Anda di halaman 1dari 12

3.

pembagian tugas dan wewenang pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah

Dalam bab III tentang pembagian urusan pemerintahan pasal 10 UU No. 32 Tahun 2004 disebutkan
bahwa tugas dan wewenang yang menjadi urusan pemerintahan pusat dan daerah adalah sebagai
berikut :

Ayat (1) Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi


kewenangannya, kecuali urusan urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ini ditentukan
menjadi urusan pemeritah.

Ayat (2) dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (10, pemerintahaan daeraah menjalankan otonomi seluas-luasnya
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan derdasarkan asas otonomi dan
pembantuan.

Ayat (3) urusan pemerintahan yang menjadi uruan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiscal nasional dan agama.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah sebagaimana


dimaksud di atas, dapat dilakukan dengan cara berikut,

a) Menyelenggarakan sendiri sebagaimana urusan pemerintahan.


b) Melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada gubernur selaku wakil pemerintah.
c) Menugaskan sebagian urusan kepaada pemerintah daerah dan/atau pemerintahan desa Peran
pemerintah pusat dalam kerangka otonomi daerah serta untuk mencapai tujuan menciptakan
kesejahteraan rakyat,
a) Melakukan pembinaan
b) Memberikan standar
c) Memberikan fasilitas

a.Kewenangan Bidang Keuangan

Hubungan antara pemerintahan pusat dengan daerah dalam bidang keuangan ditegaskan dalam UUD
1945 pasal 18 A (2). UU yang mengatur hubungan kewenangan antara pemerinth pusat dan daerah saat
ini adalah UU No.33 tahun 2004 tentaang pembagian keuangan antara pusat dan pemerintah daerah.
Berdasarkan undang-undang tersebut ditegaskan adanya perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah, sebagai berikut :

1) Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah merupakan suatu system yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan
2) Pemberian sumber keuangan Negara kepada pemerintahan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh pemerintah kepada pemerintah daerah
dengan memperhatikan stabilitas dan keseimbangan fiscal.

b. Kewenangan Bidang Politik

Dalam otonomi daerah rakyat diberi kesempatan memilih langsung kepala daerahnya dan wakil rakyat.
Kepala daerah yang dipilih juga bukan penguasa tunggal karena ia harus bertanggung jawab kepada
DPRD, jika ia melanggar peraturan, DPRD bisa memberhentikannya.

c. Kewenangan Bidang Administrasi

Kewenngan dalam bidang administrasi dalam otonomi daerah :

 Menyangkut kuangan, pemerintah pusat memberikan uang kepada daerah


 Daerah otonom juga melaksanakan pelayanan public
 Daerah otonom diperbolehkan membuat peraturan daerah dan mengusahakan sumber dana
daerah melalui pembukaan dan promosi taman wisata agro-bahari.
 Otonomi daerah dijalankan oleh pemerintah daerah selaku badan eksekutif daerah dan DPRD
sebagai badan legislative derah.

Tugas dan wewenang kepala daerah menurut UU No. 32 tahun2004

 Mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI


 Memegang teguh pancasila dan UUD 1945
 Menghormati kedaulatan rakyat
 Menegakan seluruh peraturan perundang-undangan
 Meningktkan taraf kesejahteraan rakyat

Tugas dan wewenang DPRD sebagai berikut;

 Bersama gubernur, bupati atau walikota membentuk peraturan daerah


 Bersama gubernur, bupati atau walikota membentuk dan menetapkan anggaran pendapatan
dan belanja daerah
 Melakukan pengawasan
I. Melaksanakan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan
II. Pelaksanaan keputusan gubernur, bupati dan walikota
III. Pelaksanaan anggaran pendapatan belanja daerah
IV. Kebijakan pemerintah daerah
 Menampung dan menindak lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat

Kewajiban DPRD sebagai berikut;


o Mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI
o Mengamaalkan pancasila dan UUD 1945 serta menaati segala peraturan perundang-undangan
o Membina demokrasi dalam menyelenggarakan pemerintah daerah

D. Otonomi Daerah

1. pengertian otonomi daerah

Menurut UU No. 34 tahun 2004 sebagai pengganti UU No. 22 tahun 1999tentang pemerintahan daerah
bahwa otonomi aerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerinthan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang undangan.

Dapat disimpulkaan bahwa otonomi daerah mengandung 3 unsur pokok yaitu

 Daerah memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dan masyarakat
daerah itu sendiri
 Terdapat peraturan perundang-undangan yang pelaksanaan otonomi daerah
 Otonomi daerah masih dalam lingkup atau kerangka NKRI

2. tujuan otonomi daerah

 Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat


 Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan di daerah
 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
 Mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan.

3, keuntungan otonomi daerah

a) Masyarakat di daerah merasa diberi tanggung jawab yang lebih untuk membangun daerahnya
sendiri
b) Sumber daya alam dan manusia yang ada di daerah lebih diberdayakan
c) Prioritas pelaksanaan pembangunan sesuai dengan cita-cita dan keinginan masyarakat

Dasar hokum otonomi daerah

A. UUD 1945
B. Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan
, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah dalam kerangk NKRI
C. Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/200 TENTANG REKOMENDASI KEBIJAKAN DALAM
PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
D. UU No. 32 Tahun 2004 (pengganti UU No. 22 tahun 1999)
E. UU No. 33 tahun 2004 (pengganti UU No. 25 ahun 1999)

5. perangkat pelaksana otonomi derah


Perangkat pelaksana dibentuk dan dipilih sebagai wujud dari penyelenggaraan otonomi daerah
terutama dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan di daerah. Menurut UU No.. 32 tahun 2004
pasal 19 bahwa penyelenggara pemerintahan daerah yaitu pemerintah daerah dan DPRD.

Berdasarkan pasal 1 UU No. 32 tahun 2004 tersebut, pemerintah daerah adalah gubernur,
bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelennggara pemerintahan daerah.
Adapun DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.

E.Pelaksanaan otonomi daerah

Otonomi daerah harus dilakukan sebaik-baiknya agar tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud. Untuk
menjalankan otonomi daerah, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah harus
melibatkan rakyat atau masyarakat dalam pelaksanaan otonomi daerah. Hal ini disebabkan karena
masyarakat merupakan subjek bagi pembangunan daerahnya sendiri. Sedangkan pemerintah berperan
sebagai penyedia fasilitas, mengarahkan, dan memberi bantuan.

Beberapa istilah dalam pelaksanaan ptpnomi daerah ;

 Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur urusan
pemerintahan daerahnya.
 Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat
 Pemerintah pusat adalah peresiden RI yang memegng kekuasaan pemerintahan Negara RI
sebagai mana disebutkan dalam UUD 1945
 Pemerintahan daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan denngan prinsip NKRI
 Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau walikota dan prangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah
 Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam system
NKRI
 Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan atau kepada instansi vertical di wilayah tertentu
 Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepadn daerah dan atau desa, dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten /kota dan atau desa, serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu
 DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah
 Perda adalah peraturan daerah provinsi dan atau peraturan bupati/walikota
 Peraturan kepala daerah adalah peraturan gubernur dan atau bupati/alikota
 Perimbangan keuangan antara pemerintahan pusat dan daerah adalah suatusistem pembagian
keuangan yang adil
 APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan perda
 KPUD adalah komisi pemilihan daerah yang bertugas menyelenggarakan pemilihan umum di
daerah
 Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.
1. Pelaksanaan otonomi daerah berdaskan UU No. 32 tahun 2004
i) Hak dan kewajiban daerah dalam otonomi daerah
Pasal 21 menyebutkan dalam menyelenggarakan otonomi daerah, daerah mempunyai hak
1. Mengatur dan mengurus sendiri pemerintahannya
2. Memilih pemimpin daerah
3. Memilih aparatur daerah
4. Mengelola kekayaan daerah
5. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah, dll
ii) Asas-asas otonomi daerah
(1) Desentralisasi
(2) Dekonsentrasi
(3) Tugas pembantuan
iii) Prinsip-prinsip otonomi daerah
(1) Otonomi seluas-luasnya, artinya daerah dibrikan kewenangan menurus dan mengatur
semua pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintahan pusat
(2) Otonomi yang nyata artinya bahwa untuk menangani urusan pemerintahan
dilaksanakan berdasarkan tugas
(3) Otonomi yag bertanggung jawab artinya otonomi yang dalam penyelenggaraannya
harus benar-benar sejalan dengan maksud dan tujuan pemberian otonomi
iv) Orientasi pelaksanaan otonomi daerah
(1) Peningkatan kesejahteraan masyarakata dengan selalu memperhatikan kepentingan
dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat
(2) Terjaminnya keserasian hubungan antara daerah dengan daerah yang lainnya atau
mampu membangun kerja sama antar daerah
(3) Terjaminnya hubungan daerah dengan pemerintah pusat atau mampu memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah
v) Pembagian urusan pemerintahan dalam pelakssanaan otonomi daerah
(1) Urusan peerintahan yang menjadi urusan peerintah pusat
(a) Politik luar negeri
(b) Pertahanan
(c) Keamanan
(d) Yustisi
(e) Moneter dan fisikal nasional
(2) Urusan wajib yang menjadi kewenang pemerintahan daerah provinsi
(a) Perencanaan dan pengendalian pembangunan
(b) Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
(c) Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

(d)Penyediaan sarana dan prasarana umum ;

(e) Penanganan bidang kesehatan ;

(f) Penyelenggaraan pendidikan ;

g. Penanggulangan masalah sosial ;

h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan ;

i. Fasilitasi pengambangan koperasi, usaha kecil dan menengah ;

j. Pengendalian lingkungan hidup ;

k. Pelayanan pertanahan ;

l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil ;

m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan ;

n. Pelayanan administrasi penanaman modal ;

o. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya ; dan

p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

vi) Penyelenggaraan pemerintahan dalam otonomi daerah


(a) Penyelenggra pemerintahan pusat yaitu presiden dibantu oleh seorang wakil
presiden dan para menteri
(b) Penyelenggaraan pemerintahan daerah yaitu pemerintah daerah dan DPRD. Jadi,
baik pemerintah daerah(kepala daerah dan perangkat daerah) maupun DPRD,
masing-masing merupakan unsur penyelenggara.
vii) Pemerintahan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah
1) Kepala daerah dan wakil kepala daerah
(a) Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk provinsi adalah gubernur dan wakil
guebernur untuk kabupaten adalah bupati dan wakil bupati dan untu kota adalah
walikota dan wakil walikota
(b) Berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 bahwa kepala daerah dan wakilnya dipilih oleh
rakyat yang pemilihannya diselenggarakan oleh KPUD
2) Tugas dan wewenang kepala daerah
 memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD;
 mengajukan rancangan Peraturan Daerah;
 menetapkan Peraturan daerah yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
 menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan daerah tentang APBD kepada DPRD
untuk dibahas dan ditetapkan bersama;
 mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;
 mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundangundangan; dan
 melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

3) Tugas wakil kepala daerah

1. membantu kepala daerah dalam


a. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
b. mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil
pengawasan aparat pengawasan
c. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan oleh
Perangkat Daerah provinsi bagi wakil gubernur
d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Perangkat
Daerah kabupaten/kota, kelurahan, dan/atau Desa bagi wakil bupati/wali kota
2. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam pelaksanaan Pemerintahan
Daerah;
3. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah menjalani masa tahanan
atau berhalangan sementara; dan
4. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. wakil kepala daerah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh
kepala daerah yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah;
Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi :

1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
2. menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan;
3. mengembangkan kehidupan demokrasi;
4. menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah;
5. menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
6. melaksanakan program strategis nasional; dan
7. menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan semua Perangkat Daerah.

Tugas Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat


1. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan
instansi vertikal, dan antarinstansi vertikal di wilayah provinsi yang bersangkutan;
2. Kordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan
pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan;
3. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antarpemerintahan daerah kabupaten/kota di
wilayah provinsi yang bersangkutan;
4. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota;

Perangkat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf. Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban
membantu Gubernur, Bupati atau Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengoorDinasikan
Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Pengertian pertanggung jawaban Kepala Dinas,
Sekretaris DPRD, dan Kepala Badan/Kantor/Direktur Rumah Sakit Daerah melalui Sekretaris
Daerah adalah pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Daerah,
Sekretariat DPRD dan Lembaga Teknis Daerah, dengan demikian Kepala Dinas, Sekretaris DPRD,
dan Kepala Badan/Kantor/Direktur Rumah Sakit Daerah bukan merupakan bawahan langsung
Sekretaris Daerah.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekretariat DPRD) merupakan unsur pelayanan
terhadap DPRD. Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan
menyediakan serta mengoorDinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah.
Badan Pengawasan Daerah yang selanjutnya disebut Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten,
dan Inspektorat Kota adalah unsur pengawasan daerah yang dipimpin oleh Inspektur, yang dalam
pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Gubernur, Bupati atau Walikota.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunan daerah.
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas Daerah mempunyai tugas
melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas dan Badan.
Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas Kepala daerah. Lembaga Teknis
Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang
bersifat spesifik.
DPRD
1) Kedudukan DPRD
DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan
sebagai unsur penyelenggara

2) fungsi DPRD
1. Legislasi: Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPRD selaku pemegang kekuasaan
membentuk peraturan daerah.
2. Anggaran: Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau
tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD yang
diajukan oleh Bupati.
3. Pengawasan: Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan peraturan
daerah dan APBD.

Tugas dan wewenang


Tugas dan wewenang DPRD antara lain:

 Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan Bupati untuk mendapat persetujuan bersama
 Membahas bersama Bupati dengan memperhatikan pertimbangkan dan memberikan persetujuan atas
rancangan peraturan daerah tentang APBD yang diajukan oleh Bupati
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan daerah yang
disampaikan oleh Bawasda
 Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset daerah yang menjadi kewenangannya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan terhadap perjanjian yang berakibat luas
dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan daerah
 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
 Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam undang-undang

DPRD dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya berhak meminta pejabat daerah, pejabat
pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan tentang suatu hal
yang perlu ditangani demi kepentingan bangsa dan negara. Setiap pejabat negara, pejabat
pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat wajib memenuhi permintaan DPRD tersebut.
Setiap pejabat daerah, pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat yang melanggar
ketentuan tersebut dikenakan panggilan paksa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dalam hal panggilan paksa tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan
dapat disandera paling lama 15 (lima belas) hari sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dalam hal pejabat yang disandera habis masa jabatannya atau berhenti dari jabatannya,
yang bersangkutan dilepas dari penyanderaan demi hukum.

Hak DPRD
DPRD mempunyai beberapa hak, yaitu; hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.

1. Hak interplasi: Hak interpelasi adalah hak DPRD untuk meminta keterangan kepada Pemerintah
mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Hak angket: Hak angket adalah hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan
suatu peraturan daerah dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting,
strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3. Hak menyatakan pendapat: Hak menyatakan pendapat adalah hak DPRD untuk menyatakan
pendapat atas:

Hak Anggota DPRD

1. Mengajukan rancangan peraturan daerah;


2. Mengajukan pertanyaan;
3. Menyampaikan usul dan pendapat;
4. Memilih dan dipilih;
5. Membela diri;
6. Imunitas;
7. Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas;
8. Protokoler;
9. Keuangan dan Administratif.

Kewajiban Anggota DPRD


Anggota DPRD melaksanakan Kewajiban:

1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila.


2. Melaksanakan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati
Peraturan Perundang undangan.
3. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutungan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.
5. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat.
6. Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
7. Mentaati tata tertib dan kode etik.
8. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/ Kota.
9. Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala.
10. Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat.
11. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah
pemilihannya.

Alat kelengkapan DPRD

a. Pimpinan
b. Komisi
c. Badan Musyawarah
d. Badan Legislasi Daerah
e. Badan Anggaran
f. Badan Kehormatan
g. Alat kelengkapan lainnya
Adapun sumber-sumber pendapatan asli menurut Undang-Undang RI No.32 Tahun 2004 yaitu :

1. Pendapatan asli daerah (PAD) yang terdiri dari :

1) Hasil pajak daerah yaitu Pungutan daerah menurut peraturan yang ditetapkan oleh daerah untuk
pembiayaan rumah tangganya sebagai badan hukum publik. Pajak daerah sebagai pungutan yang
dilakukan pemerintah daerah yang hasilnya digunakan untu pengeluaran umum yang balas jasanya tidak
langsung diberikan sedang pelaksanannya bisa dapat dipaksakan.

2) Hasil retribusi daerah yaitu pungutan yang telah secara sah menjadi pungutan daerah sebagai
pembayaran pemakaian atau karena memperoleh jasa atau karena memperoleh jasa pekerjaan, usaha
atau milik pemerintah daerah bersangkutan. Retribusi daerah mempunyai sifat-sifat yaitu
pelaksanaannya bersifat ekonomis, ada imbalan langsung walau harus memenuhi persyaratan-
persyaratan formil dan materiil, tetapi ada alternatif untuk mau tidak membayar, merupakan pungutan
yang sifatnya budgetetairnya tidak menonjol, dalam hal-hal tertentu retribusi daerah adalah
pengembalian biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi permintaan
anggota masyarakat.
3) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Hasil
perusahaan milik daerah merupakan pendapatan daerah dari keuntungan bersih perusahaan daerah
yang berupa dana pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas
daerah, baik perusahaan daerah yang dipisahkan,sesuai dengan motif pendirian dan pengelolaan, maka
sifat perusahaan dareah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat menambah pendapatan daerah,
memberi jasa, menyelenggarakan kemamfaatan umum, dan memperkembangkan perekonomian
daerah.

Dana Perimbangan

Dana perimbangan diperoleh melalui bagian pendapatan daerah dari penerimaan pajak bumi dan
bangunan baik dari pedesaan, perkotaan, pertambangan sumber daya alam dan serta bea perolehan
hak atas tanah dan bangunan. Dana perimbangan terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan
dana alokasi khusus.

a) Dana bagi hasil


Pajak bumi dan bangunan (PBB)
Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
Pajak penghasilan (PPh)

Dana bagi hasil dari sumber daya alam


(1) Kehutanan
(2) Pertambangan umum
(3) Perikanan
(4) Pertambangan minyak bumi
b) Dana alokasi umum
c) Dana alokasi khusus
d) Lain-lain pendapatan daerah yang sah ialah pendapatan-pendapatan yang tidak termasuk dalam
jenis-jenis pajak daerah, retribusli daerah, pendapatan dinas-dinas. Lain-lain usaha daerah yang
sah mempunyai sifat yang pembuka bagi pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan baik berupa materi dalam kegitan tersebut bertujuan untuk
menunjang,melapangkan, atau memantapkan suatu kebijakan daerah disuatu bidang tertentu

Desa
Desa merupakan wilayah terkecil yang mempunyai kewenangan untuk mengatur urusan rumah
tangganya sendiri
Perngertian desa
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
Pemerintahan desa terdiri atas :
a) Pemerintah desa
b) Badan ppermusyawaratan desa atau badan perwakilan desa
Pemerintah desa terdiri atas :
a) Kepala desa
b) Perangkat desa
c) BPD
Sumber pendapatan desa antara lain :
a) Pendapatan asli desa
b) Bagi hasil pajak daerah dan retriusi daerah
c) Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dengan daerah

Anda mungkin juga menyukai