Anda di halaman 1dari 4

Klasifikasi

Penilaian dan klasifikasi pada penyakit ulkus diabetes yang sangat penting

untuk membantu dalam perencanaan terapi pengobatan dari berbagai


pendekatan. Beberapa sistem klasifikasi telah dibuat yang berdasarkan pada

beberapa parameter yaitu luas infeksinya, neuropati iskemia, dalamnya luka


dan luasnya luka, juga lokasi. Ada beberapa sistem klasifikasi, tetapi yang

paling umum digunakan adalah Wagner-Ulcer Classification dan The University

of Texas Wound Classification.

Sistem klasifikasi ulkus Wagner

Grade Keterangan

Tidak ada luka terbuka, mungkin

terdapat deformitas atau selulitis.


Grade 0

Ulkus diabetes superfisial ( parsial


atau full thickness), tetapi belum
Grade 1 mengenai jaringan.

Ulkus meluas sampai ligamen, tendon,

kapsula sendi atau fasia dalam tanpa


Grade 2 abses atau osteomielitis.

Ulkus dalam dengan abses,


osteomielitis,atau sepsis sendi.

Grade 3

Gangren yang terbatas pada bagian

kaki depan atau tumit.


Grade 4
Gangren meluas meluputi seluruh kaki

Grade 5

Sumber: frygberg, R., 2002;http://www.ddcfoot.com/nwc.html

Sistem klasifikasi ulkus University of Texas

Stage Grade

0 1 2 3

A Pre-ulserasi atau Luka superfisial Luka Luka


post ulserasi, luka yang mencapai menembus menembus
telah mengalami epidermis atau tendon atau tulang atau
epitelisasi dermis atau kapsul sendi sendi
penuuh keduanya. Akan tetapi belum
tetapi belum mencapai
menembus tulang/sendi
tendon, kapsul
sendi, atau tulang

B Infeksi Infeksi Infeksi Infeksi

C Iskemik Iskemik Iskemik Iskemik

D Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan


iskemik iskemik iskemik iskemik

Sumber: Singh, S., et al., 2013

Pemeriksaan

Menurut Hariani, L., dan Perdana Kusuma, D.,(2015)pemeriksaan diabetes

melitus meliputi beberapa hal berikut.

1. Tanda neuropati perifer, meliputi hilangnya sensasi rasa getar dan


posisi, hilangnya refleks tendon dalam, ulserasi tropik, foot drop, atrofi
otot, dan pembentukan kalus hipertropik khususnya pada daerah

penekanan misanya pada tumit.

2. Status neurologis, dapat diperiksa dengan menggunakan


Monofilament Semmes-Weinsten untuk mengetahui apakah penderita
masih memiliki sensasi protektif.

3. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis yang mungkin


menandakan adanya abses atau infeksi lainnya pada kaki.

4. Pemeriksaan profil metabolik yang meliputi pengukuran kadar glukosa


darah, glikohemoglobin, dan kreatinin serum dapat membantu dalam

menetukan kecukupan regulasi glukosa dan fungsi ginjal.

5. Pemeriksaan foto polos pada kaki diabetik dapat menunjukkan


demineralisasi dan sendi charcot serta adanya osteomielitis.

Pencegahan

Pengawasan dan perawatan penyakit diabetes dapat mencegah munculnya

ulkus diabetes. Regulasi kadar gula darah dapat mencegah neuropati perifer
atau dapat mencegah ke keadaan yang lebih buruk. Penderita diabetes harus

memeriksa kakinya setiap hari, menjaga kakinya tetap bersih mencuci kaki
dengan menggunakan sabun dan air, serta menjaga kelmbapan kaki dengan

pelembab topikal. Sepatu dan alas kaki harus dipilih secara khusus untuk
mencegah adanya gesekan atau tekanan pada kaki. Cara melakukan perawatan

kaki pada pasien diabetes adalah sebagai berikut, Menurut Katsilambros,


N.,dkk., 2010; Regina, 2013 :

1. Mencuci kaki dengan sabun dan air hangat (kaki tidak boleh direndam,

karena akan mudah infeksi) kemudian keringkan sampai kesela-sela


jari kaki.
2. Berikan pelembap untuk mencegah kaki kering (tetapi jangan

mengoleskan pada sela-sela jari kaki).

3. Saat melakukan perawatan kaki, perhatikan kondisi kaki (misalnya


apakah ada kemerahan, kapalan/kulit mengeras

Anda mungkin juga menyukai