Dalam bab III tentang pembagian urusan pemerintahan pasal 10 UU No. 32 Tahun 2004 disebutkan
bahwa tugas dan wewenang yang menjadi urusan pemerintahan pusat dan daerah adalah sebagai
berikut :
Ayat (2) dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (10, pemerintahaan daeraah menjalankan otonomi seluas-luasnya
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan derdasarkan asas otonomi dan
pembantuan.
Ayat (3) urusan pemerintahan yang menjadi uruan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiscal nasional dan agama.
Hubungan antara pemerintahan pusat dengan daerah dalam bidang keuangan ditegaskan dalam UUD
1945 pasal 18 A (2). UU yang mengatur hubungan kewenangan antara pemerinth pusat dan daerah saat
ini adalah UU No.33 tahun 2004 tentaang pembagian keuangan antara pusat dan pemerintah daerah.
Berdasarkan undang-undang tersebut ditegaskan adanya perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah, sebagai berikut :
1) Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah merupakan suatu system yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan
2) Pemberian sumber keuangan Negara kepada pemerintahan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh pemerintah kepada pemerintah daerah
dengan memperhatikan stabilitas dan keseimbangan fiscal.
Dalam otonomi daerah rakyat diberi kesempatan memilih langsung kepala daerahnya dan wakil rakyat.
Kepala daerah yang dipilih juga bukan penguasa tunggal karena ia harus bertanggung jawab kepada
DPRD, jika ia melanggar peraturan, DPRD bisa memberhentikannya.
D. Otonomi Daerah
Menurut UU No. 34 tahun 2004 sebagai pengganti UU No. 22 tahun 1999tentang pemerintahan daerah
bahwa otonomi aerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerinthan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang undangan.
Daerah memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dan masyarakat
daerah itu sendiri
Terdapat peraturan perundang-undangan yang pelaksanaan otonomi daerah
Otonomi daerah masih dalam lingkup atau kerangka NKRI
a) Masyarakat di daerah merasa diberi tanggung jawab yang lebih untuk membangun daerahnya
sendiri
b) Sumber daya alam dan manusia yang ada di daerah lebih diberdayakan
c) Prioritas pelaksanaan pembangunan sesuai dengan cita-cita dan keinginan masyarakat
A. UUD 1945
B. Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan
, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah dalam kerangk NKRI
C. Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/200 TENTANG REKOMENDASI KEBIJAKAN DALAM
PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
D. UU No. 32 Tahun 2004 (pengganti UU No. 22 tahun 1999)
E. UU No. 33 tahun 2004 (pengganti UU No. 25 ahun 1999)
Berdasarkan pasal 1 UU No. 32 tahun 2004 tersebut, pemerintah daerah adalah gubernur,
bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelennggara pemerintahan daerah.
Adapun DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
Otonomi daerah harus dilakukan sebaik-baiknya agar tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud. Untuk
menjalankan otonomi daerah, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah harus
melibatkan rakyat atau masyarakat dalam pelaksanaan otonomi daerah. Hal ini disebabkan karena
masyarakat merupakan subjek bagi pembangunan daerahnya sendiri. Sedangkan pemerintah berperan
sebagai penyedia fasilitas, mengarahkan, dan memberi bantuan.
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur urusan
pemerintahan daerahnya.
Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat
Pemerintah pusat adalah peresiden RI yang memegng kekuasaan pemerintahan Negara RI
sebagai mana disebutkan dalam UUD 1945
Pemerintahan daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan denngan prinsip NKRI
Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau walikota dan prangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam system
NKRI
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan atau kepada instansi vertical di wilayah tertentu
Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepadn daerah dan atau desa, dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten /kota dan atau desa, serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu
DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah
Perda adalah peraturan daerah provinsi dan atau peraturan bupati/walikota
Peraturan kepala daerah adalah peraturan gubernur dan atau bupati/alikota
Perimbangan keuangan antara pemerintahan pusat dan daerah adalah suatusistem pembagian
keuangan yang adil
APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan perda
KPUD adalah komisi pemilihan daerah yang bertugas menyelenggarakan pemilihan umum di
daerah
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.
1. Pelaksanaan otonomi daerah berdaskan UU No. 32 tahun 2004
i) Hak dan kewajiban daerah dalam otonomi daerah
Pasal 21 menyebutkan dalam menyelenggarakan otonomi daerah, daerah mempunyai hak
1. Mengatur dan mengurus sendiri pemerintahannya
2. Memilih pemimpin daerah
3. Memilih aparatur daerah
4. Mengelola kekayaan daerah
5. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah, dll
ii) Asas-asas otonomi daerah
(1) Desentralisasi
(2) Dekonsentrasi
(3) Tugas pembantuan
iii) Prinsip-prinsip otonomi daerah
(1) Otonomi seluas-luasnya, artinya daerah dibrikan kewenangan menurus dan mengatur
semua pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintahan pusat
(2) Otonomi yang nyata artinya bahwa untuk menangani urusan pemerintahan
dilaksanakan berdasarkan tugas
(3) Otonomi yag bertanggung jawab artinya otonomi yang dalam penyelenggaraannya
harus benar-benar sejalan dengan maksud dan tujuan pemberian otonomi
iv) Orientasi pelaksanaan otonomi daerah
(1) Peningkatan kesejahteraan masyarakata dengan selalu memperhatikan kepentingan
dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat
(2) Terjaminnya keserasian hubungan antara daerah dengan daerah yang lainnya atau
mampu membangun kerja sama antar daerah
(3) Terjaminnya hubungan daerah dengan pemerintah pusat atau mampu memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah
v) Pembagian urusan pemerintahan dalam pelakssanaan otonomi daerah
(1) Urusan peerintahan yang menjadi urusan peerintah pusat
(a) Politik luar negeri
(b) Pertahanan
(c) Keamanan
(d) Yustisi
(e) Moneter dan fisikal nasional
(2) Urusan wajib yang menjadi kewenang pemerintahan daerah provinsi
(a) Perencanaan dan pengendalian pembangunan
(b) Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
(c) Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
k. Pelayanan pertanahan ;
Perangkat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf. Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban
membantu Gubernur, Bupati atau Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengoorDinasikan
Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Pengertian pertanggung jawaban Kepala Dinas,
Sekretaris DPRD, dan Kepala Badan/Kantor/Direktur Rumah Sakit Daerah melalui Sekretaris
Daerah adalah pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Daerah,
Sekretariat DPRD dan Lembaga Teknis Daerah, dengan demikian Kepala Dinas, Sekretaris DPRD,
dan Kepala Badan/Kantor/Direktur Rumah Sakit Daerah bukan merupakan bawahan langsung
Sekretaris Daerah.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekretariat DPRD) merupakan unsur pelayanan
terhadap DPRD. Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan
menyediakan serta mengoorDinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah.
Badan Pengawasan Daerah yang selanjutnya disebut Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten,
dan Inspektorat Kota adalah unsur pengawasan daerah yang dipimpin oleh Inspektur, yang dalam
pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Gubernur, Bupati atau Walikota.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunan daerah.
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas Daerah mempunyai tugas
melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas dan Badan.
Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas Kepala daerah. Lembaga Teknis
Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang
bersifat spesifik.
DPRD
1) Kedudukan DPRD
DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan
sebagai unsur penyelenggara
2) fungsi DPRD
1. Legislasi: Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPRD selaku pemegang kekuasaan
membentuk peraturan daerah.
2. Anggaran: Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau
tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD yang
diajukan oleh Bupati.
3. Pengawasan: Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan peraturan
daerah dan APBD.
Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan Bupati untuk mendapat persetujuan bersama
Membahas bersama Bupati dengan memperhatikan pertimbangkan dan memberikan persetujuan atas
rancangan peraturan daerah tentang APBD yang diajukan oleh Bupati
Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan daerah yang
disampaikan oleh Bawasda
Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset daerah yang menjadi kewenangannya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan terhadap perjanjian yang berakibat luas
dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan daerah
Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam undang-undang
DPRD dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya berhak meminta pejabat daerah, pejabat
pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan tentang suatu hal
yang perlu ditangani demi kepentingan bangsa dan negara. Setiap pejabat negara, pejabat
pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat wajib memenuhi permintaan DPRD tersebut.
Setiap pejabat daerah, pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat yang melanggar
ketentuan tersebut dikenakan panggilan paksa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dalam hal panggilan paksa tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan
dapat disandera paling lama 15 (lima belas) hari sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dalam hal pejabat yang disandera habis masa jabatannya atau berhenti dari jabatannya,
yang bersangkutan dilepas dari penyanderaan demi hukum.
Hak DPRD
DPRD mempunyai beberapa hak, yaitu; hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.
1. Hak interplasi: Hak interpelasi adalah hak DPRD untuk meminta keterangan kepada Pemerintah
mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Hak angket: Hak angket adalah hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan
suatu peraturan daerah dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting,
strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3. Hak menyatakan pendapat: Hak menyatakan pendapat adalah hak DPRD untuk menyatakan
pendapat atas:
a. Pimpinan
b. Komisi
c. Badan Musyawarah
d. Badan Legislasi Daerah
e. Badan Anggaran
f. Badan Kehormatan
g. Alat kelengkapan lainnya
Adapun sumber-sumber pendapatan asli menurut Undang-Undang RI No.32 Tahun 2004 yaitu :
1) Hasil pajak daerah yaitu Pungutan daerah menurut peraturan yang ditetapkan oleh daerah untuk
pembiayaan rumah tangganya sebagai badan hukum publik. Pajak daerah sebagai pungutan yang
dilakukan pemerintah daerah yang hasilnya digunakan untu pengeluaran umum yang balas jasanya tidak
langsung diberikan sedang pelaksanannya bisa dapat dipaksakan.
2) Hasil retribusi daerah yaitu pungutan yang telah secara sah menjadi pungutan daerah sebagai
pembayaran pemakaian atau karena memperoleh jasa atau karena memperoleh jasa pekerjaan, usaha
atau milik pemerintah daerah bersangkutan. Retribusi daerah mempunyai sifat-sifat yaitu
pelaksanaannya bersifat ekonomis, ada imbalan langsung walau harus memenuhi persyaratan-
persyaratan formil dan materiil, tetapi ada alternatif untuk mau tidak membayar, merupakan pungutan
yang sifatnya budgetetairnya tidak menonjol, dalam hal-hal tertentu retribusi daerah adalah
pengembalian biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi permintaan
anggota masyarakat.
3) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Hasil
perusahaan milik daerah merupakan pendapatan daerah dari keuntungan bersih perusahaan daerah
yang berupa dana pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas
daerah, baik perusahaan daerah yang dipisahkan,sesuai dengan motif pendirian dan pengelolaan, maka
sifat perusahaan dareah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat menambah pendapatan daerah,
memberi jasa, menyelenggarakan kemamfaatan umum, dan memperkembangkan perekonomian
daerah.
Dana Perimbangan
Dana perimbangan diperoleh melalui bagian pendapatan daerah dari penerimaan pajak bumi dan
bangunan baik dari pedesaan, perkotaan, pertambangan sumber daya alam dan serta bea perolehan
hak atas tanah dan bangunan. Dana perimbangan terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan
dana alokasi khusus.
Desa
Desa merupakan wilayah terkecil yang mempunyai kewenangan untuk mengatur urusan rumah
tangganya sendiri
Perngertian desa
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
Pemerintahan desa terdiri atas :
a) Pemerintah desa
b) Badan ppermusyawaratan desa atau badan perwakilan desa
Pemerintah desa terdiri atas :
a) Kepala desa
b) Perangkat desa
c) BPD
Sumber pendapatan desa antara lain :
a) Pendapatan asli desa
b) Bagi hasil pajak daerah dan retriusi daerah
c) Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dengan daerah