Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,


atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan pengumpulan dari berbagai
sumber, dan untuk memenuhi salah satu tugas dari Ibu Nanik
Lestariningsi,M.Pd.
Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih
banyak kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang
bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
meningkatkan kualitas dan menyempurnakan tugas ini.

Palangkaraya, 27 Februari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 1
C. TUJUAN ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A. CIRI-CIRI UMUM ......................................................................................... 2
B. SIFAT MORFOLOGI DAN STRUKTUR TUBUH...................................... 2
C. KLASIFIKASI BAKTERI BERDASARKAN SIFAT FISIOLOGISNYA .. 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 14
B. SARAN ........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

ii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumbuhan tingkat rendah dikelompokkan menjadi beberapa Divisi, yaitu :
Divisi Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan talus), Bryophyta
( tumbuhan lumut ), dan Pteridophyta ( tumbuhan paku ). Setiap divisi terbagi
beberapa anak divisi, kelas, bangsa, famili dan spesies
Schizophyta atau tumbuhan belah merupakan kelompok yang mempunyai ciri
khusus yaitu berkembang biak dengan membelah diri. Schizophyta berasal dari
bahasa Yunani scizein artinya membelah dan phyton adalah tumbuhan. Tumbuhan
belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan tingkat perkembangan
filogenetik yang paling rendah sehingga dari segi evolusi merupakan kelompok
tumbuhan yang paling tua dan paling primitif. Ciri umum dari kelompok ini
adalah : Berkembang biak dengan cara membelah diri,tubuh terdiri dari satu sel
Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga inti sel dan plastidanya
belum jelas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana ciri-ciri umum dari Kelas Bakteri (Schizomycetes)?
2. Bagaimana sifat morfologi dan struktur tubuh dari Kelas Bakteri
(Schizomycetes)?
3. Bagaimana klasifikasi bakteri berdasarkan sifat fisiologisnya ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui ciri-ciri umum dari Kelas Bakteri (Schizomycetes)
2. Untuk mengetahui sifat morfologi dan struktur tubuh dari bakteri
3. Untuk mengetahui klasifikasi bakteri berdasarkan sifat fisiologisnya

1
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN
A. CIRI-CIRI UMUM
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal. Bakteri
dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang
amat kecil sehingga tak dapat terlihat dengan mata. Ukuran tubuhnya hanya
mencapai beberapa micron (micron = 0,001 mm) paling besar sekitar 100 micron
hingga hampit terlihat dengan mata telanjang, tetapi ada pula yang kurang dari 1
micron.

Ciri-ciri umum dari bakteri :

1. Tubuh uniseluler (bersel satu)


2. Tidak berklorofil (meskipun ada beberapa jenis bakteri yang memiliki
3. pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis)
4. Hidupnya bersifat autotrof
5. Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
6. Habitat bakteri hidup dimana-mana/kosmopolit (tanah, air, udara,
7. mahluk hidup)
8. Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10 - 3 μ)

B. SIFAT MORFOLOGI DAN STRUKTUR TUBUH


1. Bentuk dan ukuran
Tubuh bakteri terdiri atas sebuah sel saja itu mempunyai bentuk yang
beranekaragam. Ada yang berbentuk peluru atau bola, seperti batang,
bengkok seperti koma atau sekrup, ada yang seperti spiral. Dalam kondisi
tertentu sel bakteri dapat mengalami suatu perubahan bentuk. Bentuk baru
sebagai variasi bentuknya yang normal, disebut bentuk involasi.
Ukuran tubuhnya hanya mencapai beberapa mikron (mikron μ = 0,001
mm), paling besar sekitar 100 μ, hingga hampir terlihat dengan mata
bugil, tetapi ada pula yang kurang dari 1 μ, yang terkecil kira-kira 0,1 μ.

2. Sifat-sifat morfologi-sitologi dan struktur tubuh


Berhubung ukuran tubuhnya yang sangat kecil dapat dimengerti
mengapa struktur bakteri tidak mudah untuk ditentukan. Tubuh yang

2
berupa sel tunggal itu mempunyai dinding sel yang jelas. Dinding sel tidak
mengandung selulosa, tetapi tersusun atas hemiselulosa dan senyawa
semacam pektin yang mengandung N dan lebih mendekati dinding sel
hewan daripada dinding sel tumbuhan umumnya. Adanya selulosa dalam
dinding selnya hanya merupakan perkecualian. Dinding itu dilapisi selaput
gelatin, yang menyebabkan dinding sel itu dalam larutan air menjadi
berlendir. Isi sel sel berupa protoplas dengan membran plasma yang dapat
diperlihatkan dengan memlasmolisiskan sel tersebut. Plasma bakteri
mengandung vakuola-vakuola kecil berisi cadangan makanan yang terdiri
atas glikogen, amilosa, lemak, zat putih telur, dan suatu zat yang
mengenai adanya belum tercapai persesuaian pendapat, yaitu volutin.

3. Mobillitas Bakteri
Bakteri pada umumnya bergerak secara pasif. Namun demikian ada
berbagai jenis bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk
rambut-rambut plasma yang menembus keluar dinding dan adanya
rambut-rambut plasma ini memungkinkan bakteri bergerak aktif dalam
medium cair. Rambut-rambut plasma ini lazimnya dinamakan bulu
cambuk atau flagel, yang jumlah dan letaknya pada tubuh dapat berbeda-
beda. Pada bakteri dibedakan bulu-bulu cambuk yang :
- Monotrik (jika hanya ada satu bulu cambuk pada salah satu kutubnya)
- Subpolar (jika ada 2 bulu cambuk masing-masing terletak dibawah
kutubnya)
- Lofotrik (jika ada seberkas bulu-bulu cambuk pada salah satu
kutubnya)
- Peritrik (jika bulu-bulu cambuk muncul kesegala arah dari sel)

Pembentukan bulu-bulu cambuk itu hanya terjadi dalam tingkat


tertentu dalam daur hidupnya, sehingga dalam fase lain dalam hidupnya
bakteri itu tidak mempunyai flagel, dan tidak dapat bergerak secara aktif.

4. Cara Hidup Bakteri


Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof. Hidupnya sebagai saprofit
atau sebagai parasit. Namun demikian, ada pula beberapa jenis yang
mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasarkan asalnya
energi yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu
dibedakan dalam 2 golongan, yaitu :

3
a. Yang bersifat kemoautotrof, bila energi untuk asimilasinya
(kemosintesis) diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, misalnya dari proses
oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit dengan mengoksidkan NH3,
bakteri nitrat dengan mengoksidkan HNO2, bakteri belerang dengan
mengoksidkan berbagai senyawa belerang.
b. Yang bersifat fotoautotrof, bila energi untuk asimilasi (fotosintesis) di
peroleh dari cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang
dapat mengadakan fotosintesis adalah bakteri-bakteri yang mempunyai zat
warna.

Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa


tumbuhan atau hewan sebagai substrat dan sumber kebutuhan hidupya. Oleh
kegiatan fisiologi bakteri yang menempatinya, substrat itu akan mengalami
proses penguraian yang biasanya disertai dengan timbulnya energi. Proses itu
dinamakan pembusukan bila terjadi menimbulkan zat-zat yang berbau tidak
sedap (busuk), dan dinamakan fermentasi bila merupakan suatu pernafasan
intramolekular. Dengan demikian bakteri-bakteri saprofit melalui proses
penguraian menjadi pembersish sisa-sisa makhluk hidup.
Dari segi kebutuhannya akan oksigen, bakteri dapat dibedakan dalam
dua golongan, yaitu : bakteri aerob (bila untuk hidupnya memerlukan
oksigen bebas) dan bakteri anaerob (bila dapat hidup tanpa oksigen bebas).
Bakteri yang aerob masih dapat dibedakan lagi dalam yang aerob secara
obligat, artinya untuk hidupnya mutlak diperlukan adanya oksigen bebas.
Bila kebutuhan terhadap oksigen bebas tidak mutlak, artinya dapat hidup
pula tanpa adanya oksigen bebas, disebut bakteri bersifat aerob fakultatif.

5. Perkembangbiakan bakteri dan pembentukan koloni


Bakteri pada umumnya berkembangbiak secara vegetatif atau aseksual
dengan membelah diri. Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan dapat tetap
bergandengan satu sama lain, dan dengan demikian terbentuklah koloni bakteri.
Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dan bentuk koloni itu dapat
dijadikan salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan.
Bakteri berkembang biak dengan cepat. Dalam keadaan yang serba
menguntungkan (keadaan optimal), beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap
20 menit, sehingga dalam waktu sehari saja, satu sel bakteri dapat berkembang
menjadi berjuta-juta sel.

6. Pembentukan Spora
Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri membentuk
badan-badan untuk dapat melewati kala buruk tadi. Protoplas dengan zat-zat

4
cadangan makanan yang terkandung didalamnya mengadakan kontraksi menjadi
badan yang bulat dengan dinding baru. Badan ini disebut spora, lebih tepat
endospora, karena terbentuk di dalam sel yang lama. Sel bakteri yang
membentuk spora tampak sebagai ruangan berisi benda bulat, yang letaknya
dapat disalah satu ujung ruang itu dapat pula ditengah-tengah. Spora tidak dapat
bergerak aktif. Biasanya dalam satu sel hanya terbentuk satu spora, tapi ada pula
kalanya satu sel membentuk dua spora.

C. KLASIFIKASI BAKTERI BERDASARKAN SIFAT FISIOLOGISNYA


Terdiri dari beberapa ordo yaitu :

1. Ordo Psudomonadales
Ciri-ciri :
a. Sel berbentuk batang lurus atau spiral
b. Mengandung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau
c. Bergerak dengan flager yang polar
Terdiri dari beberapa famili yaitu :
1. Famili : Thiohodacae
Kelompok bakteri yang dapat melakuka fotosintesis, karna
mempunyai sistem pigmen bakterioklorofil dan karetenoid. Contoh
bakteri: Thiodictyon elegans, Thiocapsa floridana, Thiosarcina rosea,
Thiospirillum sanguineum.

Gambar bakteri Famili Thiohodacae

2. Famili : Nitrobacteraceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk
proses asimilasi dari asimilasi metan. Contoh : Nitrosomonas europaea,
Nitrosococus nitrosus, Nitrobacter agile.

5
Gambar Bakteri Famili Nitrobacteraceae

3. Famili : Methanomonadaceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk
proses asimilasi dari asimilasi metan, karbon monoksida, hidrogen.
Contoh : Methanomonas methanica, hydrogenomonas flava,
carboxydomonas oligocarbophila.

Gambar Methanomonas Methanica


4. Famili : Thiobactericeae
Disebut juga dengan bakteri balerang, hal ini dikarenakan memperoleh
energi dengan oksidasi dengan senyawa belerang dan dalam plasma
terdapat belerang bebas dalam bentuk butir-butir atau kristal. Contoh :
Thiobacllus thioparus, Thiobacterium cristalliferum, Thiospora bipunctata.

Gambar Bakteri Thiobacllus thioparus

6
5. Famili : Psudomonadaceae
Bakteri yang heterotrof, sel-selnya bersifat oksidatif atau kadang-
kadang fermentatif, Contoh : Psudomonas solanacearum, Psudomonas
malvacearum, Psudomonas denitrificans.

Gambar Bakteri Psudomonas solanacearum


6. Famili : Spirillaceae
Bakteri berbentuk koma hingga hingga spiral. Contoh : Vibrio comma,
Desulfovibrio desulfuricans, spirillum minus, Spirillum lipoferum.

Gambar Bakteri Vibrio comma


2. Ordo Chlamydobacteriales
Ciri – ciri :
a. Sel-sel berderet membentuk koloni
b. Didalam penyelubung koloni terdapat senyawa besi
Terdiri dari beberapa famili yaitu :
1. famili : Clamydobacteriaceae
Bakteri berbentuk benang, dapat membentuk sel kembara,
mengandung senyawa besi sehingga disebut bakteri besi. Contoh
:Spaerotilus natans, Spaerotilus dichotomus, Lepthotrix ochracea.

7
Gambar Bakteri Spaerotilus natans

2. famili : Crenotrichaceae
Bakteri berbentuk benang, tidak membentuk sel kembara, dan
bergerak aktif. Contoh : Crenotrix polyspora.

Contoh Bakteri Crenotrix polyspora


3. Ordo Eubacteriales
Ciri-ciri :
a. sel bebrbentuk bulat dan bergerak dengan flagel yang peritrik
b. Koloni berupa rantai atau terpisah-pisah
Terdiri dari famili yaitu :
1. famili : Azotobacteraceae
Hidup bebas dalam tanah, penambat N2. Contoh : Azotobacter
chroococcum, Azotobacter indicus, Azotobacter agilis.

Gambar Bakteri Azotobacter indicus

8
2. famili : Rhizobiaceae
Bersimbiosis dengan Leguminosae sehingga terbentuk bintil pada
akar, penambat N2. Contoh : Rhizobium leguminosarum, Rhizobium
japonicum, Rhizobium phaseoli, agrobacterium tumefaciens.

Gambar Bakteri Rhizobium leguminosarum


3. famili : Enterobactericeae
Hidup bersifat patogen, terdapat pada saluran pernafasa, saluran
kencing pada vertebrata dan hidup bebas, menimbulkan fermentasi anaerob
pada glukosa. Contoh : Eschericia coli, Salmonella thyposa, Shigella
dysenteriae.

Gambar Bakteri Eschericia coli


4. famili : Micrococcaceae
Contoh : Sarcina lutea, Sarcina aurantiaca, Micrococus denitrificans,
Stapylocus aureus.

Gambar Bakteri Sarcina Lutea


5. famili : Neisseriaceae
Contoh : Neiseria gonorrhoeae, Neiseria meningtidis, Veillonella
parvula.

9
Gambar Bakteri Neiseria gonorrhoeae
6. famili : Lactobacillaceae
Contoh : Lactobacillus caucasicus, Streptococus pyogens, Diplococcus
pneumoniae.

Gambar Bakteri Lactobacillus caucasicus


7. famili : Bacillaceae
Contoh : Bacillus subtilis, Bacillus anthracis, Bacillus polymixa,
Clostridium pasteurianum

Gambar Bakteri Bacillus anthracis


4. Ordo Actinomycetales
Ciri-ciri dari ordo ini yaitu selnya memanjang dan hampir mirip hifa
jamur ordo Actinomycetales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :
1. famili : Mycobacteriaceae
Sel tidak membentuk miselium, Contoh : Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium leprae.

Gambar Bakteri Mycobacterium tuberculosis

10
2. famili : Actinomycetaceae
Sel membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen
miselium. Contoh : Actinomyces bovis.

Gambar Bakteri Actinomyces bovis


3. famili : Streptomycetaceae
Sel membentuk Streptomyces miselium. griseus, Contoh
Streptomyces: Streptomyces fradiae, aureofaciens, Streptomyces rimosus,
Streptomyces venezuelae.

Gambar Bakteri Streptomyces fradiae


5. Ordo Beggiatoales
Ciri-ciri :
1. Sel bebrbentuk kokus
2. Terdapat butir-butir belerang dipermukaaan atau dalam sel
3. Tidak mempunyai flagel
Ordo Beggiatoales terdapat famili Begggiatoaceae,Contoh : Beggiatoa
alba, Beggia gigantea, Thiospirillopsis floridana, Thiothrix nivea

Gambar Bakteri Thiospirillopsis floridana


6. Ordo Myxobacteriales (bakteri lendir)

11
Ciri-ciri :
a. Sel bebrbentuk batang
b. Dapat membentuk tubuh buah
c. Membentuk koloni tampak seperti lendir
Ordo Myxobacteriales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :
1. famili : Cryptophagaceae
Sel tidak membentuk tubuh buah, dapat membentuk zat warna
tertentu. Contoh : Cytophaga lutea ( zat warna kuning), Cytophaga rubra
(membentuk zat warna merah jambu).

Gambar Bakteri Cytophaga rubra


2. famili : Myxococcaceae
Membentuk mikrosista (sel istirahat), menghasilkan tubuh buah.
Contoh : Myxococcus virescens (tubuh buah berwarna kuning kehijauan),
Sporocytophaga myxococcoides (sel menyerupai Myxococcus).

Gambar Bakteri Myxococcus virescens


7. Ordo Spirochaetales (bakteri spiral)
Ciri-ciri dari ordo ini yaitu selnya berbentuk spiral dengan ukuran
panjang 6-500μ.
Ordo Spirochaetales terbagi menjadi beberapa famili :
1. famili : Spirochaetaceae
Sel berukuran 30-500μ, sel mempunyai protoplasma, habitat di air
tawar yang menggenang, air laut dan hidup dalam alat pencernaan
makanan jenis kerang.

12
Contoh : Spirochaeta plicatilis, Cristispira balbianii (parasit pada
ikan).

Gambar Bakteri Spirochaeta plicatilis


2. famili : Treponemataceae
Panjang tubuh 4-16 μ, pembelahan belum sempurna. Contoh :
Treponema pallidum (patogen pada manusia penyebab peyakit sifilis),
Treponema pertenue, Borrelia anserina (patogen pada burung).

Gambar Bakteri Treponema pallidum

13
BAB III PENUTUP

PENUTUP
A. KESIMPULAN
 Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal. Bakteri
dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya
yang amat kecil sehingga tak dapat terlihat dengan mata. Ukuran tubuhnya
hanya mencapai beberapa micron (micron = 0,001 mm) paling besar sekitar
100 micron hingga hampit terlihat dengan mata telanjang, tetapi ada pula yang
kurang dari 1 micron.
 Ukuran tubuhnya hanya mencapai beberapa mikron (mikron μ = 0,001 mm),
paling besar sekitar 100 μ, hingga hampir terlihat dengan mata bugil, tetapi
ada pula yang kurang dari 1 μ, yang terkecil kira-kira 0,1 μ.
 Sifat morfologi dan struktur tubuh, yaitu: bentuk dan ukuran, sifat-sifat
morfologi-sitologi dan struktur tubuh, mobillitas bakteri, cara hidup bakteri,
Perkembangbiakan bakteri dan pembentukan koloni, pembentukan spora.
 Klasifikasi bakteri berdasarkan sifat fisiologisnya, terdiri dari beberapa ordo
yaitu: Ordo Psudomonadales, Ordo Chlamydobacteriales, Ordo Eubacteriales,
Ordo Actinomycetales, Ordo Beggiatoales, Ordo Myxobacteriales (bakteri
lendir), Ordo Spirochaetales (bakteri spiral).

B. SARAN
Demikian makalah ini disusun semoga bisa membantu untuk lebih memahami
tentang Schizophyta lebih mendalam. Mohon pemakluman dari semua jika
makalah yang kami susun ini masih terdapat kekeliruan baik bahasa maupun
pemahaman karena tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa manusia ciptakan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo,Gembong.1989.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS.

Indah, Najmi. 2009. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah. Jember. INSTITUT


KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PGRI JEMBER.

https://biologi-indonesia.blogspot.com,
diakses pada tanggal 14 Februari 2018, pukul 13.45 WIB .

15

Anda mungkin juga menyukai