Dasar Desy
Dasar Desy
PENDAHULUAN
Dalam proses budidaya pertanian tidak lepas dari apa yang namanya organisme
pengganggu Tanaman (OPT), kerugian akibat serangan hama bisa mencapai 37%,
penyakit 35%, gulma 29%. Pengendalian OPT bertujuan untuk mempertahankan produksi
tetap optimal, pengendalian hama adalah usaha-usaha manusia untuk menekan populasi
hama sampai dibawah ambang batas yang merugikan secara ekonomi (serech, 2006).
Seperti kita ketahui bahwa tanaman adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang memiliki
manfaat sangat besar terutama bagi kepentingan manusia. Sebagian besar produk/hasil
makhluk hidup lain yaitu hama. Fenomena inilah yang menyebabkan manusia harus
konsumen kedua. Herbivore yang berada pada tanaman tidak semuanya menimbulkan
kerusakan. Ada herbivora yang keberadaannya dikehendaki ada juga yang tidak.
pada tanaman yang dibudidayakan disebut hama. Jadi selama keberadaanya ditanaman
tidak menimbulkan kerusakan secara ekonomis, maka herbivore tersebut belum berstatus
hama.
Hama adalah semua herbivora yang dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan
menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan
panen. Pleh karena itu kehadirannya perlu dikendalikan, apabila populasinnya dilahan
telah melebihi batas Ambang Ekonomi. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan
terhadap jenis-jenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik) serta gejala
kerusakan tanaman menjadi sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam
sudut yaitu sudut biologi dan sudut ekonomi, demikian juga penyakit tanamannya.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit tumbuhan dapat menimbulkan kerugian yang
sangat besar terhadap masyarakat. Kerusakan ini selain disebabkan oleh karena hilangnya
hasil ternyata juga dapat melalui cara lain yaitu menimbulkan gangguan terhadap
konsumen dengan adanya racun yang dihasilkan oleh jamur dalam hasil pertanian.
Tumbuhan menjadi sakit apabila tumbuhan tersebut diserang oleh pathogen (parasit) atau
dipengaruhi oleh agensia abioti (fisiopath). Oleh karena itu, untuk terjadinnya penyakit
tumbuhan, sedikitnya harus terjadi kontak dan terjadi interaksi antara dua komponen
(tumbuhan dan patogen). Interaksi ketiga komponen tersebut telah umum digambarkan
umumnya pada tingkat yang tidak menguntungkan atau dengan jarak tanam yang lebar
maka segitiga penyakit dan jumlah penyakit akan kecil atau tidak ada, sedangkan jika
tumbuhan rentan, pada tingkat pertumbuhan yang rentan atau dengan jarak tanam yang
rapat, maka sisi inangnya akan panjang dan jumlah potensial penyakit akan bertambah
besar.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tomat
Tomat merupakan tanaman holtikultura yang berasal dari Amerika Latin, seperti,
peru, ekuador, dan mesiko. Selanjutnya tomat menyebar keseluruh Amerika, terutama
ke wilayah yang beriklim tropis. Dan penyebaranya dilakukan oleh burung pemakan
buah. Tanaman holtikultura adalah dipanen dalam keadaan hidup, produknya bersifat
mudah rusak.
Tomat memiliki rasa yang unik, yaitu manis dan agak asam. Tomat juga memiliki
terutama A, B, dan C, relative tinggi, demikian juga mineralnya yang dibutuhkan tubuh
Solanum licopersicum L.
2.1.2 Morfologi Tanaman Tomat
Morfologi atau penampilan fisik tanaman tomat bisa dibedakan menjadi beberapa
a. Akar
Tomat memiliki akar tunggang yang bisa tumbuh menembus tanah, sekaligus akar
serabut (akar samping) yang bisa tumbuh menyebar kesegala arah. Kemampuan akar
menembus lapisan tanah terbatas, pada kedalaman 30 – 70 cm. sesuai sifat perakarannya,
tomat bisa tumbuh dengan baik ditanah yang gembur dan mengikat air.
b. Batang
Batang berwarna hijau dengan bentuk persegi empat hingga bulat. Sewaktu masih
muda batangnya memiliki tekstur yang lunak, tapi setelah tua berubah menjadi keras.
Tingginya bisa mencapai 2 – 3 meter permukaan batangnya ditumbuhi bulu atau rambut
halus. Diantara bulu-bulu tersebut terdapat rambut kelenjar yang mampu mengeluarkan
bau khas.
c. Daun
Daun tomat berbentuk oval dengan panjang 20 – 30 cm. tepi daun bergerigi dan
sirip kecil da nada pula yang bersirip besar lagi (bipinatus). Daun tomat tumbuh didekat
d. Bunga
Bunga tanaman tomat memiliki organ jantan (benang sari) dan organ betina (kepala
putik) pada bunga yang sama. Dengan demikian, tomat bisa melakukan penyerbukan
seperti lebah.
e. Buah
Buah tomat memiliki banyak bentuk variasi, mulai bulat lonjong, bulat halus,
bulat beralur, bulat dengan bentuk datar pada ujung atau pankal-nya, hingga bentuk yang
tidak teratur. Sewaktu muda buahnya berwarna hijau muda sampai tua, berbulu dan
memiliki rasa asam, getir, dan berbau tidak enak karena mengandung Lycopersicin.
Setelah tua buahnya menjadi kuning, merah gelap, merah kekuningan, kuning atau merah
lycopersicinnya menghilang.
f. Biji
Biji tomat berbentuk pipih, berbulu dan berwarna putih, putih kekuningan atau
cokelat muda. Panjang 3 – 5 mm dan lebar 2 – 4 mm. biji saling melekat, diselimuti
daging buah dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah. Maksimum 200 biji
perbuah.
Hama adalah semua jenis hewan yang mengganggu budidaya tanaman tomat,
sekaligus bisa menyebabkan kerusakan. Jenis hama yang menyerangan tanaman tomat
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Diptera
Family : Tephritidae
Genus : Bactrocera
Subgenus : Bactrocera
2.1.5 Morfologi Lalat Buah
Lala buah berukuran 1-6 mm, berkepala besar, berleher sangat kecil. Warnanya
sangat bervariasi, kuning cerah, oranye, hitam, cokelat, atau kombinasinya bersayap
datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-baercak cokelat kekuningan. Pada abdomenya
Disebut Tephtridae berarti bor-karena terdapat ovipositor pada lalat betina. Bagian tubuh
itu berguna memasukkan telur ke dalam buah. Ovipositornya terdiri dari tiga ruas dengan
Dengan ovipositornya, lalat buah betina menusuk kulit buah atau sayur untuk
meletakkan telurnya. Jumlah telur sekitar 50-100 butir. Setelah 2-5 hari, telur akan
menetas dan menjadi larva. Larva tersebut akan membuat terowongan di dalam buah dan
memakan dagingnya selama lebih kurang 4-7 hari. Larva yang telah dewasa
meninggalkan buah dan jatuh di atas tanah, kemudian membuat terowongan sedalam 2-5
cm dan berubah menjadi pupa. Lama masa pupa 3-5 hari. Lalat dewasa keluar dari dalam
pupa, dan kurang dari satu menit langsung bisa terbang. Total daur hidupnya antara 23-34
hari, tergantung cuaca. Dalam waktu satu tahun lalat ini diperkirakan menghasilkan 8-10
generasi. Lalat buah sering menyerang dan menghancurkan tanaman saat musim
penghujan karena kelembapan memicu pupa untuk keluar menjadi lalat dewasa.
Serangan lalat buah pada tanaman tomat yaitu pada buah tomat yang terserang
terdapat luka tusukan dalam ukuran kecil, seperti tertusuk jarum. Buah menjadi busuk
lunak dan menghitam. Luka akibat tusukan menimbulkan infeksi sekunder berupa busuk
buah, baik yang disebabkan oleh cendawan maupun bakteri. Buah tomat yang terkena
tusukan lalat buah ini akan mudah busuk dan rontok. Jika buah dibelah akan terlihat biji-
biji berwarna hitam dan terdapat belatung yang merupakan larva lalat buah.
Sanitasi lingkungan, yaitu pengumpulan buah-buah yang terserang, baik yang jatuh
maupun yang masih di pohon. Kemudian dimusnahkan dengan menimbun yang terserang
kedalam tanah (pastikan bahwa kedalaman tanah tidak memungkinkan larva dapat
sekitarnya dicangkul dan dibalik agar pupa yang bersembunyi terkena sinar matahari dan
mati, tanaman perangkap yaitu menanam selasih di sekeliling kebun, Pengasapan dengan
membakar sampah kering dan bagian atasnya ditutupi sampah basah, agar dapat
dihasilkan asap dan tidak sampai terbakar. Kepulan asap yang menyebar ke seluruh
bagian tanaman akan mengusir keberadaan hama, Pembungkusan buah dengan kertas
atau kantong. Penggunaan perangkap atraktan (bahan penarik lalat buah) dalam alat
perangkap yang terbuat dari botol bekas air minum mineral yang diberi lubang untuk
masuknya lalat buah. Bahan atraktan: metil eugenol (ME), protein hidrolisa, atau selasih.
Daun dan akar kacang panjang mengandung saponinndan polifenol. Selain itu juga
mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor, potasiun, sodium,
vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin. Kandungan senyawa-senyawa didalam
kacang panjang berperan dalam proses proliferasi, diferensiasi, dan sintesis protein di sel
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rosales
Marga : Vigna
tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau
dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-
4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai
silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat
pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau
bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik
bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah
tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong,
pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda (Hutapea et al.,
1994).
2.2.3 Hama Ulat Penggerek Polong (Etiella zinckenella)
Hama adalah semua jenis hewan yang mengganggu budidaya tanaman, sekaligus
bisa menyebabkan kerusakan. Jenis hama yang menyerangan tanaman kacang panjang
Filum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Pyralidae
Genus : Etiella
Morfologi dari ulat polong yaitu mempunyai panjang ngengat kurang lebih 12 mm.
sayap mukanya pada bagian tepi berwarna putih seperti perak, atau kuning pucat.
Kepala ulat berwarna hitam. Warna ulat mula-mula hijau pucat, kemudian berubah
menjadi merah muda. Bentuk ulat silindris dengan panjang kuang lebih 15 mm.
Telur diletakkan pada polong atau daun. Jumlahnya 7-15 butir. Setelah menetas ulat
segera membuat lubang pada polong. Ulat kemudian memakan biji dan mengeluarkan
kotorannya. Ulat yang telah dewasa berwarna merah. Setelah dewasa ulat meninggalkan
Gejala serangan dengan terdapat bercak hitam dan berlendir pada kulit polong
Tindakan yang perlu dilakukan dalam mengendalikan hama ulat polong ini yaitu ,
pencegahan dilakukan penanaman serentak dan dalam aktu yang relative singkat selesai,
Penggunaan insektisida pada saat setelah buah mulai terbentuk. dengan interval