Anda di halaman 1dari 2

Dasar diagnosis pada kasus ini yaitu dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan penderita An. PP, usia 16 tahun,
perempuan dibawa ke RSMH dengan keluhan utama nyeri dan sulit menggerakkan
lengan kiri, panggul, dan kaki kiri . + 1 bulan SMRS penderita mengalami kecelakaan
lalu lintas. Penderita mengendarai motor dan terserempet oleh truk, kemudian motor
penderita terguling dan penderita terjatuh dari motor dengan badan dan kaki kiri
membentur benda keras. Riwayat muntah (-), pingsan (-), kejang (-), keluar darah dari
mata, telinga dan hidung (-). Penderita dibawa ke RSUD Hassanudin Damrah Manna, lalu
ditatalaksana konservatif dengan pemasangan bidai, kemudian dirujuk ke RSUP dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Dari keluhan di atas dapat dilihat penyebab terjadinya
fraktur dan keparahan dari cedera sebelumnya. Berdasarkan primary survey, didapatkan
airway, breathing, circulation dan disability dalam batas normal. Berdasarkan secondary
survey pada ekstremitas tepatnya di regio antebrachii sinistra tampak deformitas (+),
keadaan Neurovascular Distal (NVD) baik, akral hangat, nyeri tekan (+), ROM aktif dan
pasif terbatas; pada regio pelvis tampak hematom (+) di regio inguinal dextra et sinistra,
terdapat nyeri tekan (+), ROM aktif dan pasif terbatas; pada region femur sinistra tampak
luka robek yang telah dijahit dengan ukuran ± 7cm, perdarahan aktif (-), memar (+),
bengkak (-), keadaan Neurovasukal Distal (NVD) baik, akral hangat, nyeri tekan (+),
ROM aktif dan pasif baik. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tersebut mengarah ke
fraktur tertutup dari dari radius ulna sinistra dan pelvis, serta mengarah pada dislokasi hip
joint. Berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen didapat diagnosis pasti bahwa terjadi telah
terjadi multiple fraktur pada penerita ini, yaitu fraktur iliac wing, fraktur ramus pubis
superior, fraktur radius, dan fraktur ulna. selain mengalami fraktur enderita ini juga
mengalami dislokasi hip joint. Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang dapat ditegakkan diagnosis pasien yaitu multiple trauma, fraktur iliac wing
sinistra + fraktur ramus pubis superior sinistra tertutup + fraktur radius sinistra 1/3
proksimal transverse displaced + fraktur ulna sinistra 1/3 proksimal transverse displaced
+ dislokasi anterior hip joint sinistra post reduksi tertutup Prinsip tatalaksana pada pasien
fraktur, yang pertama adalah recognition yaitu mengenali kerusakan apa saja yang terjadi
baik pada jaringan lunak maupun tulang serta mengetahui mekanisme trauma, yang kedua
adalah reduction yaitu mengembalikan jaringan atau fragmen ke posisi semula, yang
ketiga adalah retaining yaitu mempertahankan hasil reposisi dengan fiksasi. Hal ini akan
menghilangkan spasme otot pada ekstremitas yang sakit sehingga terasa lebih nyaman
dan dapat sembuh dengan cepat, dan yang terakhir adalah rehabilitation yaitu
mengembalikan kemampuan anggota tubuh yang sakit agar dapat berfungsi kembali.

Anda mungkin juga menyukai