Anda di halaman 1dari 4

Tugas Bakteriologi

RESUME MATERI PERTUMBUHAN BAKTERI

Nama : Rahmawati Gobel

Kelas : A Pendidkan Biologi

1. Batch Culture (Biakan Sistem Tertutup)

Pada biakan sistem tertutup, pengamatan jumlah sel dalam waktu yang cukup
lama akan memberikan gambaran berdasarkan kurva pertumbuhan bahwa terdapat
fase-fase pertumbuhan. Fase pertumbuhan dimulai pada fase permulaan, fase
pertumbuhan yang dipercepat, fase pertumbuhan logaritma (eksponensial), fase
pertumbuhan yang mulai dihambat, fase stasioner maksimum, fase kematian
dipercepat, dan fase kematian logaritma.
2. Biakan Sistem Terbuka (Continuous culture) dalam Khemostat

Di dalam sistem ini, sel dapat dipertahankan terus menerus pada fase
pertumbuhan eksponensial atau fase pertumbuhan logaritma. Continuous culture
mempunyai ciri ukuran populasi dan kecepatan pertumbuhan dapat diatur pada nilai
konstan menggunakan khemostat. Untuk mengatur proses di dalam khemostat, diatur
kecepatan aliran medium dan kadar substrat (nutrien pembatas). Sebagai nutrien
pembatas dapat menggunakan sumber C (karbon), sumber N atau faktor tumbuh.

1
3. Pola Pertumbuhan

Pertumbuhan sel mikroba biasanya mengikuti suatu pola pertumbuhan


tertentu berupa kurva pertumbuhan sigmoid (model Monod)

a. Fase Lag (Fase Adaptasi)


Fase lag merupakan suatu periode penyesuaian terhadap medium tidak terjadi
perbanyakan jumlah sel
b. Fase Log (Fase Eksponensial)
Pada fase eksponensial atau logaritmik, sel membelah dengan kecepatan
konstan dan terjadi pertambahan jumlah sel menjadi 2 kali lipat (generation time)
c. Fase Stasioner.
Selama fase ini, jumlah sel yang hidup tetap konstan tetapi akhirnya menuju
periode penurunan populasi. Dihasilkan metabolit sekunder untuk pertahanan diri
bakteri
d. Fase Penurunan Populasi Atau Fase Kematian
Pada saat medium kehabisan nutrien maka populasi bakteri akan menurun
jumlahnya, Pada saat ini jumlah sel yang mati lebih banyak daripada sel yang hidup.

2
4. Waktu Generasi

Adalah waktu yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk meningkatkan


jumlah sel menjadi dua kali lipat jumlah semula. Kurva pertumbuhan
mikroorganisme terdiri atas empat fase yaitu fase penyesuaian (lag phase), fase
eksponensial atau fase logaritmik, fase stasioner dan fase kematian. Pada fase
eksponensial terjadi peningkatan jumlah sel dan digunakan untuk menentukan waktu
generasi (Yudhabuntara, 2003)

Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi dua kali
lipat disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada setiap bakteri tidak sama,
ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang memerlukan sampai berjam-
jam atau berhari-hari (Sumarsih,2003). Bila bakteri diinokulasikan ke dalam medium
baru, pembiakan tidak segera terjadi tetapi ada periode penyesuaian pada lingkungan
yang dikenal dengan pertumbuhan. Kemudian akan memperbanyak diri (replikasi)
dengan laju yang konstan, sehingga akan diperoleh kurva pertumbuhan. Pada kurva
pertumbuhan dikenal beberapa fase pertumbuhan, yaitu (Admin, 2008):

3
5. Cara Menetukan Waktu Generasi Bakteri

Waktu generasi = t / n , t: waktu pertumbuhan eksponensial, n: jumlah


generasi Dalam bentuk logaritma, rumus N = N0 2n menjadi:
log N = log N0 + n log 2 log N – log N0 = n log 2 n = log N – log N0 = log N – log
N0 log 2 = 0,301 Contoh: N = 108 , N0 = 5×107 , t = 2
Dengan rumus dalam bentuk logaritma: n = log 108 – log (5x 107) = 8 – 7,6 =1 Jadi
waktu generasi = t/n = 2/1 = 2 jam
Waktu generasi juga dapat dihitung dari slope garis dalam plot semilogaritma
kurva pertumbuhan eksponensial, yaitu dengan rumus, slope = 0,301/ waktu generasi.
Dari grafik pertumbuhan tersebut diketahui bahwa slope = 0,15, sehingga juga
diperoleh waktu generasi = 2 jam
Sumber :
Sumarsih, S. 2003. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta:UPN Veteran

Anda mungkin juga menyukai