Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER SERVIKS DI RUANG KEMOTERAPI

RSUD AWS SAMARINDA

Disusun oleh :
Kelompok 3
NAMA NIM
Azhar Aziz P1908074
Bela Novela Sari P1908075
Ceni Maryani P1908076
Citra Damayantika P1908077
Heldi Estiyani P1908091
Herlina P1908092
Ika Fransiska P1908093
Mila Marta Dinata P1908106
M. Resky Hakmi P1908109
M. Yusuf P1908110
Norcahya P1908111
Norlinda P1908112

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


ITKES Wiyata KESEHATAN
INSTITUT TEKNOLOGI Husada DAN SAINS
Samarinda
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan satuan acara penyuluhan kanker serviks di RSUD Abdul Wahab


Sjahranie, Ruangan kemoterapi.
Hari : Jumat
Tanggal : 8 November 2019

Dosen Pengajar

(Ns. Marina, M.Kep)


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kanker Serviks


Hari/Tanggal : Jumat, 8 November 2019
Pukul :
Waktu : 30-45 menit
Tempat : Ruangan kemoterapi
Sasaran : Pasien dan keluarga kemoterapi

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyeluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat
mengetahui apa yang dimaksud dengan kanker serviks
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyeluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien
dapat :
a. Mengetahui definisi kanker serviks
b. Mengetahui etiologi kanker serviks
c. Mengetahui manifestasi klinis kanker serviks
d. Mengetahui pemeriksaan penunjang kanker serviks
e. Mengetahui cara pencegahan kanker serviks
f. Mengetahui penatalaksanaan kanker serviks
g. Mengetahui perawatan pada pasien kemo
h. Mengetahui perawatan pada pasien kanker serviks

B. Metode
A. Ceramah
B. Diskusi
C. Tanya jawab
C. Media
A. Lefleat
B. PPT

D. Proses kegiatan penyuluhan

No Kegiatan Penyaji Perserta Tugas

1. Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab

(5 menit ) salam salam


2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan Moderator
diri dengan baik
2. 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
materi kanker materi dengan
serviks baik
Isi 2. Memberikan 2. Bertanya
( 30 menit ) kesempatan 3. Mendengarkan Penyaji
untuk bertanya jawaban
3. Menjawab
pertanyaan
perserta
3. 1. Mengevaluasi 1. Menjawab
2. Mengajukan pertanyaan
Penutup pertanyaan 2. Menjawab Moderator
(10 menit) 3. Mengucapkan salam
salam penutup
E. Setting tempat

= Dokumentasi
= Moderator
= Penyaji
= Peserta
= Fasilitator
= observer

LCD

Meja
F. Evaluasi

1. Proses
a. Pada saat penyuluhan sedang dilaksanakan peserta diharapkan
memperhatikan materi yang disampaikan.
b. Pada saat penyuluhan dilaksanakan peserta diharapkan nyaman
dengan keadaan ruangan.
c. Pada saat penyuluhan sedang dilaksanakan peserta dapat tenang
dan rileks dengan kegiatatan penyuluhan ini.
2. Struktural
a. Lefleat yang digunakan untuk menyampaikan materi diharapkan
sudah cukup dan benar-benar siap.
b. Kursi diharapkan cukup untuk setiap peserta.
3. Hasil
Evaluasi hasil dilakukan dengan cara memberikan 4 pertanyaan terkait
dengan lupus yang meliputi :
a. Apa pengertian dari kanker serviks?
b. Apa penyebab dari kanker serviks?
c. Apa saja tanda dan gejala dari kanker serviks?
d. Cara pencegahan kanker serviks?
Adapun kriteria evaluasi yang diberikan adalah apabila peserta mampu
menjawab 80% dari 4 pertanyaan diatas.

G. Pengorganisasi
A. Moderator : Herlina., S.Kep
B. Penyaji : Heldi Estiyani., S.Kep
C. Fasilatator : Norlinda., S.Kep
D. Fasilitator : Ika Fransiska., S.Kep
E. Fasilitator : Bela Novela Sari., S.Kep
F. Fasilitator : Citra damayantika., S.Kep
G. Fasilitator : Mila Martha Dinata., S.Kep
H. Fasilitator : Norcahya., S.Kep
I. Fasilitator : Ceni Maryani., S.Kep
J. Dokumentasi : Muhammad Resky Hakmi., S.Kep
K. Dokumentasi : Azhar Azis., S.Kep
L. Observer : Muhammad Yusuf., S.Kep
Lampiran

KANKER SERVIKS

1. DEFINISI
Kanker serviks merupakan penyakit yang menyerang leher rahim
yang merupakan bagian reproduksi wanita. Kanker serviks terjadi
ketika sel-sel pada serviks berubah dan tumbuh tidak terkendali. Sel-sel
ini dapat berubah dari normal menjadi pra-kanker dan kemudian
menjadi kanker

2. ETIOLOGI
Human Papilloma Virus (HPV) merupakan virus penyebab utama
dari kanker serviks, khususnya virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini
sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan,
tetapi juga dapat berpindah melalui sentuhan kulit. Setelah penggunaan
toilet umum yang sudah terkena virus HPV dapat menjangkit seseorang
yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.
Faktor lain yang menjadi penyebab kanker serviks menurut (Tim
Kanker Serviks, 2010: 12-13) pada Panduan Lengkap Menghadapi
Bahaya Kanker Serviks sebagai berikut :
a. Kurangnya tes Pap Smear secara teratur. Kanker leher rahim lebih
sering terjadi pada wanita yang tidak menjalani tes Pap Smear secara
teratur. Dengan melakukan tes ini dapat membantu dokter
menemukan sel abnormal pada serviks. Pemeriksaan Pap Smear
wajib dilakukan 3 tahun sekali.
b. Seringnya merokok dapat meningkatkan kemungkinan resiko kanker
leher rahim untuk wanita yang terinfeksi virus HPV.
c. Melemahnya sistem kekebalan tubuh karena sejarah kehidupan
seksual. Wanita yang memiliki banyak pasangan seksual memiliki
risiko tinggi terkena kanker serviks. Setelah seorang wanita yang
telah berhubungan seks dengan pria yang memiliki banyak pasangan
seksual juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami kanker serviks.
Dalam kedua kasus di atas, risiko menderita kanker leher rahim lebih
tinggi karena wanita memiliki risiko yang lebih tinggi terinfeksi
HPV.

3. MANIFESTASI KLINIS
Gejala pada kanker serviks stadium awal umumnya tidak terlihat.
Namun gejala baru muncul ketika sel-sel kanker serviks sudah
menginvasi jaringan sekitarnya, yaitu berupa
a. Keputihan abnormal, beraroma tidak enak dan tidak sembuh-
sembuh.
b. Terjadi pendarahan apabila sel-sel rahim telah berubah sifat
menjadi kanker dan menyerang jaringan-jaringan di sekitarnya.
c. Pendarahan abnormal di luar siklus menstruasi dan setelah
berhubungan seks.
d. Siklus menstruasi tidak teratur.
e. Nyeri selama berhubungan seks.
f. Rasa nyeri saat berkemih.
g. Nyeri sekitar panggul.
h. Pendarahan pada masa pra atau paska menopause.
i. Bila kanker sudah mencapai stadium tinggi, akan terjadi
pembengkakan pada anggota tubuh seperti betis, paha, tangan dan
sebagainya.

4. STADIUM

Jika kanker serviks telah ditentukan, maka pasien akan manjalani


pemeriksaan lebih jauh lagi untuk menentukan apakah kanker telah
menyebar dan sampai dimana penyebarannya suatu proses yang disebut
stadium kanker. Stadium kanker merupakan faktor kunci yang
menentukan pengobatan. Pemeriksaan untuk menentukan stadium dapat
berupa :
· Gambaran Radiologi. Pemerksaan seperti X-Ray, computerized
tomography (CT) Scan atau MRI dapat membantu untuk menentukan
apakah kanker telah menyebar disekitar serviks.
· Pemeriksaan visual pada kandung kemih atau rektal. Dokter dapt
menggunakan alat khusus untuk melihat kandung kemih secara
langsung (cystoscopy) dan rektum (proctoskopi).
Pembagian stadium kanker adalah
a. Stadium 0 : Juga dikatakan carcinoma in situ atau kanker
noninvasive, kanker dini ini kecil dan hanya terbatas pada
permukaan serviks.
b. Stadium 1 : Kanker hanya terbatas pada serviks
c. Stadium 2 : Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan
uterus, namun belum menyebar ke dinding pelvis atau bagian bawah
vagina..
d. Stadium 3 : Kanker pada stadium ini telah menyebar dari serviks
dan uterus ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina.
e. Stadium 4 : Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ
terdekat, seperti kandung kemih atau rectum, atau telah menyebar
ke daerah lain didalam tubuh, seperti paru-paru, hati, atau tulang

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pap smear
Pengambilan sel-sel pada leher Rahim menggunakan alat khusus dan
dioleskan pada objek glass laboratorium. Hasil laboratorium bisa
didapatkan setelah 1 minggu s/d 1 bulan. Pap smear dapat dilakukan
kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk
melakukan pap smear adalah tidak sedang haid, tidak berhubungan
1-3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang
menggunakan obat-obatan vaginal.
2. Tes Iva (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
Pemeriksaan iva dalah cara melihat langsung (dengan mata
telanjang) leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%.
Pemeriksaan iva merupakan pemeriksaan screaning alternative dari
pap smear karena biasanya mudah, praktis, sangat mudah untuk
dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan selain okter ginekologi. Pada pemeriksaan ini,
pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi
asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan
asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat
diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau
abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat
melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel.

6. PENCEGAHAN
Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan pemberian
vaksinasi. Konsultasi untuk mengenal jadwal pemberiannya. Pemberian
vaksinasi dilakukan pada wanita yang sudah haid 10-55 tahun. Lakukan
pemeriksaan pap smear atau iva pada wanita yang telah aktif
berhubungan seksual. Serta hindari semua resiko yang dapat
menyebabkan kanker serviks itu sendiri.

7. PENATALAKSANAAN
1. Operasi
Tindakan ini akan mengangkat bagian yang terinfeksi kanker.
Anda dan tim medis Anda harus bekerja sama untuk hasil yang
terbaik.
a. Radical trachelectomy
Prosedur ini mengangkat serviks, jaringan sekitar dan bagian atas
vagina diangkat, namun rahim tetap pada tempatnya. Jadi, masih
ada kemungkinan anda masih bisa punya anak. Karena itulah
tindakan bedah ini biasanya jadi prioritas untuk wanita yang
memiliki kanker serviks tahap awal dan masih mau punya anak.
b. Histerektomi total
Histerektomi adalah prosedur yang dilakukan dengan mengangkat
serviks dan rahim, tergantung pada tahap kanker. Mungkin juga
diperlukan untuk mengangkat indung telur dan tuba falopi. Anda
sudah tidak bisa memiliki anak lagi jika Anda melakukan
histerektomi total.
c. Pelvic exenteration
Operasi besar di mana serviks, vagina, rahim, kemih, indung telur,
tuba falopi dan rektum diangkat. Seperti histerektomi, Anda sudah
tidak bisa punya anak lagi setelah menjalani pembedahan ini.
2. Radioterapi
Pada tahap awal kanker serviks, Anda dapat ditangani dengan
radioterapi atau dikombinasikan dengan operasi. Kemudian, apabila
kanker sudah pada tahap lanjut, dokter dapat merekomendasi
radioterapi dengan kemoterapi untuk mengurangi perdarahan dan
rasa sakit pada pasien. Pada prosedur ini, tubuh Anda dipaparkan
dengan radiasi. Sumber radiasi dapat berasal dari eksternal, dengan
mesin yang memancarkan radiasi pada tubuh Anda, atau secara
internal. Dengan metode internal, sebuah implan akan dipasang ke
dalam tubuh Anda untuk memberi radiasi. Ada beberapa kasus di
mana 2 metode ini dikombinasikan. Rangkaian radioterapi biasanya
berlangsung selama 5 hingga 8 minggu.
3. Kemoterapi
Kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan
dengan radioterapi untuk menangani kanker serviks. Pada kanker
tahap lanjut, metode ini sering digunakan untuk mencegah
pertumbuhan kanker. Anda akan membuat janji untuk mendapatkan
dosis kemoterapi melalui infus. Semua penanganan kanker leher
rahim dapat memiliki efek samping. Anda harus mendiskusikannya
terlebih dahulu dengan dokter. Anda mungkin akan mengalami
menopause dini, penyempitan pada vagina, atau limfedema setelah
menjalani perawatan kanker leher rahim.
8. PERAWATAN PADA PASIEN KEMOTERAPI
Kementrian kesehatan republik Indonesia 2017. Efek samping obat
kemoterapi diantaranya :
a. Nafsu makan menurun
Hindari makanan yang pahit dan makan-makanan berprotein seperti
susu, ikan dan ayam dll.
b. Stomatitis dan esophagitis
Melakukan pemeriksaan gigi 14 hari sebelum kemoterapi pertama,
gosok gigi 14 hari sebelum kemoterapi pertama, gosok gigi 30
menit setelah makan dan sebelum tidur. Gunakan sikat gigi yang
lembut, gunakan air hangat untuk kumuran pertama kemudian bilas
dengan air dingin.
c. Sulit buang air besar
Sediakan waktu untuk BAB secara teratur, minum jus buah atau
makan buah secara teratur dan minum air hangat, minum air 3 liter
perhari, usahakan agar makanan yang dikonsumsi mengandung
serat dan tingkatkan aktifitas fisik.
d. Diare
Hindari makanan yang mengiritasi lambung dan makanan yang
mengandung tinggi serat karena dapat memperberat diare seperti :
biji-bijian coklat, sayur mentah, makanan yang mengandung gas,
makanan dan minuman yang mengandung kafein.
e. Alopecia
Gunakan shampoo bubuk atau yang lembut, diikuti dengan
penggunaan minyak rambut atau kondisioner setiap 3-5 hari,
minimalkan penggunaan hair dryer.
f. Mual dan muntah
Makan dengan porsi sedikit tapi sering, minum segelas jus apel atau
the untuk menekan mual, hindari makanan yang terlalu manis,
berlemak atau pedas, hindari makan dan minum 1-2 jam sebelum
dan setelah kemoterapi.
9. PERAWATAN PADA PASIEN KANKER SERVIKS

a. Mengatasi emosi selama pengobatan


Ketika seseorang sudah memeriksakan diri dan pertama kali
mengetahui bahwa mengidap penyakit tersebut, mungkin akan
merasa takut, marah, atau merasa sangat tenang. Beberapa
penderita juga perlu berdiskusi tentang perasaan mereka dengan
keluarga dan teman-teman.
Jika reaksi emosional terhadap kanker di luar kendali, bicarakan
dengan dokter. Pusat perawatan kanker biasanya juga
menawarkan layanan psikologis atau keuangan atau keduanya.
Disarankan juga untuk ikut komunitas kanker agar lebih
bersemangat.
b. Pengobatan sekama kehamilan
Pengobatan kanker ini selama kehamilan sama seperti untuk
wanita tidak hamil. Tentunya ini juga tergantung pada stadium
kanker dan trimester berapa pasien tersebut.
Sebagai contoh, jika pasien mengalami stadium awal kanker
leher rahim dan pasien berada di trimester ketiga, perawatan
mungkin tertunda sampai setelah melahirkan.
Pengobatan pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan
seperti masalah persalinan awal atau bahkan meninggalnya bayi.
Konsultasikan kepada dokter untuk menanggulangi hal ini.
c. Tindak lanjut perawatan
Setelah menjalani pengobatan, penting untuk pasien menerima
perawatan tindak lanjut. Dokter akan menjadwalkan
pemeriksaan teratur, mencakup:
1) Pemeriksaan panggul dan tes Pap Smear setiap 3-6 bulan
untuk 2 tahun pertama
2) Setelah 2 tahun pertama, pemeriksaan panggul dan tes Pap
Smear setiap 6 bulan selama 3-5 tahun
3) Setelah 5 tahun, pemeriksaan panggul dan Pap Smear setiap
tahun
Tindak lanjut tes yang dapat dianjurkan oleh dokter mencakup
tes CT scan untuk perut dan panggul. Tes ini adalah untuk
melihat apakah kanker telah menyebar ke organ lain di dalam
perut atau panggul.
d. Perawatan ketika kambuh
Kanker leher rahim ini dapat kembali atau kambuh setelah
perawatan. Kemungkinan bahwa kanker akan kambuh
tergantung pada stadium kanker awal. Ciri-ciri kanker serviks
yang ditemukan pada stadium awal lebih sedikit
kemungkinannya untuk kambuh daripada kanker yang
ditemukan pada tahap berikutnya.
Hasil jangka panjang (prognosis) untuk kanker leher rahim yang
kambuh sangat tergantung pada seberapa banyak kanker telah
menyebar.
Perawatan terhadap kanker ini termasuk operasi dan
kemoradiasi atau kemoterapi dapat diberikan untuk mengurangi
gejala kanker serviks. Dokter mungkin akan mengajak para
pasien dalam percobaan klinis. Uji klinis untuk kanker ini
sedang mempelajari terapi yang tepat untuk menargetkan sel-sel
kanker.
e. Perawatan paliatif
Perawatan paliatif adalah jenis perawatan untuk orang-orang
yang memiliki penyakit serius, termasuk kanker serviks stadium
akhir. Berbeda dari perawatan untuk menyembuhkan penyakit,
tujuan perawatan paliatif bagi penderita adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup – tidak hanya di tubuh pasien,
tetapi juga dalam pikiran dan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai