DISUSUN OLEH :
WULANDA ANGGI MUNUQY
1726011
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan
praktikum Mikrobiologi dan Ekologi Lingkungan ini dengan baik dan
sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Anis Artiyani, ST., MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Lingkungan,
2. Ibu Erni Yulianti, ST., MT, selaku dosen pengajar mata kuliah Wawasan
Wilayah Kepulauan,
3. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan doa dan dukungan serta semangat,
4. Kepada teman - teman Teknik Lingkungan ITN Malang khususnya angkatan
2017,
5. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pengerjaan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak akan sangat membantu dalam terciptanya kesempurnaan makalah
ini, dan dapat bermanfaat nantinya bagi kami dan rekan - rekan pembaca sekalian.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar..................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Nusa Tenggara barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai dengan
namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau
terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang
terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di pulau
Lombok.
Provinsi Nusa Tenggara Barat secara geografis terletak pada 115o 46
119o5 Bujur Timur dan 8’10 9’5 Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya
disebelah barat berbatasan dengan Selat Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sebelah utara dengan Laut Jawa dan laut Flores dan sebelah selatan dengan
samudra Indonesia.
Wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat yang beribu kota di Mataram
terbagi dalam 8 kabupaten dan 2 kota, yaitu kabupaten bima, kabupaten Dompu,
Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok
Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa
Barat, Kota Bima, dan Kota Mataram. Kabupaten Sumbawa merupakan wilayah
dengan luas sebesar yaitu 6.643,98 Km2 (32,97%). Sementara kota Mataram
merupakan wilayah dengan luas terkecil yaitu 61,30 Km2 (0,30%).
4
manusia, mempersatukan beragam golongan, mengutamkan musyawarah, dan adil.
Kesemua nilai menyatu menjadi suatu nilai utama, yaitu gotong royong. Hukum
yang tercipta akan diartikan sebagai hokum gotong royong, suatu hukum yang
membangun segenap komponen bangsa dalam suatu kerjasama tradisional berupa
gotong royong.
Pemikiran Buya Hamka tentang gagasan kebangsaan dan falsafah hidup
manusia Indonesia tertuang secara jelas dalam falsafah Pancasila. Falsafah ini
merupakan bentuk pengakuan manusia atas eksistensi Allah sebagai pengendali dan
pengatur alam semseta. Dalam falsafah ini, manusia mengakui eksistensi Tuhan, ia
mengakui cahaya-cahaya ketuhanan yang tertanam dalam dirinya. Inilah hakikat
Sila Ketuhanan yang Maha Esa.
Falsafah Pancasila menghadirkan konsep manusia monopluralis, manusia
yang memiliki hak individu sekaligus ia tidak terlepas dari kehendak-kehendak
masyarakat yang mengikat perbuatannya. Ia adalah bagian dari dirinya sendiri yang
hak-haknya dilindungi, pada saat yang sama ia menyadari bahwa ia tak terlepas dari
masyarakatnya. Inilah keseimbangan (equilibrium) falsafah Pancasila.
5
menghindari diri dari tantangan, demi kelangsungan hidup yang
merupakan unsur yang paling fundamental dalam kehidupan
berbangsa dan negara.
Mataram Sebagai salah satu kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat, letaknya
diapit antara kabupaten Lombok Barat dan Selat Lombok. Letaknya anatara 08o
33’ an 08o 38’ Lintang Selatan dan antara 116o 04’ – 116o 10’ Bujur Timur.
Wilayah kota Mataram adalah 61,30 Km2, yang terbagi dalam 6 kecamatan.
Kecamatan terluas adalah Selaparang yaitu sebesar 10,77 Km2, disusul Kecamatan
Mataram dengan luas wilayah 10,77 Km2. Sedangkan wilayah terkecil adalah
Kecamatan Ampenan dengan luas 9,4600 Km2.
6
Suku Bangsa Sasak memiliki banyak nilai-nilai budaya bangsa yang masih
dipertahankan hingga saat ini. Salah satu budayanya yang merupakan peninggalan
nenek moyang Suku Sasak adalah tradisi peresean. Budaya Peresean ini merupakan
sebuah pertarungan, dimana pemainnya saling pukul dengan menggunakan sebuah
tongkat dari rotan sebagai alat pemukul dan sebuah perisai sebagai pelindung yang
oleh masyarakat Sasak biasa disebut ende.
Tradisi peresean berawal saat Pulau Lombok masih berbentuk kerajaan.
Peresean menjadi salah satu cara untuk memilih prajurit disana. Calon prajurit akan
diadu ketangkasannya terlebih dahulu atau melakukan upacara adat dari luapan
emosi para prajurit kerajaan setelah mengalahkan lawan di medan perang
(id.lombokindonesia.org).
7
Kubur Majapahit (H.J de graaf, Djawa, 1941 : 355). Manuskrip sala-sila Asal-usul
mencatat, ada seorang turunan Prabu Majapahit bernama Dipati Alaga datang di
Lombok. Disana ia dijadikan patih oleh raja (Datu) Selaparang. Akan tetapi ketika
raja tidak menyenanginya, ia pindah ke desa Nyanggi (Pejanggik), dan disana
mengambil istri, serta menurunkan seorang putra bernama Raden Wiracandra (sala-
sila asal usul, Ms. No. 67 Gedong kirtya, Singaraja).
8
BAB II
FUNGSI WAWASAN NUSANTARA
9
3. Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah
pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh
wilayah dan segenap kekuatan negara.
4. Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah
pembatasan negara untuk menghindari adanya sengketa antarnegara
tetangga.
10
BAB III
TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
11
BAB IV
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
12
4.3 Kehidupan Sosial Budaya
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sifat batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup
sekaligus karunia pencipta.
4.4 Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
Implementasi wawasan nusantara dalamkehidupan hankam akan
menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjutnya
membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.
4.5 Kehidupan Masyarakat Berwawasan Lingkungan
Perilaku manusia tidak hanya ditentukan oleh lingkungan dan sebaliknya,
melainkan kedua hal tersebut saling berperan, serta tidak dapat dipisahkan. Perilaku
sangat tergantung sekali dimana manusia berada akan menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada. Sebaliknya lingkungan akan mempengaruhi perilaku manusia
hal ini tidak terlepas sumber kehidupan yang ada pada lingkungan.
Menurut Zimbardo (2001: 10), perilaku berwawasan lingkungan adalah
perilaku manusia itu adalah tindakan atau perbuatan nyata dari seseorang untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dalam konteks perlakuan dan sosial
tertentu (behavior and social setting). Dengan strategi pembangunan dibutuhkan
suasana yang terbuka, jujur dan semua pihak yang terlibat senantiasa memperoleh
informasi. Dalam konteks pembangunan berperilaku wawasan lingkungan dapat
difungsikan sebagai medium untuk membangun manusia sehat jasmani dan rohani
yang kemudian dengan kekuatan kolektif bersama manusia-manusia lain dapat
membangun lingkungan hidup kemanusiaan yang sehat pula.
13
BAB V
14
5.3 Problematika Polusi dan Pencemaran
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tak memungkiri bahwa empat sungai besar
di Mataram, rawan pencemaran limbah. Terutama limbah e-coli yang bersumber di
kotoran ternak, manusia dan lainnya. Demikian disampaikan kepala DLH Kota
Mataram.
Masyarakat menganggap sungai sebgai tempat membuang limbah. Selain
itu, limbah sisa pembakaran tahu-tempe di kekalik, juga berpengaruh terhdap
pencemaran dan kualitas air sungai.
Dikatakan penangan limbah tidak saja dilakukan oleh instansinya. Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), juga memiliki program sama.
Pemkot Mataram sedang meyiapkan regulasi penanganan limbah secara terpadu.
15
5.5 Problematika Kemiskinan
Nusa Tenggara Barat memiliki kekayaan alam yang melimpah, mulai dari
sumber daya hutan, lahan sawah, perkebunan daerah, pertambangan, kelautan, dan
pariwisata, di Nusa Tenggara Barat belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga
belum menjamin kesejahteraan bagi masyarakat wilayah Nusa Tenggara Barat.
Kualitas kesejahteraan masyarakat berpengaruh pada tingkat kemiskinan di wilayah
itu sendiri. Tingkat kemiskinan di Nusa Tenggara Barat berada di atas rata-rata
nasional. Kemiskinan dipengaruhi oleh jumlah penduduk, ingkat pendidikan, dan
pengangguran.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://pengetahuanhijau.com/berita/workshop-ahli-perubahan-iklim-di-mataram-
nusa-tenggara-barat Diakses Tanggal 29 Oktober pukul 17.25 WIB
http://pulau-lombok.karya-ilmiah.web.id/id1/2360-2248/Pulau-Lombok_25599_pulau-
lombok-karya-ilmiah.html Diakses tanggal 29 Oktober pukul 18.00 WIB
https://sipadu.isi-ska.ac.id/mhsw/laporan/laporan_4257151122161652.pdf Diakses
tanggal 1 november pukul 20.21 WIB
17