Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Banyak pendapat mengenai ayat yang pertama turun dan ayat terakhir turun. Dari
berbagai pendapat tersebut, tentunya masing-masing memiliki alasan yang bisa
dipertanggunjawabkan. Ada penjelasan bahwa ayat yang pertama turun adalah Surat Al-Alaq.

Ungkapan bahwa Rasulullah SAW menerima Al-Qur`an yang diturunkan kepadanya


itu mengesankan suatu kekuatan yang dipegang seseorang dalam menggambarkan segala
yang turun dari tempat yang lebih tinggi. Hal itu karena tingginya kedudukan Al-Qur`an dan
agungnya ajaran-ajarannya yang dapat mengubah perjalanan hidup manusia, menghubungkan
langit dan bumi, dan dunia dengan akhirat. Pengetahuan mengenai sejarah perundang-
undangan Islam dari sumber pertama dan pokok yaitu Al-Qur`an akan memberikan kepada
kita gambaran mengenai pentahapan hukum dan penyesuaiannya dengan keadaan tempat
hukum itu diturunkan, tanpa adanya kontradiksi antara yang lalu dengan yang akan datang.
Hal demikian memerlukan pembahasan mengenai Ayat apa yang pertama kali turun dan Ayat
apa yang terakhir kali turun.

Mengenai ayat yang pertama dan terakhir turun ini turut menjadi pembahasan dalam
‘Ulumul Qur’an. Ruang likngkup pembahasan Al-Qur’an sangat banyak jumlahnya. Bahkan
menurut Abu Bakar Al-Arabi Ilmu-Ilmu al-Qur’aan itu mencapai 77.450 jenis berdasarkan
sistematika yang telah dirumuskannya. Jika berdasarkan pada pendapat tersebut, maka ruang
lingkup pembahasan Al-Qur’an tidak dapat dihitung atau jumlahnya (tak terhingga
lagi). Dengan demikian, permasalahan ini penting untuk ditelaah mengingat masih banyaknya
pendapat tentang ayat apa sebenarnya yang pertama turun dan yang terakhir turun.

B. Rumusan Masalah

1. Apa ayat yang pertama dan terakhir diturunkan?

2. Hadits atau dasar apa yang menjelaskan turunnya ayat pertama dan terakhir

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui ayat yang pertama dan terakhir turun.

2. Untuk mengetahui dasar hukum yang menjelaskan ayat pertama dan terakhir turun.
BAB II
PEMBAHASAN

Ketinggian kedudukan Al – Qur’an dan keagungan ajaran-ajarannya akan dapat


merubah kehidupan manusia, menghubungkan langit dengan bumi, dan dunia dengan akhirat.
Al-Qur’an diturunkan ketika Nabi sedang berkhilwat di gua hira’ pada malam Isnin, tanggal
17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi (6 August 610 M). Al-Qur’an diturunkan secara
mutawatir (berangsur-angsur) selama 22 tahun 2 bulan 22 hari dan di bagi menjadi 2 perode,
yakni di Mekah (Makiyyah) 12 tahun dan di Madinah (Madaniyyah) 10 tahun. Adapun
pengertian wahyu adalah petunjuk dari Allah yang diturunkan hanya kepada para nabi dan
rasul. Etimologinya berasal dari kata kerja bahasa Arab ‫( َو َحى‬waḥā) yang berarti memberi
wangsit, mengungkap, atau memberi inspirasi. Dalam syariat Islam, wahyu adalah qalam atau
pengetahuan dari Allah, yang diturunkan untuk seluruh makhluk-Nya dengan perantara
malaikat ataupun secara langsung. Kata "wahyu" adalah kata benda, dan bentuk kata kerjanya
adalah awha-yuhi, arti kata wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat. Cara
turunnya wahyu kepada Nabi ada yang melalui mimpi, dihembuskan ke dalam jiwanya
perkataan yang dimaksudkan, datangnya suara dencingan lonceng yang sangat keras,
malaikat menyerupai seorang lelaki yang elok rupanya, Jibril memperlihatkan rupanya
mempunyai 600 ratus sayap. Allah berbicara dengan Nabi dari belakang hijab, Israfil turun
membawa beberapa kalimat wahyu sebelum datangnya Jibril membawa Al-Qur’an.

1. Ayat yang pertama turun

a) Pendapat yang paling sahih mengenai yang pertama kali turun ialah Al-‘Alaq ayat 1-
5:
ِ ْ ‫) َعلَّ َم‬4( ‫) الَّذِي َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬3( ‫) ا ْق َرأْ َو َربُّكَ ْاْل َ ْك َر ُم‬2( ‫ق‬
َ ‫اْل ْن‬
َ‫سان‬ ٍ َ‫سانَ ِم ْن َعل‬ ِ ْ َ‫) َخلَق‬1( َ‫ا ْق َرأْ بِاس ِْم َربِِّكَ الَّذِي َخلَق‬
َ ‫اْل ْن‬
)5( ‫َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬

“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu adalah Maha
Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (alat tulis). Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S Al-‘Alaq:1-5)

Pendapat ini di dasarkan pada suatu hadits yang diriwayatkan oleh 2 Syaikh ahli dan
yang lain, dari Aisyah r.a yang mengatakan :”sesungguhnya apa yang mula-mula
terjadi bagi Rasulullah adalah mimpi yang benar di waktu tidur.Dia melihat dalam
mimpinya itu datangnya bagaikan terangnya pagi hari. Kemudian dia suka
menyendiri. Dia pergi ke gua Hira untuk beribadah beberapa malam. Untuk itu ia
membawa bekal. kemudian ia pulang kepada Khadijah r.a, maka Khadijah pun
membekalinya seperti bekal terdahulu. Di gua Hira ia dikejutkan oleh suatu
kebenaran. Seorang malaikat datang kepadanya dan mengatakan :’bacalah!’
Rasulullah menceritakan, maka aku pun menjawab:’aku tidak pandai membaca.’
Malikat tersebut kemudian memelukku sehingga aku merasa amat payah. Lalu aku
dilepaskan, dan dia berkata lagi: ‘bacalah!’ Maka akupun menjawab: Aku tidak
pandai membaca. Lalu dia merangkulku yang kedua kali sampai aku kepayahan.
Kemudian dia lepaskan lagi dan dia berkata: ‘bacalah!’ aku menjawab: ‘aku tidak
pandai membaca’. Maka dia merangkulku yang ketiga kalinya sehingga aku
kepayahan. kemudian dia berkata: ‘bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
telah menciptkan….’ sampai dengan ‘….. apa yang tidak diketahuinya’ (Hadits)

b) Dikatakan pula bahwa yang pertama kali turun adalah Q.S Al-Mudatsir ayat 1 : ‫يَا أَيُّ َها‬
‫ْال ُمدَّثِِّ ُر‬
“Ya ayyuhal muddassir” (wahai orang yang berselimut). Ini didasarkan pada hadits
yang diriwayatkan oleh 2 Syaikh ahli hadits:
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman; dia berkata: “aku telah bertanya kepada Jabir
bin Abdullah: yang manakah di antara Qur’an itu yang turun pertama kali? Dia
menjawab: Ya ayyuhal muddassir. Aku bertanya lagi: ataukah iqra’ bismi rabbik?
dia menjawab: ‘Aku katakan kepadamu apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepada
kami:

“sesungguhnya aku berdiam diri di fua Hira.Maka ketika habis masa diamku,aku
turun lalu aku telusuri lembah. Aku lihat kemuka, kebelakang, kekanan dan kekiri. Lalu
aku lihat kelangiyt tiba-tiba aku melihat jibril yang amat menakutkan. Maka aku
pulang ke khodijah. Khodijah memerintahkan mereka untuk menyelimuti aku.
Merekapun menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan: “wahai orang yang berselimut,
bangkitlah, lalu berilah peringatan “

Mengenai hadist jabir ini,dapatlah dijelaskan bahwa pertanyaan itu mengenai surat
yang di turunkan secara penuh. Jabir menjelaskan bahwa surat muddassirlah yang turun
secara penuh sebelum surat iqra’ selesai di turunkan, karna yang turun pertamakali dari
surat iqra’ itu hanyalah permulaannya saja. Hal yang demikian ini juga di perkuat oleh
hadist abu salamah dari jabir yang terdapat dalam sahih bukhori dan muslim.

c) Dikatakan pula, bahwa yang pertamakali turun adalah surat fatihah. Mungkin yang
dimaksud adalah surat yang pertamakali turun secara lengkap.

d) Disebutkan juga bahwa yang pertamakali turun adalah Bismillahhirrohmanirrohim,


karena Basmalah itu turun mendahului setiap surat. Dalil-dalil kedua pendapat diatas
hadist-hadist mursal. Pendapat yang pertama didukung oleh hadist Aisyah itulah
pendapat yang kuat dan masyhur . Dari jabir ra bahwa Rosulullah SAW dikala itu
sedang membicarakan masalah terhentinya wahyu. Didalam hadist itu ia berkata:

“ketika aku berjalan, aku mendengar suara dari langit. Lalu ku angkat kepalaku,
tiba-tiba yang datang kepadaku malaikat yang ku lihat ketika aku di gua hirak duduk
diatas kursi yang terletak diantara langit dan bumi, sehingga akupun merasa ketakutan
sekali. Kemudian aku pulang dan berkata: “selimuti aku, selimuti aku “. Lalu Allah
menurunkan: wahai orang yang berselimut, bangkitlah, lalu berilah peringatan “

al-Dhahhak bin Muzahim berpendapat ayat pertama ialah Bismillah. Dia menyebut
‘Abdullah bin ‘Abbas pernah berkata: Perkara pertama yang diturunkan oleh malaikat
Jibril a.s. kepada Rasulullah SAW dengan beliau mengatakan, “Wahai Muhammad, aku
berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui daripada Syaitan
yang dilaknat, dan katakanlah: Bismillahir Rahmanir Rahim (Dengan Nama Allah
Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.)
Al-Qadhi Abu Bakar al-Baqillani menyebutkan hadis ini sebagai munqati’ (hadits yang
terputus) dalam kitabnya, Al-Intisar. Menurut al-Zarkasyi di dalam kitabnya al-Burhan,
sebahagian besar ulama menyatukan hadis riwayat ‘Aisyah dan Jabir dengan
menyimpulkan Jabir mendengar Nabi membicarakan peristiwa permulaan wahyu dan
dia mendengar bagian akhirnya sedang bagian pertamanya dia tidak mendengar. Jadi
Jabir menyangka surah yang didengarnya adalah yang pertama diturunkan, padahal
bukan. Ibn Hibban dalam sahihnya menyatakan tidak ada pertentangan antara kedua
hadis tersebut karena ketika turun kepada Rasulullah Iqra’, beliau pulang ke rumah lalu
berselimut; kemudian turunlah Surah Al-Muddatstsir.

Dalam hadist ini ia memberi tahukan tentang malaikat yang datang kepadanya di gua
hira sebelum saat itu. Di dalam hadist Aisyah ia memberitahukan bahwa turunnya iqra’
itu di gua hira, dan bahwa iqra’ itulah wahyu pertama yang turun. Kemudian setelah itu
wahyu terhenti. Sedang dalam hadist jabir ia memberitahukan bahwa wahyu
berlangsung kembali setelah turunnya yaa ayyuhal muddassir.

Dengan demikian dapatlah diketahui bahwa “ iqra’ “ adalah wahyu yang pertama sekali
diturunkan secara mutlaq, dan bahwa “muddassir” diturunkan sesudah iqra’. Hal ini
sesuai dengan anjuran Al-Qur’an sendiri. Ayat yang mula-mula turun ialah yang
berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan. Adapun ilmu-ilmu yang berkembang pada
masa keemasan Islam Paling erat hubungannya Ayat pertama turun dengan pendidikan
surat al Alaq Ayat 1 , 4 ,dan 5 adalah : perintah untuk membaca , menulis dan
mengajarkan Manusia apa yang belum diketahuinya, karena membaca dan menulis
merupakan Sumber Ilmu pengetahuan.

2. Ayat yang terakhir turun

a) Ayat terakhir diturunkan kepada Rasulullah SAW adalah ayat mengenai riba yaitu
Q.S Al-Baqarah:278. Berdasarkan pada hadits yang dikeluarkan oleh Al-Bukhori
dari Ibnu Abbas.
‫الربَا ِإن ُكنتُم‬
‫ي ِمنَ ِ ه‬ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُواْ اتَّقُواْ ه‬
َ ‫ّللاَ َوذَ ُرواْ َما بَ ِق‬
َ‫ُّمؤْ ِمنِين‬
“ Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
tinggalkanlah sisa riba yang belum di pungut jika kamu orang-orang yang
beriman”
(Q.S. Al-Baqarah:278)
b) Ada yang berpendapat bahwa ayat yang terakhir turun adalah Q.S Al-Baqarah:281
َ‫ت َو ُه ْم ال‬ َ ‫ّللاِ ث ُ َّم ت ُ َوفَّى ُك ُّل نَ ْف ٍس َّما َك‬
ْ َ‫سب‬ ‫َواتَّقُواْ يَ ْوما ً ت ُ ْر َجعُونَ فِي ِه ِإلَى ه‬
ْ ‫ي‬
َ‫ُظلَ ُمون‬
“ Dan peliharalah dirimu dari adzab yang akan terjadi pada suatu hari dimana
pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah, kemudian masing-
masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah
dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)” (Al-
Baqarah :281)
Ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan An-Nasa’i dan lain-lain.
c) Dikatakan bahwa yang terakhir kali turun itu ayat tentang hutang yaitu Q.S Al-
Baqarah:282. Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan dari sa’id bin Al-Musayyib,
“...Telah sampai kepadanya bahwa ayat Al-Qur’an yang paling muda di Arsy ialah
ayat mengenai hutang”.
َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُواْ ِإذَا تَدَايَنتُم ِبدَي ٍْن ِإلَى أ َ َج ٍل ُّم‬
… ‫س ًّمى‬
ُ‫“ فَا ْكتُبُوه‬Wahai orang-orang beriman, apabila kamu berhutang untuk waktu yang
ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya.....” (Al-Baqarah : 282).
Ketiga riwayat itu dapat dipadukan, yaitu bahwa ketiga ayat tersebut diatas
diturunkan sekaligus seperti urutannya dalam mushaf. Ayat mengenai Riba dan
tentang hutang, karena ayat-ayat itu masih satu kisah (masalah muamalah). Setiap
perawi mengabarkan bahwa sebagian dari yang diturunkan itu sebagai yang terakhir
kali. Dengan demikian ketiga ayat itu tidak saling bertentangan.
d) Ada lagi yang berpendapat bahwa yang terakhir kali diturunkan adalah Q.S An-
Nisaa:176 tentang kalalah(seseorang yg meninggal sudah tidak ada ayah maupun
keturunannya). Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Al-Barra bin Azib,
katanya, “Ayat yang terakhir kali turun adalah,
َّ ‫َي ْست َ ْفتُونَكَ قُ ِل‬
‫َّللاُ يُ ْف ِتي ُك ْم ِفي‬
‫“ ْالكَاللَة‬Mereka meminta fatwa kepadamu mengenai kalalah, katakanlah:
Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah.” (An-Nisaa” : 176)
e) Pendapat lainnya mengatakan, bahwa yang terakhir turun adalah Q.S At-
Taubah:128.
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat
terasa olehnya penderitaan yang kamu Alami,(dia) sangat menginginkan
(keislaman dan keselamatan) bagimu, penyantun, dan penyayang terhadap
orang-orang yang beriman (Q.S At-Taubah:128)
Dalam Al-Mustadrak disebutkan dari ubay bin ka’ab, ia berkata, “Ayat yang
terakhir kali diturunkan yaitu; ‘Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang
rasul dari kaummu sendiri......” (At-Taubah: 128) sampai akhir surat. Mungkin
yang dimaksud adalah ayat terakhir yang diturunkan dari surat At-Taubah.
f) Di katakan pula yang terakhir kali turun adalah surat Al maidah. Ini di dasarkan
pada riwayat tirmidhi dan haki, dari Aisyah ra. Tetapi menurut pendapat kami
surat ini surat yang terakhir kali turun dalam hal halal dan haram, sehingga tak
satu hukumpun yang di nasih (dihapus) di dalamnya.
g) Ada juga yang mengatakan bahwa yang terakhirkali turun adalah Q.S Ali-
Imran:195.
‫ض فَال ِّذينَ َهاج َُروا‬ ٍ ‫ض ُك ْم ِّم ْن بَ ْع‬ ُ ‫َام ٍل ِّم ْن ُك ْم ِّم ْن ذَك ٍَر أ َ ْو أ ُ ْنثَى بَ ْع‬
ِّ ‫ع َم َل ع‬ َ ‫َاب لَ ُه ْم َربُّ ُه ْم أَنِّي ََل أ ُ ِّضي ُع‬ َ ‫ستَج‬ ْ ‫فا‬
ٍ ‫س ِّيئَاتِّ ِّه ْم َو ََلُد ِّْخ َلن ُه ْم جَنا‬
‫ت تَجْ ِّري‬ َ ‫س ِّبي ِّلي َوقَاتَلُوا َوقُ ِّتلُوا ََل ُ َك ِّف َرن‬
َ ‫ع ْن ُه ْم‬ َ ‫َوأ ُ ْخ ِّر ُجوا ِّم ْن ِّديَ ِّار ِّه ْم َوأُوذُوا ِّفي‬
‫ب‬ِّ ‫سنُ الث َوا‬ ُ ‫ِّم ْن تَحْ تِّهَا ْاَلَ ْنه‬
ْ ‫َار ث َ َوا ًبا ِّم ْن ِّع ْن ِّد َّللاِّ َوَّللاُ ِّع ْن َدهُ ُح‬
“ Maka Tuhan memperkenankan permohonan mereka, kata Allah; Aku tidak
akan menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik
laki-laki ataupun perempuan, karena sebagian kamu adalah turunan dari
sebagian yang lain.” (Ali Imran: 195)
Pendapat ini didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan Ibnu Mardawaih
melalui mujahid, dari Ummu Salamah, Dia berkata, “Ayat yang terakhir kali
turun adalah ayat, “Maka Tuhan memperkenankan permohonan mereka.......”
sampai akhir ayat tersebut.
h) Ada yang berpendapat bahwa ayat yang terakhir turun adalah Q.S An-
Nisaa’:93.
“Barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka
balasannya ialah neraka jahannam, dia kekal didalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan adzab yang besar
baginya.” (An-Nisaa’: 93).
Ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dan lainnya dari Ibnu
Abbas katanya, “Ayat ini (An-Nisaa’: 93) adalah ayat yang terakhir diturunkan
dan tidak dihapus oleh apapun.” Ungkapan “ia tidak dinasikh oleh apapun” itu
menunjukkan ayat itu adalah ayat yang terakhir turun dalam masalah hukum
membunuh mukmin dengan sengaja.
i) Ada juga pendapat yang berdasar kepada riwayat muslim dari ibnu Abbas, yang
menyebutkan bahwa surat terakhir yang diturunkan Q.S An-Nahsr:1
‫ّللاِ َو ْالفَتْ ُح‬ ْ َ‫ِإذَا َجا َء ن‬
َّ ‫ص ُر‬
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.”(Q.S An-
Nashr:1)

Pada akhirnya semua pendapat itu tidak disandarkan kepada Nabi. Masing-
masing hanya ijtihad dan dugaan. Mungkin pula bahwa masing-masing mereka
itu memberitahukan apa yang terakhir didengarnya dari Rasulullah SAW. Atau
mungkin juga masing-masing mengatakan hal itu berdasarkan apa yang terakhir
diturunkan dalam perundang-undangan tertentu, atau dalam hal surat terakhir
yang diturunkan secara lengkap seperti pendapat-pendapat yang telah kami
kemukakan diatas.

3. Yang Mula-Mula Diturunkan Menurut Persoalannya

Para ulama juga membicarakan ayat yang mula-mula diturunkan berdasarkan


persoalan-persoalan tertentu. Diantaranya:

 Yang pertama kali turun mengenai makanan. Ayat pertama yang diturunkan
dimakkah adalah satu ayat didalam surah al-an’am:145
“ katakanlah” dalam wahyu yang dismpaikan kepadaku aku tidak
mendapatkan sesuatu makanan yang diharamkan buat seseorang kecuali
kalau makanan itu bangkai atau darah yang mengalir, atau dinding babi
karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas
nama Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka Tuhanmu Maha
Penyayang.” (al-an’am:145)

 Yang pertama kali turun dalam hal minuman.

Ayat yang pertama kali diturunkan mengenai khomer ialah satu ayat dalam
surah Al-Baqarah:219.

“ mereka bertanya kepadamu tentang khomer dan judi. Katakanlah pada


keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia,
tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.”

 Yang pertama laki diturunkan mengenai perang yaitu Al-Hajj:39.

Dari ibn abbas dikatakan :” ayat yang pertama kali diturunkan mengenai
perang ialah: telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi,
kaarena mereka telah dianiaya dan Allah maha kuasa menolong mereka”.
(Al-Hajj:39)

4. Manfaat Pembahasan

Pengetahuan mengenai ayat-ayat yang pertama kali dan terakhir kali


diturunkan itu mempunyai banyak faedah, yang terpenting diantaranya adalah:

1. menjelaskan perhatian yang diperoleh qur’an guna menjaganya dan


menentukan ayat-ayatnya. Para sahabat telah menghayati qur’an ini ayat demi
ayat, sehingga mereka mengerti kapan dan dimana ayat itu diturunkan. Mereka
telah menerima dari Rosulullah ayat-ayat qur’an yang diturunkan kepadanya
dengan sepenuh hati- hati dan percaya bahwa qur’an adalah dasar agama.
Penggerak iman dan sumber kemuliaan serta kehormatannya. Dan ini
membawa akibat positif yaitu bahwa qur’an selamat dari dari perubahan dan
kekacaubalauan. Allah pun telah menjamin terjaganya Al-Qur’an, “
sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan qur’an dan kami pulalah yang
akan menjaganya.” (al-hijr:15:9)
2. Megetahui rahasia perundang-undangan islam menurut sejarah sumbernya
yang pokok.
3. Membedakan yang nasik (menghapus atau mengganti) dengan yang mansukh.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Demikianlah makalah ini dibuat. Beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam
makalah ini adalah yang turun pertama kali menurut pendapat ulama’:
 Al-‘Alaq : 1-5
 Al-Mudatsir : 1
 Al-Fatihah
 Basmalah
Yang turun terakhir kali:
 Al-Baqarah : 278 mengenai riba
 Al-Baqarah : 281(memelihara diri dari azab)
 Al-Baqarah : 282 mengenai hutang
 An-Nisa’ : 176 mengenai kalalah
 At-Taubah : 128 (kabar datangnya seorang rasul)
 Al-Maidah
 Ali-Imran : 195 (Allah memperkenankan do’a)
 An-Nisa’: 93 (balasan membunuh mukmin dengan sengaja)
 Al-Nashr:1 (datang pertolongan Allah)
Demikian pendapat yang paling kuat tentang ayat yang pertama turun adalah Q.S.
Al-Alaq ayat 1-5 berdasarkan riwayat ‘Aisyah yang dicatat oleh Imam Bukhari,
Muslim dan al-Hakim dalam kitab-kitab hadits mereka, juga disimpulkan bahwa
Surah al-Taubah sebagai surah panjang terakhir yang turun, Surah al-Nasr surah
pendek yang terakhir turun dan Surah al-Baqarah ayat 275-281 merupakan ayat
terakhir diturunkan didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari sa’id bin Al-
Musayyib, “...Telah sampai kepadanya bahwa ayat Al-Qur’an yang paling muda di
Arsy ialah ayat mengenai hutang”.
2. Saran
Pembahasan di atas mengantarkan kita sebagai umat islam untuk memahami atau
minimal mengetahui tentang beberapa pendapat mengenai ayat yang pertama dan
terakhir turun sehingga menjadikan kita lebih mencintai al-qur’an. Semoga makalah
ini memberikan manfaat kepada kita semua, terutama untuk pribadi penyusun.

DAFTAR PUSTAKA

Mudzakir, As. 2006. Studi Ilmu-Ilmu Al-qur’an. Jakarta: Citra AntarNusa

Al-Qaththan, Syaikh Manna’, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Pustaka Al-Kautsar, 2005

Anwar, Rosihan. Ulum Al-Qur’an ( Untuk UIN, STAI, dan PTAIS,) Pustaka Setia; Bandung,
2010
M. Bin Alawi Al-maliki Al-khusaini.1986. Zubdatul Itqon Fiulumul Qur’an. Darul Fikr.
Halimuddin. 1992. Sejarah Al-Qur’an. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai