Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL SKRIPSI

PROGRAM SARJANA KEDOKTERAN FK UKRIDA

UNTUK KEPERLUAN SEKRETARIAT

1 Mahasiswa/i

Nama: Calvin Sasongko NIM: 102015190

2 Pembimbing Tim pembimbing skripsi tidak boleh melebihi dua orang

Nama: dr. Elli Arsita Gelar : Sp.PD

Nama: dr. Briliana P. Sabirin Gelar : Sp.PD

3 Judul Skripsi Harus informatif dan singkat jangan. melebihi 20 kata

Uji Efektivitas fermentasi buah Morinda citrifolia sebagai Antimikroba

4 Kata Kunci 3-5 kata kunci (key words)

Fermentasi Morinda citrifolia

Konsentrasi Antimikroba

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


5 Persetujuan Pembimbing

Nama Tanda Tangan Tanggal

dr. Elli Arsita, Sp.PD

Nama Tanda Tangan Tanggal

dr. Brilliana P Sabirin, Sp.PD

6 Persetujuan Penilai Proposal

Nama Penilai & Gelar Institusi

Tanggal dan Tanda tangan Penilaian (mohon diberi tanda  )

 Diterima tanpa perbaikan


 Diterima dengan perbaikan
( mohon diberikan komentar)
 Tidak diterima
(mohon diberikan komentar)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


7 Komentar Penilai (apabila tidak mencukupi dapat dituliskan di lembar tambahan)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


8 Latar Belakang Jangan melebihi 2 halaman yang disediakan. Gunakan spasi tunggal (12 pts Font )

Infeksi merupakan salah satu penyebab tingginya penyebab insiden orang dirawat dirumah sakit. Infeksi
disebabkan karena masuknya mikroorganisme dan organisme tersebut berkembang biak didalam tubuh.
Organisme dapat memanfaatkan inang sebagai nutrisi, mempertahankan dirinya, bereproduksi, dan
berkoloni. Organisme menular ini dikenal sebagai patogen.(1) Contoh patogen meliputi bakteri, virus,
jamur, dan prion. Patogen dapat berkembang biak dan beradaptasi dengan cepat. Salah satu penyebab
angka infeksi yang tinggi adalah bakteri, pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri bukanlah hal
yang sulit, pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dapat digunakan sebagai antimikroba untuk
mengeleminasi bakteri-bakteri. Seiring berjalannya waktu banyak dari obat antimikroba yang sudah tidak
lagi mempan terhadap bakteri – bakteri penyebab infeksi.(2-5)

Selain pengunaan antimikroba, banyak juga obat-obatan yang berasal dari herbal. Menggunakan bahan-
bahan alami tanaman yang digunakan untuk mengobat seseorang.Tanaman atau yang dikenal tumbuh-
tumbuhan memiliki kandungan- kandungan yang memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah dapat
digunakan sebagai obat antimikroba. Banyaknya senyawa zat-zat aktif yang tersimpan dalam tumbuhan
membuatnya dapat digunakan sebagai pengganti obat- obatan.(6, 7)

Salah satu tumbuhan yang yang sedang mengalami banyak penelitian sebagai obat-obat adalah tanaman
mengkudu (Morinda citrifolia), Senyawa aktif utama yang terkandung dalam Morinda citrifolia seperti
anthraquinones, iridoids, lignans, flavonol glycosides dan masih banyak lainnya. Senyawa- senyawa
tersebut merupakan senyawa kimia aktif yang dapat digunakan sebagai menghambat pertumbuhan dari
bakteri dan juga sebagai antibakteri. karena itu, berdasarkan senyawa-senyawa kimia alami yang terdapat
pada tanaman Morinda citrifolia, yang dipercaya memiliki efek antibakteri, peneliti ingin menguji
efektivitas fermentasi dari buah Morinda citrifolia terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia
coli,dan Salmonella typhi yang masing-masing bakteri itu menjadi penyebab terjadinya penyakit infeksi
di berbagai rumah sakit akibat infeksi bakteri pada manusia.(8-12)

Pada penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan buah Morinda citrifolia, banyak penelitian yang
membandingkan antara komponen-komponen( buah, batang,dan biji) yang terdapat pada tanaman

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


tersebut sebagai efektivitas antimikroba, hasil penelitian menunjukan bahwa komponen biji Morinda
citrifolia memiliki daya efektivitas yang paling besar dalam menghambat beberapa pertumbuhan
bakteri(E.coli, Pseudomonas spp., Salmonella spp, Staphylococcus aureus, Klebsiella sp), tetapi
penelitian terkait dengan buah mengkudu yang sudah difermentasikan dengan tingkat efektivitas
antimikroba masih sangat terbatas.(13)

9 Permasalahan Cantumkan juga hipotesis (bila ada) atau pertanyaan penelitian.

Masalah:

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1.Bagimanakah tingkat efektivitas buah Morinda citrifolia yang sudah difermentasi terhadap
penghambatan pertumbuhan bakteri?
2.Apakah dalam proses ekstraksi pelarut yang digunakan memberikan dampak yang signifikan dalam
hambatan pertumbuhan bakteri?
3.Berapakah konsentrasi minimal yang dapat digunakan untuk tetap menghambat pertumbuhan bakteri?

Hipotesis:

Buah Morinda citrifolia dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia
coli, dan Salmonella typhi

10 Tujuan Penelitian Uraikan tujuan khusus dan makna penelitian harus diuraikan dengan jelas.

Tujuan Umum:

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


Dari penelitian ini dapat diketahui efektivitas fermentasi buah Morinda citrifolia yang telah difermentasi
sebagai antimikroba.

Tujuan Khusus:

1. diketahui efektivitas fermentasi buah Morinda citrifolia terhadap Staphylococcus aureus.


2. diketahui efektivitas fermentasi buah Morinda citrifolia terhadap Escherichia coli.
3. diketahui efektivitas fermentasi buah Morinda citrifolia terhadap Salmonella typhi.

Manfaat Penelitian :

Manfaat untuk penelitian


Dengan berlangsungnya penelitian ini diharapkan kita dapat mengetahui manfaat dari buah mengkudu
secara lebih terperinci, dan juga diharapkan akan juga dikembangkan obat-obat yang berasal dari
tanaman ini apabila penelitian terbukti berhasil menghambat pertumbuhan bakteri.

Manfaat untuk dunia akademis


Dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai fermentasi dari buah Morinda citrifolia yang diharapkan
nanti kita dapat menggunakan obat-obat yang berasal dari tanaman sehingga dapat mengurangi efek
samping dari pemakaian antibiotik berlebih.

Manfaat untuk masyarakat


Sebagai informasi mengenai buah fermentasi dari Morinda citrifolia sebagai khasiat atau dapat dijadikan
obat obatan herbal untuk pengobatan sebagai antimikroba.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


11 Landasan Teori

1.a Tanaman Morinda citrifolia

Asal usul mengkudu tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polinesia yang menetap di
Kepulauan Samudra Pasifik. Tanaman Morinda citrifolia merupakan tanaman yang tumbuh di
ketinggian 0-500m, tanaman ini dapat berada di aea pantai, hutan, dan dapat ditemukan dikolam
air payau Tumbuhan ini dapat tumbuh setinggi 3-10 m. Tanaman ini memiliki ciri batang yang
berkayu, bulat dan kulit kasar., Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing. Panjang 10-
40 cm. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai, benang sari 5. Buah bongkol, permukaan
tidak teratur, berdaging, panjang 5-10 cm, hijau kekuningan, lembut dan busuk saat
matangTanaman ini sejak dahulu telah digunakan sebagai obat-obatan untuk berbagai macam
penyakit seperti diabtes, nyeri otot dan penyakit jantung.(14)

Gambar 1: Buah Morinda citrifolia.(14)

1.b Klasifikasi Tanaman Morinda citrifolia


Klasifikasi ilmiah tanaman buah mengkudu adalah sebagai berikut:(15)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Anak kelas : Sympatalae
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga / genus : Morinda
Jenis / spesies : Morinda citrifolia L.
1.c Manfaat Tanaman Morinda citrifolia
Tanaman Morinda citrifolia atau yang dikenal dengan mengkudu dari zaman dahulu sudah banyak
digunakan sebagai salah satu resep ramuan herbal yang dipercaya dapat mengobati penyakit-
penyakit seperti diabetes, nyeri otot dan penyakit jantung. Tanaman ini banyak sekali dipakai oleh
tabib-tabib pada zaman dahulu sebagai salah satu pengobatan alami. Selain itu, juga dituliskan
pada cerita-cerita pewayangan pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa sejak ratusan
tahun yang lalu. Banyak sekali bahan dari tanaman mengkudu yang dapat kita gunakan sebagai
obat-obatan seperti akar, daun, batang,dan biji. Setiap komponen dari tanaman mengkudu
memiliki kandungan senyawa kimia yang beragam yang dapat digunakan untuk berbagai jenis
penyakit.(16)
1.d Kandungan buah Morinda citrifolia
Tanaman Morinda citrifolia memili banyak senyawa-senyawa aktif yang sampai sekarang masih
dalam penelitian lebih lanjut. Banyak senyawa-senyawa aktif utama yang telah ditemukan seperti
anthraquinones, iridoids, lignans, flavonol glycosides dan masih banyak lainnya. Masing- masing
senyawa utama tersebut masing dalam penelitian lebih lanjut untuk menemukan kegunaan dari
masing- masing senyawa. Masing- masing dari senyawa aktif utama diatas dapat digunakan
sebagai menghambat pertumbuhan dari bakteri-bakteri. Salah satu penelitian menunjukan bahwa
salah satu senyawa aktif pada Morinda citrifolia yaitu flavonol yang memiliki banyak bentuk
senyawa yang diantara salah satunya adalah bentuk dalam bentuk 3',4'-dihydroxyflavonol
(DiOHF) 4 mengurangi cedera vaskular yang disebabkan oleh iskemia / reperfusi atau diabetes,
dan flavonol telah ditunjukkan untuk mengurangi tekanan Retikulum Endoplasmik yang di uji
pada tikus.(8-12)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


1.e Staphylococcus aureus

Sampai saat ini telah ditemukan kurang lebih 40 jenis spesies dari Staphlococcus diantaranya ada
2 yang sangat diteliti lebih lanjut yaitu Staphloccus epidermidis dan Staphylococcus aureus,
Staphyloccus epidermidis merupakan flora normal yang umumnya berada disekitar kulit tubuh
manusia, umumnya infeksi bakteri ini dapat terjadi pada orang-orang yang menderita
imunocompromised. Stapyloccus aureus umumnya dapat terdapat di kulit dan pada mukosa-
mukosa membran. Staphylococcus aureus merupakan bakteri dengan gram positif yang berbentuk
kokus yang memiliki cirri khas berkumpul menyerupai buah anggur “grape-like”, berdiameter
sekitar 0.5-1 µm, tidak membentuk spora dan tidak motil. Staphylococcus aureus masuk dalam
famili Micrococcaceae. Bakteri ini dapat tubuh dalam suasana 10% asam dan bentuk dari koloni
akan nampak seperti bewarna kekuningan atau keemasan, bakteri ini dapat tumbuh secara aerob
atau anaerob fakultatif pada suhu rentan antara 18oC sampai 40oC. Bakteri Staphyloccus aureus
dapat diidentifikasi dengan menggunakan uji biokimia diantaranya uji katalase (+), uji
koagulase(+), uji novobiocin(Sensitive) dan uji manitol (+).(17-19)

Staphyloccus aureus juga merupakan penyebab infeksi nosokomial, seiring waktu berjalan
penggunaan antibiotic yang tidak terkendali, menyebabkan bakteri ini semakin tahan terhadap
antibiotic-antibiotik yang digunakan. Salah satu penelitian dalam jurnal telah menjelaskan
mekanisme Staphyloccus aureus dapat resisten terhadap pengunaan peniciliin adalah dengan cara
bakteri menghasilkan suatu protein yang dapat berikatan dengan struktur dari peniciliin sehingga
membuat antibiotik tersebut menjadi tidak aktif.(18, 20, 21)

Staphylococcus aureus adalah penyebab utama aliran darah infeksi dan berhubungan dengan
morbiditas yang signifikan dan kematian, banyak infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri ini
diantaranya seperti bacteremia, infektif endokarditis, infeksi kulit dan jaringan lunak ,
osteomielitis, meningitis dan infeksi saluran kemih. Patofisiologi bakteri ini sampai menimbulkan
suatu infeksi bergantung dari jenis bakteri ini. (22-24)

1.f Escherichia coli

Escherichia coli merupakan bakteri batang gram negative, bakteri ini banyak terdapat pada usus
besar manusia. Bakteri ini masuk dalam famili enterobacteriaceae. Escherichia coli dapat
diidentifikasi dengan cara test biokimia, atau menggunakan test pack khusus untuk identifikasi
Escherichia coli. Orang dengan berbagai usia dapat menderita infeksi yang disebabkan oleh
9

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


bakteri ini. Bakteri ini memiliki fungsi untuk mengurai makanan-makanan yang sudah dicerna
oleh tubuh. Umumnya bakteri ini tidak berbahaya dan sebenarnya merupakan bagian penting dari
saluran pencernaan manusia yang sehat. Escherichia coli hanya menjadi pathogen jika berada pada
jaringan diluar usus tempat biasanya bakteri ini berada atau tempat lain yang ditinggali oleh
bakteri ini. Secara umum bakteri ini digolongan dalam beberapa jenis diantaranya E.coli
enteropatogenik, E.coli enterotoksigenik atau yang dikenal dengan ETEC, E.coli penghasil toksin
Shiga(STEC), E.coli enteroinvasif(EIEC), dan E.coli enteroagregatif. (19, 25)

Namun secara garis besar kita dapat membagi bakteri ini, E. coli dibagi menjadi 2 tipe, ada yang
tidak menyebabkan penyakit( Non-O157) dan ada juga yang dapat menyebabkan penyakit ( O-
157) seperti diare, infeksi saluran kemih, penyakit pernafasan, infeksi aliran darah, dan penyakit
lainnya. Jenis E. coli yang dapat menyebabkan penyakit dapat ditularkan melalui air atau makanan
yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan hewan atau manusia. Escherichia coli yang
dapat menyebabkan penyakit dapat memproduksi enterotoksin diantaranya adalah shigatoxin atau
yang dikenal dengan STEC( Shiga Toxin Escherichia coli)-Producing. Shiga toxin yang berasal
dari bakteri ini apabila tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti Hemolytic
uremic syndrome( HUS). Bayi-bayi dengan pertahanan tubuh yang masih belum sempurna
sehingga bakteri ini dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan sepsis.(26-29)

10

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


1.g Salmonella typhii
Salmonella typhii termasuk kedalam enterobacteriaceae merupakan batang pendek gram-negatif,
motil yang memiliki cirri khas pada uji biokimia dapat memfermentasi glukosa dan manosa tanpa
memiliki menghasilkan gas tetapi tidak dapat memfermentasikan gula laktosa atau sukrosa. Pada
uji H2S sering kali memberikan gambaran positif. Bakteri golongan enterobacteriaceae memiliki
stuktur antigen yang hampir sama disetiap golongan jenis bakteri yaitu terdiri dari antigen O,
antigen K, dan antigen H. Antigen O merupakan bagian paling luar dari dinding sel, tersusun atas
lipopolisakarida. Antigen K pada beberapa jenis bakteri tetapi tidak semua terdapat di lapisan luar
dari antigen O dan terdiri dari polisakarida. Antigen H terletak pada alat gerak bakteri yaitu flagel
dan dapat dirusak oleh panas atau alcohol. Suatu studi yang dilakukan dinegara China, telah
diketemukan bahwa bakteri ini telah resistent terhadap beberapa antibiotic pilihan ( Multidrug
Resistent). Insident kejadian ini juga pernah dilaporkan di Negara Mexico dimana bakteri ini telah
resistent terhadap antibiotic Kloramphenicol,dan ampicillin saat terjadi wabah dinegara Mexico.
(30-32)

Rencana Penelitian Uraikan dengan jelas tetapi ringkas strategi umum dari penelitian yang diusulkan serta
12 pendekatan khusus dan metode yang akan digunakan. Apabila diperlukan fasilitas di institusi lain, tunjukan bahwa
lembaga yang bersangkutan telah dihubungi dan memberikan persetujuan. Jangan melebihi 3 halaman spasi tunggal
(12 pts Font)

11

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


12.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi eksperimental untuk menilai efektivitas fermentasi buah mengkudu
terhadap pertumbuhan bakteri.

12.2 Tempat dan Waktu penelitian


Lab Farmasi- kimia FK UKRIDA, April- September 2018

12.3 Subjek Penelitian


5 Bakteri
1. Staphylococcus aureus
2. Escherichia coli
3. Salmonella typhi

12.4 Sampling (menyebutkan teknik sampling dan menghitung besar sampel dengan rumus yang
sesuai)

12.5 Bahan, alat dan cara pengambilan data

12.6.1 Bahan Penelitian


Sirup Fermentasi buah Morinda citrifolia, biakkan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia
coli,dan Salmonella typhi media Luria Berthani Broth, media Luria Berthani Agar, agar darah,
Nutrient Agar, pelarut asetil asetat, Aquades, Kapas

12.6.2 Alat Penelitian


                  Pipet ,tabung reaksi steril, tabung erlenmeyer, cawan petri, timbangan, bunsen, inkubator,
biosafety cabinet, evaporator, pinset, magnet,tube kecil, alat tulis
                  

12.6.3 Cara

1. Ekstraksi fermentasi Morinda citrifolia


Pembuatan ekstrak dari buah yang sudah difermentasi dilakukan dengan metode
penyaringan yang dilakukan di tabung erlenmeyen. Cairan fermentasi buah mengkudu
dimasukan kedalam tabung erlenmeyen lalu dimasukan juga pelarut asetil asetat
didalam tabung tersebut, lalu kocok sampai merata. Nanti akan terlihat 2 bagian pada
tabung erlenmeyer, tiap bagian dikeluarkan dimasukan kedalam tabung kecil yang
terpisah.

2. Pembuatan medium cair


 Menyiapkan 14 tabung reaksi dengan ukuran dan diameter yang sama dan satu
12

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


tabung erlenmeyer ukuran 200 ml
 Melarutkan 2,5 gram Luria Berthani Broth (LB Broth) dengan 100 ml aquades
di dalam tabung erlenmeyer
 Memanaskan tabung erlenmeyer yang berisi LB Broth dan aquades serta
stirring menggunakan magnet dan hotplate sehingga terlarut sempurna
 Mengambil kembali magnet dengan magnet lainnya dan pinset
 Menuangkan medium cair ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
dipersiapkan sebanyak 7 ml
 Menuliskan nama medium dan tanggal pembuatan pada tabung reaksi
 Menutup semua tabung reaksi dengan kapas
 Mensterilisasi semua tabung menggunakan autoclave 121C selama 20 menit
 Setelah disterilisasi, semua medium cair dapat digunakan

3. Pembuatan medium padat


 Menyiapkan 4 cawan petri dan tabung Erlenmeyer berukuran 100 ml
 Melarutkan 2 gram Luria Berthani Agar (LB Agar) dengan 50 ml aquades di
dalam tabung Erlenmeyer
 Memanaskan tabung Erlenmeyer yang berisi LB Agar dan aquades serta stirring
menggunakan magnet dan hotplate sehingga terlarut sempurna
 Mengambil kembali magnet dengan magnet lainnya dan pinset
 Menuliskan nama medium dan tanggal pembuatan pada tabung Erlenmeyer
 Menutup tabung Erlenmeyer dengan kapas dan karet
 Mensterilisasi semua cawan petri menggunakan autoclave 121C selama 20
menit
 Setelah disterilisasi, medium yang ada pada tabung Erlenmeyer dituangkan ke
setiap cawan petri yang sudah disiapkan.
 Menuliskan nama medium dan tanggal pembuatan pada semua bagian bawah
dari cawan petri
 Setelah 10 menit, medium padat akan membeku dan dapat digunakan

4. Mc Farland

13

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


 Menyiapkan biakan bakteri, medium Luria Berthani Broth, mikropipet, dan
spektrofotometri
 Memasukkan biakkan bakteri ke dalam medium cair Luria Berthani Broth
dengan mikropipet
 Menyalakan spektrofotometri dengan setting single wave light length
 Membersihkan dinding tabung reaksi dengan tisu
 Meletakkan tabung pada spektrofotometri
 Menekan tombol “zero” untuk kalibrasi alat
 Setelah tertera tulisan “0.000” ,tombol read yang ditekan untuk melihat nilai
absorbansi
 Nilai absorbansi yang diharapkan berada pada kisaran 0.070. Apabila belum
tercapai nilai tersebut, biakkan bakteri bisa ditambahkan ke dalam tabung reaksi

5. Kadar Hambat Minimal


Pada medium cair, tabung medium cair yang sudah diinokulasi dengan jumlah biakan
bakteri yang sama pada setiap tabungnya, diteteskan juga bermacam-macam besaran
konsentrasi ekstrak buah yang sudah difermentasikan, sama seperti yang diteteskan ke
plate agar. Setiap tabung diberi label dan ditulis besaran konsentrasi ekstrak yang
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah diinkubasi, konsentrasi hambat minimal
ditentukan dari konsentrasi ekstrak minimal yang diberikan untuk menghasilkan
medium cair terjernih.

6. Kadar Bunuh Minimal


Pada medium padat, agar yang sudah dibuat di cawan petri, diinokulasikan masing-
masing dengan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli,dan Salmonella typhi
yang jumlah bakterinya sudah disamakan dengan yang di tabung medium cair Luria
Bertani Broth, dengan menggunakan spektrofotometer. Plate agar dibagi 4
kuadran,bagian tengah dari plate agar dilubangi untuk diteteskan ekstrak sirih merah
yang bervariasi konsentrasinya. Tiap plate diberikan keterangan di bawah cawan petri
untuk
mengetahui besarnya konsentrasi dari ekstrak fermentasi Morinda citrifolia yang
14

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


diteteskan ke plate agar yang diujikan. Kadar bunuh minimal ditentukan dari
konsentrasi ekstrak minimal yang diberikan untuk menghasilkan zona inhibisi.

12.6 Parameter yang diperiksa :


1. Seberapa besar zona hambatpada bakteri-bakteri yang diujikan
2. berapakah minimal konsentrasi yang diperlukan untuk menghambat tiap-tiap bakteri dengan ekstrasi
yang berbeda

12.7 Variabel penelitian


 Variabel terikat: Biakan Bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella typhi
 Variabel bebas: Ekstrak fermentasi buah mengkudu

12.8 Dana Penelitian


Perkiraan dana penelitian
2 Juta Rupiah

12.9 Analisis Data


-
12.10 Definisi Operasional:
Nama Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala data Kriteria
Fermentasi buah Buah mengkudu Penelitian Nominal -
mengkudu yang telah
difermentasikan
dengan cara
dimasukan dalam
toples beberapa hari
lalu hasil
saringannya diambil
sebagai bahan
penelitian.
Staphylococcus Bakteri cocus gran Penelitian (+): jika
aureus positif yang telah terdapat zona
diisolasi dilab FK Nominal hambat
UKRIDA
(-): Jika tidak
terdapat zona
hambat
Escherichia coli Bakteri enterobacter Penelitian Nominal
gram negatif yang (+): jika
telah diisolasi dilab terdapat zona
FK UKRIDA hambat

(-): Jika tidak


terdapat zona

15

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


hambat

Salmonella typhi Bakteri enterobacter Penelitian Nominal


gran negatif yang (+): jika
telah diisolasi dilab terdapat zona
FK UKRIDA hambat

(-): Jika tidak


terdapat zona
hambat

16

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


13 Jadwal Penelitian Cantumkan lama penelitian dan rincian jadwal secara skematis.

2018
No Kegiatan Maret April Mei Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des
1 Judul V

2 Proposal V
3 Etik V
Persiapan alat
dan bahan
4 penelitian V
5 Penelitian V V V V V
6 Penulisan V V V
7 Ujian Skripsi V V

17

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


14 Persyaratan Etik Bagian dibawah ini harus diisi apabila penelitian yang diusulkan berkaitan dengan
eksperimentasi pada manusia dan hewan. Metode yang digunakan harus memenuhi ketentuan etik penelitian pada
manusia dan hewan (Human and Animal Ethics). Persyaratan ini dianut oleh semua jurnal ilmiah berbobot.

Implikasi Etik Eksperimental pada Manusia Berikan pernyataan singkat mengenai permasalahn etik
yang dapat timbul dari eksprimentasi, dan jelaskan bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi. Permasalahan etik
termasuk (a) bahaya dan komplikasi perlakuan, (b) kerahasiaan data (confidentiality), (c) Informed consent, dan sebagainya.

Implikasi Etik Eksperimental pada Hewan

18

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


15 Daftar Pustaka Harus relevan dengan usulan.

19

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Anda mungkin juga menyukai