Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
III. Indikator :
Peserta didik menyebutkan struktur dan fungsi dari
organ pada sistem ekskresi
Peserta didik menunjukkan proses terjadinya ekskresi
pada manusia
Peserta didik
V. Materi Pembelajaran :
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa
yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan
terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh.
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis
terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-
sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan
serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat
mengelupas. Lapisan malphigi merupakan lapisan yang terdapat di bawah
lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk
membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan
warna kulit, dan melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.
Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang ada di bawah lapisan kulit epidermis.
Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit
dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi
tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.
b. Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia
yaitu urin. Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal
di rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi
untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar
normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.
Kandung kemih memiliki dinding yang elastis dan mampu meregang untuk dapat
menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung kemih
disebabkan oleh adanya tekanan akibat adanya sinyal yang menunjukkan bahwa
kandung kemih sudah penuh. Kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih akan
terjadi saat adanya sinyal penuh dalam kandung kemih. Akibat kontraksi ini, urine
dapat keluar dari tubuh melalui uretra.
c. Paru-Paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ
pernapasan. Paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi
mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida) dan
H2O (uap air).
d. Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang
dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk
mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah
rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Selain berfungsi sebagai organ ekskresi,
hati juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan glikogen (gula otot),
pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
2. Gangguan Sistem Ekskresi
a. Gangguan Sistem Urinaria
Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat
melakukan penyaringan protein (albumin). Protein (albumin) yang tidak
dapat disaring tersebut akan keluar bersama urin. Penyakit ini disebabkan
oleh kerusakan pada glomerulus.
Batu ginjal atau kencing batu adalah penyakit karena adanya
pengendapan pada rongga ginjal atau kandung kemih. Endapan bisa berupa
senyawa kalsium dan penumpukan asam urat, kelainan metabolisme.
Diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi karena terdapat glukosa
dalam urin. Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan produksi insulin
yang dihasilkan oleh pankreas. Menurunnya hormon insulin menyebabkan
terganggunya proses perombakan glukosa menjadi glikogen dan reabsorpsi
glukosa dalam glomerulus.
b. Gangguan Hati
Sirosis hati adalah kondisi berubahnya sel- sel hati menjadi jaringan ikat
fibrosa, sehingga sel-sel hati itu kehilangan fungsinya. Sirosis dapat
disebabkan oleh minuman keras.
Hemokromatosis adalah kelainan secara genetik yang menyebabkan tubuh
banyak menyerap zat besi dari makanan. Akibatnya, zat besi banyak
tersimpan di dalam organ-organ tertentu, seperti hati, jantung dan pankreas.
c. Gangguan Kulit
Kutil adalah benjolan kasar dampak dari infeksi virus. Biasanya muncul di
area tangan atau kaki. Penyakit ini akan menghambat pembuluh darah,
terkadang disebabkan oleh infeksi virus papilloma
Jerawat adalah kelaianan pada rambut serta kelenjar minyak dalam kulit.
Munculnya jerawat dipengaruhi perubahan hormone. Jerawat bisa diatasi
dengan produk jenis vitamin A (retinol), asam salisilat (guna membuka pori
kulit), benzoil peroksida (guna mengurangi bakteri), dan antibiotic (guna
mengurangi inflamasi).
d. Gangguan Paru-Paru
TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi
paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah
masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembap berlapis
ganda membran yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk.
2. Motivasi :
Guru menampilkan gambar tubuh manusia
beserta organnya.
3. Orientasi :
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran terkait
dengan sistem ekskresi pada manusia
4. Organisasi :
Inti 1.
2.
3.
4.
Penutup 1. Rangkuman
Guru meminta peserta didik untuk merangkum
materi pembelajaran yang penting selama
kegiatan belajar di kelas
2. Evalusai
Guru memberi pertanyaan pada peserta didik
terkait dari kesimpulan materi yang dipelajari
oleh peserta didik.
Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru dengan melihat rangkuman
yang telah dibuat.
3. Refleksi
Guru meminta peserta didik untuk membuat
refleksi kegiatan selama proses pembelajaran.
4. Tindak lanjut
Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait
dengan materi pembelajaran selanjutnya.