Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (Sebelas)/1
Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran

I. Kompetensi Inti : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
danminatnya untuk memecahkanmasalah.

II. Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia.

III. Indikator :
 Peserta didik menyebutkan struktur dan fungsi dari
organ pada sistem ekskresi
 Peserta didik menunjukkan proses terjadinya ekskresi
pada manusia
 Peserta didik

IV. Tujuan Pembelajaran :


 Peserta didik mampu memahami struktur dan fungsi
organ ekskresi melalui kajian pustaka dengan baik.
 Peserta didik mampu menganalisis proses terjadinya
ekskresi pada manusia.
 Peserta didik dapat mengidentifikasi penyakit pada sistem
ekskresi manusia.

V. Materi Pembelajaran :
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa
yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan
terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh.

1. Organ dalam Sistem Ekskresi pada Manusia


a. Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di
permukaan tubuh. Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-
zat sisa berupa kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi
sebagai alat indera perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing
lapisan mempunyai fungsinya seperti gambar berikut:

 Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis
terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-
sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan
serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat
mengelupas. Lapisan malphigi merupakan lapisan yang terdapat di bawah
lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk
membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan
warna kulit, dan melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.
 Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang ada di bawah lapisan kulit epidermis.
 Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit
dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi
tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.
b. Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia
yaitu urin. Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal
di rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi
untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar
normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.

Secara umum ginjal terdiri dari tiga bagian:


 Kulit ginjal, berfungsi untuk menyaring darah. Kulit ginjal berada pada bagian
terluar ginjal, biasa disebut dengan korteks renalis
 Sumsum ginjal, berfungsi sebagai tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh
halus yang mengalirkan urin ke saluran yang lebih besar. Bagian tengah ginjal
ini bisa disebut dengan medulla.
 Rongga ginjal, berfungsi untuk menampung urin sementara sebelum
dikeluarkan melalui ureter. Bagian rongga ginjal terletak paling dalam dan
biasa disebut dengan pelvis renalis.

 Proses Pembentukan Urin


 Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin
primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Tapi sudah tidak
mengandung protein dan darah. Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir
melalui arteri aferen ginjal, masuk ke dalam glomerulus yang tersusun atas
kapiler-kapiler darah. Saat darah masuk ke glomerulus, tekanan darah pun
menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat-zat yang memiliki ukuran kecil
akan keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat.
 Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh
tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder. Urine primer yang
terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal. Di dalamnya terjadi
proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh (tahap
reabsorpsi). Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang masih
diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel, kemudian ke dalam kapiler
darah di dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali.
Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder
yang mengandung air, garam, urea (penimbul bau pada urine), dan urobilin
(pemberi warna kuning pada urine). Urine sekunder yang terbentuk dari proses
reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung henle, kemudian menuju tubulus
distal. Selama mengalir dalam lengkung henle, air dalam urine sekunder juga
terus direabsorpsi.
 Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari
proses augmentasi adalah urin sesungguhnya. Pada bagian tubulus distal masih
ada proses penyerapan air, ion natrium, klor, dan urea. Di sinilah terjadi proses
augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam
urine sekunder. Ketika telah bercampur, inilah yang merupakan urine
sesungguhnya. Kemudian disalurkan ke pelvis renalis (rongga ginjal). Urine
yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal melalui ureter, menuju kandung
kemih yang merupakan tempat menyimpan urine sementara.

Kandung kemih memiliki dinding yang elastis dan mampu meregang untuk dapat
menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung kemih
disebabkan oleh adanya tekanan akibat adanya sinyal yang menunjukkan bahwa
kandung kemih sudah penuh. Kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih akan
terjadi saat adanya sinyal penuh dalam kandung kemih. Akibat kontraksi ini, urine
dapat keluar dari tubuh melalui uretra.

c. Paru-Paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ
pernapasan. Paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi
mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida) dan
H2O (uap air).

d. Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang
dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk
mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah
rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Selain berfungsi sebagai organ ekskresi,
hati juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan glikogen (gula otot),
pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
2. Gangguan Sistem Ekskresi
a. Gangguan Sistem Urinaria
 Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat
melakukan penyaringan protein (albumin). Protein (albumin) yang tidak
dapat disaring tersebut akan keluar bersama urin. Penyakit ini disebabkan
oleh kerusakan pada glomerulus.
 Batu ginjal atau kencing batu adalah penyakit karena adanya
pengendapan pada rongga ginjal atau kandung kemih. Endapan bisa berupa
senyawa kalsium dan penumpukan asam urat, kelainan metabolisme.
 Diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi karena terdapat glukosa
dalam urin. Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan produksi insulin
yang dihasilkan oleh pankreas. Menurunnya hormon insulin menyebabkan
terganggunya proses perombakan glukosa menjadi glikogen dan reabsorpsi
glukosa dalam glomerulus.
b. Gangguan Hati
 Sirosis hati adalah kondisi berubahnya sel- sel hati menjadi jaringan ikat
fibrosa, sehingga sel-sel hati itu kehilangan fungsinya. Sirosis dapat
disebabkan oleh minuman keras.
 Hemokromatosis adalah kelainan secara genetik yang menyebabkan tubuh
banyak menyerap zat besi dari makanan. Akibatnya, zat besi banyak
tersimpan di dalam organ-organ tertentu, seperti hati, jantung dan pankreas.
c. Gangguan Kulit
 Kutil adalah benjolan kasar dampak dari infeksi virus. Biasanya muncul di
area tangan atau kaki. Penyakit ini akan menghambat pembuluh darah,
terkadang disebabkan oleh infeksi virus papilloma
 Jerawat adalah kelaianan pada rambut serta kelenjar minyak dalam kulit.
Munculnya jerawat dipengaruhi perubahan hormone. Jerawat bisa diatasi
dengan produk jenis vitamin A (retinol), asam salisilat (guna membuka pori
kulit), benzoil peroksida (guna mengurangi bakteri), dan antibiotic (guna
mengurangi inflamasi).
d. Gangguan Paru-Paru
 TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
 Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi
paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah
masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
 Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembap berlapis
ganda membran yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk.

VI. Pendekatan dan Metode :


 Konvensional : Kartu berbasis gambar
(Menjodohkan)
 IT : Video

VII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Uraian Tahapan Alokasi Waktu


Pendahuluan 1. Apersepsi :
 Guru mengucapkan salam untuk membuka
pembelajaran
 Guru meminta salah satu peserta didik untuk
memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
 Guru mempresensi setiap peserta didik yang ada
di kelas
 Guru memberi dua pertanyaan secara lisan
kepada peserta didik
Pertanyaan :
a. Apa yang dimaksud dengan ekskresi?
b. Organ apa saja yang menjadi tempat proses
ekskresi?

2. Motivasi :
 Guru menampilkan gambar tubuh manusia
beserta organnya.
3. Orientasi :
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran terkait
dengan sistem ekskresi pada manusia
4. Organisasi :
Inti 1.
2.
3.
4.
Penutup 1. Rangkuman
 Guru meminta peserta didik untuk merangkum
materi pembelajaran yang penting selama
kegiatan belajar di kelas
2. Evalusai
 Guru memberi pertanyaan pada peserta didik
terkait dari kesimpulan materi yang dipelajari
oleh peserta didik.
 Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru dengan melihat rangkuman
yang telah dibuat.
3. Refleksi
 Guru meminta peserta didik untuk membuat
refleksi kegiatan selama proses pembelajaran.
4. Tindak lanjut
 Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait
dengan materi pembelajaran selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai