Anda di halaman 1dari 12

Tugas

ILMU LINGKUNGAN

Di Susun Oleh
Rahmawati Gobel
431417019
Kelas B Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
T.A 2019

1
Tugas 1
ANALISIS ARTIKEL TENTANG KEPENDUDUKAN DAN
LINGKUNGAN HIDUP DI DESA BAGELAN
1. Analisis Kependudukan di Desa Bagelen
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk total di desa Bagelen pada tahun 2016 mencapai
7060 jiwa, terdiri dari 3505 laki-laki dan 3555 perempuan serta 2004 kepala
keluarga. Bila dibandingkan dengan luas wilayah desa Bagelen yang
mencapai 412.25 hektare tingkat kepadatan penduduk di desa Bagelen
masih terbilang rendah, dan berdasarkan analisis yang saya lakukan secara
langsung masih banyak lahan di desa Bagelen yang masih kosong atau tidak
terpakai. Angka harapan hidup penduduk desa Bagelen berjumlah 7328,
angka tersebut sudah dihitung oleh kelurahan desa Bagelen.
Tenaga Kerja
Data jumlah tenaga kerja di desa Bagelen dibagi berdasarkan umur,
yaitu dari umur 18 sampai 56 tahun. Jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun di
desa Bagelen berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki 1710 jiwa dan
perempuan 2986 jiwa, jumlah tersebut terbagi menjadi penduduk usia 15 –
56 tahun yang bekerja untuk laki-laki berjumlah 1000 jiwa dan perempuan
berjumlah 1986 jiwa, penduduk usia 15 – 56 tahun yang tudak bekerja untuk
laki-laki berjumlah 710 jiwa dan perempuan berjumlah 1000 jiwa.
Sedangkan untuk penduduk yang masih sekolah umur 7 – 18 tahun untuk
laki-laki berjumlah 622 jiwa dan perempuan berjumlah 637 jiwa.
Mata Pencarian Pokok
Mata pencarian pokok penduduk desa Bagelen berdasarkan jenis
kelamin tahun 2016 terbagi menjadi buruh tani untuk laki-laki berjumlah
349 jiwa dan perempuan berjumlah 301 jiwa, pegawai Negeri Sipil untuk
laki-laki 49 jiwa dan perempuan 54 jiwa, TNI berjumlah 61 jiwa POLRI
berjumlah 31 jiwa dan pengusaha kecil menengah berjumlah 24 jiwa. Dapat
disimpulkan bahwa mayoritas penduduk desa Bagelen bekerja sebagai
petani Rata-rata penduduk desa bagelen bermata pencarian sebagai petani.

2
2. Analisis Lingkungan Hidup Desa Bagelen
Kondisi Lingkungan Abiotik Desa Bagelen
Desa Begelen terletak di kecamatan Gedong Tataan, kabupaten
Pesawaran, provinsi Lampung, berbatasan dengan desa Sukaraja di sebelah
selatan, desa Kebagusan di sebelah timur, desa Karang Sari di sebelah utara
dan desa Kutoarjo di sebelah barat. Mempunyai luas total wilayah mencapai
412.25 ha/m2. Luas tersebut dibagi menurut penggunaannya yaitu luas
pemukiman25 hektar, luas persawahan 253,50 hektar dan luas pekarangan
86,76 hektar. Desa bagelen dialiri oleh tiga sungai dengan panjang 3
kilometer. Iklim di desa Bagelen yaitu bersuhu 30oC dengan jumlah bulan
hujan yaitu 7 bulan. Warna tanah desa Bagelen sebagian besar berwarna
merah dengan tekstur lempungan.
Kondisi Lingkungan Biotik Desa Bagelen
Luas lahan tanaman pangan desa Bagelen menurut komoditas pada
tahun 2016 yaitu tanaman kacang merah dengan luas 3 hektar, padi sawah
seluas 250,50 hektar, ubi kayu 3 hektar dan mentimun 2 hektar, terong 1
hektar, kangkung 1 hektar dan tanaman tumpang sari 6 hektar. Luas
perkebunan desa Bagelen berdasarkan jenis komoditas yaitu kelapa sawit
dengan luas 5 hektar, coklat 10 hektar dan karet 35 hektar. Jumlah populasi
hewan ternak di desa bagelen berdasarkan jenisnya yaitu sapi 156 ekor,
kerbau 2 ekor, ayam kampung 19.790 ekor, bebek 1180 ekor, kambing 203
ekor, angsa 75 ekor, burung puyuh 2211 ekor dan kelinci 57 ekor. Untuk
sarana produksi ikan air tawar desa Bagelen memiliki empang/kolam
dengan luas 5 hektar dan pemancingan hanya 1 unit.
Kondisi Kebudayaaan di Desa Bagelen
Karena masyarakat desa Bagelen mayoritas berasal dari proses
migrasi dari Pulau Jawa ke Sumatera, maka aday dan kebudayaan di desa
Bagelen masih menggunakan adat jawa. Setiap tahun saat hari jadi desa
selalu diadakan pertunjukan wayang.

3
3. Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup di Desa Bagelen
Masalah Kependudukan
Salah satu masalah kependudukan di desa Bagelen adalah mayoritas
penduduknya bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang
tergolong masih rendah sehingga tingkat kemiskinan di desa Bagelen masih
tergolong tinggi. Selain masalah pekerjaan masalah kesehatan juga masih
sering muncul di desa Bagelen. Berdasarkan data dari Dinas Kelurahan
Desa Bagelen Pada tahun 2016 ini telah terjadi kasus demam berdarah
sebanyak 8 kali, hal ini membuktikan bahwa kesehatan di desa bagelen
masih tergolong buruk.
Masalah Lingkungan Hidup
Masalah lingkungan di desa Begelen salah satunya adalah banjir.
Banjir tersebut terjadi karena luas sungai yang tidak sesuai dengan volume
air, akibatnya air menguap ndan menyebabkan banjir. Pada bulan Februari
2016 telah terjadi banjir yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat
Bagelen. Banjir tersebut menyapu setidaknya 100 ton lebih padi siap giling
dan merusak lahan persawahan yang sedang ditanami padi. Selain masalah
luas sungai yang tidak sesuai dengan volume air, banjir juga disebabkan
oleh banyaknya sampah yang tidak dibuang pada tempatnya, masih banyak
masyarakat desa Bagelen yang sampai saat ini masih memiliki kebiasaan
membuang sampah sembarangan.
Jadi, Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah masih banyak
lahan di desa Bagelen yang masih kosong atau tidak terpakai. Desa Bagelen
belum mendapat bonus demografi karena penduduk usia kerja yang tidak
bekerja lebih banyak dibandingkan penduduk usia kerja yang bekerja.
Mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan
yang tergolong masih rendah sehingga tingkat kemiskinan di desa Bagelen
masih tergolong tinggi. Masih banyak masyarakat desa Bagelen yang
sampai saat ini masih memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan
yang menyebabkan banjir.

4
ANALISIS ARTIKEL PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA TANAH

Bab I
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah biasanya terjadi
karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitaskomersial,
penggunaan pestisida, masuknya air tercemar dalam lapisan sub permukaan.
Pencemaran tanah mempunyai hubungan yang erat baik dengan
penvemaran udara maupun dengan pencemaran air. Bahan pencemar yang terdapat
di udara larut dan terbawa oleh hujan, jatuh ke tanah sehingga menimbulkan
pencemaran tanah.
Bab II
Sumber dan Komponen Bahan Pencemar Tanah
1. Sumber bahan Pencemar Tanah
Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran
udara dan pencemaran air. Maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air
pada umumnya juga merupakan sumber penecemaran tanah. Sebagai contoh gas-
gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belereng yang menjadi bahan
pencemaran udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabbkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya
pencemaran tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bhan pencemar
misalnya logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah
sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dan limbah detergen akhirnya juga dapat
meneyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah .
Dari pembahasan tersebut maka sumber bahan pencemar tanah dapat
dikelompokan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari :
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar, dan sampah rumah tangga
b. Gunung merapi yang meletus dan asam kendaraan bermotor
c. Bahan polimer dan bhan yang sukar teruarai
d. Limbah pertanian
e. Limbah industri

5
2. Komponen Bahan Pencemar Tanah

Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber –


sumber bahan pecemaran tersebut antara lain :

a. Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan okeh


mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang mati.
b. Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik,serat,keramik,
kaleng-kaleng dan bekas bhana bangunan menyebabbkan tanah mebjadi
kurang subur.
c. Pencemar udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida
nitrogen (NO dan NO2) oksida Belereng (SO2 dan SO3) yanfg bersifat
asam dan merusak kesuburan tanah/tanaman.

3. Penyebab Pencemaran Tanah

Limbah Domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabbkan pencemaran tanah bisa berasal
dari daerah-daerah pemukiman pendudk, perdagangan/pasar/tempat usaha
hotel dan lain-lain.
a. Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa
diuraikan oleh miroorganisme misalnya kantong plastik, bekas kaleng
minuman, bekas botol plastik air mineral dan lain-lain.
b. Limbah cair berbentuk : tinja, deterjen, oli,cat, jika meresap kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah dan bisa membunuh mikroorganisme di
dalam tanah.
Limbah Industri
Limbah industri yang bisa menyebabbkan pencemaran tnah berasal dari
daerah : pabrik, industri kecil, industri perumahan bisa berupa limbah padat
dan cair.

6
a. Limbah industri yang padat atau limbah padat adalah hasil buanagn industri
berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
Misalnya : sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, pengawetan
buah, ikan dan lain-lain.
b. Limbah cair adalah yang hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil
dari proses industri pelapusan logam.

Bab III
Dampak Pencemaran Lingkungan
Timbunan sampah yang bersal dari limbah domestik dapat mengaggangu/
mencemari karena : air sampah, bau dan estetika. Timbunan sampah juga
menutupoi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan.
Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga
mikroorganisme yang berguna didalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung
pada jumlah organisme didalmnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida
yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut.
Bab IV
Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah
Penanganan sampah ialah dengan mencegah timbulnya pencemaran

 Penimbunan (dumpling) dengan maksud menutupi rawa, jurang, lekukan


tanah ditempat terbuka dan di laut
 Pengisian tanah kesehatan
 Pencacahan dimana limbah organik dimasukan kedalam alat penggiling
sehingga mejadi kecil-kecil, dialirkan keselokam hanyut ketempat
pengolahan lebih lanjut
 Pengkomposan yakini pengolahan limbah untuk memperoleh kompos

7
ANALISIS ARTIKEL KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan


Kesehatan lingkungan adalah pengetahuan dan seni tentang bagaimana cara
mencapai keseimbangan antara lingkungan dan manusia, atau ilmu tentanng
bagaimana cara mengelola lingkungan agar dapat menciptakan kondisi sehat,
bersih, aman dan terhindar dari segala gangguan penyakit. yang mana
lingkungan sehat dapat diupayakan oleh setiap individu, keluarga dan
masyarakat.
2. Upaya pengelolaan lingkungan sehat
 Penyediaan air bersih, air yang bersih adalah air yang sehat yang dapat
digunakan untuk mandi mencuci dan minum, sedangkan kriteria air
yang sehat adalah tidak berbau, bening, dan tidak tercamar, dan apabila
untuk minum harus direbus dahuu pada suhu 100 derajat celcius
 Pengelolaan limbah. yaitu antara lain, pembuangan sisa air cucian dan
mandi harus sebisa mungkin untuk dapat dikelola agar tidak
mencemarkan lingkungan, begitu pula pada sampah, sampah dapat
dikelola dan diklasifikasikan baik sampah organik dan non organik. dan
dan dipisah antara mana sampah yang dapat di daur ulang dan sampah
yang tidak dapat di daur ulang.
 Pengeloaan udara. udara yang sehat adalah udara yang dapat memenuhi
kebutuhan oksigen yang cukup dan tetap segar, oleh karena itu
diupayakan agar udara tidak tercemar oleh berbagai zat yang dapat
merusak tubuh.
 Kondisi tanah. tanah yang baik dan sehat adalah tanah yang subur untuk
dapat menanam berbagai tumbuhan dan tidak tercemar oleh berbagai
sampah yang tidak dapat hancur dalam waktu cepat.

8
3. Upaya memelihara lingkungan tetap sehat
Hal-hal yang dapat diupayakan agar lingkungan tetap sehat adalah
sebagai berikut
 Menghindari pencemaran air yaitu dengan dengan tidak membuang sampah
disungai atau tidak membiarkan air tergenang.
 Menhindari pencemaran udara yaitu dengan mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor dan dengan melakukan penghijauan.
 Mengelola tanah yaitu dengan tidak membuang sampah berupa sampah
plastik, karena sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
hancur. dan dengan bila sampah tersebut adalah sampah organik maka dapat
pupuk organik sistem biopori
4. Tujuan menciptakan kesehatan lingkungan
 Mengurangi pemanasan global
 Lingkungan yang sehat akan menciptakan hidup yang aman, nyaman, dan
terhindar dari segala macam penyakit
 Dengan Kondisi tanah yang baik dan tidak tercemar maka tanah akan
menyediakan air yang tidak tercemar pula, serta akan trcipta tanah yang
subur, sehingga dapat melakukan penghijauan dengan baik.
5. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
 Penyediaan air bersih dan sehat
 Pengelolaan dan pengendalian pencemaran
 Pembuangan sampah padat
 Pengendalian vektor
 Pencegahan pencemaran tanah
 Higiene makanan dan susu
 Pencegahan danpengendalian pencemaran udara
 Pencegahan dan pengendalian radiasi
 Menciptakan ksehatan kerja
 Pencegahan dan pengendalian kebisingan
 Perumahan dan Pemukiman yang bersih, tertib dan aman

9
 Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi baik darat, laut dan udara
 Perencanan dareah dan perkotaan
 Pencegahan Kecelakaan
 Rekreasi umum dan pariwaisata
 Tindakan sanitasi yang memiliki kaitan dengan wabah dan bencana serta
perpindahan penduduk
 Memberikan kaminan kesehatan lingkungan

10
ANALISIS ARTIKEL DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PADA
PEMBANGUNAN JALAN TOL BAWEN-YOGYAKARTA

1. Kajian Dampak Sebelum Proyek dimulai


Aspek Fisik
Banyaknya pepohonan dan sawah yang terhampar luas membuat suasana
di desa sangat amat tenang dan sejuk.
Aspek Sosial
Keadaan yang tenteram, damai, ikatan emosional yang tinggi dan
kebersamaan antarwarga yang hidup bersama di pedesaan.
Aspek Ekonomi
Hampir semua jalur yang akan dibangun tol tersebut merupakan lahan
produktif dan daerah sumber mata air. Hal tersebut membuat masyarakat
sekitar memanfaatkannya untuk bertani dan membantu negara dengan
memproduksi bahan pangan.
2. Saat Proyek dilakukan
Aspek Fisik
 Lalu lintas di sekitar area pembangunan yang dilewati oleh kendaraan
proyek akan mengalami kemacetan.
 Udara di sekitar pengerjaan proyek menjadi tercemar karena penggunaan
alat berat yang digunakan.
Aspek Sosial
 Adanya konflik yang terjadi karena adanya sikap pro dan kontra di
masyarakat terhadap pembangunan proyek.
 Penduduk pada sekitar area pengerjaan proyek jalan tol akan merasakan
suara kebisingan dikarenakan penggunaan alat berat yang dipergunakan
dalam pengerjaan proyek..
Aspek Ekonomi
 Hampir semua jalur yang akan dibangun tol tersebut merupakan lahan
produktif dan daerah sumber mata air. Pada saat pembangunan berjalan
menyebabkan mata pencaharian masyarakat yang berprofesi sebagai petani

11
menjadi hilang dan mengharuskan petani untuk mencari lahan lain atau
berganti profesi.
 Pelaku usaha yang berada di jalur pembangunan jalan tol dengan terpaksa
harus merelakan bidang usahanya untuk ditutup dan memikirkan di mana
akan membangun usaha mereka kembali.
3. Sesudah Proyek Selesai
Aspek Fisik
Banyak pepohonan yang terkena pembebasan lahan menyebabkan daerah di
sekitar jalan tol berpotensi terkena banjir pada saat curah hujan sedang
tinggi.
Aspek Sosial
Ketidakpuasan masyarakat atas harga ganti rugi yang diperoleh mereka
yang tanahnya dijadikan daerah pembebasan lahan.
Aspek Ekonomi
Dengan adanya tol maka jika ada wisatawan lokal maupun mancanegara
yang ingin mengunjungi wisata yang ada di sekitar Magelang dan
Yogyakarta dapat mengaksesnya dengan mudah. Hal tersebut membuat
sektor ekonomi di bidang pariwisata dapat meningkat.

12

Anda mungkin juga menyukai