Indonesia merupakan negara yang mempunyai beranekaragam budaya serta wilayah yang
luas, sehingga sangat mendukung adanya permasalahan kepadatan penduduk. Keragaman tersebut
merupakan potensi bagi pengembangan budaya nasional yang memiliki keunikan dan sekaligus
menyiratkan kekhasan masing-masing budaya di setiap daerah. Akan tetapi, di sisi lain, orang
dihadapkan pada berbagai ancaman, yang dapat menyebabkan runtuhnya bangsa. Salah satu faktor
penyebab runtuhnya bangsa yaitu penyalahgunaan narkoba.
I. PENGERTIAN
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009).
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat, baik alami maupun sintetis namun bukan
narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan
syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Upaya pemberantas narkoba sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan
untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak
usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Hingga saat ini
upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak adalah
pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu
menjauhi penyalahgunaan narkoba.
Dengan pertimbangan ancaman peredaran narkoba dan kejahatan terorganisasi yang sangat
berbahaya. Bahkan, dalam sejarah, kebesaran dan kekuatan negara-negara tradisional di Nusantara
mengalami kemerosotan dan kemudian runtuh dalam kolonialisme Barat, yang salah satu faktornya
adalah akibat peredaran candu yang secara sistematis di sengaja disebarluaskan untuk melumpuhkan
kekuatan rakyat dan aparatur negara, oleh para kolonialis. Penggunaan narkotika sebagai gaya hidup
baru dalam pergaulan keseharian orang masyarakat Indonesia, dapat melumpuhkan kekuatan orang-
orang yang dikenal sebagai etnis paling ulet, telaten, sabar, rajin, sederhana, dan pantang menyerah.
Kecerdasan dan kreativitas yang dibuktikan selama berabad-abad membangun peradaban, perlahan-
lahan runtuh dan terpuruk dalam ketidak-berdayaan akibat narkotika.
Kecanduan narkotika, selain akan menghabiskan kekayaan negara, juga menjadi ancaman
nasional dan internasional yang sangat. Sehingga perlu diantisipasi secara terpadu dan terintegral
untuk mengatasi akibat sangat buruk dari peredaran narkotika. Tugas tersebut harus diemban bagi
seluruh anak bangsa, dengan melibatkan semua golongan: Polri, militer, sipil, akademisi, media
massa, tokoh keagamaan, dan generasi muda untuk bersama-sama melawan berkembang dan
beredarnya narkotika secara holistik dan terintegrasi demi menangkal kehancuran Indonesia.