1. Bagaimana perbedaan pemikiran antara William James, John Dewey dan E.L.
Thorndike, dan bagaimana aplikasinya dalam dunia pendidikan dari masing-masing
ahli, jelaskan?
6. Jelaskan tentang perkembangan moral anak di Sekolah Dasar (SD), dan bagaimana
upaya-upaya yang harus dilakukan guru dalam meningkatkan perkembangan moral
pada anak usia SD!
JAWAB
1. Pemikiran William James: Pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang
dikenal anak, dan tujuan pendidikan adalah oraganisasi pengenalan kebiasaan sebagai
bagian dari diri untuk menjadikan diri yang lebih baik. Pragmatisme adalah suatu
sikap metode dan filsafat yang memakai akibat-akibat praktis dari pikiran dan
kepercayaan sebagai ukuran kebenaran, termasuk dalam bidang pendidikan.
Aplikasi dalam dunia pendidikan Pada dasarnya filsafat pragmatisme adalah berusaha
untuk lebih menekankan metode dan pendirian dari pada kepada dokstrin filsafat yang
sistematis yaitu metode yang menyelidiki eskperimen yang dipakai dalam segala
bidang pengalaman manusia. Salah satunya dibidang pendidikan. Filsafat
pragmatisme dalam pendidikan ini bersikap kritis terhadap sistem-sistem filsafat
sebelumnya. Seperti bentuk-bentuk aliran materealisme, idealisme dan realisme. Pada
filsafat pragmatisme dalam pendidikan harus mengajarkan seseorang tentang
bagaimana berfikir dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi didalam
masyarakat.
Dari beberapa paparan di atas sudah seharusnya kita lebih peduli terhadap nasib
penerus bangsa ini. Tidak hanya pemerintah yang perlu membenahi hal tersebut,
namun dari diri kita sendiri juga perlu untuk turut membantu dengan memberi
tahu mana yang benar dan mana yang salah jika kita menemui fenomena-
fenomena terbut di lingkungan sekitar. Karenan nasib suatu Bangsa akan selalu
berada di tangan pemuda-pemudanya. Oleh karena itu, kita harus menanamkan
aspek moral yang baik ketika sejak dini karena ketika anak berumur 3-12 tahun
sudah mempunyai rasa ingin tahu yang besar , mengenal banyak hal disekitar, dan
sudah bisa meniru tingkah laku orang dewasa. Pada usia remaja umur 12 -20
tahun anak sudah mengalami perubahan baik fisik, intelektual, maupun
emosional, dan pada usia dewasa anak harus bisa menyesuaikan diri dengan
masyarakat sekitar. Maka dari itu kita harus menanam penanaman moral yang
baik ketika anak masih dini agar ketika dewasa mereka sudah bisa membedakan
mana yang harus mereka lakukan dan mana yang harus merika tinggalkan supaya
kemerosotan yang ada diindonesia semakin terminimalisir.
3. Memberi pengetahuan riset secara efektif untuk dapat diaplikasikan dalam situasi
mengajar adalah guru harus meneliti segala aspek yang harus diketahui ketika
mengajar itu bagaimana agar proses belajar mengajar berjalan dengan efektif.
Membuat penilaian penting dikelas dan pengalaman pribadi mengajar: dalam hal ini
guru harus bisa menilai atau mengevaluasi siswa ketika belajar dan mengevaluasi
proses pembelajaran yang telah diajarkan agar segala sesuatu yang membuat
keganjalan dalm proses belajar mengajar bisa terminimalisir.
4. Suatu cara yaitu dengan mengamati tingkah laku dan memperhatikannya secara
psikis. Kemudian mencatat adanya perilaku yang menyimpang atau berbeda. Metode
observasi ini dibagi menjadi dua, yaitu metode observasi natural atau alami dan
metode observasi terkontrol. Observasi alamiah dilakukan secara alami yaitu
pencatatan dan perhatian difokuskan pada tingkah laku yang biasa ada tanpa
dipengaruhi oleh faktor tambahan atau mengubah- ubah suasana yang direncanakan.
Misalnya yaitu observasi pada kehidupan anak dari jam sekian ke jam sekian. Hal ini
dilakukan untuk mengamati aspek kepribadian atau perilaku tertentu. Hasil observasi
tentu harus dipisahkan dengan tafsiran atau anggapan observer.Observasi terkontrol
yaitu bilamana lingkungan dirubah atau dikondisikan sedemikian rupa untuk tujuan
observer dan berpengaruh pada hasil pengamatan yang diinginkan. Misalnya ingin
mengamati respon anak terhadap suatu lingkungan pergaulan tertentu, lalu melihat
perubahan atau reaksi dari anak. Observasi ini bisa dilakukan secara berkelompok
dengan jenis kelamin yang sama dan waktu yang berbeda.
Penggunaan Metode Observasi:
a. Melatih siswa untuk peka terhadap peristiwa atau gejala yang terjadi dalam
lingkungannya.
b. Melatih siswa untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan nilai-nilai
moral yang diperoleh di kelas.
c. Memperluas cakrawala siswa mengenai nilai-nilai moral atau ilmu pengetahuan
yang diperoleh didalam kelas dipadukan dengan kenyataan.
Pengaplikasian Metode Observasi:
a. Melakukan pengamatan
b. Mengumpulkan data (inventarisasi data)
c. Analisis, interpretasi, dan evaluasi data
d. Penarikan kesimpulan
e. Penyusunan laporan
Pada tahap pertama, perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap
peraturan tanpa penalaran atau penilaian. Mereka menganggap orang tua dan semua
orang dewasa yang berwenang sebagai maha kuasa dan anak mengikuti peraturan
yang diberikan oleh mereka tanpa mempertanyakan kebenarannya.
Pada tahap kedua, anaka menilai perilaku atas dasar tujuan yang mendasarinya. Tahap
ini biasanya dimulai antara usia 7 atau 8 tahun dan berlanjut hingga usia 12 tahun atau
lebuh. Anak mulai mempertimbangkan keadaan tertentu yang berkaitan dengan suatu
pelanggaran moral.
Masa remaja akhir sudah mampu memahami dan mengarahkan diri untuk
mengemnbangkan dan memelihara identitas dirinya. Dalam proses perkembangan
independensi sebagai antisipasi mendekati masa dewasa yang matang, remaja: