Anda di halaman 1dari 58

Pengertian Pertumbuhan Dan Pertumbuhan pada tanaman cabai merupakan

proses bertambahnya ukuran dari kecil hingga


Perkembangan Tumbuhan Kelas sampai dewasa yang sifatnya kuantitatif,
12 SMA artinya dapat kita ukur yang dapat dinyatakan
dengan suatu bilangan, misalnya pada seperti
Pengertian pertumbuhan dan Gambar 1.2 yaitu tanaman cabai umur 1
perkembangan tumbuhan dapat kita pahami minggu tingginya 5 cm, setelah tumbuh
dengan mengamati secara langsung berumur 2 minggu tingginya menjadi 10 cm,
pertumbuhan dan perkembangan pada setelah mencapai umur 3 minggu tingginya
tanaman cabai misalnya. Pertumbuhan dan menjadi 15 cm, dan seterusnya. Selain
perkembangan tanaman cabai dimulai dari biji tumbuh, tanaman cabai juga mengalami
hingga menjadi dewasa yang akan perkembangan yang ditsiswai dengan tanaman
menghasilkan biji kembali. menjadi dewasa yaitu dapat menghasilkan biji
kembali. Adapun perkembangan merupakan
Tujuan Memahami Pengertian suatu proses untuk menuju/mencapai
Pertumbuhan Dan Perkembangan kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat
Tumbuhan kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan
dengan suatu bilangan, misalnya sudah
Padamateri ini siswa akan mempelajari seberapa dewasakah suatu makhluk hidup itu?
tentang perkembangan dan pertumbuhan pada
tumbuhan. Dengan mempelajari materi ini Pada pertumbuhan dan perkembangan
diharapkan siswa mampu mengetahui faktor- tumbuhan bersel banyak seperti tumbuhan
faktor yang berpengaruh dan proses yang berbiji, misalnya tanaman cabai selain
terjadi pada pertumbuhan serta perkembangan bertambah ukurannya juga ditandai dengan
tumbuhan melalui kegiatan percobaan. Selain terbentuknya bunga yang mempunyai alat
itu, diharapkan pula siswa mampu kelamin betina atau putik (pistillum) dan alat
mengkomunikasikan dengan apa yang kelamin jantan atau benang sari (stamen).
dimaksud pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap
Pertumbuhan Tumbuhan
Pengertian Pertumbuhan Dan
Perkembangan Tumbuhan Pengaruh faktor eksternal terhadap
pertumbuhan tumbuhan akan
mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman
tersebut. Pernahkah kita berpikir, mengapa
petani-petani melakukan pengolahan tanah,
merawat tanaman dengan pemupukan,
pengairan, mencabuti tanaman gulma dan
penyemprotan hama/penyakit? Kegiatan
tersebut dilakukan agar tanaman itu dapat
tumbuh dengan subur, sehingga dapat
memberikan hasil yang optimal. Perlu kita
ketahui bahwa suatu tanaman dalam proses
Dari hasil gambar diatas tanaman cabai pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh
mengalami pertumbuhan dan perkembangan faktor-faktor luar (eksternal).
yang dimulai dari kecil hingga menjadi
dewasa. Sepintas jika dilihat antara proses Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi Pertumbuhan Tumbuhan
pada tanaman cabai adalah sama, tetapi
sebenarnya mempunyai perbedaan. Tahukan Faktor-faktor eksternal atau lingkungan yang
para siswa, di mana letak perbedaan antara berpengaruh sebagai berikut.
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
pada tumbuhan itu? 1. Iklim seperti cahaya, temperatur
udara, air, angin, matahari dan gas.
2. Tanah meliputi tekstur dan struktur (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat,
tanah, bahan organik, ketersediaan memiliki daun kecil dan tipis berwarna
nutrien, dan pH. kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan
3. Biologis, seperti gulma, serangga, akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah
mikroorganisme penyebab penyakit, yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat
nematoda macam-macam tipe ada sinar matahari akan tumbuh lebih lambat,
herbivora, mikroorganisme tanah memiliki daun yang tumbuh di antara
seperti bakteri pemfiksasi N2 dan kotiledon, cepat menghijau dan tebal,
bakteri denitrifikasi serta mikorhiza. batangnya kuat, dan akarnya banyak. Hal ini
terjadi karena pada daun yang tidak mendapat
Faktor Eksternal Yang Berpengaruh sinar matahari akan mengandung air lebih
Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit.
Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih
berasal dari luar tubuh tumbuhan yang lebar dan tipis. Adapun pada daun yang
mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor mendapat sinar matahari akan mengandung
luar tersebut adalah sebagai berikut. sedikit air dan jumlah gulanya banyak,
akibatnya akan cepat mengadakan respirasi
1. Cahaya/Sinar Matahari dan fotosintesis, sehingga daunnya menjadi
lebih tebal menghijau, jaringan palisadenya
Dari gambar dibawah terlihat cahaya atau berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal
sinar matahari sangat diperlukan tumbuhan sehingga terbentuk daun yang lebih tebal dan
hijau untuk kelangsungan hidupnya, sebab sempit, berwarna hijau.
sinar matahari merupakan sumber energi yang
digunakan untuk proses berlangsungnya Perlu kita ketahui setiap tumbuhan mempunyai
fotosintesis di dalam daun-daun tumbuhan respon yang berbeda-beda terhadap periode
hijau. Dari proses fotosintesis akan dihasilkan penyinaran cahaya matahari, yang disebut
zat makanan yang sangat berpengaruh fotoperiodisme. Di daerah yang beriklim
terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan sedang akan mengalami empat musim
tanaman. sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami
penyinaran yang bervariasi setiap musim.

Berdasarkan respon tumbuhan terhadap


periode penyinaran inilah, tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi: tumbuhan berhari
pendek, tumbuhan berhari netral, dan
tumbuhan berhari panjang.

a. Tumbuhan berhari pendek


Tumbuhan berhari pendek merupakan
tumbuhan yang dapat berbunga ketika
periode gelap lebih panjang dari pada
pencahayaan. Misalnya bunga dahlia,
aster, strawberi, krisan.
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan b. Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan
Tetapi pada kenyataannya, mengapa tumbuhan berbunga yang tidak
pertumbuhan tanaman yang cukup sinar dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya
matahari lebih lambat jika dibandingkan hari penyinaran. Misalnya bunga
dengan tanaman yang kekurangan sinar matahari, mawar, dan kipas.
matahari? c. Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan
Kecambah yang tumbuh dari biji dan tumbuhan yang berbunga ketika
diletakkan di tempat tidak ada sinar matahari periode pencahayaan lebih
lama/panjang daripada periode gelap. Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di
Misalnya bayam, selada, kentang, dan dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat
gandum. tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan
air. Apa fungsi air bagi tumbuhan? Fungsi air
2. Suhu (Temperatur) bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.

Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan a. Fotosintesis


pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis
lingkungannya. Agar pertumbuhan dan ke seluruh bagian tumbuhan.
perkembangan pada tumbuhan optimal, maka c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses
diperlukan adanya suhu ideal yang disebut pertumbuhan dan perkembangan.
temperatur optimum. Di Indonesia pada d. Menentukan proses transportasi unsur
daerah tropis temperatur optimum tumbuhan hara yang ada di dalam tanah.
berkisar antara 22oo – 37o C, di daerah dingin e. Berperan dalam proses metabolisme
atau kutub temperatur optimumnya akan lebih sel.
rendah daripada daerah tropis dan sebaliknya
di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka
tinggi dari daerah tropis. pertumbuhan dan perkembangannya akan
mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-
Contohnya pertumbuhan jagung berkisar unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang
antara 30oC-35oC. Jika tumbuhan masih dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro,
perkembangan pada temperatur rendah disebut misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen,
temperatur minimum, sebaliknya jika sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium.
tumbuhan masih mampu tumbuh dan Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah
berkembang pada temperatur tertinggi disebut yang sedikit disebut unsur mikro, misalnya
temperatur maksimum. Apabila tumbuhan besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan
berada lebih rendah dari temperatur minimum nikel.
atau lebih tinggi dari temperatur maksimum,
maka tumbuhan tersebut akan mati. Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara
seperti kekurangan nitrogen, maka
3. Kelembapan Udara pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih
besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya
Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan menjadi terhambat atau kecil. Sebaliknya jika
sangat berpengaruh terhadap proses di dalam tanah kaya nitrogen maka
pertumbuhan dan perkembangan tanaman pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada
tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar pertumbuhan akarnya. Dengan demikian
yang kurang lembab (airnya cukup) akan terdapat hubungan erat antara pertumbuhan
sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan akar dan tajuk tanaman. Akar berfungsi untuk
perkembangan tanaman, karena pada kondisi menyerap air tanah dan tajuk berfungsi untuk
seperti itu tanaman menyerap banyak air dan melakukan sintesis senyawa organik
penguapan (transpirasi) air semakin menurun, (makanan).
sehingga memungkinkan cepat terjadinya
pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk 5. Derajat Keasaman/pH
mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis
tumbuhan pada proses pertumbuhan dan Derajat keasaman atau pH tanah sangat
perkembangannya secara optimal justru berada berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
pada kondisi tidak lembab atau kering, perkembangan suatu tanaman. Contohnya
contohnya pohon mangga yang akan bertunas tanah yang bersifat asam terhadap tanah
dan bersemi, bahkan berbuah pada saat musim padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman
kemarau yang kurang air. dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini
ditambahkan keasaman dengan pengapuran.
4. Air dan Unsur Hara Tanah
Pengaruh Faktor Internal Terhadap Hormon auksin merupakan senyawa kimia
Pertumbuhan Tumbuhan Indol Asetic Acid (IAA) dihasilkan dari
sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada
Pengaruh faktor internal terhadap ujung tunas (terdiri atas batang dan daun),
pertumbuhan tumbuhan akan berakibat pada ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan
proses perkembangan dan pertumbuhan kambium. Jika hormon auksin berada di ujung
tanaman. Faktor internal adalah faktor yang tunas, maka akan diangkut oleh jaringan
berasal dari dalam tubuh tumbuhan, terdiri atas berkas pembuluh (xilem dan floem) menuju ke
faktor intrasel dan faktor intersel. tunas untuk tumbuh dan pemanjangan sel-sel
jaringan batangnya.
Pengaruh Faktor Internal Terhadap
Pertumbuhan Tumbuhan Pada bagian manakah hormon auksin
diproduksi? Hormon auksin diproduksi di
1. Faktor Intrasel bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh
jaringan pembuluh angkut menuju tunas,
Sifat dari induk tumbuhan, baik bentuk dan selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas
ukuran tubuhnya akan menurun pada anaknya, bagian akar, batang, dan daun. Pada tunas
sifat menurun tersebut disebut hereditas. Sifat batang, auksin akan berkumpul di bawah
menurun merupakan gen yang terdapat pada permukaan batang yang menyebabkan sel-sel
setiap kromosom di dalam inti sel jaringan jaringan di bawah permukaan batang tersebut
penyusun organ tubuh tumbuhan. akan tumbuh lebih cepat dari sel-sel jaringan
di atas permukaan batang. Mengapa demikian?
Karena sifat hormon auksin sangat peka
2. Faktor Intersel
terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan
berubah menjadi suatu zat yang justru akan
Faktor intersel yang mempengaruhi
menghambat terjadinya pembelahan sel-sel
pertumbuhan dan perkembangan adalah
pada daerah pemanjangan batang, sehingga
hormon. Istilah hormon pertama kali
pertumbuhan sel-sel batang yang terkena sinar
dikemukakan oleh seorang ahli botani dari
matahari akan menjadi lebih lambat
Belanda bernama Friedrich Agust Ferdinand
dibandingkan dengan sel-sel jaringan pada sisi
Went (1863– 1935). Went berpendapat bahwa
batang yang tidak terkena sinar matahari.
hormon tumbuh merupakan zat yang penting
dalam pertumbuhan tanaman. Hormon tumbuh
tersebut juga disebut zat tumbuh yang
komponennya terdiri atas senyawa protein
dengan substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh
ini banyak jenisnya, antara lain auksin,
giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen,
asam traumalin, dan kalin.

Mengapa berbagai jenis hormon tumbuh


sangat penting di dalam proses pertumbuhan
tanaman? Untuk mengetahui pentingnya
berbagai jenis hormon tumbuh pada tanaman, Pertumbuhan ujung akar dan ujung batang
pelajari satu per satu pada uraian berikut.
Hormon auksin selain berfungsi merangsang
a. Auksin perpanjangan sel-sel batang dan menghambat
perpanjangan sel-sel akar, juga berfungsi
Hormon auksin pertama kali ditemukan oleh merangsang pertumbuhan akar samping
Went yang terdapat pada ujung koleoptil (lateral) dan akar serabut yang berfungsi
kecambah gandum (Avena sativa). Pada sebagai penyerapan air dan mineral,
penelitian Went lebih lanjut, ternyata diketahui mempercepat aktivitas pembelahan sel-sel titik
hormon auksin juga ditemukan pada ujung tumbuh kambium akar dan batang,
koleoptil kecambah tanaman yang lain. menyebabkan terjadinya diferensiasi sel
menjadi jaringan berkas angkut xilem, dan
merangsang terjadinya pembentukan bunga menghambat proses penuaan. Efek dari
dan buah. sitokinin berlawanan dengan auksin pada
tumbuhan. Contoh jika sitokinin banyak
b. Giberelin diberikan pada tumbuhan maka akan banyak
tumbuh tunas, tetapi jika sedikit diberikan
Hormon giberelin secara alami terdapat pada pada tumbuhan maka akan terbentuk banyak
bagian tertentu tumbuhan yaitu pada buah dan akar. Hal ini terjadi karena sitokinin dapat
biji saat berkecambah. Giberelin pertama kali menghentikan dominasi pertumbuhan kuncup
ditemukan pada tumbuhan sejenis jamur atas (apikal) dan merangsang pertumbuhan
Giberella fujikuroi (Fusarium moniliformae) kuncup samping (lateral).
oleh F.Kurusawa, seorang berkebangsaan
Jepang. d. Asam Absisat

Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya Asam absisat merupakan hormon yang dapat
sama atau menyerupai hormon auksin, tetapi menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor)
fungsi giberelin sedikit berbeda dengan yaitu bekerja berlawanan dengan hormon
auksin. Fungsi giberelin adalah membantu auksin dan giberelin dengan jalan mengurangi
pembentukan tunas/embrio, menghambat atau memperlambat kecepatan pembelahan
perkecambahan dan pembentukan biji. Hal ini dan pembesaran sel. Asam absisat akan aktif
terjadi apabila giberelin pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang
diberikan pada bunga maka buah yang kurang baik, seperti pada musim dingin,
terbentuk menjadi buah tanpa biji dan sangat musim kering, dan musim gugur.
nyata mempengaruhi pemanjangan dan
pembelahan sel. Hal itu dapat dibuktikan pada Mengapa asam absisat justru berperan pada
tumbuhan kerdil, jika diberi giberelin akan saat tanaman berada dalam kondisi yang
tumbuh normal, jika pada tumbuhan normal kurang baik? Pada saat tumbuhan mengalami
diberi giberelin akan tumbuh lebih cepat. kondisi yang kurang baik, misalnya ketika
Pengaruh giberelin pada tanaman dapat kita kekurangan air di musim kering, maka
lihat pada gambar berikut. tumbuhan tersebut mengalami dormansi yaitu
daun-daunnya akan digugurkan dan yang
tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam
keadaan demikian asam absisat
terkumpul/terakumulasi pada tunas yang
terletak pada sel penutup stomata, hal ini
menyebabkan stomata menutup, sehingga
penguapan air berkurang dan keseimbangan
air di dalam tubuh tumbuhan terpelihara
sehingga pertumbuhan tunasnya terhambat
yang disebabkan melambatnya kecepatan
pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya.
Pengaruh giberelin terhadap pertumbuhan Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi
tanaman kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel
pada daerah titik tumbuh, macam pengguguran
c. Sitokinin daun dan mendorong dormansi biji agar tidak
berkecambah.
Ada dua jenis hormon sitokinin, yaitu zeatin
(merupakan sitokinin alami yang terdapat pada e. Gas Etilen
biji jagung) dan kinetin yang merupakan
sitokinin buatan. Fungsi sitokinin adalah untuk Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan
merangsang pembelahan sel, memperkecil oleh buah yang sudah tua sehingga buah
dominasi apikal, mengatur pembentukan menjadi matang. Jika buah tua yang masih
bunga dan buah, membantu pembentukan berwarna hijau disimpan dalam tempat
akar, tunas, menunda pengguguran daun, dan tertutup dan dibiarkan beberapa hari, akhirnya
menjadi matang dan berwarna kuning sampai 2. kaulokalin, dapat memacu
merah. Dalam hal ini terjadi perubahan warna pertumbuhan batang;
dari hijau menjadi kuning sampai merah pada 3. fitokalin, dapat memacu pertumbuhan
buah karena keluarnya gas etilen dari buah daun;
tersebut. 4. anthokalin, dapat memacu
pertumbuhan bunga.
Salah satu cara mencegah terjadinya
pembusukan atau kerusakan pada saat Terjadinya Pertumbuhan Dan
pemeraman buah adalah pada saat buah tua Perkembangan Tumbuhan
dipetik/dipanen masih berwarna hijau,
kemudian dikemas atau disimpan pada tempat Pada proses terjadinya pertumbuhan dan
yang berventilasi untuk mencegah buah tidak perkembangan tumbuhan, tumbuhan
cepat masak/matang, sehingga sesampainya di mengalami periode lamban yaitu dengan ciri
tempat tujuan buah tersebut baru matang dan adanya sedikit pertumbuhan atau tidak ada
tidak rusak atau busuk. pertumbuhan yang sebenarnya. Periode ini
terjadi pada saat tumbuhan sedang
Fungsi etilen adalah menyebabkan buah mempersiapkan diri untuk tumbuh, misalnya
menjadi masak, menyebabkan pertumbuhan sebutir biji yang sedang menyerap air untuk
batang menjadi kokoh dan tebal, dapat persiapan perkecambahan.
memacu pembungaan, yang bekerja
bersamaan dengan auksin dan bersama Proses Terjadinya Pertumbuhan Dan
giberelin dapat mengatur perbandingan bunga Perkembangan Tumbuhan
betina dan jantan pada tumbuhan berumah
satu. Periode lamban ini akan diikuti dengan
periode eksponen (logaritma). Pada periode ini
dimulailah suatu pertumbuhan yang pada
awalnya lambat tetapi kemudian semakin
f. Asam Traumalin cepat. Fase ini tidak akan terjadi terus
menerus. Dalam beberapa waktu
Asam traumalin disebut sebagai hormon pertumbuhannya akan menurun dan segera
luka/kambium karena hormon ini berperan memasuki periode perlambatan.
apabila tumbuhan mengalami kerusakan Pertumbuhannya akan berlangsung lebih
jaringan. Jika terluka, tumbuhan akan lambat dan akhirnya akan berhenti sama
merangsang sel-sel di daerah luka menjadi sekali, misalnya terjadi pada pohon yang
bersifat meristem lagi sehingga mampu tumbuh terus menerus sampai suatu ketika
mengadakan pembelahan sel untuk menutup terkena suatu penyakit dan akhirnya akan mati.
luka tersebut.
Jenis Proses Terjadinya Pertumbuhan Dan
Perlu kita ketahui selain hormon, vitamin Perkembangan Tumbuhan
dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan
B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). menjadi dua yaitu pertumbuhan primer dan
Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.
proses pembentukan hormon dan berfungsi
sebagai koenzim. 1. Pertumbuhan Primer

g. Kalin Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan


primer? Terbentuknya bunga, dimulai dari
Tahukah kita kalin merupakan hormon yang alat kelamin betina atau putik yang
berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ mengandung sel telur (ovarium) lalu dibuahi
tumbuhan, di antaranya: oleh alat kelamin jantan atau benang sari yang
mengandung sel sperma dan akhirnya
1. rhizokalin, dapat memacu membentuk lembaga atau zigot. Sel induk
pertumbuhan akar; lembaga atau zigot ini mengalami proses
perkembangan yang ditandai dengan adanya permulaan atau awal pertumbuhan embrio di
periode perlambatan pertumbuhan atau tidak dalam biji. Biji yang berkecambah dapat
ada sama sekali pertumbuhan, sehingga bentuk membentuk planula karena di dalamnya
zigot tidak mengalami perubahan atau tidak mengandung embrio. Embrio atau lembaga
mengalami pertambahan ukuran panjang. mempunyai tiga bagian, yaitu radikula (akar
lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan
Proses perkembangan zigot dimulai dari sel kaulikalus (batang lembaga).
induk yang membelah secara meiosis
menghasilkan empat sel haploid, artinya satu Di dalam biji ada beberapa bagian-bagian,
sel besar dan tiga sel kecil yang yaitu plumula, epikotil, hipokotil, radikula dan
melebur/melarut ke dalam sel besar. kotiledon. Di dalam kegiatan yang kita
Selanjutnya sel haploid itu menyusun atau lakukan akan menemukan calon individu baru
mengumpulkan energi dari zat-zat makanan (embrio) yang dilengkapi dengan cadangan
untuk melakukan pembelahan berikutnya makanan.
secara mitosis.

Pembelahan mitosis sebenarnya adalah awal


dimulainya proses pertumbuhan embrionik
yang ditandai dengan adanya periode
percepatan pertumbuhan akibat terjadinya
pembelahan sel bertahap secara cepat dan
terus menerus menghasilkan dua sel, empat
sel, delapan sel, enam belas sel, dan
seterusnya, sehingga terjadi
penambahan/pemanjangan ukuran selnya.
Selanjutnya membentuk kumpulan/kelompok
yang tumbuh menjadi embrio atau jaringan
meristem atau jaringan embrional, kemudian a. Pada biji kacang (tumbuhan dikotil)
jaringan meristem ini tumbuh dan berkembang yang disebut embrio adalah kuncup
menjadi embrio yang tersimpan dan embrionik yang memanjang dan
terlindungi di dalam biji, kemudian tumbuh melekat pada kotiledon, pada biji ini
menjadi kecambah hingga mencapai dewasa. terdapat dua kotiledon. Bagian bawah
Pertumbuhan pada embrio atau jaringan pangkal (aksis) yang melekat pada
meristem dari hasil pembelahan sel-sel kotiledon dinamakan hipokotil dan
jaringan meristem primer ini disebut dengan bagian ujungnya (terminal) disebut
pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer ini radikula. Bagian atas pangkal adalah
terjadi pada embrio, ujung akar, dan ujung epikotil, dan bagian ujungnya adalah
batang. plumula yang terlihat sepasang daun
dengan pucuknya.
A. Pertumbuhan Primer pada Embrio b. Pada biji jagung (tumbuhan
monokotil) hanya terdapat satu
kotiledon yang sering dinamakan
dengan skutelum. Pada saat terjadinya
proses perkecambahan, akar akan
diselubungi oleh koleoriza dan pada
ujung embrio diselubungi oleh
koleoptil.

Di dalam biji terdapat tumbuhan kecil, ini


merupakan hasil perkecambahan. Dua macam
jenis perkecambahan biji dapat dibedakan atas
perkecambahan hipogeal dan epigeal.
Proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio pada tumbuhan sering disebut sebagai
perkecambahan. Perkecambahan merupakan
1) Perkecambahan Hipogeal Pada dikotil (bijinya berbelah dan berakar
Pertumbuhan Primer Embrio tunggang), contohnya biji kacang dan mangga.

Ada tiga macam bagian penyusun embrio yang


penting pada proses perkecambahan, yaitu
sebagai berikut.

 Tunas embrionik, sebagai calon


batang dan daun yang dapat tumbuh
dan berkembang menjadi bunga dan
buah.
 Akar embrionik, sebagai calon akar
yang dapat tumbuh dan berkembang
menjadi akar.
Gambar diatas memperlihatkan terjadinya
 Kotiledon atau keping biji, merupakan
pertumbuhan memanjang dari epikotil
cadangan makanan untuk
sehingga menyebabkan plumula keluar dan
pertumbuhan embrio hingga mencapai
menembus pada kulit bijinya yang nantinya
terbentuknya daun, karena embrio
akan muncul di atas tanah, sedangkan
tersebut belum menghasilkan makanan
kotiledonnya masih tetap berada di dalam
sendiri melalui fotosintesis.
tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada
kacang kapri.
Apabila biji-biji tersebut berada di lingkungan
yang cocok, maka embrionya akan segera
2) Perkecambahan Epigeal Pada
tumbuh yang ditandai dengan perkecambahan.
Pertumbuhan Primer Embrio
Saat biji mulai berkecambah, sebenarnya
adalah awal pertumbuhan pasca embrionik
yang dimulai dari pembelahan sel terus
menerus secara cepat merupakan periode
percepatan pertumbuhan jaringan meristem
embrio. Dari proses ini dibagikan sel-sel
jaringan baru dengan bentuk, susunan, dan
fungsi berbeda, kemudian tumbuh menjadi
berbagai organ jaringan seperti tunas
embrionik, akar embrionik, dan kotiledon yang
selanjutnya membentuk organ tumbuhan.

Tampak pada gambar diatas hipokotil tumbuh Pada awalnya, organ yang terbentuk adalah
memanjang yang mengakibatkan kotiledon akar, batang, daun. Setelah pertumbuhan
dan plumula sampai keluar ke permukaan mencapai tanaman muda, maka pertumbuhan
tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas selanjutnya yaitu dari pertumbuhan tanaman
tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada muda menjadi dewasa. Proses
kacang tanah, kacang hijau. pertumbuhannya digantikan oleh aktivitas
jaringan meristem primer pada titik tumbuh
yang terletak di ujung akar maupun di ujung
Untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhannya,
batang, yang memungkinkan pertumbuhan
embrio memperoleh makanan yang berasal
tanaman menjadi bertambah tinggi atau
dari cadangan makanan di dalam keping biji
panjang yang disebut pertumbuhan primer.
(kotiledon). Berdasarkan jumlah kotiledonnya
tumbuhan berbiji dapat digolongkan menjadi
dua macam, yaitu tumbuhan yang memiliki B. Pertumbuhan Primer pada Ujung Akar
satu keping biji (kotiledon) disebut tumbuhan
monokotil (bijinya tidak berbelah dan berakar Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk
serabut), contohnya biji jagung dan kelapa, tanaman muda dan pertumbuhan selanjutnya
sedangkan tumbuhan yang memiliki dua akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan
keping biji (kotiledon) disebut tumbuhan meristem yang terdapat pada titik tumbuh.
Jaringan meristem primer ini terdapat pada untuk membesar dan memanjang, daerah ini
ujung akar dan ujung batang yang sangat dinamakan daerah pemanjangan sel.
memungkinkan bertambah tinggi atau
panjangnya tanaman. Setelah sel-selnya membelah dan memanjang
maka sel-selnya akan terdiferensiasi menjadi
sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang
khusus. Daerah ini disebut sebagai daerah
diferensiasi. Kemudian sel-sel di belakang titik
tumbuh akan membentang dan terdiferensiasi
menjadi jaringan-jaringan akar, yaitu
epidermis, korteks, endodermis, dan silinder
pusat.

C. Pertumbuhan Primer pada Ujung


Batang
Pada masing-masing bagian ujung akar yang
digaris atau ditandai dengan skala (mm) Sama seperti halnya akar, pada ujung batang
ukuran sama, setelah beberapa hari juga terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh pada
ditumbuhkan dan berkecambah ternyata jarak batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya.
antara garis atau tanda tinta satu dengan yang Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan
lainnya makin berjauhan. Hal ini menunjukkan yang terjadi pada akar, yaitu terdapat daerah
bahwa pada bagian akar kecambah kacang pembelahan (meristematik), daerah
hijau dan kacang panjang mengalami pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
pertumbuhan yaitu bertambah panjang atau
tinggi. Kecepatan pertumbuhan dari berbagai Gambar dibawah memperlihatkan pada daerah
bagian akar ternyata tidak sama. meristematik terdapat titik tumbuh (meristem
apikal) dan bakal daun. Pada bagian atas daun
Bagian yang paling cepat tumbuh terletak pada tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan
daerah bagian belakang ujung akar, karena permukaan bawah daun, sehingga daun yang
pada bagian ujung akar tersebut terdapat tiga muda akan melengkung di atas titik tumbuh.
macam daerah titik tumbuh yaitu daerah
pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah
diferensiasi. Semakin jauh dari ujung akar
maka pertumbuhannya akan semakin lambat,
seperti tampak pada gambar diatas.

Pada daerah pemanjangan, sel-selnya akan


tumbuh membesar dan memanjang serta
jaringan pembuluh sudah mulai tampak. Pada
daerah diferensiasi akan membentuk beberapa
jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinder
pusat.
Pada gambar disamping terlihat terdapat
daerah pembelahan sel, daerah ini terdapat di Setelah pertumbuhan tanaman muda hingga
bagian ujung. Selsel pada daerah ini aktif mencapai tanaman dewasa, proses
membelah dan sifatnya tetap meristematik. Di pertumbuhan tanaman tersebut melambat atau
belakang daerah pembelahan merupakan disebut periode perlambatan yang ditandai
daerah yang tiap selnya memiliki aktivitas dengan pertumbuhannya menjadi lambat atau
bahkan sama sekali tidak terjadi pertumbuhan.
Pada periode tersebut, sebenarnya tumbuhan  Korpus, adalah bagian yang terdapat
itu sedang memasuki masa perkembangan di sebelah dalam tunika, terdiri atas
menuju tanaman dewasa yang ditandai dengan sel-sel yang membelah ke segala arah.
tidak adanya penambahan panjang atau
ukurannya, tetapi sedang berkembang menuju 2. Pertumbuhan Sekunder
pada kedewasaannya.
Setelah mengalami pertumbuhan primer,
Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan sudah tumbuhan akan mengalami pertumbuhan
dewasa yaitu ditandai dengan terbentuknya sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi
bunga. Pada bunga inilah terdapat alat kelamin pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
betina berupa putik maupun alat kelamin
jantan berupa benang sari yang berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan suatu
tumbuhan. Setelah terjadi persarian
(penyerbukan), putik oleh benang sari akan
dihasilkan buah berbiji dan biji inilah yang
nantinya akan tumbuh menjadi tanaman baru.

Beberapa teori tentang titik tumbuh adalah


sebagai berikut.

Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat


jaringan meristem primer juga terdapat
1) Teori Histogen dari Hanstein jaringan meristem sekunder. Pertumbuhan
sekunder terjadi pada jaringan meristem
Teori Histogen menyatakan bahwa titik sekunder berupa kambium gabus atau gabus.
tumbuh batang seakan-akan dapat dibedakan Fungsi kambium gabus adalah sebagai
menjadi tiga lapisan yang membentuk perlindungan pada pertumbuhan sekunder
jaringan/histogen seperti terlihat pada tabel 1.4 yaitu pertumbuhan organ tumbuhan menjadi
berikut. bertambah besar ukurannya. Contoh tumbuhan
yang melakukan pertumbuhan sekunder adalah
 Dermatogen, adalah lapisan luar pohon jati yang banyak terdapat di daerah
biasanya setebal satu sel dan akan Blora, Cepu, Jawa Tengah, seperti tampak
membentuk epidermis. pada gambar disamping.
 Periblem, adalah lapisan tengah
setebal beberapa lapisan sel dan Pada awal pertumbuhan, kambium hanya
dianggap membentuk korteks terdapat pada jaringan ikat pembuluh (vasis)
 Plerom, adalah lapisan dalam yang disebut kambium intravaskuler atau
dianggap pembentuk silinder pusat kambium vasis, kambium ini dapat tumbuh
dengan arah yang berlawanan, yaitu yang
2) Teori Tunika dan Korpus dari Schmidt tumbuh ke arah luar akan menjadi xilem dan
yang tumbuh kearah dalam akan membentuk
Teori Tunika menyatakan bahwa titik tumbuh floem. Selanjutnya pada pertumbuhan sel
hanya dapat dibedakan menjadi dua bagian jaringan parenkim yang berada di antara
saja. kambium intravaskuler akan tumbuh dan
berubah menjadi kambium baru yang disebut
 Tunika, yaitu lapisan pinggir, terdiri kambium intervaskuler.
atas sel-sel yang membelah
mengakibatkan bertambah luasnya
permukaan titik tumbuh.
Di dalam perkembangannya, kambium Sebenarnya apakah fungsi dari felogen itu?
intervaskuler akan tersambung dengan Felogen berfungsi sebagai pelindung dari
kambium intravaskuler yang membentuk suatu kerusakan sel-sel jaringan bagian dalam yang
lingkaran konsentris, bentuk lingkaran berada di bawah kulit. Kerusakan dapat terjadi
konsentris pada tumbuhan dikotil sering karena banyaknya ruang terbuka yang
disebut dengan lingkaran tahun. Contoh menyebabkan air dan oksigen keluar masuk
batang tumbuhan dikotil yang mempunyai secara bebas.
lingkaran tahun adalah pohon jati. Perhatikan
bentuknya pada gambar disamping. Lapisan felogen tidak semuanya tertutup rapat,
tetapi ada beberapa tempat sel kambium gabus
Bagaimanakah proses terjadinya lingkaran di epidermis kulit yang membentuk suatu
tahun pada tumbuhan dikotil seperti pohon lubang/celah menyerupai lensa yang disebut
jati? Lingkaran tahun pada pohon jati terjadi dengan lentisel. Bentuk lentisel pada kulit
sebagai akibat dari pertumbuhan sekunder batang terlihat tampak seperti pada gambar
(kambium gabus) yang berlangsung/berjalan disamping.
tidak sepanjang tahun. Pertumbuhan sekunder
berlangsung hanya pada musim penghujan 3. Alat Pengukur Kecepatan Pertumbuhan
karena pada musim penghujan kebutuhan air Tumbuhan
dan unsur hara cukup banyak tersedia untuk
pertumbuhan tanaman tersebut, dengan proses Sekarang kita sudah mengetahui yang
pertumbuhan seperti ini akan terbentuk suatu dimaksud dengan pertumbuhan pada tanaman.
lingkaran yang disebut lingkaran tahun. Pertumbuhan merupakan pertambahan jumlah
volume, panjang, massa, dan bersifat berubah-
Pada umumnya tumbuhan dikotil seperti ubah. Kecepatan pertumbuhan tanaman dapat
pohon jati memiliki kulit batang pecah-pecah diukur dengan menggunakan alat-alat sebagai
atau rusak. Mengapa kulit batang tumbuhan berikut.
dikotil seperti pohon jati tampak pecah-pecah
atau rusak? Kulit batang jati mengalami a. Mistar
pecah-pecah, karena adanya aktivitas
kambium yang membentuk jaringan xilem dan
floem lebih cepat dari pertumbuhan kulit,
sehingga akan mengakibatkan jaringan kulit
paling luar seperti epidermis dan korteks
menjadi rusak atau pecah-pecah. Untuk
mencegah terjadinya kerusakan kulit
terluarnya lebih lanjut, maka jaringan yang
berada di sebelah dalam kulit membentuk
jaringan pelindung dari kerusakan berupa
kambium gabus atau felogen. Felogen Dengan menggunakan alat ini kita dapat
membentuk jaringan yang tumbuh ke arah mengetahui kecepatan pertumbuhan. Cara
dalam disebut feloderm yang selselnya hidup mengukur mula-mula kecambah diberi tanda
sedangkan jaringan yang tumbuh ke arah luar dengan menggunakan tinta tahan air dengan
disebut felem yang sel-selnya mati. jarak tertentu. Alat ini juga untuk mengetahui
bagian yang mengalami pertambahan panjang maupun manusia, melalui rentetan reaksi
paling cepat. kimia. Jika seluruh reaksi
kimia terjadi dalam sel makhluk hidup, maka
b. Auksanometer (Busur Tumbuh) reaksinya disebut reaksi biokima. Seluruh
proses atau reaksi biokimia yang terjadi dalam
Cara penggunaan auksanometer adalah sel disebut metabolisme.
sebagai berikut.
Proses Metabolisme

Proses metabolisme yang terjadi di dalam sel


makhluk hidup seperti pada tumbuhan dan
manusia pada gambar di samping, melibatkan
sebagian besar enzim (katalisator) baik
berlangsung secara sintesis (anabolisme) dan
respirasi (katabolisme). Apa peran enzim di
dalam reaksi kimia yang terjadi di dalam sel?
1. Ikatkan tali atau benang pada ujung Pada saat berlangsungnya peristiwa reaksi
batang tanaman dalam pot yang sudah biokimia di dalam sel, enzim bekerja secara
disiapkan. Benang tersebut spesifik. Enzim mempercepat reaksi kimia
diletakkan pada katrol yang yang menghasilkan senyawa ATP dan
ditempatkan tepat di atas tanaman. senyawa-senyawa lain yang berenergi tinggi
2. Kemudian pada katrol diletakkan alat seperti pada proses respirasi, fotosintesis,
penunjuk yang dapat berputar kemosintesis, sintesis protein, dan lemak.
mengikuti perputaran katrol.
3. Pada ujung benang yang lain diikatkan Senyawa Adenosin Trifosfat (ATP)
sebuah beban pemberat. merupakan molekul kimia berenergi tinggi.
4. Aturlah penunjuk pada benang katrol Berasal dari manakah energi itu? Molekul
tadi agar bergerak sepanjang busur Adenosin Trifosfat (ATP) berasal dari
yang telah diberi skala. perubahan glukosa melalui serangkaian reaksi
5. Amatilah selama beberapa hari busur kimia yang panjang dan kompleks. Energi
penunjuknya dan hitunglah berapa yang terkandung dalam glukosa tersebut
pertambahan tinggi atau panjang berupa energi ikatan kimia yang berasal dari
batang itu. proses transformasi energi sinar matahari.
Transformasi energi tersebut dalam biologi
Materi Metabolisme Biologi dapat digambarkan melalui gambar sebagai
berikut.
Pengertian Metabolisme

Metabolisme merupakan rangkaian reaksi


kimia yang diawali oleh substrat awal dan
diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi
dalam sel. Perlu kita ketahui reaksi tersebut
meliputi reaksi penyusunan energi
(anabolisme) dan reaksi penggunaan energi
(katabolisme). Dalam reaksi biokimia terjadi
perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk
yang lain, misalnya energi kimia dalam bentuk Bagan itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) diubah
menjadi energi gerak untuk melakukan suatu 1. Selama proses fotosintesis, energi
aktivitas seperti bekerja, berlari, jalan, dan matahari yaitu dalam bentuk radiasi
lain-lain. atau pancaran cahaya matahari
matahari berubah menjadi energi
Seperti yang kita ketahui dalam proses kimia dalam ikatan senyawa organik.
penyediaan energi, baik pada tumbuhan
Lambang f merupakan frekuensi pertumbuhan, serta sisanya akan mengalir ke
cahaya dan lambang h merupakan sekeliling sel dan hilang sebagai energi panas.
konstanta Planch, yang berkaitan
dengan energi dan frekuensi. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
2. Pada waktu dalam respirasi sel, energi pada saat berlangsungnya proses metabolisme
kimia dalam senyawa kimia berubah dalam sel makhluk hidup, ada beberapa
menjadi persenyawaan yang berupa komponen penting yang berperan di dalamnya
ATP. yaitu adanya aktivitas enzim, dihasilkan energi
3. Dalam sel, energi kimia ikatan fosfat tinggi berupa Adenosin Trifosfat (ATP) dan
yang kaya akan energi (ATP) dapat reaksi oksidasi reduksi (pelepasan dan
difungsikan untuk kerja mekanis, pembebasan) elektron.
listrik, dan kimia.
4. Pada akhirnya energi mengalir ke Komponen-Komponen Yang Berperan
sekeliling sel dan hilang sebagai Dalam Metabolisme
energi panas dalam bentuk “entropi”.
Komponen-komponen yang berperan
Bagan transformasi energi dalam biologi dapat dalam metabolisme berfungsi untuk
dibedakan menjadi tiga proses berikut. memperlancar berlangsungnya proses reaksi
metabolisme dalam sel makhluk hidup. Tanpa
1. Transformasi energi Oleh Klorofil komponen-komponen penunjang itu, maka
proses reaksinya tidak akan berjalan dengan
Energi radiasi sinar matahari yang ditangkap lancar.
oleh klorofil kemudian diubah menjadi energi
kimia melalui proses fotosintesis. Energi kimia Jenis Komponen-Komponen Yang
tersebut digunakan untuk mensintesis Berperan Dalam Metabolisme
CO2 dan H2O menjadi glukosa dan senyawa
kompleks lainnya sebagai energi pengikat dan Komponen-komponen yang sangat berperan
penghubung inti-inti atom yang tersimpan dalam proses metabolisme sel makhluk hidup
dalam bentuk senyawa karbohidrat (sebagai terdiri atas enzim, Adenosin Trifosfat (ATP),
bahan makanan). Jadi, energi radiasi matahari reaksi oksidasi reduksi dengan penjelasan
yang berbentuk energi kinetik diubah menjadi sebagai berikut.
energi potensial dan energi kimiawi yang
disimpan dalam molekul karbohidrat dan 1. Enzim
bahan makanan lainnya sebagai energi ikatan
yang menghubungkan atomatom bakunya. Enzim merupakan senyawa organik atau
katalis protein yang dihasilkan oleh sel dan
2. Transformasi Energi Oleh Mitokondria berperan sebagai katalisator yang dinamakan
biokatalisator. Jadi, enzim dapat mengatur
Di dalam mitokondria energi kimia digunakan kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia
untuk mengubah karbohidrat dan senyawa yang berlangsung di dalam sel. Perlu Anda
lainnya sebagai energi ikatan fosfat melalui ingat, walaupun enzim dibuat di dalam sel,
respirasi sel untuk oksidasi DNA, RNA, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak
protein, dan lemak. Mitokondria banyak harus berada di dalam sel. Reaksi yang dapat
terdapat pada sel-sel otot makhluk hidup dan dikendalikan oleh enzim antara lain respirasi,
sel-sel saraf. fotosintesis, pertumbuhan, dan perkembangan,
kontraksi otot, pencernaan dan fiksasi
3. Transformasi Energi Oleh Sel nitrogen.

Jika sel melakukan kegiatan, maka energi Secara kimia enzim terdiri atas dua bagian
kimiawi dari ikatan fosfat akan terlepas dan (enzim lengkap/holoenzim), yaitu bagian
berubah menjadi energi bentuk lain seperti protein (apoenzim) dan bagian bukan protein
energi mekanik untuk kerja kontraksi otot, (gugus prostetik) yang dihasilkan dalam sel
energi listrik untuk meneruskan impuls saraf, makhluk hidup. Jika gugus prostetiknya
energi sintesis untuk membangun senyawa berasal dari senyawa organik kompleks
(misalnya, NADH, FADH, koenzim A dan aktif. Sisi aktif tersebut mempunyai
vitamin B) disebut koenzim, apabila berasal konfigurasi aktif tertentu dan hanya substrat
dari senyawa anorganik (misalnya, besi, seng, tertentu yang dapat bergabung dan
tembaga) disebut kofaktor. menyebabkan enzim dapat bekerja secara
spesifik. Secara sederhana reaksi enzim
Senyawa organik yang merupakan enzim dituliskan:
memiliki ciri-ciri yaitu enzim adalah protein,
diperlukan dalam jumlah yang sedikit, dapat
digunakan berulang kali, bekerja secara
khusus, rusak oleh panas, dan sensitif terhadap Sifat-sifat enzim selain sebagai biokatalisator
keadaan lingkungan yang terlalu asam atau dan sebagai suatu protein, enzim mempunyai
terlalu basa. sifat yaitu berperan tidak bolak-balik. Artinya
enzim dapat bekerja menguraikan suatu
Enzim memiliki sifat khusus, yaitu hanya substrat menjadi substrat tertentu dan tidak
dapat mengakatalisis suatu reaksi tertentu, sebaliknya dapat menyusun substrat sumber
sebagai contoh enzim lipase hanya dapat dari hasil penguraian, misalya enzim protease
mengkatalisis reaksi perubahan dari lemak dapat menguraikan protein menjadi asam
menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksinya amino, tetapi tidak menggabungkan asam
sebagai berikut. aminonya menjadi protein.

Enzim menjadi rusak apabila berada pada suhu


yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Sebagian besar enzim akan rusak pada suhu di
atas 60oC karena proteinnya (gugus prostetik)
Sifat khusus enzim lainnya adalah tidak ikut menggumpal (koagulasi). Jika telah rusak
bereaksi, artinya enzim hanya memproses maka tidak akan berfungsi lagi meskipun
substrat (contohnya, lemak) menjadi produk berada pada suhu normal, rusaknya enzim oleh
(contohnya, gliserol dan asam lemak) tanpa panas disebut denaturasi. Selain itu, kerja
ikut mengalami perubahan dalam reaksi itu. enzim juga dapat terhalang oleh zat lain. Zat
yang dapat menghambat kerja enzim disebut
inhibitor, contohnya CO, Arsen, Hg, dan
Sianida. Sebaliknya zat yang dapat
mempercepat jalannya reaksi disebut aktivator,
contohnya ion Mg2+, Ca2+, zat organik seperti
koenzim-A.

Enzim dapat bekerja optimal pada pH tertentu,


misalnya enzim lipase, pH optimal 5,7–7,5.
Aplikasi pH yang tidak cocok maka sifat kerja
enzim dapat menyebabkan ionisasi dari gugus
karboksil dan amino dari bagian-bagian enzim
yang tersusun atau apoenzim dan dapat
menyebabkan denaturasi, oleh karena itu akan
Bahan tempat kerja enzim disebut substrat dan terjadi tambahan struktur enzim sehingga tidak
hasil dari reaksi disebut produk. Dengan dapat bekerja dengan baik.
demikian enzim dapat digunakan kembali
untuk mengkatalisis reaksi yang sama, Perlu Anda ketahui juga penamaan enzim pada
berikutnya. Mekanisme kerja enzim dapat umumnya disesuaikan oleh nama substrat yang
Anda lihat pada gambar disamping. dipecah atau dikatalisis oleh enzim dan
biasanya diberi akhiran -ase. Beberapa jenis
Secara sederhana cara kerja enzim dapat enzim dan peranannya dapat Anda lihat pada
digambarkan dengan kunci dan gembok. tabel berikut.
Kompleks enzim dapat tumbuh pada substrat
karena pada permukaan enzim terdapat sisi
ikatan fosfat, yaitu antara ikatan fosfat kedua
dan ketiga kemudian dihasilkan Adenosin
Difosfat (ADP). Pada reaksi hidrolisis tersebut
akan dihasilkan energi yang dapat digunakan
oleh sel untuk berbagai aktivitasnya.
Perubahan ATP menjadi ADP diikuti dengan
pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol.
Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP
merupakan reaksi yang dapat balik, reaksinya
sebagai berikut.

Karena fungsi ATP sebagai penyimpan energi


yang sewaktu-waktu siap digunakan dan
bersifat universal (reaksi bolak balik), maka
disebut sebagai universal energy carrier. Sel
2. Adenosin Trifosfat (ATP) dalam menggunakan energi ATP tersebut
sangat efektif karena hanya berlangsung satu
Adenosin Trifosfat (ATP) merupakan senyawa sistem yaitu dengan hanya mengambil energi
kimia berenergi tinggi, tersusun dari ikatan dari sumber ATP.
adenin purin terikat pada gula yang
mengandung 5 atom C, yaitu ribose dan tiga 3. Reaksi Oksidasi-Reduksi
gugus fosfat. Meskipun digolongkan sebagai
molekul berenergi tinggi, ikatan kimianya labil Reaksi metabolik yang terjadi dalam sel
dan mudah melepaskan gugus fosfatnya. Pada melibatkan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.
saat sel membutuhkan energi, ATP dapat Apa yang dimaksud reaksi oksidasi dan reaksi
segera dipecah melalui reaksi hidrolisis (reaksi reduksi itu? Reaksi oksidasi adalah suatu
dengan air) dan terbentuk energi yang sifatnya reaksi yang melibatkan oksigen dengan
mobil sehingga dapat diangkut dan digunakan pelepasan elektron dari satu atom atau
oleh seluruh bagian sel tersebut. senyawa, sebaliknya reaksi reduksi adalah
suatu reaksi yang melibatkan oksigen dengan
penambahan elektron dari satu atom atau
senyawa.

Di dalam sel, kedua reaksi tersebut terjadi


secara bersamaan (simultan), artinya jika
elektron dipindahkan dari molekul sebagai
pemberi (donor) elektron maka ada molekul
lain yang bertindak sebagai penerima
(akseptor) elektron. Dengan demikian, donor
elektron menjadi molekul yang teroksidasi
sedangkan akseptor menjadi molekul yang
tereduksi. Reaksi simultan antara oksidasi dan
reduksi disebut dengan reaksi redoks.
Terjadinya reaksi redoks dalam sel, dapat
Agar lebih jelas untuk memahami struktur Anda lihat pada gambar berikut ini.
molekul ATP, perhatikan gambar disamping.

Energi yang dikandung ATP, jika akan


digunakan terlebih dahulu dipecah melalui
reaksi hidrolisis dengan cara melepaskan 2
energi yang terkandung di dalam senyawa
sumber, yaitu Adenosin Trifosfat (ATP).
Reaksi penguraian energi pada katabolisme,
secara umum dikenal dengan proses respirasi.

Respirasi (Reaksi Penguraian Energi pada


Katabolisme)

Pada umumnya, reaksi redoks yang terjadi di Respirasi merupakan proses pembebasan
dalam sel merupakan reaksi dengan terjadinya energi kimia dalam tubuh organisme melalui
pemindahan elektron dalam bentuk hidrogen reaksi oksidasi (penambahan oksigen) pada
(H+) yang mengandung satu proton (e–). Ada molekul organik. Dari peristiwa tersebut akan
dua koenzim yang penting dalam reaksi dihasilkan energi dalam bentuk Adenosin
Redoks pada metabolisme sel yang bertindak Trifosfat (ATP) dan CO2 serta H2O (sebagai
sebagai pembawa elektron (elektron carriers), hasil sisa).
yaitu koenzim Nikotinamid Adenin
Dinukleotida (NAD) dan Flavin Adenin
Dinukleotida (FAD).
Jika molekul yang digunakan sebagai substrat
Kedua koenzim tersebut mempunyai struktur untuk dioksidasi adalah gula yaitu glukosa,
yang serupa (identik), jika molekul NAD maka prosesnya terdiri atas tiga tahap, yaitu
direduksi menjadi molekul NADH maka dua glikolisis, dekarboksilasi oksidatif (siklus
elektron (H2+) dan satu proton (e–) akan Krebs) dan fosforilasi oksidatif (transpor
ditambahkan ke dalam molekul NAD menjadi elektron).
NADH2. Selama perpindahan elektron tersebut
dalam suatu seri reaksi berantai akan A. Glikolisis (Respirasi Aerob)
menghasilkan energi tinggi dalam bentuk ATP
yang siap digunakan oleh sel. Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama
secara aerob (cukup oksigen) yang
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui berlangsung dalam mitokondria. Glikolisis ini
bahwa proses metabolisme dalam sel makhluk terjadi pada saat sel memecah molekul glukosa
hidup terjadi reaksi yang sifatnya pemecahan yang mengandung 6 atom C (6C) menjadi 2
senyawa ikatan kimia kompleks menjadi molekul asam piruvat yang mengandung 3
senyawa ikatan kimia sederhana, yang disebut atom C (3C) yang melalui dua rangkaian
reaksi katabolisme. reaksi yaitu rangkaian I (pelepasan energi) dan
rangkaian II (membutuhkan oksigen) dengan
Selamat belajar dan semoga materi dalam uraian sebagai berikut.
artikel “Komponen-Komponen Yang Berperan
Dalam Metabolisme” mudah dipahami. Rangkaian I

Materi Katabolisme Biologi Rangkaian I (pelepasan energi) berlangsung di


dalam sitoplasma (dalam kondisi anaerob)
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan yaitu diawali dari reaksi penguraian molekul
atau penguraian senyawa kompleks (organik) glukosa menjadi glukosa-6-fosfat yang
menjadi senyawa yang lebih sederhana membutuhkan (-1) energi dari ATP dan
(anorganik). Dalam reaksi penguraian tersebut melepas 1 P. Jika glukosa-6-fosfat mendapat
dapat dihasilkan energi yang berasal dari tambahan 1 P menjadi fruktosa-6-fosfat
terlepasnya ikatan-ikatan senyawa kimia yang kemudian menjadi fruktosa 1,6 fosfat yang
mengalami penguraian. Tetapi energi yang membutuhkan (-1) energi dari ATP yang
dihasilkan itu tidak dapat langsung digunakan melepas 1 P. Jadi untuk mengubah glukosa
oleh sel, melainkan harus diubah dalam bentuk menjadi fruktosa 1,6 fosfat, energi yang
senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) yang dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya
mengandung energi tinggi. Tujuan utama fruktosa 1,6 fosfat masuk ke mitokondria dan
reaksi katabolisme adalah untuk membebaskan
mengalami lisis (pecah) menjadi dehidroksik kedua ini dinamakan siklus Krebs? Siklus
aseton fosfat dan fosfogliseraldehid. Krebs berasal dari nama penemuannya yaitu
Sir Hans Krebs (1980-1981), seorang ahli
Rangkaian II biokimia Jerman yang mengemukakan bahwa
glukosa secara perlahan dipecah di dalam
Rangkaian II (membutuhkan oksigen) mitokondria sel dengan suatu siklus
berlangsung di dalam mitokondria (dalam dinamakan siklus Krebs.
kondisi awal), molekul fosfogliseraldehid yang
mengalami reaksi fosforilasi (penambahan Asetil koenzim A masuk siklus Krebs melalui
gugus fosfat) dan dalam waktu yang reaksi hidrolisis dengan melepas koenzim A
bersamaan, juga terjadi reaksi dehidrogenasi dan gugus asetil (mengadung 2 atom C),
(pelepasan atom H) yang ditangkap oleh kemudian bergabung dengan asam
akseptor hidrogen, yaitu koenzim NAD. oksaloasetat (4 atom C) membentuk asam
Dengan lepasnya 2 atom H, fosfogliseraldehid sitrat (6 atom C). Energi yang digunakan
berubah menjadi 2×1,3-asam difosfogliseral untuk pembentukan asam sitrat berasal dari
kemudian berubah menjadi 2×3-asam ikatan asetil koenzim A. Selanjutnya, asam
fosfogliseral yang menghasilkan (+2) energi sitrat (C6) secara bertahap menjadi asam
ATP. Selanjutnya 2×3-asam fosfogliseral oksaloasetat (C4) lagi yang kemudian akan
tersebut berubah menjadi 2 x asam piruvat bergabung dengan asetil Ko–A. Peristiwa
dengan menghasilkan (+2) energi ATP serta pelepasan atom C diikuti dengan pelepasan
H2O (sebagai hasil sisa). Jadi, energi hasil energi tinggi berupa ATP yang dapat langsung
akhir bersih untuk mengubah glukosa menjadi digunakan oleh sel. Selama berlangsungnya
2 x asam piruvat, adalah : reaksi oksigen yang diambil dari air untuk
digunakan mengoksidasi dua atom C menjadi
Energi yang dibutuhkan Tahap I : (-2) ATP CO2, proses tersebut disebut dekarboksilasi
Energi yang dihasilkan Tahap II : (+4) ATP oksidatif. Dalam setiap oksidasi 1 molekul
Energi hasil akhir bersih : 2 ATP asetil koenzim A akan dibebaskan 1 molekul
ATP, 8 atom H, dan 2 molekul CO2. Atom H
Pada perjalanan reaksi berikutnya, asam yang dilepaskan itu kemudian ditangkap oleh
piruvat tergantung pada ketersediaan oksigen Nikotinamid Adenin Dinukleotida (NAD) dan
dalam sel. Jika oksigen cukup tersedia, asam Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) untuk
piruvat dalam mitokondria akan mengalami dibawa menuju sistem transpor yang
dekarboksilasi oksidatif yaitu mengalami direaksikan dengan oksigen menghasilkan air.
pelepasan CO2 dan reaksi oksidasi dengan Secara skematis siklus Krebs dapat dilihat
pelepasan 2 atom H (reaksi dehidrogenasi). pada gambar disamping.
Selama proses tersebut berlangsung, maka
asam piruvat akan bergabung dengan koenzim Tampak pada gambar disamping bahwa asetil
A (KoA–SH) yang membentuk asetil koenzim Ko–A melepas 2 atom C-nya yang ditangkap
A (asetyl KoA). Dalam suasana aerob yang oleh oksaloasetat menjadi asam sitrat. Karena
berlangsung di membran krista mitakondria adanya penambahan dan pelepasan H2O,
terbentuk juga hasil yang lain, yaitu NADH2 selanjutnya asam sitrat diubah menjadi asam
dari NAD yang menangkap lepasnya 2 atom H isositrat. Asam isositrat kemudian melepaskan
yang berasal dari reaksi dehidrogenasi. gugus karboksil (CO2) terbentuk asam α-
Kemudian kumpulan NADH2 diikat oleh Ketoglutamat yang disertai dengan pelepasan
rantai respirasi di dalam mitokondria. Setelah hidrogen dan elektron yang ditangkap NAD
asam piruvat bergabung dengan koenzim dan membentuk NADH. Selanjutnya asam α-
membentuk asetil Co-A kemudian masuk Ketoglutamat juga melepaskan gugus
dalam tahap siklus Krebs. karboksit (CO2) disertai dengan pelepasan
hidrogen dan elektron yang ditangkap NAD
B. Siklus Krebs / Siklus Asam sitrat membentuk NADH. Asam α-Ketoglutamat
lalu berikatan dengan molekul Ko-A
Penjabaran selanjutnya, asetil Ko-A yang membentuk suksinat Ko–A. KoA kemudian
masuk dalam tahap kedua yaitu siklus Krebs dilepas dan digantikan oleh fosfat (P) berasal
atau siklus asam sitrat. Mengapa pada tahapan dari GTP, terikat pada ADP membentuk ATP,
menyebabkan suksinil Ko-A berubah menjadi Jadi, selama reaksi oksidasi dari 1 molekul
asam suksinat. Asam suksinat melepaskan 2 glukosa dapat dihasilkan 38 ATP, terdiri atas 2
hidrogen (2H) dan elektron yang ditangkap ATP dari glikolisis, 2 ATP dari dekarboksilasi
FAD membentuk FADH2, asam suksinat oksidatif dan 6 ATP dari siklus Krebs (berasal
berubah menjadi asam fumarat. Kemudian dari 10 NADH2) serta 4 ATP dari siklus Krebs
asam fumarat dapat menggunakan air (H2O) (berasal dari FADH2), jika dijumlahkan akan
menjadi asam malat, selanjutnya asam malat diperoleh hasil seperti berikut.
melepaskan hidrogen dan elektron ditangkap
oleh NAD+ membentuk NADH. Dan akhirnya 1) Energi ATP berasal dari 10 NADH2 selama
asam malat berubah menjadi asam 3 kali = 3 x (2+2+6) = 34
oksaloasetat. Asam aksaloasetat yang 2) Energi ATP berasal dari 2 NADH2 selama
mendapat transfer 2 atom karbon (2C) dari 2 kali = 2 x 2 = 4
asetil Ko-A akan menjadi siklus Krebs
kembali. D. Respirasi Anaerob (Fermentasi)

Pada akhir siklus Krebs ini akan terbentuk Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan,
kembali asam oksaloasetat yang berikatan respirasi yang berlangsung adalah respirasi
dengan molekul asetil koenzim A yang lain aerob, namun demikian dapat saja terjadi
dan berlangsung kembali siklus Krebs, karena respirasi aerob terhambat karena sesuatu hal,
selama reaksi oksidasi pada molekul glukosa maka hewan dan tumbuhan tersebut
hanya dihasilkan 2 molekul asetil koenzim A, melangsungkan proses fermentasi yaitu proses
maka siklus Krebs harus berlangsung pembebasan energi tanpa adanya oksigen,
sebanyak dua kali. Jadi hasil bersih dari yang disebut respirasi anaerob.
oksidasi 1 molekul glukosa akan dihasilkan 2
ATP dan 4 CO2 serta 8 pasang atom H yang Respirasi anaerob merupakan reaksi
akan masuk ke rantai transpor elektron. pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan
energi tanpa menggunakan oksigen. Perlu
C. Rantai Transpor Elektron Anda ketahui sel jamur dan bakteri dapat
melakukan respirasi anorganik. Demikian juga
Sebelum masuk rantai tanspor elektron yang apabila kita melakukan konstraksi otot terlalu
berada dalam mitokondria, 8 pasang atom H kuat misalnya berlari-lari, maka sel-sel
yang dibebaskan selama berlangsungnya jaringan otot kita juga melakukan respirasi
siklus Krebs akan ditangkap oleh NAD dan anaerob. Pada keadaan oksigen yang tidak
FAD menjadi NADH dan FADH. Pada saat mencukupi untuk respirasi maka terjadi
masuk ke rantai transpor elektron, molekul penimbunan asam laktat di dalam sel dan akan
tersebut mengalami rangkaian reaksi oksidasi- menimbulkan kelelahan. Proses penguraian
reduksi (Redoks) yang terjadi secara berantai pada respirasi anaerob disebut fermentasi.
dengan melibatkan beberapa zat perantara
untuk menghasilkan ATP dan H2O. Beberapa Dari hasil akhir fermentasi, jenis fermentasi
zat perantara dalam reaksi redoks, antara lain dibedakan menjadi fermentasi asam
flavoprotein, koenzim A dan Q serta sitokrom laktat/asam susu, dan fermentasi alkohol.
yaitu sitokrom a, a3, b, c, dan c1. Semua zat
perantara itu berfungsi sebagai pembawa 1. Fermentasi Asam Laktat
hidrogen/pembawa elektron (electron carriers).
Jika dilihat dari namanya maka hasil akhir dari
Apakah yang dihasilkan dari reaksi rantai fermentasi adalah asam laktat atau asam susu.
transpor elektron? Jika Anda lihat dengan baik Kelelahan yang terjadi pada manusia karena
pada gambar reaksi rantai transpor elektron, bergerak melebihi kemampuan, sehingga
bahwa untuk 1 molekul NADH yang masuk terbentuk asam laktat sebagai akhir dari
ke rantai transpor elektron dapat dihasilkan 3 fermentasi pada tubuh.
molekul ATP sedangkan dari 1 molekul
FADH2 dapat dihasilkan 2 molekul ATP.
Energi yang terbentuk dari glikolisis akan Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari
menghasilkan asam piruvat, selanjutnya asam energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol
piruvat menjadi asam laktat: secara anaerob.

8ATP – 2 NADH2 = 8 – 2(3 ATP) = 2 ATP

2. Fermentasi Alkohol

Pernahkah Anda makan “peuyem”? Peuyem Katabolisme Lemak dan Protein


adalah makanan khas dari daerah Jawa Barat.
Makanan ini merupakan hasil fermentasi yaitu Tahukah Anda bahwa sel-sel dalam tubuh
makanan dari singkong yang diberi ragi, mendapatkan energi bukan hanya dari
melalui fermentasi alkohol. karbohidrat, tetapi berasal juga dari protein
dan lemak. Ingatlah kembali sumber dan
Proses fermentasi ini dimulai dengan glikosis fungsi dari protein, serta lemak! Protein dan
yang menghasilkan asam piruvat. Reaksi ini lemak yang masuk dalam tubuh harus dipecah
tidak ada oksigen, sehingga asam piruvat terlebih dahulu yang dibantu oleh suatu enzim
diubah menjadi asam laktat, yang untuk digunakan sel.
mengakibatkan elektron tidak meneruskan
perjalanannya sehingga tidak lagi menerima Protein melalui proses hidrolisis diubah
eletron dari NADH dan FAD. Berarti NADH menjadi asam amino. Beberapa asam amino
yang diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak dapat diubah menjadi asam piruvat dan asetil
terbentuk, akibatnya siklus krebs terhenti. koenzim A setelah terlepasnya gugus amin
Tetapi NADH di luar mitokondria dapat dari asam amino yang dilepas, kemudian
dibentuk dari NADH melalui proses gugus amin tersebut akan dibawa ke hati dan
pembentukan asam laktat dari asam piruvat. akan dirombak menjadi amoniak (NH3) yang
Perlu Anda ketahui asam laktat adalah zat nantinya dibuang bersama dengan urin, 1 gram
kimia yang merugian karena bersifat racun. protein dapat menghasilkan energi yang setara
dengan 1 gram karbohidrat.
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan
energi terlaksana karena asam piruvat diubah Tentu Anda masih ingat bahwa masuknya
menjadi asam asetat + CO2 , selanjutnya asam lemak ke dalam tubuh harus dipecah terlebih
asetat diubah menjadi alkohol. dahulu menjadi gliserol dan asam lemak.
Gliserol tersebut merupakan suatu senyawa
Pada fermentasi alkohol, 1 molekul glukosa yang mempunyai 3 atom C adalah hasil
hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, pemecahan lemak kemudian diubah menjadi
bandingkan dengan respirasi aerob, satu gliseraldehid 3-fosfat, selanjutnya
molekul glukosa mampu menghasilkan 38 gliseraldehid 3-fosfat mengikuti jalur glikolisis
molekul ATP. akan menjadi piruvat. Bagaimana dengan
asam lemak? Asam lemak sendiri akan pecah
Pada peristiwa ini terjadi pengubahan NADH menjadi molekul-molekul yang mempunyai 2
menjadi NAD + sehingga proses glikolisis atom C, selanjutnya akan diubah lagi menjadi
dapat terjadi, dengan demikian asam piruvat asetil koenzim A. Dengan demikian satu
yang tersedia untuk diubah menjadi energi. molekul glukosa akan menghasilkan 2 asetil
koenzim A dan 1 molekul lemak yang
3. Fermentasi Asam Cuka mempunyai C sejumlah 18 dapat
menghasilkan 10 asetil koenzim A, sehingga
Fermentasi asam cuka merupakan fermentasi kita dapat mengetahui bahwa selama dalam
yang berlangsung dalam keadaan aerob. proses katabolisme, energi yang dihasilkan
Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam lemak jauh lebih besar dibandingkan dengan
cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat energi yang dihasilkan karbohidrat. Perlu
etanol. Anda ingat bahwa 1 gram karbohidrat dapat
menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori,
sedangkan 1 gram lemak dapat menghasilkan telakoid itu dapat berbentuk berlapis-lapis
energi sebesar 9 kalori. disebut grana.

Materi Biologi Anabolisme Karena letak klorofil berada pada membran


tilakoid, maka proses pengubahan energi
Pengertian Anabolisme cahaya (foton) menjadi energi kimia
berlangsung dalam tilakoid, sedangkan proses
Anabolisme merupakan reaksi proses fotosintesis dengan produk akhir glukosa dan
penyusunan (sintesis) senyawa kompleks dari senyawa lain berlangsung di dalam stroma.
senyawa sederhana yang berlangsung di dalam
sel. Dalam proses penyusunan senyawa kimia Tahap apa saja yang ada dalam proses
tersebut diperlukan energi. Jika energi berasal fotosintesis? Tahapan dalam proses
dari sinar matahari akan digunakan untuk fotosintesis merupakan rangkaian dari suatu
proses fotosintesis adapun jika energi berasal proses penangkapan energi cahaya
dari energi kimia digunakan untuk proses (fotosistem), aliran elektron dan
kemosintesis. penggunaannya. Klorofil hanyalah sebagian
dari perangkat fotosistem untuk menangkap
1. Fotosintesis energi cahaya dalam proses fotosintesis.

Persamaan reaksi fotosintesis dapat dituliskan a. Fotosistem


sebagai berikut:
Fotosistem merupakan suatu unit yang terdiri
atas klorofil a, kompleks antene dan akseptor
elektron yang mampu menangkap energi
cahaya (foton) matahari. Jika klorofil hanya
menyerap cahaya merah, ungu, dan biru
kemudian dipantulkan kembali maka terlihat
warna hijau. Warna klorofil dapat berbeda-
beda tergantung dari jenis klorofil dan cahaya
yang terserap kemudian dipantulkan.
Reaksi fotosintesis akan menghasilkan
karbohidrat dan oksigen. Proses fotosintesis
Ada dua macam klorofil, yaitu sebagai berikut.
yang terjadi di dalam daun dapat
menghasilkan senyawa karbohidrat (amilum)
dengan bantuan energi cahaya (foton). Sumber  Klorofil a, yaitu klorofil yang
energi cahaya (foton) adalah matahari. memiliki pigmen warna hijau, pigmen
merupakan senyawa kimia yang dapat
menyerap cahaya tampak.
Tahukah Anda bahwa proses fotosintesis
 Klorofil b, klorofil yang memiliki
terjadi di dalam kloroplas? Kloroplas terdapat
pigmen warna kuning sampai jingga
di dalam daging daun (mesofil) dan juga dapat
disebut karoten memiliki struktur
ditemukan pada bagian-bagian lain seperti
mirip dengan klorofil a.
batang dan ranting yang berwarna hijau. Di
dalam kloroplas terdapat pigmen berwarna
hijau yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang Klorofil a dan pigmen-pigmen lain
dapat menyerap energi spektrum cahaya mengelompok di dalam tilakoid membentuk
matahari. bangunan unit pigmen, klorofil a terletak di
tengah bangunan yang disebut sebagai pusat
reaksi. Klorofil a memperoleh energi cahaya
Susunan kloroplas terdiri atas membran ganda
dari akseptor elektron berasal dari sekelompok
yang menyelubungi ruangan berisi cairan
molekul pada perangkat pigmen yang dapat
(stroma). Membran tersebut membentuk suatu
menangkap elektron cahaya berenergi tinggi
sistem disebut membram tilakoid dan
disebut antene.
bentuknya seperti suatu bangunan kantung
disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung
Cahaya yang terserap klorofil a merupakan
cahaya yang berenergi tinggi, sehingga dapat
menyebabkan terlemparnya elektron yang ada ATP digunakan sebagai energi yang dapat
pada pigmen. Elektron yang terlempar keluar dimanfaatkan dalam proses biologis sel-sel
orbit berada dalam keadaan tidak stabil yang organisme, seperti yang telah kita pelajari
menyimpan energi tinggi disebut tereksitasi. sebelumnya. Dalam hal ini ATP berguna
Dalam keadaan demikian, klorofil berusaha dalam pembentukan karbohidrat. Perlu Anda
mensuplai elektron dari molekul lain dan ketahui sintesis ATP dalam kloroplas disebut
dalam waktu bersamaan H2O terpecah menjadi sebagai fotofosforilasi . Apa yang dimaksud
2H+, OH dan elektron (fotolisis), elektron dari fotofosforilasi? Fotofosforilasi adalah
air ini diambil untuk menstabilkan keadaan peristiwa bereaksinya senyawa ADP dan asam
klorofil kembali. fosfat menjadi ATP, seperti berikut.

Pada klorofil a terdapat dua macam fotosistem, ADP + Pi —> ATP


yaitu fotosistem I atau disebut P700 karena
sensitif terhadap energi cahaya dengan 2) Perjalanan Aliran Elektron Fotosistem II
panjang gelombang 700 nm dan fotosistem II Bersifat Nonsiklus
atau disebut P680 yang sensitif terhadap
energi cahaya dengan panjang gelombang 680 Perjalanan aliran elektron fotosistem II,
nm. Proses penyerapan energi cahaya dapat elektronnya (e–) juga berasal dari P700.
mengakibatkan terlepasnya elektron berenergi Elektron (e–) yang terlempar keluar orbit dan
tinggi dari klorofil a, selanjutnya disalurkan ditangkap oleh akseptor elektron yaitu
dan ditangkap oleh akseptor elektron, maka NADPH2 kemudian elektron (e–) bersamaan
proses tersebut merupakan awal dari proses dengan 2H– berasal dari pecahan H2O
terjadinya proses fotosintesis. Proses mengikuti jalannya elektron siklik pindah ke
berikutnya elektron masuk dalam aliran akseptor lain seperti plastosianin atau
elektron, jika elektronnya berasal dari feredoksin.
fotosistem I bersifat nonsiklus dan apabila
elektronnya berasal dari fotosistem II bersifat Selanjutnya elektron itu pindah dan tidak
siklus. Di mana letak perbedaan aliran elektron kembali ke klorofil P700, tetapi mengalir
antara fotosistem I dengan fotosistem II? melalui membran tilakoid. Dengan pelepasan
elektron tersebut, maka P700 menjadi molekul
b. Aliran Elektron yang teroksidasi sehingga menyedot elektron
dari P680 berenergi tinggi yang berasal dari
Perjalanan yang ditempuh oleh elektron ada energi cahaya (foton) matahari.
dua yaitu sebagai berikut.
Molekul NADPH2 dan ATP yang berenergi
1) Aliran Elektron Fotosistem I Bersifat tinggi digunakan untuk mengubah CO2 dan
Siklus H2O menjadi produk gula (seperti glukosa,
maltosa, fruktosa dan amilum) dan O2. Proses
Cahaya berenergi tinggi yang terserap klorofil pembentukan gula (karbohidrat) dapat Anda
a dapat menyebabkan elektron (e-) berasal dari lihat pada siklus Calvin.
fotosistem I atau P700 terlempar keluar
orbitnya. Pada saat perjalanan elektron (e) c. Siklus Calvin
berasal dari P700 yang terlempar keluar orbit
tersebut lalu ditangkap oleh akseptor penerima Siklus Calvin terdiri atas dua tahap reaksi,
elektron seperti plastokuinon atau sitokrom. yaitu reaksi terang akan menghasilkan produk
Kemudian elektron itu pindah ke akseptor lain, akhir berupa ATP dan NADPH dan reaksi
lalu pindah kembali ke klorofil P700 semula. gelap akan menghasilkan gula (karbohidrat),
Selama proses perpindahan dari akseptor satu kedua reaksi tersebut terjadi dalam kloroplas
ke akseptor lain terdapat energi yang terlepas yang terdapat di dalam daging daun (mesofil).
dari elektron, energi tersebut digunakan dalam Tahapan reaksi siklus Calvin adalah
fotofosforilasi siklik dengan produk akhir karboksilasi, reduksi dan regenerasi sebagai
berupa ATP, dan tidak dihasilkan NADPH berikut.
serta O2.
1) Karboksilasi (Fikssasi) CO2 beberapa bakteri untuk memperoleh energi
kimia.
CO2 diikat (fiksasi) oleh senyawa
rebulosa bifosfat (RuBP) yang memiliki atom a. Bakteri belerang, misalnya bakteri
C sebanyak 5 (C-5), karena hanya mengikat sulfur tak berwarna (Thiobacillus)
satu atom C (C-1) maka terbentuk senyawa memperoleh energi dengan cara
RuBP dengan atom C sebanyak 6 (C-6) dalam mengoksidasi H2H, reaksinya:
keadaan yang tidak stabil dan pecah menjadi 2
senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P).

2) Reduksi
Selanjutnya energi tersebut digunakan
Selanjutnya 2 senyawa gliseraldehid 3-fosfat untuk fiksasi CO2 menjadi gula
(G3P) bereaksi dengan ATP, membentuk (karbohidrat), reaksinya:
asam fosfogliseraldehid yang masih berikatan
dengan H2 berasal dari NADPH2 . Siklus
reaksinya harus berjalan 3 kali, baru terbentuk
hasil akhir yaitu 6 senyawa gliseraldehid 3-
fosfat (G3P).
b. Bakteri nitrit, misalnya bakteri
3) Regenerasi
Nitrosomonas dan Nitrococcus
memperoleh energi dengan cara
Regenerasi atau pembentukan kembali mengoksidasi NH3 dalam bentuk
senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) digunakan senyawa amonium karbonat menjadi
untuk mengikat CO2. Pembentukan kembali asam nitrit, reaksinya:
senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) dan pecah
menjadi 2 senyawa (G3P) bereaksi dengan
ATP membentuk asam fosfogliseraldehid dan
NADPH2. Siklus reaksinya berjalan 3 kali,
dan kembali regenerasi lagi. Jadi untuk
membentuk 1 molekul glukosa maka c. Bakteri nitrat, misalnya bakteri
dibutuhkan sebanyak 6 kali siklus (siklus Nitrobacter memperoleh energi
Calvin) dengan menangkap sebanyak 6 dengan cara mengoksidasi nitrit
molekul 6CO2, reaksinya sebagai berikut menjadi nitrat, reaksinya:

Sebagaimana telah Anda ketahui, bahwa d. Bakteri besi, misalnya lipotrik


sumber energi pada proses reaksi penyusunan memperoleh energi dengan cara
(sintesis) molekul gula (karbohidrat) dari mengoksidasi ferro menjadi ferri,
molekul CO2 dan H2O yang berlangsung di reaksinya:
dalam sel makhluk hidup, adalah cahaya
(foton) matahari, tetapi tidak semua makhluk
hidup menggunakan cahaya sebagai sumber
energinya. Contohnya pada beberapa e. Hubungan Antara Metabolisme
mikroorganisme seperti bakteri belerang, Karbohidrat, Lemak, Dan Protein
bakteri nitrit, bakteri nitrat, dan bakteri besi
memperoleh energi dengan cara mengoksidasi Kita perlu ketahui keterkaitan atau
senyawa kimia. Jadi, jika pada proses hubungan antara metabolisme
penyusunan bahan organik yang menggunakan karbohidrat, lemak, dan protein.
sumber energi dengan cara pengoksidasian Kita sudah mengetahui bahwa di
(pemecahan) senyawa kimia disebut dalam sel reaksi metabolisme tidak
kemosintesis. Berikut pengoksidasian terpisah satu sama lain yaitu
membentuk suatu jejaring yang saling dibebaskan menunjukkan jumlah
berkaitan. Di dalam tubuh manusia energi yang dihasilkan.
terjadi metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak. Perlu Anda ketahui pada jalur
Hubungan Antara Metabolisme katabolisme yang berbeda glukosa dan
Karbohidrat, Lemak, Dan Protein asam glutamat dapat menghasilkan
jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP.
Pada bagan terlihat karbohidrat, Sedangkan katabolisme asam
protein, dan lemak bertemu pada jalur heksanoat dengan jumlah karbon yang
siklus Krebs dengan masukan asetil sama dengan glukosa (6 karbon)
koenzim A. Tahukah Anda bahwa menghasilkan 44 ATP, sehingga
Asetil Ko-A sebagai bahan baku jumlah energi yang dihasilkan pada
dalam siklus Krebs untuk lemak lebih besar dibandingkan
menghasilkan energi yang berasal dari dengan yang dihasilkan pada
katabolisme karbohidrat, protein, karbohidrat dan protein. Sedangkan
maupun lemak. Titik temu dari jumlah energi yang dihasilkan protein
berbagai jalur metabolisme ini setara dengan jumlah yang dihasilkan
berguna untuk saling menggantikan karbohidrat dalam berat yang sama.
“bahan bakar” di dalam sel, Hasil
katabolisme karbohidrat, protein, dan Dari penjelasan itu dapat disimpulkan
lemak juga bermanfaat untuk jika kita makan dengan
menghasilkan senyawa-senyawa lain mengkonsumsi makanan yang
yaitu dapat membentuk ATP, hormon, mengandung lemak akan lebih
komponen hemoglobin ataupun memberikan rasa kenyang jika
komponen sel lainnya. dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat. Karena rasa kenyang
tersebut disebabkan oleh kemampuan
metabolisme lemak untuk
menghasilkan energi yang lebih besar.
Keadaan tersebut membuktikan
adanya keterkaitan atau hubungan
antara metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein dalam proses
metabolisme pada tubuh.

Kromosom Biologi Kelas 12 SMA

Kromosom pertama kali dikemukakan oleh


W. Waldenger dan diartikan sebagai chroma
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak yang berarti warna dan soma yang berarti
mengandung hidrogen terikat dan badan. Dari asal katanya tersebut kromosom
merupakan senyawa karbon yang dapat diartikan sebagai badan-badan halus
paling banyak tereduksi, sedangkan yang berbentuk batang panjang atau pendek,
karbohidrat (glukosa) dan protein lurus atau bengkok yang mudah menyerap zat
(asam glutamat) banyak mengandung warna.
oksigen dan lebih sedikit hidrogen
terikat adalah senyawa yang lebih Kota dalam gambar dibawah mengibaratkan
teroksidasi. Senyawa karbon yang struktur suatu kromosom, yang terdapat pada
tereduksi lebih banyak menyimpan bagian inti sel yang membawa petunjuk bagi
energi dan apabila ada pembakaran setiap fase kehidupan sel. Setiap rumah
sempurna akan membebaskan energi melambangkan sebuah molekul DNA, yakni
lebih banyak karena adanya bahan kebakaan. Kamarnya adalah gen, yaitu
pembebasan elektron yang lebih anak bagian molekul yang menduduki tempat-
banyak. Jumlah elektron yang tempat khusus dalam molekul DNA. Batu
batanya adalah nukleotida, yakni “bahan 2. Struktur Kromosom
bangunan” molekul.
Kromosom memiliki struktur sebagai berikut.
Di dalam tubuh makhluk hidup di mana letak
kromosom itu? Kromosom terdapat di dalam a. Sentromer
inti sel. Kromosom pada makhluk hidup
berukuran panjang 0,2–50 mikron dan Sentromer merupakan bagian kepala
diameter 0,2–20 mikron. Pada manusia ukuran kromosom berbentuk bulat yang merupakan
kromosom kurang lebih 6 mikron. pusat kromosom dan membagi kromosom
menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan
Kromosom berfungsi membawa sifat individu daerah penyempitan pertama pada kromosom
dan membawa informasi genetika, karena di yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut juga
dalam kromosom mengandung gen. Gengen kinetokor atau tempat melekatnya benang-
pada kromosom terdapat pada tempatnya yang benang gelendong (spindle fober). Elemen-
disebut dengan lokus. Gen merupakan bagian elemen ini berfungsi untuk menggerakkan
dari molekul DNA. Seperti yang sudah kromosom selama mitosis atau sebagian dari
dijelaskan dengan suatu per-umpamaan di mitosis. Pembelahan sentromer ini akan
atas. Agar lebih jelas memahami tentang memulai gerakan kromatid pada masa anafase.
hubungan dari masing-masing bagian
penyusun kromosom.

Kromosom dapat diamati dengan


menggunakan alat bantu mikroskop pada
waktu sel membelah, yaitu berupa kromatin.
Pada saat sel membelah kromatin dapat
menebal dan memendek.

1. Susunan Kromosom

Kromosom pada organisme prokariotik ada b. Lengan


yang berupa RNA saja. Ini dapat dijumpai
pada virus mozaik (tembakau). Kromosom Bagian lengan ini merupakan bagian badan
dapat pula berupa DNA saja misalnya pada utama kromosom yang mengandung
virus T dan dapat pula mengandung keduanya kromosom dan gen. Umumnya jumlah lengan
yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteri pada kromosom dua, tetapi ada juga beberapa
Escherichia coli. yang hanya berjumlah satu. Lengan dibungkus
oleh selaput tipis dan di dalamnya terdapat
Kromosom pada organisme eukariotik matriks yang berisi cairan bening yang
tersusun dari bagian-bagian berikut. mengisi seluruh bagian lengan. Cairan ini
mengandung benang-benang halus berpilin
a. DNA yang disebut kromonema.
DNA menyusun kromosom sekitar
35% dari keseluruhan kromosom. Bagian kromonema yang mengalami
b. RNA pembelahan disebut kromomer yang berfungsi
RNA menyusun kromosom sekitar 5% untuk membawa sifat keturunan sehingga
dari keseluruhan kromosom. disebut sebagai lokus gen. Pada bagian ujung
c. Protein kromosom terdapat suatu tambahan yang
Protein ini terdiri atas histon yang disebut satelit.
bersifat basa dan nonhiston yang
bersifat asam. Kedua macam protein 3. Pembagian Kromosom
ini berfungsi untuk menggulung
benang kromosom sehingga menjadi
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom
pudar dan berperan sebagai enzim
dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
pengganda DNA dan pengkopi DNA.
berpasangan dengan memiliki bentuk, ukuran
dan komposisi sama disebut kromosom
homolog. Hal ini dapat dijumpai pada sel
tubuh lalat buah yang memiliki 4 macam
kromosom homolog, sedangkan manusia
mempunyai 23 macam kromosom homolog.
a. Telosentrik
Telosentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu Perangkat kromosom disebut genom, pada sel
memiliki lengan hanya satu, memiliki tubuh terdapat sepasang kromosom yang
bentuk seperti batang, dan letak disebut diploid (2n), sedangkan pada sel gamet
sentromernya berada di ujung. hanya terdapat satu pasang kromosom saja
b. Metasentrik yang disebut dengan haploid (n). Seseorang
Metasentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu yang mengalami penyakit kanker maka set
mempunyai dua lengan yang sama kromosomnya lebih dari dua, kemungkinan
panjang, dan letak sentromer berada di terjadi triploid, tetraploid, dan poliploid.
tengah memiliki bentuk seperti huruf
V. GEN Biologi Kelas 12 SMA
c. Akrosentrik
Akrosentrik memiliki ciri-ciri yaitu Gen adalah suatu unit terkecil dari bahan sifat-
mempunyai dua lengan yang tidak sifat menurun dengan ukuran 4-50 mikron.
sama panjang, letak sentromernya Pada tahun 1902, Boveri dan W. S. Sutton
dekat ujung, dan memiliki bentuk membuktikan bahwa gen adalah bagian dari
seperti huruf J. kromosom yang terletak berderet-deret secara
d. Submetasentrik teratur pada kromosom. Gen terletak di dalam
Kedua lengan hampir sama panjang, kromosom, yaitu di suatu tempat yang disebut
letak sentromer hampir di tengah, dengan lokus. Lokus-lokus ini digambarkan
memiliki bentuk seperti huruf L. sebagai garis-garis pendek yang horizontal di
sepanjang kromosom yang digambarkan
Berdasarkan tipenya, kromosom dibagi sebagai garis panjang vertikal seperti terlihat
menjadi dua. pada gambar berikut.

a. Autosom (Kromosom Tubuh)

Autosom adalah kromosom tubuh dan tidak


menentukan jenis kelamin. Autosom ini
mempunyai bentuk pasangan antara jantan dan
betina, dan memiliki jumlah n – 1 atau 2n – 2
dengan sifatnya diploid. Autosom biasanya
disimbolkan dengan A.

b. Gonosom (Kromosom Seks) Jika Anda perhatikan, masing-masing lokus


ditempati oleh jajaran huruf atau abjad. Huruf-
Gonosom adalah kromosom seks yang dapat huruf tersebut merupakan simbol dari gen.
menentukan jenis kelamin. Gonosom ini
mempunyai bentuk pasangan tidak sama Gen-gen tersebut terlihat berjajar dari atas ke
antara jantan dan betina, berjumlah satu bawah sepanjang garis vertikal, yang
pasang dan bersifat haploid. merupakan simbol dari kromosom. Huruf
abjad ada yang ditulis dengan huruf besar dan
4. Ukuran dan Jumlah Kromosom kecil. Huruf besar menunjukkan sifat yang
dominan dari gen, sedangkan huruf kecil
Ukuran dan jumlah kromosom sangat menunjukkan sifat yang resesif dari gen. Gen-
bervariasi dari berbagai spesies. Sel tubuh gen yang menampakkan senyawa kimia
kromosom selalu berada dalam keadaan sebagai substansi hereditas mempunyai sifat-
berpasang-pasangan. Kromosom yang sifat sebagai berikut.
1. Sebagai zarah tersendiri yang terdapat
dalam kromosom.
2. Mengandung informasi genetik.
3. Dapat menduplikasi diri saat terjadi
pembelahan sel.
4. Mempunyai tugas khusus sesuai
fungsinya.
5. Kerjanya ditentukan oleh susunan
kombinasi basa nitrogennya.
2. Gen yang Pengaruhnya Terbatas Pada
Jenis Kelamin Tertentu
Gen merupakan substansi hereditas yang
memiliki fungsi seperti berikut.
Gen ini disebut Sex Limited Gene, merupakan
gen yang hanya tampak pada jenis kelamin
1. Menyampaikan informasi genetika tertentu saja. Misalnya:
dari generasi ke generasi.
2. Mengontrol dan mengatur
a. Gen pengatur pertumbuhan payudara.
metabolisme dan perkembangan
Hal ini hanya tampak pada jenis
tubuh. Proses reaksi kimia dalam
kelamin wanita.
tubuh dapat terjadi secara berurutan.
b. Gen pengatur ukuran dan bentuk
Pada setiap tahap reaksinya diperlukan
penis.
enzim. Pembentukan dan
Hal ini hanya tampak pada jenis
pengontrolan kerja enzim tersebut
kelamin pria.
dilakukan oleh gen. Pada proses
c. Gen pengatur sifat kelamin sekunder.
perkembangan yang memerlukan
Hal ini hanya tampak pada jenis
hormon juga diatur oleh gen.
kelamin tertentu. Sifat kelamin
3. Menentukan sifat-sifat pada
sekunder pada pria, antara lain adanya
keturunannya. Seperti dicontohkan
kumis, jakun, suara besar. Sedangkan
pada fakta di depan. Sifat-sifat
sifat kelamin sekunder pada wanita
tersebut dapat berupa warna kulit,
antara lain kulit halus, pinggul besar,
bentuk rambut, bentuk badan, dan
dan suara tinggi.
lain-lain.
Gen adalah bagian dari kromosom yang
Dalam penampakan luarnya, gen bekerja
terletak berderet-deret secara teratur pada
dengan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
kromosom.
1. Gen yang Dipengaruhi Jenis Kelamin
DNA Biologi Kelas 12 SMA
Gen ini disebut dengan Sex Influenced Gene,
DNA merupakan suatu senyawa kimia yang
merupakan gen dominan yang biasanya
penting pada makhluk hidup. Tugas utamanya
memperlihatkan pengaruh sama pada semua
membawa materi genetik dari suatu generasi
jenis, tetapi ada gen-gen tertentu yang
ke generasi berikutnya. DNA juga merupakan
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Misalnya:
senyawa polinukleotida yang membawa sifat-
sifat keturunan yang khas pada kromosom.
Gen kepala botak Apabila kita ibaratkan suatu tubuh, maka DNA
diibaratkan sebagai otak yang dapat mengatur
segala proses di dalam tubuh. Di samping itu,
DNA juga mempunyai peran penting dalam
pewarisan sifat.

DNA pertama kali ditemukan oleh F. Miescher


(1869) dari sel spermatozoa dan sel eritrosit
Gen jari telunjuk burung, selanjutnya dinamakan sebagai
nuklein. Penemuan lain dilakukan oleh Fischer
(1880), yaitu tentang adanya zat pirimidin
(yang berupa Sitosin dan Timin) dan dua purin
(Adenin dan guanin). Setelah penemuan
tersebut, dilengkapi pula dengan penemuan
Levine (1910) tentang gula 5 karbon ribosa,
gula deoksiribosa, dan asam fosfat dalam inti.
Keberadaan DNA tersebut sebagian besar di
dalam nukleus (inti sel). Tetapi ada juga yang
terdapat pada mitokondria.
Rumus bangun pirimidin
1. Struktur DNA
Basa nitrogen yang terdiri atas purin (Adenin
Molekul DNA memiliki susunan kimia yang dan Guanin) dan pirimidin (Sitosin dan Timin)
sangat kompleks dan rantai nukleotida yang akan membentuk rangkaian senyawa kimia
panjang. DNA merupakan rangkaian dengan gula pentosa, membentuk nukleosida.
nukleotida dan setiap nukleotida tersusun dari Nukleosida bersenyawa dengan gugus fosfat
substansi dasar seperti berikut. membentuk nukleotida, yang mempunyai
bentuk rantai panjang. Untuk lebih jelasnya,
a. Senyawa Fosfat lihatlah gambar berikut.
Senyawa fosfat berfungsi untuk
mengikat molekul gula satu dengan
gula yang lain.
b. Gula Pentosa (deoksiribosa)
Gula pentosa membentuk rangkaian
gula fosfat yang merupakan tulang
punggung atau kekuatan dari struktur
double helix DNA.
Nukleotida inilah yang akan menyusun
c. Basa nitrogen
molekul DNA. Satu molekul DNA terdiri atas
Basa nitrogen ini terikat pada setiap
ratusan atau ribuan nukleotida. Nukleotida-
molekul gula. Basa nitrogen
nukleotida tersebut membentuk rantai panjang
dibedakan menjadi dua.
yang disebut polinukleotida. Antara rantai
1) Basa Purin polinukleotida satu dengan yang lainnya saling
Basa purin dengan struktur cincin
berhubungan pada bagian basa nitrogen.
ganda yaitu Adenin (A) dan Guanin
(G) seperti terlihat pada gambar
Coba Anda bayangkan, molekul DNA yang
berikut.
mikroskopis selalu membawa ribuan
nukleotida. Hal ini merupakan struktur yang
sangat rumit sekali. Agar lebih jelas dengan
struktur DNA, dapat Anda lihat pada gambar
berikut.

Model struktur DNA tersebut ditemukan oleh


James Watson dan Francis Crick pada tahun
1953. Model struktur DNA ini kemudian
disebut dengan model DNA Watson-Crick
Rumus bangun purin (lihat gambar disamping).

2) Basa pirimidin Coba Anda perhatikan bentuk tangga tersebut!


Basa pirimidin dengan struktur cincin Bagian ibu tangga tersusun dari deretan
tunggal yaitu Timin (T) dan Sitosin gugusan gula pentosa dan asam fosfat,
(S) seperti terlihat pada gambar sedangkan bagian anak tangga tersusun dari
berikut. dua basa nitrogen yang berpasangan antara
purin dengan pirimidin, dengan pasangan yang
mungkin terjadi yaitu Adenin dengan Timin,
sedangkan Guanin dengan Sitosin. Antara dua
basa nitrogen yang berpasangan yaitu antara a. Konservatif
Adenin dengan Timin, antara Guanin dengan Replikasi konservatif ini melalui cara,
Sitosin dihubungkan oleh ikatan hidrogen. yaitu pita double heliks DNA induk
Ikatan hidrogen merupakan jenis ikatan yang tetap tidak berubah, kemudian
lemah, tetapi karena hal inilah justru akan digunakan untuk mencetak dua pita
membantu dalam proses pembelahan dan double heliks DNA yang baru.
sintesis protein. b. Semikonservatif
Replikasi semikonservatif ini melalui
2. Fungsi DNA cara, yaitu pita double heliks DNA
induk terpisah, kemudian mensintesis
Dari materi yang sudah disampaikan dapat pita DNA yang baru dengan cara
diketahui bahwa DNA merupakan struktur melengkapi (komplementasi) pada
yang sangat kompleks yang tersusun dari masing-masing pita DNA induk
polinukleotida. Fungsi atau peranan DNA ini tersebut.
sebenarnya tidak sekadar sebagai pembawa c. Dispersif
materi genetik, melainkan juga menjalankan Dispersif ini melalui cara, yaitu kedua
fungsi yang sangat kompleks pula, antara lain: pita double heliks induk terputus
membentuk segmen-segmen pita DNA
a. Sebagai pembawa materi genetika dari yang baru, kemudian segmen pita
generasi ke generasi berikutnya. DNA induk akan disambung dengan
b. Mengontrol aktivitas hidup secara segmen pita DNA baru. Sehingga
langsung maupun tidak langsung. pada peristiwa ini hasil akhirnya
c. Melakukan sintesis protein. adalah segmen pita DNA induk
d. Sebagai autokatalis, yaitu kemampuan dengan segmen pita DNA yang baru
DNA untuk menggandakan diri yang tersebar pada pita double heliks
(replikasi). DNA yang terbentuk.
e. Sebagai heterokatalis, yaitu
kemampuan DNA untuk dapat RNA Biologi Kelas 12 SMA
mensintesis senyawa lain.
RNA adalah bahan genetik selain DNA. Di
3. Replikasi DNA dalam inti sel makhluk hidup, baik sel
prokariotik maupun sel eukariotik terdapat
Diagram ikatan hidrogen Replikasi adalah asam nukleat yang berupa DNA dan RNA.
kemampuan DNA untuk dapat menggandakan Tetapi beberapa virus tidak memiliki DNA,
diri. Proses-proses yang terjadi saat terjadinya sehingga hanya memiliki RNA saja, maka
replikasi adalah sebagai berikut. dalam hal ini fungsi RNA menjadi sama
dengan DNA, baik sebagai materi genetik
a. Ikatan hidrogen membuka sehingga maupun dalam mengatur aktivitas sel. RNA
kedua pita akan memisah. merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen
b. Pita saling memisah. Basa nitrogen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang
pada masing-masing pita berfungsi jauh lebih pendek dibanding DNA.
sebagai cetakan yang mengatur
pengikatan basa komplementer (basa
pelengkap) pada pita baru yang
dibentuk.
c. Masing-masing pita lama membentuk
pita baru, sehingga menghasilkan dua 1. Struktur RNA
pita double helix.
Molekul RNA mempunyai bentuk yang
Proses yang terjadi tersebut dipengaruhi oleh berbeda dengan DNA. RNA memiliki bentuk
enzim helikase, enzim polimerase, dan ligase. pita tunggal dan tidak berpilin. Susunan RNA
Replikasi DNA dapat terjadi melalui tiga terdiri atas:
kemungkinan:
a. gugus fosfat,
b. gula pentosa (gula ribosa),
c. basa nitrogen.
Rantai tunggal RNA duta
Basa nitrogen dibedakan menjadi dua jenis.
b. RNA ribosom (rRNA)
1. Basa purin yang tersusun dari Adenin
(A) dan Guanin (G). RNA ribosom dibentuk oleh DNA dan
2. Basa pirimidin yang tersusun dari terdapat di dalam ribosom. Fungsi dari RNA
Sitosin (S) dan Urasil (U). ribosom adalah sebagai mesin perakit dalam
sintesis protein yang bergerak ke satu arah
Basa purin dan pirimidin RNA memiliki sepanjang RNA duta. Di dalam ribosom
rumus kimia yang berbeda dari DNA. Rumus molekul rRNA ini mencapai 30-46%.
kimia gula pentosa dan basa urasil dari RNA
dapat dijelaskan seperti terlihat pada gambar c. RNA transfer (tRNA)
berikut.
RNA transfer dibentuk oleh DNA dan terletak
di dalam sitoplasma. RNA transfer berfungsi
mengangkut asam-asam amino ke ribosom
sesuai dengan kode yang terdapat dalam RNA
duta, serta menerjemahkan kode-kode yang
dibawa oleh RNA duta.

Dengan adanya penjelasan materi di atas,


terdapat perbedaan antara DNA dan RNA.
Coba Anda diskusikan hal ini dengan teman-
teman sekelas Anda! Perbedaan antara DNA
Rumus kimia gula pentosa (Ribosa) dan basa dan RNA dapat dilihat pada tabel berikut.
urasil dari RNA

2. Macam dan Fungsi RNA

Menurut peranan dan tempat terdapatnya,


RNA dapat dibedakan seperti berikut.

a. RNA duta (RNAd)

RNA duta disebut juga messenger RNA


(mRNA). RNA duta merupakan RNA yang
urutan basanya berpasangan dengan salah satu Sintesis Protein Biologi Kelas 12 SMA
urutan basa rantai DNA.
Sintesis protein dapat diibaratkan seperti saat
RNA duta dibentuk oleh DNA di dalam inti kita memasak makanan. Protein kita ibaratkan
sel, fungsi dari RNA duta adalah sebagai makanan. Agar dapat diperoleh
menyampaikan informasi genetik dalam makanan dengan cita rasa yang lezat maka
bentuk kode-kode genetik dalam inti ke diperlukan bahan dan proses yang tepat.
ribosom dan sebagai pola cetakan dalam Demikian juga dalam sintesis protein, bahan
membentuk polipeptida. RNA duta ini dan rangkaian prosesnya tertentu dan urut.
dibentuk bila diperlukan dan jika tugasnya
selesai, maka akan dihancurkan dalam plasma. Anda sudah mempelajari tentang DNA dan
Rantai tunggal RNA duta cukup panjang RNA. Maka di sini akan dibahas bagaimana
seperti terlihat pada gambar di bawah ini. DNA dan RNA tersebut melaksanakan proses
dalam pewarisan sifat kepada keturunannya
dengan melakukan sintesis protein, yaitu
proses penyusunan senyawa protein dengan terbentuk protein yang berfungsi sebagai
membentuk rangkaian rantai polipeptida. enzim, dalam mengatur metabolisme sel dan
Sintesis protein ini terjadi di dalam ribosom reproduksi.
dan pengaturan sintesis protein dilakukan oleh
gen (DNA) di dalam inti. Pembelahan Mitosis Biologi Kelas 12 SMA

Gen, dalam hal ini DNA ketika menjalankan Pembelahan mitosis merupakan proses yang
fungsinya, yaitu menyusun protein sangat menghasilkan dua sel anak yang identik.
dipengaruhi oleh susunan sel serta gen-gen Melalui peristiwa pembelahan sel akan
lain dalam lingkungannya. Kegiatan sel diatur dihasilkan berbagai sifat makhluk hidup yang
oleh berbagai enzim, yaitu senyawa protein sesuai dengan induknya sehingga beberapa
yang bekerjanya sangat spesifik. sifat makhluk hidup akan dapat dipertahankan
oleh keturunannya. Melalui peristiwa ini pula
Senyawa-senyawa sebagai bahan dan makhluk hidup dapat tumbuh dan
pelaksana sintesis protein antara lain DNA, berkembang, sehingga bertambah jumlah dan
RNA duta, RNA transfer, RNA ribosom, dan ukurannya. Banyak sifat-sifat unggul dari
enzim RNA – polimerase, energi yang tumbuhan dan hewan di Indonesia yang
digunakan di dalam melakukan sintesis protein diwariskan dari induk kepada keturunannya,
adalah berupa ATP. Secara garis besar, misalnya buah-buahan seperti mangga, durian,
tahapan proses sintesis protein antara lain pisang, dan beberapa hewan seperti ayam,
seperti berikut. sapi, dan lain-lain. Semua itu dapat
melengkapi kebutuhan kita. Oleh sebab itulah
Proses Sintesis Protein sudah semestinya jika kita harus selalu
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1. Transkripsi dengan selalu menjaga kelestarian semua
makhluk hidup ciptaan-Nya.
Transkripsi adalah pencetakan mRNA (kode)
oleh DNA (DNA template/DNA sense) Pembelahan Mitosis
dengan menggunakan enzim RNA polimerase.
Adanya enzim RNA polimerase ini akan Dalam bidang genetika, pembelahan mitosis
menyebabkan rangkaian double helix sebagian merupakan proses yang menghasilkan dua sel
akan membuka, akibatnya basa-basa anak yang identik. Pembelahan mitosis terjadi
pasangannya menyusun Adenin (A) pada secara tidak langsung karena melalui tahap-
mRNA dan seterusnya. Hasil penyusunan tahap fase pembelahan, atau dikatakan sebagai
mRNA yang sudah jadi akan meninggalkan pembelahan secara tidak langsung yang
inti untuk melekat pada ribosom, yang melibatkan benang-benang gelendong untuk
merupakan organela pelaksana sintesis protein. mengatur tingkah laku kromosom.

2. Translasi Pembelahan mitosis mempertahankan


pasangan kromosom yang sama melalui
Kode pada mRNA akan terbaca oleh ribosom pembelahan inti dari sel somatis secara
dengan dibantu oleh tRNA yang terdapat di berturut-turut. Pembelahan ini diawali dengan
dalam sitoplasma. tRNA akan datang untuk pembelahan inti (kariokinesis) dan dilanjutkan
membawa asam amino yang sesuai dengan dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
kode yang dibawa mRNA tersebut. Kemudian Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan
tRNA akan bergabung dengan mRNA yang biasa yang memiliki ciri-ciri antara lain:
sesuai dengan kode pasangan basa.
1. pembelahan berlangsung satu kali;
Bagian pada tRNA yang terlibat ini disebut 2. jumlah sel anak yang dihasilkan
antikodon, yang berhubungan dengan tiga basa adalah dua buah;
pada pita mRNA yang disebut dengan kodon. 3. jumlah kromosom sel anak sama
dengan jumlah kromosom pada
Asam amino akan berjajar-jajar dalam urutan induknya, yaitu 2n (diploid);
yang sesuai dengan kodenya. Dari hal ini akan
4. sifat sel anak sama dengan sifat pada a. Profase
induknya; Tahap profase pada mitosis akan
5. terjadi pada sel tubuh (sel somatik) terjadi proses-proses sebagai berikut.
misalnya pada jaringan embrional 1. Kromosom mengerut dan
antara lain ujung akar, ujung batang, menjadi tebal. Pemendekan ini
lingkaran kambium; terjadi akibat berpilinnya
6. tujuan pembelahan mitosis adalah kromosom.
untuk memperbanyak sel-sel seperti 2. Terlihat dua sister kromatid
pertumbuhan atau perbaikan sel yang dan kromosom tampak
rusak; rangkap dua. Kromatid-
7. melewati tahapan pembelahan yaitu kromatid dihubungkan oleh
interfase, profase, metafase, anafase, sentromer.
dan telofase, namun secara umum 3. Nukleolus menjadi kabur dan
tahap-tahap tersebut akan kembali ke hilang pada akhir profase.
tahap semula sehingga membentuk 4. Selaput inti mulai menghilang.
suatu siklus sel. 5. Benang gelendong mulai
terbentuk.
Mengapa pembelahan sel ini harus melalui 6. Kromosom mulai bergerak ke
berbagai tahapan tertentu? Hal ini disebabkan tengah atau ekuator dari sel.
agar sel anakan benar-benar menerima b. Metafase
informasi genetik yang sama persis dengan Pada tahap metafase ini terjadi proses-
induknya, sehingga tidak akan terjadi kelainan proses berikut.
pada sel-sel anakan. 1. Benang-benang gelendong
menjadi jelas pada permulaan
Siklus sel meliputi fase-fase berikut. metafase dan teratur seperti
kumparan. Benang-benang ini
1. Fase Interfase terdiri atas serabut protein
halus yang terbuat dari
Fase interfase disebut juga fase istirahat mikrotubule yang sangat kecil.
karena tidak menampakkan tanda-tanda Pada banyak hewan dan
pembelahan. Pada fase ini terjadi peristiwa tanaman tingkat rendah,
pertumbuhan dan pengumpulan energi yang benang gelendong ini
besar untuk persiapan pembelahan sel. Proses dibentuk dalam hubungannya
interfase memerlukan waktu yang paling lama. dengan sentriol (badan yang
Interfase dapat dibedakan menjadi tiga, antara menandai kutub dari
lain: mekanisme benang
gelendong). Benang
gelendong ini penting untuk
a. fase pertumbuhan primer;
penyebaran kromosom secara
b. fase sintesis, pada fase ini terjadi
teratur.
sintesa DNA dan organel sel;
2. Masing-masing kromosom
c. fase pertumbuhan sekunder;
terletak berbaris pada bidang
ekuator. Sentromer melekat
Selama interfase, kromosom tidak kelihatan pada benang gelendong.
karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Beberapa benang gelendong
Interaksi antara DNA, RNA, dan protein mencapai kutub tanpa melekat
terjadi selama tahap-tahap tertentu dari pada sentromer.
interfase. 3. Sentromer membelah dan
masing-masing kromatid
2. Fase Mitotik menjadi kromosom tunggal.
c. Anafase
Fase mitotik merupakan fase terjadinya Tahap anafase pada pembelahan
replikasi kromosom. Fase ini meliputi, tahap- mitosis terjadi proses-proses berikut.
tahap berikut. 1. Dua sister kromatid
(kromosom) bergerak ke arah
kutub yang berlawanan. dunia ini ada dua, yaitu laki-laki dan wanita.
Sentromernya tertarik karena Pada waktu terjadi pertumbuhannya, ayah
kontraksi dari benang memberikan setengah dari sel kelaminnya dan
gelendong, selain itu mungkin ibu juga setengah dari sel kelaminnya,
ada gaya tolak menolak dari sehingga kita mewarisi masing-masing sel
pembelahan sentromer itu. setengah dari sel kelamin dari orang tua kita.
2. Terjadi penyebaran kromosom
dan DNA yang seragam di Sifat Pembelahan Meiosis
dalam sel.
3. Pada akhir anafase sekat sel Pembelahan meiosis ini memiliki sifat-sifat
mulai terbentuk dekat bidang berikut.
ekuator.
1. Pembelahan berlangsung dua kali.
Tahap anafase ini merupakan fase 2. Jumlah sel anak yang dihasilkan
yang terpendek dari fase-fase mitotik. adalah 4 buah.
3. Jumlah kromosom sel anak adalah
d. Tahap Telofase setengah dari jumlah kromosom
Pada tahap telofase terjadi proses- induk, yaitu n (haploid).
proses antara lain: 4. Sifat sel anak berbeda dengan sel
1. benang-benang gelendong itu induknya.
hilang; 5. Terjadi pada sel kelamin (sel gamet).
2. selaput inti dan nukleolus 6. Tujuan pembelahan meiosis yaitu agar
terbentuk kembali; generasi berikutnya mempunyai
3. struktur kromosom istirahat jumlah kromoson tetap.
dan dianggap proses selesai;
4. sekat sel terbentuk kembali Tahap-Tahap Pembelahan Meiosis
dan sel membelah menjadi
dua sel anak, terjadi Pembelahan meiosis meliputi tahapan-tahapan
sitokinesis (pembelahan berikut.
sitoplasma), semua benda-
benda dalam sitoplasma
1. Pembelahan Meiosis I
membelah dan pindah ke
dalam sel anak, sel batu itu
Pada proses pembelahan meiosis I terjadi
mempunyai sifat kenampakan
beberapa tahap berikut.
seperti interfase.

Agar lebih jelas memahami tentang tahap-


tahap yang terjadi pada proses mitosis dapat,
perhatikan gambar berikut. a. Profase I

Pada tahap ini terjadi lima proses.

1. Leptoten

Pembelahan Meiosis Biologi Kelas 12 SMA

Pembelahan meiosis disebut juga dengan


pembelahan reduksi karena pada pembelahan
ini terjadi pengurangan jumlah kromosom
menjadi separuhnya. Jenis kelamin manusia di
Leptoten merupakan tahap melekatkan kromosom
pengumpulan kromosom. Pada tahap menjadi satu.
ini terjadi proses-proses berikut. d. Sinapsis ini memungkinkan
a. Kromonemata merenggang pertukaran bahan genetik dari
dan kelihatan sebagai benang- kromosom induk dan
benang halus. Kromomernya kromosom bapak.
menjadi kelihatan dan 3. Pakhiten
serabutnya mungkin telah
mengganda tetapi tidak
kelihatan. Biasanya nukleolus
dan selaput inti masih ada.
b. Filamen protein mulai
terbentuk secara lateral dan
kemudian melekat pada
sentromer.
2. Zigoten Tahap pakhiten merupakan tahap akhir
dari proses berpasangan. Pada tahap
ini terjadi prosesproses berikut.
a. Kromosom makin pendek
karena makin berpilin.
b. Masing-masing bivalen
menjadi dua dan terlihat
empat benang yang disebut
tetrad.
c. Terjadi pindah silang dengan
pertukaran timbal balik antara
Zigoten merupakan tahap kromosom bagian kromosom homolog.
memendek dan berpasangan Beberapa sintesis DNA tetap
(sinapsis). Pada tahap ini terjadi berlangsung yang mungkin
proses-proses berikut. ada hubungannya dengan
a. Kromosom homolog saling pindah silang.
tarik-menarik dan mulai 4. Diploten
berpasangan (sinapsis). Suatu
prosedur yang tetap dan
terjadi antara kromomer dan
kromomer.
b. Peristiwa ini merupakan
perbedaan yang jelas antara
meiosis dan mitosis. Pasangan
kromosom homolog itu
disebut bivalen.
c. Diduga kromosom homolog Pada tahap diploten terjadi proses
berdekatan satu dengan yang kromosom yang berpasangan mulai
lain selama interfase. memisah. Pada tahap ini terjadi
Replikasi DNA terjadi selama proses-proses antara lain:
interfase dan terbentuk a. pemendekan kromosom
kromatid. Pada leptoten berlangsung terus;
terbentuk serabut protein b. mulai terjadi pemisahan
sebagai elemen lateral yang pasangan kromosom;
kemudian melekat pada c. bukti terjadinya pindah silang
kromatid. Struktur ini disebut ialah pembentukan kiasma
synaptinemal kompleks. yang terlihat sebagai bentuk
Ternyata elemen lateral ini silang dari lengan kromosom,
saling menarik dan pemisahan gen terdapat pada
kromosom yang sama;
d. synaptinemal kompleks bersama di mana bagian itu baru saja
kemudian terlepas dari melekat. Masing-masing kromosom
kromatid. sekarang mempunyai dua kromatid.
5. Diakinesis 2. Pengaturan kromosom homolog dan
perpindahannya ke arah kutub benang
gelendong ini secara kebetulan dan
merupakan dasar hukum pemisahan
bebas dan segresi dari Mendel.
Apabila gen dominan dan resesif pada
satu pasang kromosom homolog diberi
simbol A dan a, maka gen-gen ini
akan memisah ke kutub yang
berlawanan. Apabila gen dominan dan
Pada tahap diakinesis terjadi proses- resesif pada satu pasang kromosom
proses berikut. homolog lain diberi simbol B dan b,
a. Pemendekan kromosom maka kedua pasang gen itu akan
mendekati maksimum. memisah secara bebas.
b. Kiasmata mendekati ujung
dan jumlahnya makin d. Telofase I
berkurang.
c. Benang gelendong mulai Telofase merupakan tahap yang terjadi proses-
terbentuk dan selaput inti proses berikut.
mulai hilang.
1. Telah terjadi reduksi jumlah
b. Metafase I kromosom (haploid). Masing-masing
kromosom ini terdiri dari dua
Pada tahap metafase terjadi proses-proses kromatid.
berikut. 2. Tahap ini sangat berbeda-beda antara
spesies satu dengan yang lain. Pada
1. Benang gelendong menjadi teratur dan beberapa sel tanaman terbentuk
beberapa benang melekat pada selaput inti dan nukleolus muncul
sentromer. kembali, sedang pada yang lain tidak
2. Sentromer dari bivalen terdapat pada terbentuk selaput inti. Replikasi DNA
bidang metafase yang merupakan tidak terjadi lagi, tetapi sintesis protein
pasangan kromosom, bukan dapat berlangsung terus.
merupakan kromosom tunggal seperti
pada metafase dari mitosis. 2. Pembelahan Meiosis II
3. Berderetnya bivalen ini secara
rambang, dalam hubungannya dengan Apabila diamati di bawah mikroskop,
kromosom yang berasal dari pihak pembelahan kedua ini serupa dengan mitosis
ayah dan pihak ibu. Pengaturan tetapi sebenarnya bukan mitosis. Tidak ada
kromosom pada metafase ini adalah kromosom homolog, kromatidnya mungkin
akibat pengaruh genetik. bukan merupakan belahan dari kromosom
yang sama karena adanya pindah silang dan
c. Anafase I pertukaran bahan genetik antara kromatid dari
kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu
Pada tahap anafase I terjadi tahap-tahap untuk memisahkan kromatid ke dalam gamet-
berikut. gamet. Tahap pembelahan meiosis II terdiri
atas tahap-tahap berikut.
1. Pemisahan kromosom homolog selesai
kemudian kromosom bergerak ke arah a. Profase II
kutub yang berlawanan. Sentromer
tidak membelah dan bagian Pada tahap profase II terjadi proses-proses
kromosom yang tertukar bergerak antara lain:
1. kromosom menjadi pendek dan tebal
kemudian menjadi kelihatan lagi;
2. kromosom-kromoson ini mulai
bergerak ke bidang metafase.

b. Metafase II

Pada tahap metafase II ini terjadi proses-


proses antara lain:

1. kromosom kelihatan, terdiri atas dua


kromatid;
2. penyebaran kromatid ke arah kutub
secara rambang;
3. sentromer melekat pada benang
gelendong; Tahap-tahap pembelahan meiosis
4. sentromer mulai membelah.
Dari semua penjelasan tentang pembelahan sel
c. Anafase II secara mitosis dan meiosis, maka dapat dibuat
tabel perbandingan antara keduanya yang
Pada tahap anafase II ini terjadi proses antara dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
lain:

1. sentromer dari masing-masing


kromosom telah membelah dan
kromatid telah memisah dan menjadi
satu kromosom;
2. kromosom baru itu bergerak menuju
kutub.

d. Telofase II

Pada tahap telofase II ini terjadi proses antara


lain:

1. selaput inti terbentuk mengelilingi


empat hasil pembelahan;
2. bentuk kromosom tidak jelas;
3. masing-masing inti mengandung satu
anggota dari pasangan kromosom,
keadaan haploid; Gametogenesis Biologi Kelas 12 SMA
4. terjadi modifikasi sel lebih lanjut
untuk menghasilkan gamet. Gametogenesis merupakan proses
pembentukan sel-sel gamet di dalam tubuh
Perhatikan gambar berikut yang menunjukkan makhluk hidup. Proses-proses tersebut dapat
tahap-tahap pembelahan meiosis. terjadi pada makhluk hidup berikut.

1. Gametogenesis Pada Hewan

Proses spermatogenesis pada hewan meliputi


dua proses.

a. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan b. Oogenesis
sel spermatozoa atau sel kimia jantan yang
terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus Oogenesis adalah proses pembentukan ovum
seminiferus. Proses spermatogenesis atau sel telur yang terjadi di dalam ovarium
berlangsung sebagai berikut. oleh sel folikel. Proses yang terjadi pada
oogenesis adalah sebagai berikut.
Sel primordial sperma yang bersifat diploid
(2n) di dalam testis membelah secara mitosis Sel primordial ovum atau oogenesis yang
berkali-kali dan akhirnya membentuk atau bersifat diploid (2n) membelah secara mitosis
menghasilkan empat sel spermatogonium berkali-kali dan menjadi oosit primer (2n).
diploid (2n). Sel spermatogonium mengalami Oosit primer akan melakukan pembelahan
perkembangan dan membelah secara mitosis meiosis I dan akan menjadi oosit sekunder dan
membentuk spermatosit primer (2n). haploid (n) kemudian menjadi badan polar
Kemudian spermatosit primer mengalami atau sel polosit sekunder (n). Sedangkan sel
pembelahan secara meiosis I dan polosit primer membelah menjadi dua buah sel
menghasilkan dua buah spermatosit sekunder polosit sekunder (n).
yang haploid (n). Setiap spermatosik sekunder
akan melanjutkan pembelahan secara meiosis
II dan masing-masing menghasilkan dua
spermatosit sehingga pada akhir meiosis dua
dihasilkan empat buah spermatosit. Pada
manusia dua spermatid mengandung 22
autosom + 1 kromosom X atau 22 AA + X dan
spermatid lainnya mengandung 22 autosom +
1 kromosom Y atau 22 AA + Y yang akan
digunakan dalam pewarisan jenis kelamin.
Selanjutnya keempat spermatid akan
mengalami pematangan empat buah
spermatozoa yang haploid (n).

Pada akhir oogenesis, ootid akan mengalami


pertumbuhan dan perkembangan menjadi
sebuah ovum haploid (n) yang fungsional dan
3 sel polosit sekunder akan mengalami
degenerasi (pada manusia ovum mengandung
22 autosom dan kromosom X atau 22AA + X).

Bagian luar ovum diselubungi oleh membran


corona radiate dan zona pelucida. Selama
Setiap spermatozoa mempunyai ekor untuk pertumbuhan dan perkembangannya, ovum
membantu pergerakan, mengandung akrosom diatur oleh hormon wanita (estrogen dan
yang dapat menghasilkan enzim proteinase progresteron). Oogenesis pada manusia
dan hiakironidase. Untuk menembus lapisan berlangsung sejak awal hingga dewasa dan
pelindung sel telur, selama pertumbuhan dari berjalan sampai berumur 40 atau 50 tahun
spermatogonium sampai menjadi spermatozoa saja.
dirawat dan dipelihara oleh sel sertoli untuk
menghasilkan nutrisi bagi spermatozoa dan sel 2. Gametogenesis Pada Tumbuhan Tingkat
leydig dalam menghasilkan hormon jantan Tinggi
yaitu hormon testosteron. Proses pembentukan
spermatozoa ini berlangsung mulai menginjak
Proses gametogenesis pada tumbuhan tingkat
dewasa dan berjalan secara terus-menerus.
tinggi meliputi tahap-tahap berikut.
Agar lebih memahami tentang proses
spermatogenesis, perhatikan gambar diatas.
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses tengah dan 2 inti sinergid (n) yang di
pembentukan gamet jantan (sperma) yang sampingnya maka pada kandung lembaga
berlangsung pada bunga yaitu di dalam serbuk yang masak terdapat :
sari bagian dari kepala sari (antenna) yang di
dalamnya terdapat kantong serbuk sari atau 1. 3 inti antipoda
mikrosporangium. Proses mikrosporogenesis 2. 2 inti sinergid (n)
berlangsung sebagai berikut: 3. 1 inti ovum (n)
4. 1 inti kandung lembaga sekunder (2n).
Sebuah sel induk mikrospora diploid
(mikrosporosit) dalam antenna membelah Keterkaitan Antara Pembelahan Mitosis
secara meiosis I dan menghasilkan sepasang Dan Meiosis Dengan Pewarisan Sifat
sel haploid. Pada meiosis II menghasilkan 4
mikrospora haploid (n) yang berkelompok Keterkaitan antara pembelahan mitosis dan
membentuk tetrad. Setiap mikrospora akan meiosis dengan pewarisan sifat merupakan
mengalami kariokinesis (pembelahan inti), anugerah seperti yang terlihat pada pewarisan
sehingga menghasilkan 2 inti yang haploid sifat anak oleh orang tuanya. Jika kita
yaitu satu inti dinamakan inti saluran serbuk perhatikan, tubuh dan jenis kelamin kita
sari dan satu inti generatif. Inti merupakan perpaduan dari kedua orang tua
generatif membelah secara mitosis tanpa kita, tubuh kita sepenuhnya berasal dari ayah
disertai sitokinesis dan terbentuklah 2 inti dan ibu, sedangkan jenis kelamin kita setengah
sperma (n) dan inti serbuk sari tidak berasal dari ayah dan setengah dari ibu.
membelah. Dengan demikian maka sebutir Dengan perpaduan tersebut dapat kita ketahui
serbuk sari yang telah masak mengandung 3 bahwa dalam tubuh kita telah mengalir ciri dan
inti yang haploid, yaitu serbuk inti saluran sifat dari kedua orang tua kita.
serbuk sari dan 2 buah inti sperma.
Makhluk hidup melakukan reproduksi dalam
c. Megasporogenesis rangka memperbanyak keturunan, menjaga
kelestarian jenisnya, dan dalam rangka
Megasporogenesis adalah proses pembentukan mewariskan sifat dari induk kepada
gamet betina (ovum) yang berlangsung dalam keturunannya. Karena makhluk hidup tersusun
bakal buah (ovarium) dan menghasilkan atas sel-sel, maka reproduksi tingkat sel
kandung lembaga. Proses megasporogenesis mempunyai peranan penting, khususnya dalam
berlangsung sebagai berikut. pewarisan sifat.

Sebuah sel induk megaspora diploid Reproduksi pada tingkat sel dilakukan dengan
(megasporosit) dalam ovarium mengalami cara pembelahan, baik secara mitosis maupun
meiosis I dan menghasilkan 2 sel diploid. meiosis. Pembelahan tersebut melibatkan inti
Selanjutnya mengalami meiosis II sel yang di dalamnya terdapat kromosom
menghasilkan 4 megaspora haploid yang dalam bentuk DNA atau lebih dikenal dengan
letaknya berderet dan 3 megaspora mengalami gen.
degenerasi dan mati. Satu megaspora yang
tersisa mengalami pembelahan mitosis tiga Kromosom bertugas membawa sifat individu
kali berturut-turut tanpa diikuti sitokinesis dan membawa informasi genetika yang tugas
(pembelahan plasma) dan menjadi 8 inti tersebut dilaksanakan oleh gen, yaitu
megaspora (kandung lembaga muda) yang menyampaikan informasi genetik dari generasi
haploid, kemudian 4 inti kelompok di kalaza ke generasi, terutama pada saat gen melakukan
(bagian antara bakal biji dan tangkai biji) dan duplikasi diri. Agar sifat induk tersebut dapat
4 inti berada di dekat mikrofil. Satu inti dari diwariskan kepada keturunannya, maka
masing-masing kelompok bergerak ke tengah diperlukan mekanisme pembagian gen melalui
dan menyatu membentuk inti kandung penggandaan kromosom.
lembaga sekunder (2n) sedangkan 3 inti yang
berada pada kalaza dinamakan inti antipoda Mekanisme pembagian gen melalui
dan 3 inti yang berada di mikrofil berkembang penggandaan kromosom tersebut dengan jalan
menjadi 1 inti sel telur atau ovum (n) yang di melakukan pembelahan, baik secara mitosis
maupun meiosis. Bagaimanakah pembelahan a. pewarisan sifat secara meiosis terjadi
mitosis dan meiosis dapat melakukan secara generatif (perkawinan);
pewarisan sifat? b. zigot hasil fertilisasi memiliki
setengah sifat dari induk jantan dan
Keterkaitan Antara Pembelahan Mitosis setengah sifat dari induk betina.
Dan Meiosis Dengan Pewarisan Sifat
Daur hidup merupakan proses-proses di mana
1. Pewarisan Sifat Melalui Pembelahan suatu organisme menghasilkan organisme lain
Mitosis sesamanya. Kromosom memegang peranan
utama dan penting dalam daur hidup.
Pada saat sel membelah menjadi dua sel anak, Organisme yang berkembang biak secara
maka terjadi pula penggandaan kromosom seksual memulai kehidupannya dari satu sel
yang membawa gen sehingga setiap sel anak yang terbentuk karena penggabungan dari dua
akan mendapatkan jumlah kromosom yang sel kelamin induk yang bersifat haploid.
sama dan identik dengan sel induknya.
Sel gabungan atau zigot mempunyai susunan
Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut. kromosom diploid (2n) baru kemudian mulai
pembelahan mitosis yang menghasilkan
a. Semua sifat induk diwariskan pada pertumbuhan, perkembangan dan perbedaan-
kedua sel anaknya. perbedaan serta sifat dari individu dewasa,
b. Setiap sel anak memiliki sifat yang sedangkan yang mengalami meiosis adalah
identik dengan sel induknya. sel-sel kelamin dengan susunan kromosom
yang tereduksi.
Proses pembelahan sel mitosis berlangsung di
seluruh sel-sel jaringan tubuh, kecuali pada sel Dari proses-proses pembelahan sel di atas
kelamin, sehingga pewarisan sifat seluruh sel- Anda dapat memahami bahwa di dalam tubuh
sel tubuh akan senantiasa sama atau identik manusia banyak terjadi proses-proses tersebut,
dengan induknya. Contoh nyata pembelahan baik pada sel gamet maupun pada sel tubuh.
mitosis yaitu pada cara-cara reproduksi
vegetatif seperti setek, cangkok, kultur Kehebatan sel dalam melakukan pembelahan
jaringan, dan kloning. ini yaitu sel mengetahui secara pasti kapan
harus membelah dan kapan harus berhenti
2. Pewarisan Sifat Melalui Pembelahan sehingga prosesnya pasti dan terarah.
Meiosis
Inilah salah satu dari sekian banyak anugerah
Pembelahan meiosis terjadi pada sel kelamin Tuhan kepada kita, seperti terlihat pada
dan menghasilkan empat sel anak yang hanya keterkaitan antara pembelahan mitosis dan
mewarisi setengah jumlah sel kromosom dari meiosis dengan pewarisan sifat.
sel induknya. Jika sel induknya bersifat diploid
(2n) maka sel anak akan bersifat haploid (n). Pola-Pola Hereditas Biologi Kelas 12 SMA

Sel spermatozoa dan sel ovum (telur) adalah


hasil akhir dari proses pembentukan gamet
(gametogenesis) melalui pembelahan meiosis, Pola-pola hereditas pertama diungkapkan
maka sel spermatozoa dan sel ovum hanya oleh Gregor Johann Mendel (1858 – 1866)
mewarisi setengah dari sel kromosom induk. seorang tabib di Brumn, Austria. Dari hasil
penemuan Mendel tentang hereditas atau
Sel spermatozoa dan sel ovum sama-sama penurunan sifat tersebut sehingga dia disebut
bersifat haploid dan jika terjadi fertilisasi serta sebagai Bapak Genetika. Adanya sifat-sifat
terbentuk zigot, maka zigot merupakan yang diwariskan dari orang tua (induk) kepada
gabungan dari hasil dua sel haploid atau keturunannya sudah lama diketahui.
menjadi sel yang diploid, sehingga dapat
disimpulkan bahwa: Pola-Pola Hereditas
1. Hukum I Mendel penyerbukan sendiri sehingga mendapatkan
varietes galur murni. Setelah mendapatkannya,
Mendel diakui sebagai Bapak Genetika karena maka Mendel baru melakukan percobaannya
dianggap sebagai penemu prinsip dasar dengan satu sifat beda untuk setiap
penurunan sifat (hereditas) yang sering dikenal persilangannya. Misalnya, mempersilangkan
dengan hukum Mendel. Dalam percobaannya, antara kacang ercis berbiji bulat dengan berbiji
Mendel menanam tanaman kacang ercis keriput. Hasil persilangannya menghasilkan
(Pisum sativum) dan memeriksa keturunan- keturunan kacang ercis berbiji bulat, dan
keturunannya. Keputusan Mendel untuk hasilnya terlihat muncul satu sifat beda
menggunakan kacang ercis (Pisum sativum) kemudian seterusnya dilakukannya lagi
sebagai bahan percobaannya sangat tepat, persilangan dengan sifat beda lainnya dan
karena tanaman ini kuat dan tumbuh dengan menghasilkan 7 macam sifat beda. Dari hasil
cepat. Daun bunga seluruhnya menutupi pengamatannya pada keturunan pertama (F1)
organ-organ seksnya sehingga serangga jarang menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan salah
dapat masuk ke dalam organ-organ seksnya satu induknya.
dan akan terjadi penyerbukan sendiri. Agar
dapat terjadi penyerbukan silang, Mendel Hasil Percobaan Mendel dari Persilangan
membuka kuncup-kuncupnya dan membuang dengan Satu Sifat Beda
benang sari sebelum masak, kemudian
menyapu-nyapukan serbuk sari dari tanaman
lain pada putik.

Keuntungan yang lain adalah kacang ercis ini


banyak menghasilkan keturunan varietas yang
berlainan secara nyata. Di antara varietas
kacang ercis memiliki pasangan sifat beda
yang menonjol. Setelah mendapatkan hasil seperti pada tabel
di atas, kemudian Mendel mengulang
P digunakan untuk sebutan induk, simbol percobaannya dengan menyilangkan keturunan
parental, F (Filius) untuk sebutan keturunan, pertama (F1) yang dijadikan sebagai induk
misalnya F1 berarti keturunan pertama, F2 (P2), ternyata menghasilkan keturunan F2
berarti keturunan kedua, yang artinya yang beraneka ragam. Dari hasil
keturunan dari hasil persilangan antar-F1 dan pengamatannya, sifat resesif yang tidak
seterusnya. muncul pada keturunan F1 akan muncul di
keturunan F2.

Mendel beranggapan sifat resesif muncul


karena sifat beda yang dimiliki induknya
adalah berpasangan. Jadi, dalam
persilangannya masing-masing induknya akan
memberikan satu fakta sifat beda kepada
keturunannya sehingga akan menerima 2 fakta
sifat beda dari masing-masing induknya.

a. Persilangan Monohibrid

Sebelum melakukan percobaannya, tanaman


kacang ercis (Pisum sativum) melakukan
sel gamet akan memperoleh satu gen dari
pasangan tersebut. Kemudian Mendel
membuat suatu kesimpulan seperti berikut.

1. Setiap sifat suatu organisme


dikendalikan oleh satu pasang faktor
keturunan yang dinamakan gen (pada
waktu itu Mendel belum mengenal
gen); yaitu satu faktor dari induk
jantan dan satu faktor dari induk
betina.
2. Setiap pasangan faktor keturunan
menunjukkan bentuk alternatif
Untuk mempermudahnya dapat pula sesamanya, misalnya bulat atau kisut.
digunakan tabel, perhatikan! Kedua bentuk alternatif ini disebut
alel.
3. Apabila pasangan faktor keturunan
terdapat bersama-sama dalam satu
tanaman, faktor dominan akan
menutup faktor resesif.
4. Pada saat pembentukan gamet, yaitu
pada proses meiosis, pasangan faktor
atau masing-masing alel akan
memisah secara bebas.
Dari diagram dan tabel dapat kita lihat 5. Individu galur murni mempunyai
perbandingan fenotipe dari F2 adalah = 3 : 1 = pasangan sifat (alel) yang sama, yaitu
bulat : keriput. dominan atau resesif saja.
Sedangkan untuk perbandingan genotipenya Selain tumbuhan, sifat dominan dan resesif
F2 dapat kita lihat adalah 1 : 2 : 1 = BB : Bb : juga terjadi pada manusia, seperti yang
bb dimiliki dalam keluarga Anda. Dalam satu
keluarga akan tampak sifat-sifat dominan dan
Dengan demikian gen faktor bulat (B) adalah sifat-sifat yang dapat tampak atau tidak
dominan terhadap faktor keriput (b) dan Bb tampak (resesif).
adalah individu yang mempunyai fenotipe biji
bulat. Mendel melakukan percobaannya b. Sifat Intermediet
berulang kali, ternyata hasilnya sama seperti
dapat dilihat tabel berikut ini.
Mendel tidak hanya berhenti melakukan satu
percobaan, tetapi selalu mengadakan
percobaan-percobaan. Ketika mencoba
menyilangkan bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa) merah dan putih menghasilkan
keturunan F1 merah muda. Setelah dilakukan
persilangan sesama F1 ternyata menghasilkan
Dari data tersebut dapat dilihat perbandingan keturunan F2 yaitu merah, merah muda, dan
rata-rata sifat dominan : resesif pada F2 adalah putih dengan perbandingan 1 : 2 : 1.
3 : 1.
Dari hasil percobaan tampak dihasilkan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan keturunan dengan perpaduan sifat dari kedua
Mendel dengan fakta-fakta yang ada, maka induknya yaitu merah muda, warna ini disebut
muncullah Hukum I Mendel /Hukum dengan sifat intermediet. Warna tersebut
Segregasi yang berbunyi : “Pada peristiwa terjadi karena dominasi yang tidak sempurna
pembentukan gamet, gen yang merupakan dari warna merah tetapi masih menampakkan
pasangannya memisah secara bebas”. Setiap
tanda warna merah dominan terhadap warna bakat tersebut akan menampakkan hasilnya
putih. jika tidak pernah diberi pelajaran menari?

Pelajaran menari dan les menari merupakan


suatu lingkungan. Dari contoh tersebut dapat
kita amati bahwa anak yang berbakat menari
adalah genotipe, kemudian diberikan les
menari merupakan lingkungan maka akan
menampakkan keterampilan menari (fenotipe).

2. Hukum II Mendel (Persilangan Dihibrid)

Pada saat periode yang sama Mendel


menyelidiki pewarisan, ia juga menyilangkan
tanaman ercis yang berbeda dalam dua sifat,
persilangan ini dinamakan persilangan
dihibrid. Mendel menyilangkan varietas ercis
berbiji bulat berwarna kuning dengan varietes
ercis berbiji keriput berwarna hijau.

Keturunan pertama (F1) menghasilkan


keturunan berbiji bulat warna kuning.
Kemudian Mendel menyilangkan antara F1
Diagram perkawinan yang menghasilkan keturunan F2 sebagai
berikut :
Dari diagram dan tabel dapat dilihat
perbandingan fenotipe dan F2 adalah 1 : 2 : 1 315 varietas ercis berbiji bulat kuning
= merah : merah muda: putih, sedangkan 101 varietas ercis berbiji keriput kuning
perbandingan genotipenya F2 dapat dilihat 1 : 108 varietas ercis berbiji bulat hijau
2 : 1 = MM : Mm : mm 32 varietas ercis berbiji keriput hijau

c. Genotipe Dan Fenotipe Jika kita amati perbandingan antara tanaman


tersebut yaitu perbandingan antara tanaman
Mendel juga mengemukakan bahwa pada sifat bulat kuning : keriput kuning : bulat hijau:
yang dominan-dominan atau dominan-resesif keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1. Untuk lebih
akan muncul sifat yang fenotipe dominan, jelasnya lihat dan amati diagram berikut ini.
hanya individu yang mempunyai sifat resesif-
resesif akan muncul fenotipe resesif. Seperti
yang telah Anda pelajari di bagian depan
bahwa genotipe BB dan Bb menunjukkan
fenotipe bulat, sedangkan genotipe bb akan
menunjukkan fenotipe keriput. Jadi, apakah
yang dimaksud dengan genotipe dan fenotipe?

Genotipe merupakan sifat yang ditentukan


oleh gen, dapat dikatakan sebagai sifat yang
menurun dan diwariskan kepada
keturunannya. Pengaruh genotipe ini
bergantung pada lingkungannya.

Fenotipe merupakan paduan antara genotipe


dengan lingkungannya, jadi sifat yang tampak
dari luar. Coba Anda pikirkan, seseorang
mempunyai bakat menjadi penari, apakah
tersebut memiliki genotipe yang homozigot
dan sifat itu muncul akibat perpaduan sifat
kedua induknya.

Jika diperhatikan dan diamati, gen yang telah


terpisah tersebut akan bergabung dengan gen
dari induk lain pada saat perkawinan.
Penggabungan tersebut terjadi secara acak dan
bebas. Pada perkawinan ini tampak jelas
bahwa gen-gen dapat berpasangan membentuk
kombinasi yang beragam. Maka hal tersebut
dikenal dengan Hukum II Mendel atau Hukum
Pengelompokan Gen Secara Bebas (The Law
Independent Assortment of Genes). Hal
tersebut dituangkan dalam Hukum II Mendel
yang berbunyi “Bila individu berbeda satu
dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau
lebih, maka akan diturunkan sifat yang
sepasang tak tergantung dari pasangan sifat
yang lain”.

Coba Anda perhatikan hasilnya 3. Persilangan Dengan Lebih Dari Dua Sifat
Beda
a. Pada nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13
dihasilkan tanaman varietas ercis Jika kita perhatikan, kemungkinan genotipe
berbiji bulat kuning yang jumlahnya dan fenotipe pada F2 dalam persilangan
ada 9. monohibrid gamet yang terbentuk pada F1 ada
b. Pada nomor : 6, 8, 14 dihasilkan 2 macam dan fenotipenya ada 2 macam
tanaman varietas ercis berbiji bulat dengan perbandingan 3 : 1. Pada perbandingan
hijau yang berjumlah 3. dihibrida gamet yang terbentuk pada F1
c. Pada nomor : 11, 12, 15 dihasilkan sebanyak 4 macam dan fenotipe sebanyak 4
tanaman varietas ercis keriput kuning macam dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Jika
yang berjumlah 3. kita melakukan persilangan dengan tiga sifat
d. Pada nomor : 16 dihasilkan tanaman beda (trihibrid), misalnya AABBCC
varietas ercis berbiji keriput hijau disilangkan dengan individu tersebut yang
yang berjumlah 1. bergenotipe aabbcc maka F1 nya adalah
AaBbCc. P2 akan menghasilkan gamet
Sehingga perbandingannya menghasilkan sebanyak 8 macam yaitu ABC, ABc, AbC,
bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : Abc, aBC, aBc, abC, dan abc. Dengan
keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1. demikian F2 akan menghasilkan sebanyak 64
keturunan atau 82.
Coba Anda perhatikan pada kotak nomor 1, 6,
11, dan 16! Kotak-kotak itu merupakan
tanaman homozigot, yaitu BBKK, BBkk,
bbKK, dan bbkk, dan untuk kotak nomor yang 4. Persilangan Resiprok, Backcross, dan
lain adalah heterozigot, coba Anda sebutkan! Testcross

Perhatikan kotak nomor 6, yaitu varietas ercis Selain persilangan monohibrid dan dihibrid,
berbiji bulat hijau dengan nomor 11 yaitu dikenal juga persilangan resiprok, backcross,
varietas ercis berbiji keriput kuning. Kedua dan testcross.
individu tersebut mempunyai genotipe yang
tidak dimiliki oleh kedua induknya, sehingga a. Persilangan Resiprok
individu tersebut disebut sebagai individu baru
(bastar konstan). Individu
Apa yang dimaksud dengan persilangan
resiprok? Persilangan resiprok mempunyai
pengertian bahwa dalam suatu persilangan
berlaku sama pada jenis kelamin jantan dan
betina, yang berarti baik jantan maupun betina
mendapatkan kesempatan sama dalam
pewarisan sifat. Misalnya, persilangan antara
bunga kuning dan bunga merah akan
menghasilkan keturunan yang sama meskipun
serbuk sari diambil dari bunga kuning atau
merah.

b. Persilangan Backross

Apabila Anda mengawinkan F1 dengan salah Penyimpangan Semu Hukum Mendel Kelas
satu induknya, baik dari induk homozigot 10 SMA
dominan maupun resesif, maka persilangan ini
disebut dengan backcross. Tujuan mengadakan Penyimpangan semu Hukum Mendel
perkawinan ini adalah untuk mengetahui terdapat dalam pola-pola hereditas, Sutton
genotipe induknya. Agar lebih jelas perhatikan (sarjana Amerika) adalah orang yang pertama
contoh di bawah ini. kali mendalami masalah pola-pola hereditas
berpendapat sebagai berikut.

1. Jumlah kromosom yang terkandung


dalam sel telur dan sel sperma adalah
sama, yaitu masing-masing setengah
jumlah kromosom yang dikandung
oleh setiap sel induknya.
2. Organisme hasil pembuahan bersifat
diploid (setiap selnya mengandung 2
perangkat kromosom).
3. Dalam peristiwa meiosis, yaitu kedua
perangkat kromosom memisah secara
bebas dan mengelompok secara bebas
dengan kromosom lain yang bukan
homolognya.
4. Bentuk dan identitas setiap kromosom
adalah tetap, gen sebagai satu kesatuan
c. Persilangan Testcross faktor penurunan sifat adalah mantap
walaupun mengalami peristiwa
Apabila Anda mengawinkan F1 (keturunan mitosis atau meiosis.
pertama) dengan induk yang homozigot
resesif, persilangan ini disebut sebagai Pola hereditas yang dikemukakan Sutton
persilangan testcross. Testcross bertujuan merupakan penegasan terhadap hukum
untuk mengetahui jenis individu yang diuji, Mendel. Berdasarkan hasil penelitian Mendel,
tergolong homozigot atau heterozigot. Jika pada pembastaran dengan satu sifat beda
hasil persilangan ini mempunyai hasil (monohibrid), ratio fenotipe F2 adalah 12:1
perbandingan fenotipe keturunan memisah, jika kasusnya intermediet dan 3:1 jika
maka individu yang diuji adalah heterozigot, kasusnya dominan penuh.
tetapi jika uji silangnya 100% berfenotipe
sama maka individu yang diuji adalah Pada pembastaran dihibrid, fenotipe F2 terdiri
homozigot. atas 4 macam, dengan ratio 9:3:3:1.
Perbandingan tersebut bersifat umum dan akan
selalu demikian, apabila setiap gen memiliki
pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan gerigi dan F2 terdiri atas 75 % gerigi
karakter. Dalam kenyataannya, para ilmuwan dan 25 % bilah. Ini berarti bahwa pial
sering menemukan angka perbandingan lain, gerigi dominan terhadap pial bilah.
yang sekilas tampak berbeda dan menyimpang b. Apabila ayam berpial biji galur murni
dari hukum Mendel, seperti perbandingan disilangkan dengan ayam berpial
fenotipe F2 dari persilangan dihibrid diperoleh gerigi bilah, maka F1 100 % berpial
9:3:4:9:7, 12:3:1:9:6:1, 15:1 dan lain-lain. biji dan F2 terdiri atas 75 % berpial
Apabila dicermati, ternyata, angka-angka yang biji dan 25 % bilah ini berarti bahwa
muncul tersebut merupakan hasil pial biji dominan terhadap pial bilah.
penggabungan dari angka yang dikemukakan c. Apabila ayam berpial biji galur murni
oleh Mendel. Berikut adalah beberapa disilangkan dengan ayam berpial
peristiwa mengenai perubahan atau gerigi galur murni, maka F1 100%
penyimpangan yang terjadi pada gen atau berpial sumpel (walnut). Jadi sifat
kromosom, sehingga hasil perkawinan suatu pialnya berbeda dengan induk jantan
pasangan induk seolah-olah menyimpang dari maupun induk betina. Sedangkan pada
hukum Mendel. F2-nya diperoleh 4 macam fenotipe
dengan perbandingan sebagai berikut
Penyimpangan Semu Hukum Mendel pial sumpel : pial gerigi : pial biji :
pial bilah = 9:3:3:1.
Apabila diteliti lebih lanjut, ternyata angka-
angka perbandingan itu tidak lain adalah Penyimpangan di sini tidak menyangkut
penggabungan dari beberapa angka perbandingan fenotipe pada F2 tetapi muncul
perbandingan yang semula ditemukan oleh 2 sifat baru yang berbeda dengan kedua
Mendel, yaitu (9+3) : 3 : 1, 9 : 3 : (3+1), 9 : induknya, yaitu sumpel dan bilah, seperti
(3+3+1), 9 : (3+3): 1, (9+3+3) : 1, dan tampak pada diagram berikut.
seterusnya. Karena alasan itulah maka disebut
penyimpangan semu. Perhatikan penyimpangan pada penyilangan
antara ayam berpial rose dan pial biji berikut!
1. Interaksi dari Beberapa Gen (Atavisme)

Pada ayam dikenal 4 macam bentuk pial


(jengger), yaitu:

a. pial gerigi (ros),


b. pial biji (pea),
c. pial bilah (single),
d. pial sumpel (walnut).

Sifat pial bilah adalah resesif, baik terhadap Keterangan:


pial gerigi (ros) maupun terhadap pial biji
(pea). Pial-pial tersebut dapat disilangkan satu a. Semua kombinasi yang mengandung
sama lain sebagai berikut. faktor R dan P, yaitu kombinasi nomor
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, dan 13 selalu
a. Apabila ayam berpial gerigi galur berpial sumpel.
murni disilangkan dengan ayam
berpial bilah, maka F1 100% berpial
b. Semua kombinasi yang mengandung Perhatikan peristiwa polimeri pada persilangan
faktor R saja tanpa P, yaitu nomor 6, antara gandum merah dan gandum putih!
8, dan 14 akan berpial gerigi.
c. Semua kombinasi yang mengandung
faktor P saja tanpa R, yaitu nomor 11,
12, dan 15 akan berpial biji.
d. Semua kombinasi yang tidak
mengandung faktor P dan R, yaitu
nomor 16 akan berpial bilah.

Penyimpangan yang tampak pada penyilangan


dihibrid berdasarkan diagram tersebut adalah:

a. keturunan F1 tidak menyerupai salah


satu induknya (tidak bergerigi dan
tidak berbiji);
b. munculnya dua sifat baru, yaitu sifat
pial sumpel sebagai hasil interaksi dua
faktor dominan yang berdiri sendiri-
sendiri dan sifat pial bilah sebagai
hasil interaksi dua faktor resesif.

2. Polimeri
3. Kriptomeri
Sifat yang muncul pada pembastaran
heterozigot dengan sifat beda yang berdiri
sendiri-sendiri tetapi mempengaruhi karakter
dan bagian organ tubuh yang sama dari suatu
organisme disebut polimeri.

Pada salah satu percobaannya, Nelson Ehle,


menyilangkan gandum berbiji merah dengan
gandum berbiji putih, fenotipe F1 semua
berbiji merah tetapi tidak semerah biji
induknya. Pada kasus ini, seolah-olah terjadi
peristiwa dominan tidak penuh, sedangkan
pada F2 diperoleh keturunan dengan ratio
fenotipe 15 merah dan 1 putih adalah berasal
dari penggabungan (9+3+3):1, berwarna
merah ada 4 variasi yaitu merah tua, merah
sedang, merah muda, dan merah muda sekali, Kriptomeri adalah gen dominan yang seolah-
sedangkan berwarna putih hanya ada 1 variasi, olah tersembunyi apabila berdiri sendiri-
maka percobaan ini dikatakan bahwa sendiri dan pengaruhnya baru tampak apabila
pembastaran tersebut adalah dihibrida dan dua bersama-sama dengan gen dominan lainnya.
pasang alel yang berlainan tadi sama-sama Correns pernah menyilangkan tumbuhan
mempengaruhi sifat yang sama yaitu warna Linaria maroccana berbunga merah galur
bunga. murni dengan yang berbunga putih juga galur
murni. Diperoleh F1 semua berbunga ungu,
Apabila gen yang menimbulkan pigmen merah sedangkan F2 terdiri atas tanaman Linaria
diberi simbol M1 dan M2, alel yang maroccana berbunga ungu : merah : putih = 9 :
mengakibatkan tidak terbentuknya warna 3 : 4. Berdasarkan penyelidikan terhadap
diberi simbol m1 dan m2, maka dapat plasma sel bunga Linaria, ternyata warna
digambarkan dalam diagram persilangan merah disebabkan oleh adanya pigmen
sebagai berikut. antosianin dalam lingkungan plasma sel yang
bersifat asam, sedangkan dalam lingkungan Peristiwa ini terjadi baik pada tumbuhan,
basa akan memberikan warna ungu. Tetapi hewan, maupun manusia. Pada tumbuhan,
apabila dalam plasma sel tidak terdapat peristiwa epistasis dan hipostasis dijumpai
antosianin, dalam lingkungan asam atau basa pada warna kulit gandum dan warna kulit labu
tetap akan membentuk warna putih. squash, sedangkan pada hewan dapat dijumpai
bulu mencit. Pada manusia, peristiwa tersebut
Apabila : juga dapat dijumpai misalnya pada warna
mata.
A = ada bahan dasar pigmen antosianin,
a = tidak ada bahan dasar pigmen antosianin, Nelson Ehle mengadakan percobaan
B = reaksi plasma sel bersifat basa, dan persilangan dengan objek tanaman gandum.
b = reaksi plasma sel bersifat asam. Gandum berkulit biji hitam disilangkan
dengan gandum berkulit putih kuning.
Gen A dominan terhadap a, dan gen B Hasilnya (F1) 100% berkulit biji hitam. Pada
dominan terhadap b, sehingga diagram F2 diharapkan akan dihasilkan keturunan
persilangannya dapat digambarkan, seperti dengan fenotipe 75% hitam dan 25% kuning,
pada diagram berikut. Perhatikan diagram tetapi ternyata tidak demikian, hasil yang
peristiwa kriptomeri pada Linaria maroccana diperoleh mempunyai perbandingan sebagai
yang menghasilkan kombinasi ungu : merah : berikut 12 hitam : 3 kuning : 1 putih.
putih = 9 : 3 : 4. Persilangan ini mirip prinsip Mendel yaitu (9 +
3) : 3 : 1.

Setelah dianalisis, ternyata gen yang


menimbulkan pigmentasi hitam dan kuning
berdiri sendiri-sendiri dan keduanya
merupakan faktor dominan terhadap faktor
putih. Jadi, gen H (hitam) dominan terhadap h
(putih) gen K (kuning) dominan terhadap k
(putih).

Perhatikan diagram persilangan antara gandum


berkulit biji hitam HHkk dengan gandum
berkulit biji kuning hhKK berikut!
Individu genotipe F2 mempunyai:

a. A.B (antosianin dalam lingkungan


basa) warna bunganya ungu sebanyak
9 kombinasi.
b. A.bb (antosianin dalam lingkungan
asam) warna bunganya merah
sebanyak 3 kombinasi.
c. aaB. dan aa bb (tidak mengandung
antosianin) warna bunganya putih
sebanyak 4 kombinasi.
Genotipe F1 Hhkk fenotipenya adalah hitam.
4. Epistasis dan Hipostasis Ini menunjukkan bahwa faktor H menutup
faktor K, faktor H disebut epistasis dan faktor
Epistasis dan hipostasis adalah salah satu K disebut hipostasis. Jika F1 mengadakan
bentuk interaksi antara gen dominan meiosis akan menghasilkan gamet Hk, Hk, hK,
mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan dan hk, sehingga kemungkinan kombinasi F2
sealel. Gen dominan yang menutup gen adalah seperti diagram berikut.
dominan lainnya disebut epistasis dan gen
dominan yang tertutup itu disebut hipostasis.
Peristiwa hipostasis dan epistasis morfologis, seperti bentuk sayap, warna tubuh,
menghasilkan kombinasi yaitu hitam : kuning : dan warna mata. Dalam percobaannya Morgan
putih = 12 : 3 : 1. menyilangkan Drosophila betina normal
berwarna tubuh kelabu dan bersayap panjang
dengan Drosophila jantan tak normal yang
berwarna tubuh hitam dan tak bersayap. Dari
persilangan itu, Morgan mendapat persilangan
F1 yang berwarna tubuh kelabu dan bersayap
panjang. Jika pada F1 individu jantan
Keterangan : ditestcross dengan induk resesif maka
keturunannya hanya terdiri atas 2 kelas, yakni
Semua kombinasi yang mengandung H, kelabu-panjang dan hitam-pendek dengan
fenotipenya adalah hitam. Kombinasi yang rasio fenotipe 1:1.
mengandung faktor dominan K hanya
menampakkan warna kuning jika bersama Jika b dan v atau B dan V merupakan alel
faktor H. Kemungkinan kombinasi 1/16 adalah yang terdapat pada pasangan kromosom yang
kombinasi dua faktor resesif dari kedua berbeda, perhatikan persilangan di bawah ini!
pasangan alel hhkk. Individu ini tidak
mengandung faktor dominan dan Persilangan: Gen dan alel yang terletak pada
menampakkan warna putih. Ini adalah jenis pasangan kromosom yang berbeda
homozigot baru yang hanya mungkin timbul
dari persilangan dihibrid.

5. Tautan

Di dalam setiap kromosom tersimpan ratusan


gen yang dapat menimbulkan suatu sifat
bersama-sama. Dua atau lebih gen yang
menempati kromosom yang sama disebut
terpaut atau linkage. Peristiwa terbentuknya
gen tertaut ini disebut tautan, seperti terlihat
pada gambar sebagai berikut.

Keterangan:

BbVv = Drosophila kelabu-bersayap panjang


Bbvv = Drosophila kelabu-bersayap pendek
bbVv = Drosophila hitam-bersayap panjang
bbvv = Drosophila hitam-bersayap pendek
Gen dan alel yang terletak pada sepasang
kromosom Jadi, seharusnya persilangan tersebut
menghasilkan rasio fenotipe 1:1:1:1. Hal ini
Gambar diatas memperlihatkan gen-gen yang disebabkan kromosom yang mengandung alel
terletak pada masing-masing kromosom yaitu B atau b dan alel V atau v yang pergi ke kutub
A, B, C, D atau F dan membentuk 1 rangkaian, atas atau bawah pada meiosis sama besar.
begitupun dengan alelnya yaitu a, b, c, d, e, Oleh karena itu, rasio macam gamet, baik
dan f. Peristiwa tautan dikemukakan oleh kombinasi parental maupun rekombinannya
Morgan pada percobaannya mengenai sama. Tetapi, hal itu tidak terlihat pada hasil
persilangan lalat buah (Drosophila penemuan Morgan sebab BV dan bv tertaut
melanogaster) yang memiliki perbedaan dalam satu kromosom, sehingga saat meiosis
dihasilkan 2 variasi gamet BV dan bv. pembelahan bergenotipe AaBb. Gen A bertaut
Turunan pertama atau F1 bergenotipe BbVv, dengan gen B, sedangkan gen a bertaut dengan
berwarna kelabu-sayap panjang, terlihat gen b. Apabila tidak terjadi peristiwa pindah
seperti pada persilangan berikut ini. silang maka sel-sel anakan yang terbentuk
akan mempunyai susunan gen AB dan ab
Persilangan: Gen dan alel yang terletak pada dengan rasio 50%:50% atau 1:1 yang
pasangan kromosom yang berbeda semuanya terdiri atas kombinasi parental (KP).
Tetapi, apabila sebagian sel yang membelah
mengalami pindah silang maka di samping
kombinasi parental, akan terbentuk pula
rekombinan atau kombinasi baru (RK) yang
frekuensinya masing-masing ditentukan oleh
frekuensi sel yang mengalami pindah silang.

Selama meiosis, pindah silang dapat terjadi


antara gen-gen dalam kromosom yang sama.
Jumlah pindah silang yang terjadi tergantung
pada jarak antara gen-gen itu.

Pada Gambar 5.7 terlihat bahwa sel yang


mengalami pindah silang sebanyak 20% dari
jumlah sel yang membelah. Hal ini berarti
80% sel lainnya tidak mengalami pindah
Keterangan : silang, sehingga kombinasi sel gamet yang
dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut.
BbVv = Drosophila kelabu-bersayap panjang
bbvv = Drosophila hitam-bersayap pendek Keterangan:

Rasio fenotipe hasil testcross ialah kelabu- a. Untuk kelompok sel yang tidak
sayap panjang : hitam-sayap pendek 1:1. Ini mengalami pindah silang yaitu
berarti macam gamet rekombinan tidak sebanyak 80%. Setiap sel yang
muncul, sebab b bertaut V, b bertaut v, membelah dalam kelompok ini akan
sehingga gamet yang dihasilkan F1 hanya BV menghasilkan 4 sel baru yang haploid.
dengan bv. Karena rasio gamet BV dengan bv Sel baru ini terdiri atas 2 macam
1:1 maka rasio fenotipe hasil testcross. Bbvv : kombinasi, yaitu AB dan ab, dengan
bbvv = lalat buah kelabu-sayap panjang : rasio 50% AB : 50% ab. Jadi frekuensi
hitam-sayap pendek = 1:1. Penemuan Morgan gamet AB=50% x 80%=40% dan
ini menunjukkan bahwa gen BV dan bv bukan frekuensi gamet ab=50% x 80%=40%.
terletak pada kromosom berbeda, tetapi pada b. Untuk kelompok sel yang mengalami
kromosom yang sama, artinya bertaut. pindah silang, yaitu sebanyak 20%,
setiap selnya menghasilkan 4 sel
6. Pindah Silang gamet baru dengan kombinasi AB,
Ab, aB terbentuk karena adanya
Pada peristiwa meiosis, kromatid yang peristiwa pindah silang.
berdekatan dari kromosom homolog tidak
selalu berjajar berpasangan dan beraturan, Berdasarkan hal tersebut maka frekuensi
tetapi kadang-kadang saling melilit satu masing-masing kombinasi adalah sebagai
dengan lainnya. Hal ini menyebabkan sering berikut:
terjadi sebagian gen-gen suatu kromatid
tertukar dengan gen-gen kromatid AB = 25% x 20% = 5% ; Ab = 25% x 20% =
homolognya. Peristiwa ini disebut dengan 5%
pindah saling atau crossing over. Gambar aB = 25% x 20% = 5% ; ab = 25% x 20% =
dibawah memperlihatkan terjadinya 5%
pembelahan meiosis. Sel-sel yang mengadakan
Apabila peristiwa a dan b digabungkan, maka c. Di dalam kromosom Y tidak terdapat
akan dihasilkan macam dan frekuensi gen yang bertanggung jawab atas
kombinasi sebagai berikut: warna mata.

AB = 40% + 5% = 45% ; Ab = 40% + 5% = Selanjutnya, Morgan menyatakan bahwa gen


45% atau sifat yang tergantung pada kromosom
seks ini disebut tertaut seks, seperti dalam
AB dan ab yang merupakan kombinasi diagram dengan penjelasan, keturunan F1
parental (KP), frekuensinya 90%. semua bermata merah, baik jantan maupun
betina, sedangkan keturunan F2 75% bermata
Ab = 5% ; aB = 5% merah dan 25% bermata putih. Yang bermata
putih selalu jantan, bukan berarti yang jantan
Ab dan aB yang merupakan kombinasi baru selalu bermata putih.
atau rekombinan (RK), frekuensinya 5%.
8. Gagal Berpisah dengan Letal
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui
bahwa apabila dalam peristiwa tautan tidak
terjadi pindah silang, maka semua susunan gen
pada sel gametnya merupakan kombinasi
parental, tetapi apabila dalam peristiwa ini
terjadi pindah silang maka susunan gen pada
sel gametnya terdiri atas 2 jenis yakni
kombinasi parental dan dihasilkan F1 ada 4
macam, yaitu AB, ab, Ab, dan aB. AB dan ab
merupakan kombinasi parental, sedangkan Ab
dan aB merupakan rekombinan. Pada
peristiwa pindah silang ini frekuensi
kombinasi parental (KP) lebih dari 50% dan
frekuensi rekombinan (RK) kurang dari 50%.
Kombinasi baru atau rekombinan yang
terbentuk pada peristiwa pindah silang
frekuensinya selalu lebih kecil daripada
kombinasi parental (RK<KP).
Gagal
7. Tautan Seks berpisah merupakan peristiwa gagalnya satu
atau lebih kromosom untuk berpisah pada
waktu meiosis (pembentukan gamet) dan
Morgan pernah menyilangkan lalat betina
menyebabkan jumlah kromosom berubah, baik
bermata merah dengan lalat jantan bermata
gamet dan atau individu baru berakhir dengan
putih. Hasilnya adalah bahwa keturunan F1
jumlah kromosom yang abnormal, misalnya
100% bermata merah, sedangkan keturunan F2
dapat terjadi aneuploidi atau poliploidi.
75% bermata merah dan 25% bermata putih.
Tetapi, yang bermata putih selalu jantan
walaupun percobaan tersebut berulang-ulang Aneuploidi merupakan suatu keadaan
dilakukan, tetapi hasilnya selalu sama. keturunan memiliki satu kromosom lebih atau
Berdasarkan hasil tersebut Morgan menyusun satu kromosom kurang dari jumlah kromosom
hipotesis sebagai berikut. yang dimiliki tetuanya. Hal tersebut dapat
terjadi pada sel diploid yang mendapat satu
tambahan satu kromosom (n + 1), selanjutnya
a. Faktor warna mata merah langsung
jika gamet tersebut bersatu dengan gamet lain
dominan terhadap faktor warna mata
yang normal maka individu baru akan
putih.
berkromosom (2n + 1) yang disebut trisomi.
b. Gen yang bertanggung jawab atas
Sebaliknya, jika sebuah gamet yang
warna mata ini terkandung di dalam
kekurangan satu kromosom bersatu dengan
kromosom X.
gamet normal maka individu baru tersebut
memiliki jumlah kromosom (2n – 1) dan Home » Pelajaran » Biologi » Hereditas Pada
disebut monosomi. Manusia Kelas 12 SMA

Adapun poliploidi adalah keturunan yang Hereditas Pada Manusia Kelas 12 SMA
memiliki kelipatan jumlah kromosom dari
tetuanya, artinya tiga kali atau lebih dari setiap Sunday, September 27th, 2015 - Biologi,
haploid kromosom yang khas dimiliki Kelas 12 SMA
tetuanya. Jika gamet yang dihasilkan diploid
(2n) dan bersatu dengan gamet normal haploid Sifat hereditas pada manusia di antaranya
(n), maka hasil setelah fertilisasi adalah adalah cacat dan penyakit. Cacat dan penyakit
individu 3n atau triploid, dan jika dua gamet menurun merupakan sifat yang diwariskan
diploid bersatu adalah individu 4n atau kepada keturunannya. Cacat dan penyakit
tetraploid. menurun ini tidak bisa menular, serta tidak
dapat disembuhkan, tetapi hanya dapat
Gagal berpisah letal adalah gen letal (gen yang ditanggulangi. Berikut ini beberapa contoh
menyebabkan kematian pada suatu individu dari hereditas pada manusia.
yang memilikinya) yaitu gagal satu atau lebih
kromosom untuk berpisah pada peristiwa Contoh Hereditas Pada Manusia
meiosis. Contoh gagal berpisah yang terjadi
pada lalat buah seperti pada diagram berikut. 1. Golongan Darah

Peristiwa gagal berpisah pada persilangan lalat Berstein seorang berkebangsaan Jerman dan
buah (Drosophila melanogaster) antara betina Furuhata, seorang berkebangsaan Jepang
bermata merah dengan jantan bermata putih. adalah tokoh yang pernah mengemukakan
hipotesis bahwa hanya sepasang gen pada
individu yang bertanggung jawab atas
golongan darahnya. Penggolongan darahnya
tersebut didasarkan pada adanya aglutinogen
(antigen) tertentu di dalam sel darah merah.
Adanya antigen tersebut dalam sel darah
merah bersifat menurun sebab dikendalikan
oleh gen.

Kita mengenal beberapa sistem penggolongan


darah, di antaranya adalah:

a. sistem A, B, O;
Keterangan : b. sistem M N, dan;
c. sistem Rhesus (Rh).
1. Nomor 1 kromosom seks XX adalah
betina bermata merah dan nomor 6 a. Penggolongan Darah Menurut Sistem
kromosom seks XY adalah jantan A,B,O
bermata putih (yang diharapkan).
2. Nomor 2 kromosom seks XXX adalah Menurut sistem ini, golongan darah manusia
betina super dan nomor 5 kromosom dibedakan atas 4 macam, yaitu sebagai
seks XXY betina bermata putih berikut.
(pengecualian pertama).
3. Nomor 3 kromosom seks X dari jantan 1. Golongan darah A apabila dalam sel
bermata merah (pengecualian kedua) darah merahnya terdapat antigen A.
dan nomor 4 kromosom seks Y Adanya antigen tersebut dikendalikan
berkelamin jantan dan mati (letal). oleh gen IA.
2. Golongan darah B apabila dalam sel
darah merahnya terdapat antigen B.
Adanya antigen tersebut dikendalikan N, yang masing-masing disebabkan oleh
oleh gen IB. adanya antigen M, MN, atau N. Antigen ini
3. Golongan darah A dan B apabila tidak membentuk zat anti (aglutinin), sehingga
dalam sel darah merahnya terdapat B apabila ditransfusikan dari golongan satu ke
antigen A dan B, masing-masing golongan yang lain tidak akan menimbulkan
kemunculannya dikendalikan oleh gen gangguan. Tetapi, apabila antigen tersebut
IA dan IB. disuntikkan ke dalam tubuh kelinci, serum
4. Golongan darah O apabila dalam sel kelinci akan membentuk zat antinya. Dengan
darah merahnya tidak terdapat B demikian, apabila serum kelinci yang
antigen A atau B. Keadaan ini timbal mengandung zat anti ini disuntikkan ke dalam
balik karena dikendalikan oleh gen IO tubuh manusia dapat menimbulkan gangguan.
yang bersifat sensitif, baik terhadap
gen IA maupun gen IB. Adanya antigen M ditentukan oleh gen Im,
adanya antigen MN ditentukan oleh Im dan In ,
Jadi, gen IA dan IB adalah 2 gen yang bersifat sedangkan adanya antigen – antigen N,
kodominan. Berdasarkan uraian tersebut, maka ditentukan oleh gen In. Berdasarkan hal
dapat dibuat tabel hubungan antara fenotipe tersebut, macam fenotipe, genotipe dan
golongan darah, genotipe, dan kemungkinan kemungkinan macam gamet dari orang yang
sel gametnya. bergolongan M, MN, atau N dapat diketahui.

Hubungan antara Fenotipe Golongan Darah


Hubungan antara Fenotipe Golongan Darah Sistem M N, Genotipe, dan Kemungkinan
Sistem A,B,O, Genotipe dan Kemungkinan Macam Gamet
Macam Gamet
c. Penggolongan Darah Berdasarkan
Dengan memperhatikan tabel di atas maka Rhesus
dapat pula dibuat tabel golongan darah orang
tua, beserta golongan darah yang mungkin dan Pada tahun 1946, Landsteiner dan A.S. Weiner
golongan darah yang tidak mungkin pada menentukan antigen tertentu dalam darah kera
anak-anaknya. Maccacus rhesus (sejenis kera India), yang
diberi nama antigen Rhesus (Rh). Antigen ini
juga ditentukan dalam sel darah merah
manusia. Berdasarkan ada atau tidaknya
antigen rhesus ini, darah manusia dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

1. golongan Rh+, apabila dalam sel darah


merahnya ditemukan antigen rhesus,
dan
Golongan Darah Orang Tua dan 2. golongan Rh–, apabila dalam sel darah
Kemungkinan atau Tidak Mungkin pada merahnya tidak ditemukan antigen
Golongan Darah Anak-anaknya. rhesus.

b. Penggolongan Darah Menurut Sistem M Adanya antigen Rh di dalam darah


N dikendalikan oleh gen IRh, yang dominan
terhadap Irh, sehingga genotipe orang menurut
sistem Rh ini dapat dibedakan.
Pada tahun 1976, Landsteiner dan Lavene
mengemukakan adanya golongan M, MN, dan
mempunyai gen yang
homozigot resesif kemudian mati disebut
sebagai gen letal resesif. Sebaliknya, apabila
individu mempunyai gen yang homozigot
dominan kemudian mati disebut sebagai letal
Sistem Rhesus dominan.
Perlu Anda ketahui jika individu Rh+
Manusia yang mempunyai gen letal karena
menerima darah dari individu Rh+ maka tidak menderita penyakit SS sicklemia dan
akan terjadi penggumpalan darah, sebab tidak talasemia. Sicklemia (Sickle Cell Anemia)
ada reaksi antibodi terhadap antigen Rh dalam diderita oleh suatu individu yang mempunyai
tubuh resipien. Demikian juga individu Rh+ eritrosit berbentuk bulan sabit karena molekul
yang menerima darah dari individu Rh– juga hemoglobin yang bersambung membentuk
tidak mengalami reaksi penggumpalan, karena serabut-serabut, sehingga akan menghalangi
resipien tidak mempunyai antibodi. kapiler aliran darah, sehingga daya absorpsi
terhadap oksigen sangat rendah.
Jika individu Rh– yang menerima darah dari
individu Rh+, pada awalnya tidak terjadi Talasemia merupakan penyakit darah yang
penggumpalan darah, tetapi setelah menerima mempunyai bentuk eritrosit lonjong,
darah kembali di Rh+ untuk kedua kalinya mempunyai ukuran yang kecil dan banyak.
maka akan terjadi penggumpalan, sebab Karena bentuknya demikian, maka eritrosit
antibodi sebelumnya yang sudah terbentuk
tersebut mempunyai afinitas terhadap oksigen
akan menyerang pada antigen baru. Misalnya, yang rendah. Jika ada seseorang yang
ibu Rh– menikah dengan suami Rh+, akan menderita penyakit ini tubuhnya akan
melahirkan bayi Rh lahir dengan selamat. Pada kekurangan oksigen. Gejala penyakit ini yaitu
waktu lahir rahim ibu kemungkinan akan limpa dan hati membengkak, pertumbuhan
tertinggal antigen Rh yang ikut dalam tulang tengkorak dan tulang muka menebal,
peredaran darah ibu. Apabila melahirkan bayi
sehingga penderita kelihatan aneh, daya tahan
kedua dengan Rh lagi, maka akan terjadi lagi
tubuh rendah, wajah lembap dan pangkal
perembesan darah janin ke peredaran darah hidung terbenam. Talasemia ini dikendalikan
ibu, sehingga jumlah antibodi yang terbentuk oleh gen dominan (Th Th).
di dalam tubuh ibu menjadi sangat banyak.
Akibat-nya bayi tersebut mengalami penyakit
3. Albino
anemia berat Erythroblastosis fetalis dengan
tanda-tanda tubuh menggembung dengan
cairan hati dan limpa membengkak, di dalam Ciri penyakit albino ini adalah pada tubuh
darah banyak erithroblas (erithrosit yang seseorang tidak mempunyai pigmen warna
belum masak dan daya ikatnya terhadap melanin (hitam, coklat, kuning, putih) karena
oksigen rendah dan warna kulit keemasan. tidak mempunyai enzim pembentukan warna
tersebut. Orang yang menderita penyakit ini
mudah terkena kanker kulit sebab tidak
Bayi yang mengalami gangguan ini biasanya
tahan terhadap sinar matahari. Albino ini
tidak berumur panjang, namun, dapat ditolong
mempunyai gen resesif dengan simbol mm,
dengan jalan pemberian suntikan anti serum
sedangkan orang yang normal (MM), faktor
antiRh kepada ibu Rh–, karena anti serum ini
pembawa carier Mm.
akan merusak sel-sel Rh+, sehingga ibu tidak
perlu memproduksi antibodi anti -Rh.

2. Gen Letal

Apa yang dimaksud dengan gen letal? Gen


letal adalah gen menyebabkan kematian. Hal 4. Gangguan Mental
ini dikarenakan fungsi gen terganggu sehingga
suatu makhluk hidup tidak dapat tumbuh ernahkah Anda berpikir apa yang
dengan sempurna. Gen letal ada dua macam, menyebabkan orang tersebut mengalami
yaitu resesif dan dominan. Apabila individu gangguan mental? Ada beberapa faktor yang
menyebabkan gangguan mental ini di dapat berhenti, akibatnya orang tersebut dapat
antaranya adalah fenilketonuria (fku) yaitu meninggal dunia.
kegagalan tubuh penderita mensintesis enzim
yang dapat mengubah fenilalanin menjadi Gen pembeku darah terdapat pada kromosom
tiroksin yang akibatnya terjadi penimbunan X nonhomolog dan bersifat dominan dengan
fenilalanin yang dibuang melalui urin, simbol H (mampu memproduksi pembeku
sehingga fenilalanin yang mempunyai darah), gen resesifnya dengan simbol h (tidak
senyawa tinggi yaitu fenil piruvat dapat mampu memproduksi faktor pembeku darah).
merusak sistem saraf yang akhirnya Penyakit ini lebih banyak diderita kaum pria
menyebabkan individu menderita ganggun dibandingkan dengan wanita karena pengaruh
mental. Individu yang menderita gangguan ini gen h pada wanita ditutupi oleh pasangannya
bergenotipe homozigot resesif. H (XHXh), sedangkan pada pria tidak demikian
(XhY).
Penyebab seseorang menderita gangguan
mental yaitu karena pengaruh pasangan alel 6. Buta Warna
gen resesif homozigot yang diwariskan dari
kedua kedua orang tuanya yang bergenotipe Penyakit ini sama dengan hemofili, yaitu
heterozigot. Agar lebih jelas, amati diagram merupakan penyakit gen yang terpaut
berikut ini! kromosom seks. Gen buta warna terdapat pada
kromosom seks. Gen buta warna terdapat pada
kromosom X nonhomolog dan bersifat resesif.
Cacat buta warna biasanya tidak tampak dari
luar, orang yang menderita buta warna asli
hanya dapat melihat warna hitam dan putih,
sedangkan penderita buta warna sebagian tidak
dapat membedakan warna hijau dan merah
dari warna lain. Misalnya, seorang wanita
Dari hasil perkawinan tersebut tampak 1/4 pembawa buta warna menikah dengan laki-
kemungkinan yang bergenotipe homozigot dan laki normal, maka kemungkinan anak-anaknya
bergenotipe homozigot resesif (aa) yang adalah:
menderita cacat mental. Dari yang normal
terdapat 1/3 yang homozigot (AA) dan 2/3
normal, tetapi pembawa sifat (Aa). Bagaimana
cara mengatasi gangguan ini?

Jika ada seseorang yang menderita gangguan


mental sebaiknya secara cepat dideteksi
urinnya dengan larutan ferioksida 5%, jika
terjadi warna hijau kebiruan berarti ia 7. Cacat Pada Jari Kaki Dan Tangan
menderita gangguan mental. Cara yang baik
untuk mengobatinya adalah dengan diet yang Polidaktili diwariskan orang tua kepada
keras sehingga menghilangkan asam fenil anakanaknya melalui gen autosom dominan.
piruvat dari darah (urine). Diet tersebut sampai
batas kandungan fenilalanin yang diperlukan
untuk mensintensis protein saja.

5. Hemofili

Hemofili merupakan contoh penyakit yang


disebabkan oleh gen pautan seks. Penyakit ini
menyebabkan darah tidak dapat membeku.
Apabila orang yang menderita penyakit ini
terkena luka kecil maka pendarahan tidak Penderita brakhidaktili memiliki ruas-ruas
tulang jari pendek, sehingga jari-jari tangan
dan kaki pendek. Brakhidaktili dikendalikan lainnya! Setelah mendapatkan karakter yang
oleh gen dominan yang dalam keadaan sesuai dengan keinginan, selanjutnya
homozigot bersifat letal, sedangkan dalam dilakukan penyilangan (breeding) dengan
keadaan heterozigot menderita brakhidaktili menerapkan hukum-hukum Mendel.
(jari pendek), dan untuk orang yang normal
memiliki genotipe homozigot resesif. Manfaat Genetika Dibidang Kesehatan

Di bidang kesehatan, ilmu genetika banyak


digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit,
dapat mencegah timbulnya penyakit menurun,
dan mengobati suatu penyakit. Dengan
demikian penyakit-penyakit yang menurun
dapat dicegah serta kelainan-kelainan bawaan
dapat dihindari. Ilmu genetika juga dapat
digunakan untuk mengetahui penyakit–
penyakit yang menurun, sehingga dapat
digunakan untuk mencegah perkawinan yang
mempunyai hubungan keluarga guna
Dari hasil perkawinan terlihat jelas, bahwa menghindari munculnya penyakit menurun.
wanita sangat mungkin menderita cacat
tersebut, berikut ini terdapat peta silsilah untuk Pengertian Mutasi Biologi Kelas 12 SMA
memperoleh pengetahuan sifat-sifat yang
diturunkan kepada keturunannya! Mutasi merupakan perubahan organisasi
materi genetik yang berupa gen atau
Manfaat Genetika Biologi Kelas 12 SMA kromosom dari suatu individu dan diwariskan
kepada generasi berikutnya. Mutasi yang
Manfaat Genetika Dalam Kehidupan terjadi pada sel-sel gamet (sel kelamin) akan
Manusia bersifat menurun, tetapi jika mutasi tersebut
terjadi pada sel-sel somatik (sel tubuh) maka
Sejalan dengan perkembangan ilmu perubahan itu hanya terjadi pada individu
pengetahuan, maka ilmu genetika dapat tersebut dan tidak bersifat menurun.
diterapkan di berbagai bidang, misalnya
bidang pertanian, peternakan dan kesehatan.
Penerapan tersebut di antaranya dilakukan
melalui proses mutasi buatan, seleksi, dan
penyilangan.

Manfaat Genetika Bagi Dunia Pertanian


Dan Peternakan

Pada bab sebelumnya kita sudah mengetahui


manfaat mutasi, misalnya tanaman poliploid
memiliki ukuran yang lebih besar dan
mempunyai sifatsifat yang unggul, misalnya
buah semangka berukuran besar dan tidak
berbiji. Seleksi dan penyilangan (breeding) Gen secara umum bersifat mantap, tetapi
dilakukan untuk mencari keturunan yang dalam jangka panjang atau karena adanya
memiliki sifat-sifat unggul, bertujuan untuk pengaruh dari lingkungan, dapat menyebabkan
memperoleh hasil dengan mutu lebih baik. susunan kimia dari gen tersebut berubah.
Misalnya pada tanaman tahan terhadap Perubahan yang terjadi dalam gen tersebut
serangan hama dan penyakit, tubuhnya kokoh, dapat diturunkan dan menghasilkan individu
masa berbuah dan berbunga cepat. Pada hewan yang berbeda dari individu sebelumnya.
dapat dipilih yang menghasilkan telur banyak Apabila mutasi berlangsung secara terus
tiap tahunnya, coba Anda beri contoh yang menerus pada makhluk hidup dari generasi ke
generasi berikutnya maka bisa terjadi suatu Macam-macam mutasi dapat dibedakan
saat nanti akan muncul spesies baru, yang berdasarkan tempat terjadinya, sifat genetik
memiliki sifat berbeda dengan moyangnya. dan sumber mutasi tersebut. Macam-macam
mutasi tersebut dapat diuraikan sebagai
Pengertian Mutasi Menurut Herman berikut.
Yoseph Muller
1. Macam-Macam Mutasi Berdasar Tempat
Seorang ahli berkebangsaan Amerika Serikat Kejadiannya
bernama Herman Yoseph Muller (1890 –
1945) berpendapat bahwa mutasi yang terjadi Macam-macam mutasi berdasarkan tempat
pada sel-sel somatik (tubuh) tidak akan terjadinya terdiri atas:
membawa perubahan pada keturunannya,
sedangkan mutasi yang terjadi pada sel-sel a. Mutasi Somatik
gamet kebanyakan letal (mati) sebelum
dilahirkan atau sebelum dewasa. Mutasi ini terjadi pada sel-sel tubuh dan
dampaknya hanya dirasakan pada individu
Peristiwa Mutasi tersebut dan tidak diturunkan. Faktor-faktor
yang menyebabkan mutasi somatik, antara lain
Peristiwa terjadinya mutasi dinamakan sinar radioaktif, sinar ultraviolet, dan obat-
mutagenesis, sedangkan individu yang obatan atau zat-zat yang bersifat mutagenik.
mengalami mutasi disebut mutan. Faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya mutasi Ketika seorang ibu mengandung janinnya,
disebut mutagen. Untuk membahas peristiwa kemudian minum obat yang bersifat
mutasi lebih lanjut, perlu Anda ketahui bahwa mutagenik atau terkena sinar radioaktif maka
mutasi ini memiliki beberapa karakteristik hal ini dapat berpengaruh terhadap janinnya,
umum antara lain pada peristiwa mutasi belum yang akan menyebabkan cacat bawaan ketika
dapat diketahui secara pasti bagian gen yang lahir. Mutasi seperti ini dapat terjadi pada
mengalami mutasi. Mutasi dapat bersifat zigot maupun embrio. Apabila terjadinya
menguntungkan atau merugikan. Mutan akan mutasi pada saat berupa zigot dampaknya akan
dapat hidup jika dapat beradaptasi dengan lebih besar dibandingkan dengan pada saat
lingkungannya. Mutasi dapat muncul secara berupa embrio.
bebas.
Pada sel-sel dewasa mutasi juga dapat terjadi
Hasil dari mutasi sukar untuk diamati karena di antaranya disebabkan oleh sinar ultraviolet
sebab-sebab berikut. dan zat-zat tertentu yang bersifat mutagenik.
Dampak dari mutasi yang sering ditemukan
1. Gen yang mengalami mutasi dalam pada orang dewasa adalah terjadinya sel-sel
suatu individu, tidak menonjolkan diri. kanker, yaitu suatu keadaan sel-sel tubuh yang
2. Gen yang mengalami mutasi pada membelah lebih cepat dan tidak terkontrol
umumnya bersifat letal, sehingga tidak sehingga dapat mengganggu fungsi jaringan
dapat diamati. Biasanya individu akan tubuh lainnya. Sinar ultraviolet dapat
mati sebelum dilahirkan atau sebelum mengakibatkan kanker kulit. Zat-zat aditif,
dewasa. misalnya pewarna, perasa dan pengawet
3. Gen yang mengalami mutasi pada buatan yang berada pada makanan dalam
umumnya bersifat resesif, sehingga jumlah tertentu juga dapat berpengaruh
dalam keadaan heterozigot belum terhadap terbentuknya sel-sel kanker.
dapat terlihat.
b. Mutasi Germinal
Telah dijelaskan di depan bahwa mutasi dapat
terjadi pada tingkat gen maupun kromosom. Mutasi ini terjadi pada sel-sel gamet dan
memiliki sifat dapat diwariskan. Mutasi
Macam-Macam Mutasi Biologi Kelas 12 germinal dapat dialami oleh gen-gen yang
SMA terdapat pada kromosom autosomal yang
disebut dengan mutasi autosomal. Hasil mutasi
autosomal dapat berupa mutasi dominan atau 2. Kaki pendek pada domba Ancon
mutasi resesif. Mutasi germinal juga dapat Penemuan domba ini dilaporkan oleh
terjadi pada kromosom kelamin yang disebut Seth Wright. Peristiwa ini bersifat
dengan mutasi tertaut kelamin. menurun.
3. Albinisme
2. Macam-Macam Mutasi Berdasarkan Albinisme merupakan suatu kondisi
Sifat Genetiknya pada tubuh seseorang yang
kekurangan pigmen kulit, sehingga
Macam-macam mutasi berdasarkan sifat kulit menjadi lebih terang.
genetiknya terdiri atas: 4. Hidrosefalus
Kelainan ini merupakan pembesaran
a. Mutasi Dominan kepala karena menumpuknya cairan di
bagian kepala.
Mutasi ini memperlihatkan pengaruhnya pada 5. Diabetes melitus (kencing manis)
kondisi heterozigot. 6. Warna pada mata Drosophilla
melanogaster
7. Warna pada biji jagung dan kacang
b. Mutasi Resesif
ercis
Mutasi ini terjadi pada organisme diploid
Apabila diamati, sifat-sifat yang diwariskan
(misalnya manusia) dan tidak diketahui dalam
oleh mutan alam ini umumnya bersifat resesif
keadaan heterozigot, kecuali resesif pautan
dan merugikan bagi mutan sendiri atau
seks.
keturunannya. Biasanya mutan tidak dapat
bertahan hidup, tetapi jika ada yang hidup, hal
3. Macam-Macam Mutasi Berdasarkan itu disebabkan mutan dapat beradaptasi
Sumbernya dengan lingkungannya kemudian menjadi
varietas baru.
a. Mutasi Alam
b. Mutasi Buatan
Mutasi alam adalah mutasi yang terjadi
dengan sendirinya atau penyebabnya tidak Mutasi buatan adalah mutasi yang terjadi
diketahui secara pasti sehingga mutasi ini akibat campur tangan manusia. Mutasi buatan
terjadi secara spontan. Mutasi alam ini diduga ini memang sengaja dibuat oleh manusia untuk
disebabkan oleh sinar kosmis (proton, suatu kepentingan tertentu dan diambil
positron, photon), sinar radioaktif (uranium), manfaatnya. Mutasi buatan ini merupakan
sinar ultraviolet, dan radiasi ionisasi internal, awal dari lahirnya rekayasa genetika dalam
yaitu bahan radioaktif dalam suatu jaringan bidang bioteknologi. Mutasi buatan dapat
tubuh yang berpindah masuk ke jaringan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
lainnya. pemakaian bahan radioaktif untuk
memperoleh bibit unggul, penggunaan radiasi
Mutasi alami ini dampaknya dapat terjadi pada peng-ion, pemakaian bahan kolkisin, dan
kehidupan baik manusia, hewan, maupun penggunaan sinar X.
tumbuhan, antara lain seperti berikut.
Peristiwa mutasi buatan ini dapat ditemui pada
1. Anemia sel sabit (anemia sickle sel) kehidupan sehari-hari, misalnya:
Pada penyakit ini terlihat bahwa
homozigot-homozigot resesif 1. penemuan padi Atomita I dan Atomita
mengandung sel-sel darah abnormal II;
yang pada kondisi tertentu misalnya 2. tanaman gandum dapat berbunga dan
tekanan oksigen rendah maka sel berbuah lebih cepat;
darah ini akan kehilangan bentuknya 3. teknik jantan Mendel dalam metode
yang normal dan berubah menjadi pemberantasan hama;
bentuk sabit. Strukturnya dapat Anda
lihat pada gambar berikut ini.
4. warna warni pada bunga rose antara a. menyebabkan gangguan mental;
lain kuning, ungu, oranye, dan lain- b. terjadinya mikrosefalur (kepala kecil);
lain; c. terganggunya proses replikasi DNA;
5. dihasilkannya buah semangka dan d. terjadinya kerusakan kromosom;
tomat tanpa biji, e. timbulnya adiksi fisiologis
(ketagihan).
Macam-macam mutasi buatan tersebut
merupakan mutasi yang menguntungkan bagi Konsumsi minuman teh, kopi, maupun coklat
manusia. juga dapat menyebabkan adiksi fisiologis.
Penggunaan MSG pada makanan juga
Mutagen Biologi Kelas 12 SMA menjadikan kerusakan pada kromosom
manusia.
Mutagen merupakan segala sesuatu yang
menyebabkan terjadinya mutasi. Buah 3. Mutagen Fisika
semangka tanpa biji yang dihasilkan tersebut
terjadi akibat dari perlakuan manusia dengan Mutagen fisika terdiri atas bahan-bahan
menggunakan bahan kimia yang berupa berikut.
kolkisin. Hal ini dilakukan karena manusia
ingin mengambil manfaat dari peristiwa ini. a. Radiasi Peng-ion
Anda tentu akan lebih senang makan buah
semangka tanpa biji bukan? Usaha-usaha lain Radiasi peng-ion dapat dilihat pada gambar
yang dilakukan oleh manusia untuk dapat disamping. Pada tersebut terlihat hilangnya
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari suatu elektron yang menyebabkan atom
masih banyak sekali. menjadi bermuatan listrik. Atom demikian
dikenal sebagai ion. Atom-atom yang
Zat kimia kolkisin yang disebutkan di atas mengambil elektron juga akan menjadi ion-
disebut mutagen, karena dapat menyebabkan ion. Radiasi pengion terdiri atas unsur-unsur
perubahan sifat pada buah semangka. Jadi berikut.
apakah mutagen itu? Mutagen dapat dibedakan
berdasarkan faktor penyebabnya. 1. Zat radioaktif
Zat radioaktif ini secara alami dapat
1. Mutagen Biologi berasal dari kerak bumi. Zat-zat
tersebut adalah uranium, thorium, dan
Mutagen biologi merupakan mutagen yang radium.
terdiri atas makhluk hidup. Mutagen biologi 2. Sinar X
ini antara lain berupa virus dan bakteri. Sinar X biasa digunakan di rumah
sakit. Radiasi sinar X yang berasal
Virus dapat menyebabkan mutasi dan dari peralatan diagnostik medis
merugikan pada manusia, di antaranya virus bertujuan untuk pengobatan, tetapi
rubella yang dapat menyebabkan kerusakan pada dosis yang berlebih sinar X dapat
pada jantung, mata (katarak), dan telinga (tuli). mengakibatkan kerugian. Kerugian
Selain itu, virus hepatitis juga dapat yang terjadi misalnya kanker dan
menyebabkan aberasi pada darah dan sumsum dampak yang dapat diwariskan.
tulang sehingga dapat menyebabkan terjadinya 3. Sinar kosmis
peristiwa mutasi. Sinar kosmis berasal dari matahari dan
dalam jangka waktu tertentu dapat
2. Mutagen Kimia bersifat merugikan.
4. Proton dan netron b
utagen kimia disebabkan oleh bahan kimia,
antara lain kolkisin, antibiotik, alkohol, asam b. Radiasi Bukan Peng-ion
nitrit, aminopurin, alkilase, dan lain-lain.
Radiasi bukan peng-ion berasal dari hal-hal
Akibat dari mutagen kimia dapat dijumpai berikut.
dalam kehidupan seharihari, antara lain:
1. Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet berasal dari matahari.
Sinar ultraviolet dapat menyebab kan
terjadinya kanker kulit.
2. Suhu tinggi
Mutasi akan terjadi semakin cepat bila
suhu tinggi. Peningkatan suhu sebesar
10o C akan menambah kecepatan
mutasi menjadi 2 – 3 kali lipat.

Anda mungkin juga menyukai