Anda di halaman 1dari 12

TENTANG PEMBERIAN SALEP MATA

Makalah

Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Keperawatan Medikal Bedah


Dosen Pembimbing : HILMA YESSI S.KEP,M.KEP

Oleh

KELOMPOK 2 :

1 SALSABILLA FIRDAUSIA
2 SYURNI SYASMI
3 TUTI DEVITA

PRODI DIII KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SUMATRA BARAT

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulianj Panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianyakepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang SALEP
MATA Dalam penyusunan makalah penulis tidak lepas dari partisipasi berbagai pihak yang telah
ikut serta memberikan saranbimbingan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
pada kesempatanpenulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing pada
pelajaran semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan kekeliruan baik isi
maupun cara penulisannya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun
demi terciptanya kesempurnaan makalah ini. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terima
kasih.

Pariaman, 14 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….............ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………………....2
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
2. 1 Pemberian Salap Mata………………………………………………………....3
2.2 Indikasi dan Kontra indikasi pemberian obat pada mata…………………....3
2.3 Keuntungan dan kerugian …………………………………………………......4
2.4 Syarat-syarat salep mata …………………………………………………….....4
2.5 Basis salep mata………………………………………………………………….5
2.6 Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyediakan Sediaan Salep
Mata..............................................................................................................................5
2.7. Standart Operasional Prosedur Pemberian Salep Mata...................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan………………………………………………....................................8
3.2 Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………........................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bayi baru lahir bisa saja tiba-tiba mengalami perdarahan. Perdarahan dapat terjadi
spontan akibat trauma, terutama trauma lahir. Pada kebanyakan kasus perdarahan terjadi di kulit
seperti bintik bintik kemerahan atau kehitaman di bawah kulit, pada mata, seperti mata
hidung/mimisan, tali pusat berdarah dan saluran cerna (muntah atau berak darah), bahkan terjadi
perdarahan otak (intrakranial), dan jika terjadi akibat dari proses persalinan bisa berakibat
kematian atau kecacatan Sedangkan faktor koagulasi lainnya, kadar fibrinogendan jumlah
trombosit dalam batas normal. Mata adalah organ manusia yang berfungsi sebagai rangsangan
terutama rangsangan – ransangan nyeri.mata juga rentan terhadap infeksi bakteri virus atau juga
sering mengalami trauma karena benda – benda asing yang berupa butiran butiran kecil seperti
debu dan asap. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan menjelaskanberbagai cara dan prosuder
pemberian obat mata yang benar baik berupa salep serta cara melakukan irigasi pada mata yang
mengalami infeksi atau iritasi Sediaan setengah padat merupakan sediaan yang berbentuk massa
yang lunak, ditujukan pemakaian topikal, dimana sediaan ini mampu melekat pada permukaan
tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan itu tercuci atau
dihilangkan.Hal ini disebabkan karena sifat rheology plastis yang dimiliknya sehingga
memungkinkan sediaan ini bentuknya akan tetap melekat sebagai lapisan tipis.Macam-macam
dari sediaan setengah padat ini dibedakan berdasarkan konsistensinya yaitu : salep (unguenta),
pasta, krim (cream), cerata, (Gelones).Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah
dioleskan ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit ataupun selaput lendir, dimana bahan
obat harus larut atau terdispersihomogen dalam dasar salep yang cocok. Sediaan salep
mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu kamar tetapi mudah
dioleskan.Macam-macam dari sediaan salep ini dapat dibedakan berdasarkan sifat farmakologi
dan penetrasinya, yaitu : salep epidermis, salep endodermis, salep diadermis. Sedangkan
berdasarkan salep yang di gunakan, dibedakan menjadi hidrofobik dan salep hidrofilik.Salep
dengan berbagai jenis sering digunakan dalam menangani penyakit inflamasi kelopak mata,
konjutiva, dan kornea.
1.2. Rumusan Masalah
6) Apa Tujuan Pemberian Salep Mata.?
7) Apa saja Indikasi dan Kontra indikasi pemberian ob at pada mata.?
8) Keuntungan dan kerugian pemberian salep mata?
9) Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyediakan Sediaan Salep Mata?
10) Apa Standart Operasional Prosedur Pemberian Salep Mata.?

1.3. Tujuan
5. Mengetahui Apa Tujuan Pemberian Salep Mata
6. Mamahami Apa saja Indikasi dan Kontra indikasi pemberian obat pada mata
7. Mengetahui Keuntungan dan kerugian pemebrian salep mata
8. Memahami Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyediakan Sediaan Salep Mata
9. Apa Standart Operasional Prosedur Pemberian Salep Mata
10. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemberian Salap Mata


A. Definisi
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salep mata
diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan
aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas (Anonim, 1995). Salep adalah sediaan
setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai luar. Bahan obatnya harus larut
atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok (Anief, 2000). Berbeda dengan salep
dermatologi, salep mata harus steril. Salep harusmemenuhi uji sterilitas sebagaimana tertera pada
kompendia resmi. Jadi, salep dapatdiartikan sebagai sediaan setengah padat yang mudah
dioleskan ditujukan pemakaian topikal pada kulit ataupun selaput lendir pada bagian mata
sekitarnya,dimana bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar yang sesuai.

B. Tujuan Pemberian Salep Mata


Tujuan utama pemberian salep mata yaitu untuk memperlama kontak obat dengan
permukaan mata dan untuk mencegah kebutaan.

2.2 Indikasi dan Kontra indikasi pemberian obat pada mata


1. Indikasi
Biasanya obat salep mata digunakan dengan indikasi sebagai berikut :
 meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu,
sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang.
 Antiseptik dan antiinfeksi.
 radang atau alergi mata.
2. Kontraindikasi
Obat salep mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak boleh digunakan pada penderita
konjutivitis atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pegawasan dan
nasehat dokter .
2.3 Keuntungan dan kerugian
Keuntungan utama suatu salep mata terhadap larutan untuk mata adalah penambah
hubungan anatara obat dengan obat dengan mata, dua sampai empatkali lebih besar apabila
dipakai salep dibandingkan jika dipakai larutan garam. Satu kekurangan bagi pengggunaan mata
adalah kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar melalui lensa
kontak. (Ansel, 1989). Sediaan mata umumnya dapat memberikan bioavailabilitas besar daripada
sediaan larutan dalam air yang ekuivalen. Hal ini disebabkan karena waktu kontak

2.4 Syarat-syarat salep mata


1. Salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan dibawah kondisi yang benar benar aseptik dan
memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi resmi.
2. Sterilisasi terminal dari salep akhir dalam tube disempurnakan dengan menggunakan dosis
yang sesuai dengan radiasi gamma.
3. Salep mata harus mengandung bahan yang sesuai atau campuran bahan mencegah
pertumbuhan atau menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya ketika wadah terbuka
selama penggunaan. Bahan antimikroba yang digunakan adalah klorbutanol, paraben atau
merkuri organik.
4. Salep akhir harus bebas dari partikel besar.
5. Basis yang digunakan tidak mengiritasi mata, membiarkan difusi obat melalui pencucian
sekresi mata dan mempertahankan aktivitas obat pada jangka waktu tertentu pada kondisi
penyimpanan yang sesuai. Vaselin merupakan salep mata yang banyak digunakan. Beberapa
bahan dasar salep yang menyerap, bahan dasar yang mudah dicuci dengan air dan bahan dasar
dalam air dapat digunakan untuk obat yang larut dalam air. Bahan dasar seperti ini
memungkinkan dispersi obat larut air yang lebih baik tetapi boleh menyebabkan iritasi pada
mata.
6. merupakan syarat yang paling penting, tidak layak membuat sediaan larutan produk nonsteril
kemata saat kornea digososk. Bahan partikulat yang mengiritasi mata menghasilkan
ketidaknyamanan pada pasien. Jika anggapan batasan mekanisme pertahanan mata menjelaskan
dengan sendirinya bahwa sediaan mata harus steril. Air mata tidak seperti darah mengandung
antibodi atau mekanisme untuk memproduksinya. Mekanisme utama untuk pertahanan melawan
infeksi mata adalah aksi sederhana pencucian dengan air mata dan suatu enzim yang ditemukan
dalam (lizosim) yang mempunyai kemampuan menghidrolisa selubung polisakarida dari
beberapa mikroorganisme, satu dari mikroorganisme yang dipengaruhi oleh lizosim yakni yang
paling mampu menyebabkan kerusakan mata yaitu Pseudomonas aeruginosa (Bacilllus
pyocyamis). Infeksi serius yang disebabkan mikroorganisme ini ditunjukka dengan suatu
pengujian literatur klinis yang penuh dengan istilah-istilah seperti enukleasi mata transplantasi
kornea. Penting untuk dicatat bahwa ini bukan mikroorganisme yang jarang, namun juga
ditemukan disaluran intestinal, dikulit normal manusia dan dapat menjadi kontaminan yang ada
diudara.

2.5 Basis salep mata


Dasar salep pilihan untuk salep mata harus tidak mengiritasi mata dan memungkinkan
difusi bahan obat ke seluruh mata yang dibasahi karena sekresi cairan
mata. Dasar salep mata yang digunakan juga harus bertitik lebur yang mendakati tubuh. Dalam
beberapa hal campuran dari petroletum dan cairan petrolatum (minyak dengan air seprti lanolin
ditambahkan kedalamnya. Hal in memungkinkan air dan yang tidak larut dalam air bartahan
selama sistem pen yampaian (Ansel,1989). Oculenta, sebagai bahan dasar salep mata sering
mengandung vaselin, dasar absorpsi dasar salep larut air. Semua bahan yang dipakai untuk salep
mata harus halus, tidak dalam mata. Salep mata terutama untuk mata yang luka. Harus steril dan
diperlukan syarat-syarat yang lebih teliti maka harus dibuat saksama. Syarat oculenta adalah:
1. Tidak boleh mengandung bagian-bagian kasar.
2. Dasar salep tidak boleh merangsang mata dan harus memberi kemungkinan
tersebar dengan perantaraan air mata.
3. Obat harus tetap berkhasiat selama penyimpanan.
4. Salep mata harus steril dan disimpan dalam tube yang steril (Anief, 2000).

2.6 Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyediakan Sediaan Salep Mata
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyediakan Sediaan Salep Mata
1. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang serta
memenuhi syarat uji sterilitas. Bila bahan tertentu yang digunakan dalam
formulasi tidak dapat disterilkan dengan cara biasa, maka dapat digunakan bahan memenuhi
syarat uji sterilitas dengan pembuatan secara aseptik. Salep mata memenuhi persyaratan uji
sterilitas. Sterilitas akhir salep mata dalam tube biasanya
dilakukan dengan radiasi sinar γ. (Remingthon pharmauceutical,1990).Kemungkinan
kontaminasi mikroba dapat dikurangi dengan melakukan pembuatan uji dibawah LAF. wadah
dibuka pada waktu penggunaan. Kecuali dinyatakan lain dalam monografi formulanya sendiri
sudah bersifat bakteriostatik (lihat bahan tambahan seperti terdapat pada uji salep mata.
Zat anti mikroba yang dapat digunakan
a. klorbutanol
b. paraben
c. senyawa Hg organik OTT dengan halide
Wadah salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan.
Wadah salep mata harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pemakaian pertama.

2.7 Standart Operasional Prosedur Pemberian Salep Mata


a. Persiapan Alat dan Bahan :
1. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep.
2. Pipet.
3. Pinset anatomi dalam tempatnya.
4. Korentang dalam tempatnya.
5. Plester.
6. Kain kasa.
7. Kertas tisu.
8. Balutan.
9. Sarung tangan.
12. Lembar Observasi
13. Alat Tulis
14. Bengkok
15. Buku Catatn Pemberian Obat
16. Penlight
b. Persiapan Pasien :
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan Menjelaskan Prosedur tindakan
2. Meminta Persetujuan Pasien
3. Menyiapkan pasien dalam posisi yang tepat
4. Persiapan Lingkungan :
5. Menutup korden/ jendela
6. Memasang sampiran / sketsel
7. Mempersiapkan penerangan
8. Menganjurkan orang yang tidak berkepentingan untuk keluar ruangan
c. Penatalaksanaan :
1. Membaca buku daftar pemberian obat salep mata, yang menyatakan obat dan nama pemberian
2. Mencuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
4. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat samping kanan.
6. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari mata ke arah hidung,
apabila sangat kotor basuh dengan air hangat.
7. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari telunjuk di atas
tulang orbita.
8. Pegang aplikator salep di atas pinggir kelopak mata kemudian pencet sehingga obat keluar dan
berikan obat pada kelopak mata bawah. (kira ¼ inci kecuali ada petunjuk lainnya) pada sakus
konjungtiva.
9. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
10. Beritahu klien bahwa penglihatannya akan kabur sebentar.
11. Berikan pada waktu tidur,jika memungkinkan
12. Cuci tangan.
13. Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian.
14. Dokumentasikan
d. Evaluasi
1. Pemberian salep mata
2. Sterilisasi terjaga
3. Klien mera
BAB III
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salep mata
diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan
perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas
Keuntungan utama suatu salep mata terhadap larutan untuk mata adalah
penambah hubungan anatara obat dengan obat dengan mata, dua sampai empatkali lebih
besar apabila dipakai salep dibandingkan jika dipakai larutan garam. Satu kekurangan
bagi pengggunaan mata adalah kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep
meleleh dan menyebar melalui lensa kontak
1.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang didapatkan dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Dirjen POM.


Arief, M.2011. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta : Gadjah
University press
Ansel, Howard C. 2011. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : Universitas
Indonesia (UI-Press).
G.Bare, Brenda.C Smeltzer, Suzanne. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC.
Bobak, Lowdermilk & Jensen (2012). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai