Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH SINGKAT PANCASILA

OLEH

MUH YAQUB BASRI

16-777-030

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAERAAT PALU

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatu

Segala puji bagi Allah SWT, dan sholawat kepada nabi Muhammad SAW,

karena rahmat dan karunianyalah sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah

tentang Sejarah Singkat Pancasila ini dengan lancar dan tepat pada waktunya. Tak

lupa pula penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, penulis sadar bahwa dalam

penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang dengan itu penulis sangat

meminta sarah dan ilmunya agar kedepannya makalah ini dapat menjadi lebih baik

lagi.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Penulis

Palu, 9 November 2019


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Pancasila

Pancasila berasar dari bahasa sangsekerta, Panca yang artinya lima, dan Sila

yang artinya asas atau dasar. Dikenalkan oleh Mpu Tantular pada zaman kerajaan

Majapahit dalam tulisannya Sutasoma dan Negarakertagama.

Sampai saat ini, hanya satu dokumen sejarah yang ditemukan yang

mengungkapkan kata Pancasila di dalamnya yang menjadi sejarah Pancasila yang

ada seperti. Dalam Kitab Sutasoma dijelaskan bahwa Pancasila sebagai kata kerja,

yakni pelaksanaan norma kesusilaan yang terdiri dari lima poin. Kelima poin

tersebut meliputi: dilarang melakukan kekerasan, dilarabf mencuri, dilarang

mendengki, dilarang berbohong, dan dilarang meminun minuman keras.

Di dalam Kitab Sutasoma juga dituliskan kata yang menjadi inspirasi

persatuan segenap bangsa “Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Magrwa”.

Sumpah Palapa pun juga ditulis sebagai cerita tentang sejarah bersatunya nusantara

untuk pertama kalinya oleh Mahapatih Gajah Mada.

Semakin berkembangnya zaman, istilah Pancasila muncul dalam pidato-

pidato tokoh besar yang berjuang demi Bangsa Indonesia, seperti Soekarno dan

H.O.S Cokroaminoto. Namun beberapa literatur yang ada tidak mendukung bahwa

istilah Pancasila ditemukan oleh Soekarno, akan tetapi Soekarno lah yang
berpendapat paling lantang untuk menyuarakan Pancasila hingga Pancasila dikenal

seperti sekarang ini. Sungguh tak mudah perjuangan para tokoh pembela bangsa

terdahulu untuk membentuk dasar negara kita yang satu ini. Sejarah Pancasila

sebagai dasar negara seperti yang dianut oleh Bangsa Indonesia awalnya dulu

terbentuk dari serangkaian sidang-sidang yang diadakan oleh para tokoh pembela.
BAB II

Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila

I. Sejarah Terbentuknya BPUPKI

Sejarah lahirnya Pancasila bermula pada akhir tahun 1944. Ketika itu

kedudukan jepang semakin terdesak. Jepang selalu menderita kekalahan dalam

Perang Asia-Pasifik.bahkan di Indonesia berkabar perlawanan yang dilakukan

rakyat maupun tentara PETA. Keadaan di negeri Jepang semakin buruk,moral

masyarakat semakin menurun.Hal-hal yang tidak menguntungkan menyebabkan

jatuhnya Kabinet Tojo pada tanggal 17 Juli 1944 dan digantikan oleh kabinet

Kuniaki Koiso.

Pada tanggal 7 September 1944 di dalam sidang istimewa Parlemen Jepang

di Tokyo,Perdana Menteri Koiso mengungumkan bahwa daerah Hindia Timur

(Indonesia) diperkenankan merdeka kelak di kemudian hari.

Pada tahun 1944 Pulau Saipan direbut oleh sekutu angkatan perang Jepang

dipukul mundur angkatan perang Amerika Serikat dari Papua Nugini, Kepulauan

Solomon, dan Kepulauan Marshall, maka seluruh garis pertahanan Jepang di

Pasifik mulai hancur berarti kekalahan Jepang di ambang pintu. Sekutu terus

menyerbu kota-kota di Indonesia seperti Ambon, Makassar, Manado dan

Surabaya.

Menghadapi situasi gawat tersebut, pemerintah pendudukan Jepang di Jawa

dibawah pimpinan Letnan Jenderal Kumaciki Harada berusaha meyakinkan

bangsa Indonesia tantang janji kemerdekaan. Pada tanggal 1 Maret 1945


diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepangnya Dokuritsu

Junbi Cosakai.

Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk mempelajari dan

menyelidiki hal-hal penting berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut

pembentukan negara Indonesia merdeka. Ketua BPUPKI adalah dr K.R.T.

Radjiman Wediodiningrat, Ia dibantu 2 orang ketua muda yaitu seorang Jepang

Shucokan Cirebon bernama Ichibangase R.P. Suroso sebagai kepala sekretariat

dengan dibantu oleh Toyohito Masuda dan M.r. A.G. Pringgodigdo. Anggota

BPUPKI ada 60 orang termasuk 4 golongan Arab serta golongan peranakan

Belanda dan terdapat pula 7 orang Jepang dalam pengurus istimewa yakni tanpa

hak suara, sehingga seluruhnya berjumlah 63 orang. BPUPKI ini dilantik pada

tanggal 28 Mei 1945 di gedung Cuo Sangi In yang dihadiri oleh seluruh anggota

BPUPKI dan dua pembesar Jepang yakni Jenderal Itagaki dan Jenderal Yaiciro

Nagano.

II. Proses Sidang BPUPKI

Setelah anggota BPUPKI dilantik,kemudian mulai bersidang. Dalam hal ini

tugas BPUPKI adalah menyusun Dasar dan Konstitusi untuk negara Indonesia

yang akan didirikan BPUPKI mulai bersidang tanggal 29 Mei 1945. Sidan

BPUPKI berlangsung dua tahap yaitu sidang pertama tanggal 29 Mei - 1 Juni

1945. Sedangkan sidang kedua berlangsung dari tanggal 19-17 Juli 1945.
Sidang BPUPKI I (29 Mei – 1 Juni 1945) Pada waktu sidang pertama

BPUPKI Dr. K.R.T. Radjiman Wediodinigrat mengajukan suatu maslah

khusunya yang akan dibahas dalam sidang tersebut.Masalah yang dimaksudnya

adalah suatu rumusan calon dasar negara Indonesia yang akan

dibentuk.Selanjutnya,tampilah tiga orang pembicara,yaitu Muh

Yamin,Soepomo,dan Ir. Soekarno. Mereka memberikan pandangannya

mengenai dasar negara Indonesia merdeka.Berikut pandangan dari mereka

mengenai dasar negara Indonesia merdeka.

A. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

Pada hari pertama sidang Muh. Yamin mendapat kesempatan yang

pertama untuk mengemukakan pidatonya di hadapan sidang lengkap

BPUPKI. Pidato Muh. Yamin itu berisikan lima asas dasar untuk negara

Indonesia merdeka yang diidam-idamkan itu, antara lain:

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Setelah berpidato beliau menyampaikan usul tertulis mengenai

rancangan UUD Republik Indonesia di dalam pembukaan dari rancangan

UUD itu tercantum perumusan lima asas dasar negara yang berbunyi seagai

berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kebangsaan persatuan Indonesia

3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Perlu dicatat bahwa usul lima asas dasar negara yang dikemukakan

oleh Muh. Yamin secara lisan dan dikemukakan secara tertulis terdapat

perbedaan,baik perumusan kata-katanya maupun sistematikanya.

B. Prof Supomo (31 Mei 1945)

Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Supomo yang memang ahli hukum

memberikan uraiannya tentang dasar negara yang seharusnya dapat

digunakan jika negara Indonesia kelak merdeka pada kemudian hari. Pada

hari itulah ia menganjurkan ide integralistik sebagai dasar negara.

Hal ini karena yang seharusnya menjadi dasar filsafat negara haruslah

dapat menciptakan kekuatan yang bersifat kekeluargaan dan menyatu kerja

sama antara yang memerintah dan diperintah.Pendapat Supomo ini

mengacu pada ide integralistik yang didasari oleh pikiran Spinoza dan Hegel

yamg mencakup asas-asas:

1. Persatuan

2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin

4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

C. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya di

hadapan sidang BPUPKI hari ketiga, dalam pidato itu

dikemukakan/diusulkan juga lima hal untuk menjadi dasar-dasar negara

merdeka yang perumusan serta sistematikanya sebagai berikut.

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau perikemanusiaan

3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Untuk lima dasar negara itu beliau usulkan pula agar diberi nama

Pancasila.Dikatakannya bahwa nama ini berasal dari seorang ahli bahasa

kawan beliau tetapi tidak dikatakannya siapa.Usul mengenai nama

Pancasila ini kemudian diterima oleh sidang.

Sidang pertama BPUPKI berakhir tanggal 1 juni 1945. Dalam sidang

pertama ini tidak menghasilkan kesimpulan atau perumusan. Pada waktu itu

hanya ada saran-saran atau usulan mengenai rumusan dasar negara bagi

Indonesia merdeka. Setelah itu BPUPKI mengadakan reses selama lebih

dari satu bulan.


Sebelum reses dibentuklah panitia kecil di bawah pimpinan Ir.

Soekarno. Pania kecil itu berjumlah 7 orang, terdiri dari:

1. Ir. Soekarno

2. Moh. Hatta

3. Sutardjo Kartohadikusumo

4. Wachid Hasyim

5. Ki Bagus Hadikusumo

6. Otto Iskandardinata

7. Muhammad Yamin

Tugas mereka adalah menampung saran, usul, dan konsepsi para

anggota untuk diserahkan melalui sekretariat, Ir. Soekarno melaporkan

bahwa pada tanggal 22 Juni 1945 panitia kecil itu mengadakan pertemuan

dengan 38 anggota BPUPKI, sebagian diantaranya menghadiri sidang Cuo

Sangi In. Hasil pertemuan itu adalah telah ditampungnya suara-suara dan

usul-usul lisan anggota BPUPKI.

Dalam pertemuan itu pula terbentuk panitia kecil lain yang berjumlah 9

orang yang kemudian dikenal dengan Panitia Sembilan. Mereka terdiri atas:

1. Ir. Soekarno

2. Drs. Moh Hatta

3. Mr. Muh Yamin

4. Mr. Ahmad Soebardjo

5. Mr. A.A. Maramis

6. Abdulkahar Muzakkir
7. Wachid Hasyim

8. Agus Salim

9. Abikusno Cokrosuyoso

Panitia Sembilan tersebut berkumpul menyusun rumusan dasar negara

berdasarkan pemandangan umum para anggota. Akhirnya, pada tanggal 22

Juni 1945 mereka berhasil merumuskan maksud dan tujuan negara

Indonesia merdeka. Rumusan itu diterima secara bulat dan ditandatangani

oleh Mr. Muh Yamin rumusan hasil Panitia Sembilan itu diberi nama

Jakarta Charter atau Piagam Jakarta

Rumusan dasar negara Indonesia Merdeka berdasar Piagam Jakarta

sebagai berikut:

a. Ketuhanan,dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab

c. Persatuan Indonesia

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

III. Perubahan Pada Sila Pancasila

Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-17 Juli 1945 hasil yang dicapai

adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus sampai


PPKI terbentuk dan Indonesia merdeka. Sehari setelah Proklamasi

kemerdekaan, PPKI mengadakan sidang dengan acara utama

1. Mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya

(pembukaannya)

2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden.

Untuk pengesahan Preambul terjadi proses yang cukup panjang sebelum

mengesahkan Preambul, Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa

pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari sesaat setelah Proklamasi

Kemerdekaan ada utusan dari Indonesia bagian timur yang menemuinya. Pada

intinya rakyat Indonesia bagian timur mengusulkan agar pada alinea keempat

preambul atau sila pertama pada pancasila di belakang kata ’’Ketuhanan’’ yang

berbunyi ’’dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya’’ dihapus jika tidak, maka rakyat Indonesia bagian timur lebih

baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan.Usul ini

oleh Moh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI khususnya kepada

para anggota tokoh-tokoh Islam antara lain; Ki Bagus Hadikusumo, KH.

Wachid Hasyim, dan Teuku Muh. Hasan. Moh Hatta berusaha meyakinkan

tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan

kesatuan mengingat Indonesia baru saja merdeka akhirnya tokoh-tokoh Islam

itu merelakan dicoretnya ’’dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya di belakang kata “Ketuhanan” dan diganti dengan “Yang

Maha Esa’’, dan inilah hasil akhir dari perumusan Pancasila


1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


DAFTAR PUSTAKA

1. Romadecade. 2014. Jakarta. Sejarah Singkat Pancasila. Cited on:

https://www.romadecade.org/sejarah-pancasila/#!

2. STIMIK BINA MULIA. 2011. Jakarta. Academicedu. Sejarah Singkat

Lahirnya Pancasila. Cited on:

https://www.academia.edu/30193398/Sejarah_Singkat_Lahirnya_Pancasil

a_1

Anda mungkin juga menyukai