Anda di halaman 1dari 12

PEMBAHASAN

PENELITIAN DESKRIPTIF

A. Pengertian Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji
bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya
dengan fenomena lain.
Penelitian deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum pengajaran
merupakan hal yang cukup penting, mendeskripsikan fenomena-fenomena kegiatan
pendidikan, pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai jenis, jenjang dan
satuan pendidikan. Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dari penelitian kuantitatif,
dan boleh dikatakan sebagai penelitian kuantitatif yang paling dasar. Prnrlitian deskriptif
dapat juga ditujukan untuk mengadakan kajian yang bersifat kualitatif. Apakah suatru
penelitian deskriptif bersifat kuantitatif atau kualitatif perlu ditegaskan sejak awal, di
dalam tujuan desainnya.
Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau perubahan
pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Beberapa
pertanyaan yang mengarah pada penelitian deskriptif, umpamanya: Bagaimana kebiasaan
hidup penduduk di daerah pedesaan? Pola-pola nilai seperti apa yang mereka anut?
Bagaimana kemampuan membaca anak-anak sekolah dasar? Berapa jam rata-rata waktu
yang digunaka para mahasiswa untuk berstruktur dan belajar mandiri setiap minggunya?
Penelitian deskriptif sangat penting bagi studi pendahuluan bagi penelitian-penelitian
lanjutan.
B. Penelitian deskriptif untuk memecahkan masalah
Untuk memecahkan suatu masalah atau menentukan suatu tindakan diperlukan
sejumlah informasi. Informasi tersebut dikumpulkan melalui penelitian deskriptif. Ada
beberapa informasi yang dapat diperoleh melalui penelitian deskriptif bagi pemecahan
masalah. Pertama informasi tentang keadaan saat ini ( present condition ). Bagaimana
keadaan kita sekarang, apa yang kita punyai, apa yang kita lakukan, apa keberhasilan dan
kekurangan kita, apa kesalahan kita? dll. Kedua, informasi yang kita inginkan (what we
may want). Penelitian deskriptif dilakukan untuk menghimpun informasi tentang tuntutan
atau tantangan yang dihadapi, kebutuhan yang dirasakan, kekurangan yang dialami, dll.
Ketiga, bagaimana sampai ke sana, bagaimana mencapainya (how to get there). Informasi
yang dikumpulkan adalah pengalaman orang lain yang mengalami atau mengahadapi
tuntutan dan kebutuhan yang sama.
Untuk memecahkan suatu masalah mungkin hanya diperlukan satu jenis
informasi, mungkin dua jenis, tetapi untuk memecahkan masalah tertentu diperlukan
ketiga-tiganya. Untuk mengembangkan suatu program, kurikulum atau sistem pendidikan
diperlukan ketiga jenis informasi di atas. Umpamanya mengatasimasalah pengangguran
yang terjadi di suatu daerah di perlukan program pendidikan dan pelatihan. Untuk
menyusun program pendidikan dan latihan tersebut diperlukan sejumlah informasi yang
diperoleh melalui penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut :

1) Memusatkan penyelidikan pada pemecahan masalah aktual atau masalah yang


dihadapi pada masa sekarang.
2) Data yang telah dikumpulkan disusun dan dijelaskan, kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik analitik.
3) Menjelaskan setiap langkah penelitian secara rinci.
4) Menjelaskan prosedur pengumpulan datanya.
5) Memberi alasan yang kuat mengapa peneliti menggunakan teknik tertentu dan bukan
teknik lainnya.
Penelitian deskriptif memiliki keunikan sebagai berikut :

1) Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh


responden yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.
2) Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan
data tidak memperoleh data yang memadai.
3) Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan
dirumuskan secara jelas, agar di lapangan peneliti tidak mengalami kesulitan dalam
menjaring data yang diperlukan.

C. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Selain dibedakan antara penelitian deskriptif dengan survai, dalam penelitian


deskriptif sendiri ada beberapa variasi, yaitu studi perkembangan, studi kasus, studi
kemasyarakatan, studi perbandingan, studi hubungan, studi waktu dan gerak, studi lanjut,
studi kecenderungan, analisis kegiatan, dan analisisisi atau dokumen, dan lain-lain.

1. Studi Perkembangan

Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangan. Penelitian atau studi
disebut studi perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian ini dikaji adalah
perubahan-perubahan atau kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh seseorang, suatu
organisasi, lembaga, organisasi ataupun kelompok masyarakat tertentu. Contoh dari
kajian ini adalah perkembangan perkembangan berfikir anak pada tahap atau masa bayi,
anak kecil, anak sekolah, remaja, adolesen, dewasa.
Ada dua macam penelitian perkembangan, yaitu perkembangan longitudinal atau
jangka panjang, longitudinal approach dan perkembangan tahapan tertentu atau jangka
pendek, “cross sectional approach”. Penelitian longitudinal meneliti perkembangan
sesuatu aspek atau sesuatu hal dalam seluruh periode waktu, atau tahapan perkembangan
yang cukup panjang, umpamanya perkembangan kemampuan berbicara dari masa bayi
sampai dengan akhir masa remaja
Studi Kasus

Studi kasus (case study) merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis
data berkenaan dengan sesuatu kasus. Sesuatu dijadikan kasus biasanya karena ada
masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus
meskipun tidak ada masalah, malahan dijadikan kasus karena keunggulan atau
keberhasilannya. Kasus ini bisa berkenaan dengan perorangan, kelompok (kerja, kelas,
sekolah, etnis, ras, agama, sosial, budaya, dan lain-lain.

Studi kasus banya dilakukan dalam pelaksanaan pogram bimbingan dan konseling.
Konselor pendidikan menghimpun data gejala-gejala masalah atau kesulitan
yangdihadapi klien beserta hal-hal yang melatarbelakanginya dalam rangka diagnosis,
untuk kemudian merumuskan prognosis (perkiraan masalah dan bantuan yang diberikan.
Studi kasus banyak dilakukan oleh profesi-ptofesi lain seperti pekerja sosial, kesehatan,
kepolisian, sosiolog, antropolog, psikolog untuk mengkaji masalah gelandang, epidemic
yang sering menyerang suatu daerah, criminal, karakteristik atau prilaku kelompok-
kelompok tertentu.

2. Studi Kemasyarakatan

studi kemasyarakatan (community study) merupakan kajian intensif yang


dilakukan terhadap suatu kelompok masyarakat yang yang tinggal bersama di suatu
daerah yang memiliki ikatan dan karakteristik tertentu. Studi kemasyarakatan dapat
dilakukan terhadap kelompok masyarakat nelayan yang hidup di atas perahu, masyarakat
Bajo di Sulawesi, masyarakat buruh perkebunan tembakau di Deli Serdang, masyarakat
Baduy di Banten Selatan, masyarakat kampung Naga di Tasikmalaya, masyarakat Kubu
dan Lubu di pedalaman Jambi, masyarakat Sakai di pedalaman Riau, kehidupan
masyarakat dalam Banjar-Banjar di Bali, dll. Kelompok-kelompok masyarakat tersebut
memiliki tradisi, cara-cara hidup, bermasyarakat, bekerja, yang khas yang berbedadengan
masyarakat pada umumnya.
3. Studi Perbandingan

Studi perbandingan (comparative study atau causal comparative study)


merupakan bentuk penelitian deskriptif yang membandingkan dua atau lebih dari dua
situasi, kejadian, kegiatan, pogram, dll, yang sejenis atau hampir sama. Dalam studi ini
yang diperbandingkan adalah semua unsur atau komponennya. Perbandingan kegiatan
atau pogram umpamanya meliputi dasar, tujuan, lingkup, langkah-langkah kegiatan,
organisasi, pelaksana, sarana dan alat, biaya, pengelolaan, sampai dengan hasil.

4. Studi Hubungan

Studi hubungan (associational study) disebut juga studi korelasional


(correlational study), meneliti hubungan antar dua hal, dua variabel, atau lebih.
Hubungan dalam studi hubungan berbeda dalam penelitian eksperimental. Dalam studi
eksperimental hubungan tersebut menunjukkan sebab-akibat, dalam studi hubungan
hanya menunjukkan asosiasi atau hubungan kesejajaran. Koefisien korelasi yang
signifikan atau berarti antara tinggi dengan berat badan menunjukkan adanya asosiasi
antara tinggi dengan berat badan., makin tinggi badanjuga makin berat badannya, makin
pendek makin ringan bobotnya.

5. Studi Waktu dan Gerak

Studi waktu dan gerak (Time and motion study) ditujukan untuk meneliti atau
menguji jumlah waktu dan banyaknya gerakan yang diperlukan untuk melakukan suatu
kegiatan atau proses. Tujuan dari pengukuran dan analisi data adalah menemukan jumlah
waktu dan gerakan minimal. Studi waktu dan gerak banyak dilakukan di dalam industry
atau pabrik untuk mengukur waktu dan gerak penggunaan mesin alat-alat produksi. Studi
ini bisa juga digunakan untuk mengukur waktu dan gerak manusia dalam pekerjaan-
pekerjaan yang bersifat manual, seperti pencucian bahan dan alat, pengolahan bahan,
penjemuran, pengepakan, dll. Dalam bidang pendidikan dan kurikulum juga juga dapat
digunakan umpamanya untuk mengukur waktu dan gerak dalam penyusunan alat-alat
praktik dan alat bantu p;embelajaran terutama yang rentan panas.
6. Studi Kecenderungan

Studi kecenderungan (trend study) merupakan penelitian deskriptif yang cukup


menarik. Studi ini diarahkan untuk melihat kecenderungan perkembangan.
Kecenderungan perkembangan atau prediksi dibuat berdasarkan pertimbangan data
longitudinal yang ada. Dalam pendidikan dan kurikulum pembelajaran studi ini dapat
dilakukan untuk memperkirakan peningkatan jumlah: anak usia sekolah, siswa, lulusan,
guru, sekolah, buku, alat bantu, sarana-prasarana, pendidikan, biaya sekolah,
peningkatan: mutu sekolah, prestasi belajar siswa, kinerja guru, dan lin-lain.

7. Studi Tindak Lanjut

Studi tindak lanjut (follow up study) merupakan pengumpulan data dan analisis
data terhadap para lulusan atau orang-orang yang yang telah menyelesaikan program
pendidikan, latihan atau pembinaan. Studi ditujukan untuk mengetahui kegiatan dan
perkembangan mereka sekolah ke luar dari institusi pendidikan atau pembinaan. Apakah
ada dampak dari pendidikan, pelatihan, atau pembinaan yang telah mereka ikuti terhadap
posisi mereka dalam jabatan structural atau fungsional? Adakah peningkatan performansi
dan kinerja mereka, mampukah mereka mengaplikasikan pengetahuan dan kecakapan-
kecakapan yang mereka terima dari lembaga pendidikan yang baru saja mereka
selesaikan

8. Analisi Kegiatan

Analisi kegiatan (activity study) diarahkan untuk menganalisis kegiatan yang


dilakukan dalam pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan, dalam bidang industry, bisnis,
pemerintahan, lembaga, sosial, dll., baik berkenaan dengan kegiatan produksi maupun
peberian jasa dan layanan. Hasil-hasil analisis kegiatan kegiatan dapat digunakan
untuk berbagai tujuan:

1) Menyusun standar kegiatan atau standar kerja untuk suatu jabatan, tugas, atau
posisi.
2) Menyusun program pendidikan atau pelatihan untuk sesuatu bidang pekerjaan
atau tugas tertentu.
3) Menyusun program dan kegiatan bagi pembinaan personalia termasuk program
pelatihan dalam jabatan (in service training)
4) Menghimpun data bagi penentuan besarnya gaji dan horarium

D. Analisis Isi atau Dokumen


Analisis isi atau dokumen (content or document analysis) ditujukan untuk
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen resmi, dokumen yang validitas
dan keabsahannya terjamin baik dokumen perundangan dan kebijakan maupun hasil-
hasil penelitian. Analisis juga dapat dilakukan terhadap buku-buku teks, baik yang
bersifat teoritis maupun empiris.

E. Ciri-Ciri Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif dapat berupa kuantitatif(angka), kualitatif (angka) dan dapat pula
keduanya. Penelitian deskriptif berupa angka dapat digambarkan dalam bentuk deskriftif,
antara lain berupa skala pngukuran,hubungan, grafik portrayais, variabilitas,dan sentral
tendensi.
Penelitian deskriftif diuraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden, apa adanya
sesuai dengan pertanyaan penelitiannya,kemudian dianalisis dengan kata apa yang
melatarbelakanginya responden berprilaku( berpikir, berperasaan, bertindak).
Contoh penelitian Deskriptif biasa
1. Deskriptif biasa
Deskriptif biasa keefektifan pelaksanaan manajemennya berbasis sekolah, profil
perilaku kepemimpinan kepala sekolah, pelaksanaan supervise manajerial pengawas
sekolah. Penelitian deskripsi biasa umumnya hanya mengandung hanya satu
variabel saja.
2. Deskriptif komparasi
Penelitian ini membandingkan antara hasil belajar siswa yang rajin belajar dengan
yang malas belajar.
3. Deskriptif korelasi
Hubungan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja guru disekolah
Langkah –Langkah Pelaksanaan Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif sesuai dengan sifat dan karakteristiknya memiliki langkah-langkah
tertentu dalam pelaksanaannya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Perumusan masalah
Yaitu pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabanya harus dicari oleh
peneliti dilapangan. Pertanyaan masalah variabel-variabel yang menjadi kajian dalam
studi ini. Dalam penelitian deskriptif, peneliti dapat menentukan status variabel atau
mempelajari hubungan-hubungan antara variabel.
Misalnya pertanyaan penelitian, bagaimana langkah-langkah guru mengajar
bidang studi matematika di SD?
Pertanyaan tersebut mengandung satu variabel, yakni langkah mengajar
matematika. berarti penelitian bertujuan melihat status atau kedudukan suatu
variabel.sedangkan penelitian atau pertanyaan yang mengandung du variabel yakni “
apakah hasil belajar siswa dalam studi matematika berkorelasi positif dengan hasil
belajar IPA?
b. Menentukan jenis informasi yang diperlukan
Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan. Apakah informasi tersebut
kualitatif stsu kuantitatif. Informasi kualitatif berkenaan dengan data atau informasi
numeric dalam bentuk bilangan/ angka seperti skor, frekuensi dan lain-lain.
c. Menentukan prosedur pengumpulan data
Setelah informasi yang diperlukan ditetapkan, langkah berikutnya menentukan cara-
cara pengumpulan data. Ada dua unsure penelitian yang diperlukan yakni instrument
atau alat pngumpulan data dan sumber data atau sampel, yakni dari mana informasi itu
sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah alat pengumpul data antara lain
tes, wawancara, observasi, kuesioner, sosiometri, alat-alat tersebut digunakan dalam
penelitian deskriptif. Misalnya untuk memperoleh informasi mengenai langkah-langkah
guru mengajar, maka alat instrument yang digunakan adalah observasi atau
pengamatan. Artinya peneliti harus mengamati langsung bagaimana cara guru
mengajar, kemudian mencatat apa saja yang dilakukan guru dalam proses belajar
mengajar itu berlangsung.
d. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data
Data atau informasi yang telah diperoleh dengan instrument yang dipilih dari sumber
data sampel tertentu masih merupakan informasi atau data kasar. Informasi dan data
tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Tujuan penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan informasi atau data sebagaimana
adanya, maka jenis statistika yang digunakan dalam deskriftip seperti teknik persen,
kuartil, modus, median, mean, simpangan baku, korelasi, dan lain-lain. Prosedut yang
dilakukan antara lain:
a. Pemeriksaan data
b. Klasifikasi data
c. Tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat
d. Menghitung frekuensi jawaban/data
e. Perhitungan lebih lanjut sesuai dengan teknik statistika yang dipilih seperti persen,
rata-rata, simpangan baku dan lain-lain,
f. Memvisualisasikan data
g. Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian
e. Menarik Kesimpulan penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data , peneliti menyimpulkan hasil penelitian deskriptif
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua
jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian
secara keseluruhan
Daftar Rujukan

Setiady Purnomo. 2011 Metodologi Penelitian Social. Jakarta : Bumi Aksara


Sudjana Nana .2004 Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Suryabrata . 2006 Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Syaodih Nana 2009. Metode Penelitian Pendidikan,Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
RESUME

PENELITIAN PENDIDIKAN 1

TENTANG

PENELITIAN DESKRIPTIF

OLEH :

KELOMPOK 2

ERIK SUTRADA

HANIFA ANNISA PUTRI

MEGA ADRIANI PUTRI

NADIA HAZIMAH

RESTY PUTRI DEWI

SEKSI : 16 BB 03

DOSEN PEMBIMBING: MASNILADEVI S.Pd M.Pd


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018

Anda mungkin juga menyukai