaluation conducted over three days do restrict fluid intake and calculate
the balance of fluids to maintain fluid balance in the body , the client says its feet
swelling has begun to diminish . Conclusions based on the results of the analysis
showed that restricting fluid intake and calculate the fluid balance is quite helpful
for maintaining fluid and electrolyte balance in the body .

Keywords : Chronic Kidney Disease, nursing care , fluid and electrolyte

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Pada Ny.S Di
Ruang INAYAH RS PKU MUHAMMADIYAG GOMBONG”. Sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga
penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES


Muhammadiyah Gombong.

2. Bapak Sawiji, S.Kep. Ns, M.Sc, selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Bapak Sarwono, SKM, selaku pembimbing yang telah berkenan


memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Tim Penguji Komperhensif yang telah memberikan saran dan arahan.

5. Segenap Dosen dan Karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong.

6. Segenap Staf dan Karyawan RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

7. Bapak dan ibuku yang telah membantu dan mendo’akan dalam


penyusunan karya tulis ini sampai selesai.

8. Mbaku Yulfa Sari Apriyati dan adekku Naylina Rahmawaty tercinta yang
senantiasa membuatku tersenyum

9. Terimakasih buat sahabatku: Berkah, Muntang, Tunjang, Sudarno (Mifta),


Hasan, Danang dan lain-lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu
yang sudah bersama-sama mencari ilmu selama 3 tahun ini sampai
mendapatkan gelar Amd.kep.

vi
10. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah
memberikan saran sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari betul bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh karena
itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dikemudian hari.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya. Amin.

Gombong, Juli 2016

Jefy Prastya Mardika

vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Lembar Pengesahan Pembimbing ................................................................... ii

Lembar Pengesahan Penguji ........................................................................... iii

Abstrak ............................................................................................................ iv

Kata Pengantar ................................................................................................ vi

Daftar Isi .......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Tujuan Penulisan .......................................................................... 4
C. Manfaat Penulisan ........................................................................ 4
BAB II KONSEP DASAR
A. Konsep Dasar Kebutuhan Cairan dan Elektrolit ............................ 6
B. Macam-macam Cairan ................................................................... 10
C. Balance Cairan ............................................................................... 10
BAB III RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian .................................................................................... 13
B. Analisa Data ................................................................................. 15
C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi .............................................. 16
BAB IV PEMBAHASAN
A. Diagnosa I .................................................................................... 20
B. Diagnosa II ................................................................................... 21
C. Implementasi ................................................................................ 22
D. Analisa Tindakan........................................................................... 23
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 30
B. Saran ............................................................................................. 31

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Manusia membutuhkan cairan dan elektrolit dalam jumlah dan
proporsi yang tepat diberbagai jaringan tubuh agar dapat mempertahankan
kesehatan dan kehidupannya. Hal tersebut dapat dicapai dengan
serangkaian manuverfisika-kimia yang kompleks. Air mempunyai
proporsi yang besar dalam tubuh. Seseorang dengan berat badan 70 kg
bisa memiliki sekitar 50 liter air dalam tubuhnya. Air menyusun 75% berat
badan bayi, 70% berat badan pria dewasa, dan 55% tubuh pria usia lanjut.
Karena wanita memiliki simpanan lemak yang relative banyak (relative
bebas air), kandungan air dalam tubuh wanita 10% lebih sedikit
dibandingkan pria. Air tersimpan dalam dua kompertemen utama dalam
tubuh yaitu, cairan intraseluler dan cairan ekstraaseluler (Wahit,2007).
Elektrolit adalah senyawa didalam larutan yang berdisosiasi
menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan
positif disebut kationdan ion yang bermuatan negative disebut anion.
Keseimbangan keduanya disebut sebagai elektronetralitas.
Cairan tubuh terdiri dari air dan elektrolit. Cairan tubuh dibedakan
atas cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler
merupakan cairan yang berada di dalam sel, sedangkan cairan ekstraseluler
adalah cairan yang berada di luar sel. Sekitar 60 % berat tubuh total terdiri
atas air. Dari jumlah ini dua pertiganya 66 % adalah cairan intrasel. Cairan
berperan penting dalam pembentukan energi, pemeliharaan tekanan
osmotic, dan transport zat-zat tubuh dan menembus membrane sel, dan
satu pertiganya 33% adalah cairan ekstrasel. Cairan berperan penting
dalam pembentukan energi, pemeliharaan tekanan osmotic, dan transport
zat-zat tubuh dan menembus membrane sel. Sedangkan organ pengatur

1
2

utama keseimbangan cairan tubuh adalah ginjal. Jika keseimbangan cairan


tidak baik, ginjal akan mengalami masalah (Corwin,2009).
Organ pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang utama
adalah ginjal. Kira-kira 180 liter plasma difiltrasi setiap hari oleh ginjal.
Dari volume ini, kira-kira
1500ml urine dieksresikan setiap hari. Setiap jam haluaran urine
mempunyai rentang rata-rata 40-80 ml untuk orang dewasa dan 0,5
ml/kg/jam untuk anak-anak. Volume, komposisi, dan konsentrasi urine
sangat bervariasi dan akan tergantung pada penambahan dan kehilangan
cairan. Nilai urine (volume dankonsentrasi) selalu dievaluasi dalam
hubungannya dalam kebutuhan tubuh untuk menyimpan dan
mengeluarkan cairan. Pasien dehidrasi yang memerlukan penghematan
cairan, sebagai contoh, akan diharapkan untuk mengeksresikan urine lebih
sedikit dari pada pasien dengan dehidrasi adekuat (Mimo,2009).
Nutrisi merupakan bagian penting dari pengobatan dengan penyakit
ginjal kronis awal. Ginjal yang sehat biasanya dapat mengeluarkan limbah
dari makanan yang kita makan ke dalam urin. Ketika ginjal gagal mereka
tidak mampu untuk menyingkirkan produk-produk limbah dengan mudah.
Sebuah rencana gizi pemantauan kalori, protein, fosfor, kalium, kalsium,
natrium, dan asupan cairan yang diperlukan untuk membantu makanan
kontrol yang bisa berbahaya bagi ginjal (Stacey Phillips,2008).
Menurut Maslow memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu
kemudian meningkatkan yang tidak terlalu penting. Adapun hirarki
kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis dasar, kebutuhan akan rasa
aman dan tentram, kebutuhan akan dicintai dan disayangi, kebutuhan
untuk dihargai, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis
adalah pertahanan hidup jangka pendek. Kebutuhan fisiologi sini sangat
kuat, dalam keadaan absolute semua kebutuhan lain ditinggalkan dan
mencurahkan semua kemampuanya untuk memenuhi kebutuhan ini
(Hidayat 2012).
3

Penyakit gagal ginjal kronik atau disebut juga dengan CKD


(CronicKdneyDiasese) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif
dan irreversible dimana kemampuan tubuh ginjal untuk mempertahankan
metabolism keseimbangan cairan dan elektrolit dan menyebabkan uremia.
CKD dipengaruhi beberapa factor yaitu infeksi pada ginjal, peyakit
vaskuler, batu ginjal, dan lainya. Salah satu faktor yang biasa menjadi
penyebab utama adalah seseorang yang selalu menunda utuk buang air
kecil (BAK), sehingga urin dapat mengendap dan refluk kedalam ginjal.
Konsumsi minuman yang banyak mengandung pewarna yang akan
membuat ginjal bekerja lebih dari biasanya (Kusuma, 2012).
Prevelensi penderita Gagal Ginjal Kronik di Amerika Serikat pada
tahun 2002 sekitar 345.000 orang. Angka kejadian gagal ginjal pada tahun
2010 menjadi 660.000 orang. Jumlah pasien Gagal Ginjal Kronik pada
tahun 2007 di Indonesia mencapai 2.148 orang. Kemudian tahun 2008
meningkat menjadi 2.260 orang. Menurut data dari Pernefri
(PersatuanNefrologi Indonesia), diperkirakan ada 70 ribu penderita ginjal
di Indonesia. Berdasarkan penelitian pada tanggal 3 Apri 2012 dilakukan
penelitian oleh Irwan 2012 dui RSUD Dr.Moewardi Surakarta diperoleh
data bahwa 12 pasien dari 48 pasien mengalami ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit di dalam tubuh. Dan dalam waktu sehari 30 pasien datang
kerumah sakit dengan keluhan penyakit ginjal, baik gejala ginjal akut,
maupun kronis (PERNEFRI,2008).
Permasalahan yang ada diatas penatalaksanaan yang dilakukan di
Indonesia adalah dilakukannya dialysis, penggunaan obat-obatan dhiuretik
karena seseorang yang terkena gagal ginjal mengalami masalah
angiotensin dan rennin yang tidak dapat terkontrol sehingga tensi
cenderung meningkat. Hal yang dilakukan lainya adalah dengan
transplantasi ginjal dan transfuse darah. Semua tindakan ini merupakan hal
yang harus dilakukan oleh pasien dengan penderita Cronic Kidney
Disease. Namun biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, karena tindakan ini
membutuhkan biaya yang mahal (Kusuma,2012).
4

Cairan yang diminum pada pasien gagal ginjal tahap lanjut harus
diawasi. Beberapa pasien mengalami kesulitan dalam membatasi asupan
cairan yang masuk, namun mereka tidak mendapatkan pemahaman tentang
bagaimana strategi yang dapat membantu mereka dalam pembatasan
cairan. Apabila pasien yang mengalami terapi hemodialisis tidak
mematuhi pembatasan cairan yang direkomendasikan. Dampak dari
masalah cairan yang tidak dibatasi adalah adanya oedema, IDGW
(interdialytic weight gain), sesak nafas, syok, hipervolemia, koma,
mempengaruhi kekentalan darah, kegagalan organ lain dan sebagainya
(TofazidanMazzoni 2012).
Asuhan keperawatan yang penulis lakukan di rumah sakit adalah
melakukan pembatasan asupan cairan dan elektrolit yaitu dengan cara
penghitungan balance cairan pada pasien dan pemberian terapi dhiuretik.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien
dengan pemenuhan kebutuhan cairan melakukan pembatasan cairan untuk
mencegah terjadinya penumpukan cairan. Berdasarkan hal tersebut diatas,
maka penulis menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan
Keperawatan dengan Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Pada
Ny.S di Ruang Inayah RS PKU Muhammadyah Gombong”.
B. TujuanPenulisan
1. TujuanUmum
Dapat menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektroit pada
pasien Gagal Ginjal Kronik dengan menggunakan pendekatan
proses Asuhan Keperawatan yang disusun secara sistematis dan
komperhensif.
2. TujuanKhusus
a. Menggambarkan pelaksanaan pengkajian pada pasien dengan
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektolit.
b. Menggambarkan perumusan diagnose keperawatan pada pasien
dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit.
5

c. Membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien dengan


pemenuhan kebutuhan cairan dan elektroit serta membandingkan
secara teoritis
d. Menggambarkan pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah
diberikan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan cairan
elektrolit serta membandingkan secara teoritis.
e. Menggambarkan hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan
pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
serta membandingkan secara teoritis.

C. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat keilmuan
Dapat memberikan referensi, serta menambah wawasan tentang
penanganan terhadap kasus pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
pada klien Chronic Kidney Disease.
2. Manfaat Aplikatif
a. Hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
penanganan tindakan keperawatan yang tepat untuk dilakukan terhadap
klien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit
b. Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan akan memberikan masukan
kepada rumah sakit agar dapat memberikan tindakan keperawatan
yang tepat terhadap klien yang mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit.
c. Hasil karya tulis ini diharapkan akan menjadi masukan bagi akademis
dalam rangka merumuskan intervensi keperawatan yang tepat
berkaitan dengan kondisi klien yang mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit.
d. Hasil karya tulis ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk
melakukan inovasi tindakan keperawatan pada klien dalam memenuhi
gangguan kebutuhan pemenuhan cairan dan elektrolit.
6

e. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi wawasan bagi


masyarakat dalam melakukan tindakan untuk dapat mengatasi
gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit dirumah masing-
masing.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul Hidayat.2006. BukuSakuPraktikumKebutuhanDasarManusia.Jakarta:


EGC

Elizaberth J Corwin.2009. BukuSakuPatofisiologi. Jakarta: EGC

Eni Kusyati,dkk 2006.Keperawatan Dasarketrampilan&ProsedurLaboratorium.


Jakarta: EGC

EV Yuniarti, I Setyanita - JURNALKEPERAWATAN …, 2016 - ejournal.stikes-


ppni.ac.id

Hedman , T. Heather.2012. Nursing Diagnoses: definitions and classification


2012 – 2014. Jakarta: EGC

L Isroin - Muhammadiyah Journal Of Nursing, 2014 - journal.umy.ac.id


Potter dan perry.2006.Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses
danPraktik.edisi 4 vol 1. Jakarta: EGC

Stacey Phillips, RD,and NeciaKnuchel (2008) Chronic Kidney Disease: Nutrition


Basics of journal
Tarwoto Wartonah,2006. KebutuhanDasarManusiadan Proses Keperawatan,
edisi 3. Jakarta: SalembaMedika

Wikinson,Judith M.2006. BukuSaku Diagnosis KeperawatanDenganIntervensi


NIC danKriteriaHasilNOC.Jakarta: EGC

Wikinson. Judith M.2011. BukuSaku Diagnosis Keperawatan: Diagnois Nanda,


Intervensi NIC. KriteriaHasilNOC.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai