Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID


DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK
Ichan M Manurung
College student Lecturer In State University Of Medan,Indonesia
mail: ichanmanurung7@gmail.com

Sukarman Purba
Postgraduate Lecturer In State University Of Medan,Indonesia
mail: arman_prb@yahoo.com

TIK di bidang pendidikan akan


Abstract— Pengembangan Media menjadikan pendidikan di Indonesia saat
Pembelajaran Mobile Learning Berbasis
Android Dalam PembelajaranGambar
ini bisa lebih maju dan berkembang.
Teknik pada Materi Dasar Menggambar Perkembangan TIK dapat dimanfaatkan
Teknik.Penelitian ini bertujuan untuk oleh guru untuk men-
menghasilkan media pembelajaran mobile
learning berbasis android Dalam pembelajaran
Gambar Teknik pada materi Menggambar
Teknik dan mendeskripsikan kemenarikan,
ciptakan pembelajaran yang menarik dan
kemudahan, dan kemanfaatan, serta lebih berwarna dalam kelas.
keefektifannya.Penelitian ini menggunakan
metode pengembangan menurut Suyanto dan Berdasarkan observasi yang telah
Sartinem dengan tahapan analisi kebutuhan, dilakukan di SMK Negeri 1 Percut Sei
identifikasi sumber daya, identifikasi Tuan , diketahui bahwa 67% dari 24
spesifikasi produk, pengembangan produk, uji
internal, uji eksternal, produksi.Berdasarkan
siswa kelas X TITL 2 menyatakan masih
hasil uji ahli materi dan uji ahli desain, produk mengalami kesulitan dalam belajar
dinyatakan valid serta kualitas media Menggambar Teknik karena kurang
pembelajaran yang menarik, sangat mudah, menarik dan susah untuk dipahami
sangat bermanfaat, dan efektif. sehingga siswa mengalami kesulitan
dalam belajar fisika dikarenakan
Kata kunci: Android, Media Pembelajaran, pembelajar-an yang monoton dan
Dalam, Menggambar Teknik dan Dasar cenderung membosankan. Hal ini
Pendahuluan
bertentangan dengan pendapat guru yang
menyata-kan bahwa siswanya antusias
ketika pembelajaran Dasar Menggambar
Kemajuan Teknologi Informasi Teknik berlangsung, hanya beberapa
dan Komunikasi (TIK) di Indonesia siswa yang tidak antusias.Hal ini
berkembang sangat pesat. Kemajuan mungkin disebabkan karena kurang
beragamnya media pembelajaran yang
TIK tersebut dapat kita rasakan di digunakan.
berbagai bidang, salah satunya di bidang
pendidikan. Perkembangan Media pembelajaran yang umum
sering digunakan di sekolah yaitu media
berbasis manusia yaitu guru dan media yang disampaikan.Media pembelajaran
berbasis cetakan yaitu buku dan LKS. tersebut menjadi sarana atau perantara
Media pembelajaran bermacam-macam dalam me-nyampaikan pelajaran.Definisi
bentuknya, selain dua media tersebut, tersebut didukung oleh Smaldino, dkk.
terdapat media berbasis audio visual (2005: 9) menyatakan bahwa media
contohnya video dan film, media berbasis pembelajar-an berfungsi untk
komputer yaitu interaktif video, dan menyampaikan pelajaran antara siswa
media ber-basis handphone yaitu aplikasi dan guru dalam proses pembelajaran
pem-belajaran dan game edukasi. Media dalam mencipta-kan pembelajaran secara
pembelajaran yang sering digunakan di efektif dengan mempengaruhi kondisi
sekolah yaitu media berbasis manusia dan lingkungan belajar guna
sebagai guru dan media berbasis cetakan memfasilitasi guru dan siswa dalam
yaitu buku dan LKS. menjalin komunikasi dan belajar.

Perkembangan perangkat hand- Perkembangan teknologi dan


phone saat ini berkembang sangatpesat di informasi saat ini mempengaruhi
berbagai kalangan, selain mudah di dapat
dan mudah cara mengoperasikan. Saat ini kegiatan kehidupan sehari-hari.
banyak Teknologi informasi dapat digunakan
untuk berkominikasi dan bertukar
sekalihandphone beredar di masyarakat informasi. Prawiradilaga dan Eveline
dari berbasis java hingga handphone Siregar (2013: 16) menyatakan bahwa
pintar yang dikenal sebagai android. teknologi informasi dan komunikasi
Android memiliki banyak merupakan medium interaktif yang
fasilitas seperti PC/ laptop yang dapat digunakan untuk berkomunikasi jarak
dapat menghambat kegiatan pem- jauh dalam rangka tukar menukar
belajaran. informasi.dilakukan adalah pembuatan
media pembelajaran m-Learning berbasis
Berdasarkan uraian yang telah android sebagai Media pem-belajaran
dikemukakan di atas, peneliti membuat Gambar Teknik . Produk pengembangan
alternatif suatu media pembelajaran ini dilakukan uji coba pada siswa kelas X
menggunakan perangkat handphone yang TITL SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan .
dapat menyajikan pembelajaran fisika
yang lebih menarik dengan Penelitian pengembangan ini
memanfaatkan teknologi informasi. mengacu pada prosedur penelitian
Tujuannya adalah untuk mengatasi pengembangan menurut Suyanto dan
kesuliatan belajar siswa dalam Sartinem (2009), yang memiliki tahap-
memahami materi-materi Dasar tahapan penelitian pengembangan yang
Menggambar Teknik serta dapat bertujuan untuk menghasilkan media
menciptakan pembelajaran Gambar pembelajaran m-Learning.Penulis
Teknik lebih menarik. memilih penelitian pe-ngembangan
tersebut dikarenakan langkah-langkah
Sanjaya (2012:57) menyatakan pengembangannya lengkap, namun tidak
bahwa media pembelajaran adalah suatu terlalu panjang dibandingkan dengan
perantara dari sumber informasi ke lainnya. Tahapan pengembangan produk
penerima informasi, seperti video, dan uji produk yang dilakukan yaitu: 1)
televisi, komputer, dan sebagainya yang Analisis kebutuhan, 2) Identifikasi
digunakan untuk menyalurkan informasi
sumber daya, 3) Identifikasi spesifikasi android.Android merupakan sistem
produk, 4) Pengembangan produk, operasiyang digunakan dalam
smartphone.Hal tersebut sesuai dengan
5) Uji internal: uji kelayakan produk, pendapat Purwantoro (2013) yang
menyatakan bahwa android
6) Uji eksternal: uji kemanfaatan
merupakan software yang digunakan
produk oleh pengguna, 7) Produksi.
pada mobile device untuk
7)
memudahkan dalam penggunaan
8) Uji internal terdiri dari uji ahli
aplikasi. Android tersebut dapat di
desain dan uji ahli materi. Uji internal
manfaatkan sebagai alternatif dalam
9)
proses pembalajaran di karenakan
10) dilakukan dengan menggunakan
dapat melakukan pembelajaran kapan
instrumen angket. Instrumen angket diisi
dan dimana saja. Pendapat tersebut
oleh ahli desain dan ahli materi yang
didukung Purbasari (2013) menyata-
berkompeten dibidangnya.Uji eksternal
kan bahwa salah satu alternatif
terdiri dari uji satu lawan satu dan uji
suplemen pembelajaran yang dapat
kelompok kecil.
memberi kesempatan kepada siswa
11)
untuk belajar sendiri yang dilakukan di
12) Data kemenarikan, kemudahan
mana saja dan kapan saja.
dan kemanfaatan produk diperoleh dari
19)
siswa sebagai pengguna melalui angket. Berdasarkan deskripsi yang
Angket respons terhadap penggunaan dikemukakan di atas, peneliti telah membuat
produk memiliki empat pilihan jawaban suatu media pembelajaran berbasis android
sesuai konten sebagai suplemen fisika yang m materi Usaha
13) dan Energi yang lebih menarik.Tujuan utama
14) pertanyaan,misalnya“sangat penulis melakukan penelitan pe-ngembangan
15) ini untuk menghasilkan suatu media
16) menarik”, “menarik”, “kurang pembelajaran m-Learning berbasis android
menarik”, dan “tidak menarik”. sebagai suplemen pembelajaran fisika pada
17) materi Usaha dan Energi, mendeskripsikan ke-
18) Perkembangan perangkat hand- menarikan, kemudahan, dan ke-efektifannya.
phone berdampak terhadap 20) enyajikan pembelajaran fisika
bidangpendidikan.Salah satu perangkat pada
handphone yang dikenal

TIK untuk menampilkan materi dalam


Hasil Identifikasi Sumber Daya bentuk presentasi. Selain itu, guru lebih
dominan menggunakan metode
Identifikasi sumber daya yang konvensional dalam kegiatan pembelajaran.
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan memiliki skor berbeda yang mengartikan
dengan menyebarkan angket sumber daya tingkat kesesuaian produk bagi pengguna. Hasil
yang dimiliki, baik sumber daya manusia dari skor penilaian tersebut kemudian dicari
maupun sumber daya sekolah seperti rata-ratanya dari sejumlah subyek sampel uji
android, hotspot, perpustakaan, coba dan dikonversikan ke pernyataan
laboratorium, dan ketersediaan media
pendukung lainnya dalam kegiatan penilaian untuk menentukan tingkat
pembelajaran. Guru hanya mengguna-kan kemenarikan, kemudahan dan ke-manfaatan
produk yang dihasilkan da-pat dilihat pada penentuan format media pembelajaran m-
Tabel 3.1. Learning ber-basis android yang
dikembangkan.
Tabel 3.1. Konversi Skor Penilaian
Produk yang dihasilkan berupa media
Penilaian Nilai pembelajaran berbasis android pada materi
Usaha dan Energi yang berisi materi pokok
Sangat menarik/ sangat 3,26-4.00 dan pengayaan (handout) yang terdiri tujuan
bermanfaat/ kegiatan pembelajaran dan materi
sangat mudah uraian.Contoh soal mengenai materi pokok
Menarik/ bermanfaat/ 2,51-3,25 dan pengayaan Usaha dan Energi.Video
mudah mengenai penerapan Usaha dan Energi dalam
Kurang menarik/ 1,76-2.50 kehidupan sehari-hari.Soal latihan dan uji
kurang bermanfaat/ kompetensi yang disusun berdasarkan
kurang kurang mudah indikator pencapaian.Hal tersebut didukung
Tidak menarik/ tidak 1,01-1,75 oleh pendapat Polonia (2014) menyatakan
bermanfaat/ tidak penambahan video, gambar, audio, dan
mudah animasi fisika yang dilengkapi dengan
contoh dalam kegidupan sehari-hari mudah
HASIL DAN PEMBAHASAN dipahami dan dimengerti.
Spesifikasi produk yang telah
Hasil utama penelitian ini adalah media
pembelajaran m-Learning berbasis android dikembangkan memiliki format package
sebagaisuplemen pembelajaran pada materi files (APK) dengan kapasitas30 MB dapat
Usaha dan Energi.Media pem-belajaran tersebut diinstal di android yang memiliki kapasitas
digunakan sebagai tambahan dalam memori yang kecil. Kapasitas memori yang
pembelajaran konsep usaha dan energ. Secara dibutuhkan dalam aplikasi 4 Gb dengan
rinci, hasil penelitian pengembangan yang telah RandomAccess Memory (RAM) minimal
dilakukan sebagai berikut: 512Mb sudah dapat mengoperasikan
aplikasi ini. Sistem operasi yang digunakan
Hasil Analisis Kebutuhan dalam aplikasi ini minimal Ice Cream
Sandwich (ICS) hingga ke
Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara
memberikan angket dan observasi kepada siswa dan Berdasarkan hasil identifikasi sumber
guru. Hasil daya yang ada, kemampuan guru dan siswa
yang diperoleh dari penyebaran angket dalam mengoperasikan dan menginstal aplikasi
Hasil Identifikasi Spesifikasi Produk android sudah baik dan dapat dimanfaatkan
Identifikasi spesifikasi produk dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.Berdasarkan
untuk mengidentifikasi materi dan observasi yang dilakukan di SMK N 1 PST, guru
penentuan format media pembelajaran cukup kreatif dalam penggunaan seperti laptop,
m-Learning berbasis android. Kegiatan LCD, dan android namun belum digunakan
analisis materi danuraian pembelajaran sebagai media tambahan dalam pembelajaran
dilakukan untuk fisika.

mengetahui standar kompetensi, Selain identifikasi sumber daya yang


kompetensi dasar, indikator, tujuan dimiliki sekolah, identifikasi sumber daya yang
pembelajaran dan materi pembelajaran dimiliki peneliti dalam pengembangan aplikasi
yang akan dibuat pada media pembelajaran android seperti penguasaan dalam meng-
m-Learning. Kegiatan selanjutnya adalah
operasikan dan menginstal aplikasi pada android, yang dianggap sudah berpengalaman dalam
menguasai bahasa hal menilai pemahaman materi sedangkan
uji desain dilakukan oleh seorang dosen di
pemograman dalam pembuatan aplikasi, sarana FKIP Universitais Lampung yang dianggap
penunjang pembuat aplikasi. Peneliti sudah baik sudah berpengalaman dalam hal menilai
dalam desain produk yang dirancang.
mengoperasikan dan menginstal aplikasi android, Berdasarkan instrumen uji ahli
sedangkan dalam memahami bahasa materi yang diisi oleh ahli materi dalam
pemrograman untuk pembuatan aplikasi di bentuk angket, diperoleh saran perbaikan,
softwareeclipse sudah cukup mumpuni. yaitu menambah materi pada bagian usaha
Saranapendukung dalam pembuatan aplikasi ini karena materinya masih terlalu minim,
yaitu laptop atau komputer dengan spesifikasi memperbaiki kesalahan tulisan, dan
standar sebagai sarana penting dalam pembuatan mengganti gambar dari kehidupan sehari-
aplikasi, kemudian software eclipse dengan hari. Berdasarkan instrumen uji ahli desain
Android Development Tools (ADT)untuk yang telah diisi oleh ahli desain dalam
pembuatan aplikasi.Hal tersebut didukung oleh bentuk angket diperoleh saran-saran
pendapat Septiawan (2012) yang menyatakan perbaikan sebagai berikut: 1) Perhati-kan
bahwa pembuatan media pembelajaran dapat aturan pengembangan media TI,
dikerjakan di software eclipse. Zuliana dan Padli
(2013) juga menyatakan bahwa eclipse dapat 2) Perbaiki penulisan huruf dan tulisan
dijadikan sebagai pilihan karena memiliki diharapkan konstan, 3) Perbaiki tulisan
berbagai macam fasilitas dalam mengembang- yang belum jelas, 4) Ukuran tulisan
kan perangkat lunak. Handphoneandroid 3) (2015) yang menyatakan bahwa
digunakan untuk instalasiaplikasi. atas. Hal syarat minimum dalam menjalankan
tersebut didukung oleh Purbasari aplikasi media pem-belajaran m-Learning
yaitu RAM 256MB dan android dengan
Hasil Uji Internal sistem operasi froyo.
Produk yang telah dibuat dan diberi Hasil Pengembangan Produk
nama prototipe I, selanjutnya diuji Pengembangan produk yang
kelayakannya melalui uji internal. Uji 4) dilakukan adalah
internal ini dilakukan untuk menilai pengembangan
kesesuaian produk dengan spesifikasi yang 5)
direncanakan dan kualitas produk dari segi 6) media pembelajaran m-Learning
materi dan desain produk media berbasis android sebagai suplemen
pembelajaran m-Learning yang telah dibuat pembelajaran fisika pada materi Usaha
sebelumdiuji cobakan kepada siswa. dan Energi. Tahapan ini merupakan
setelah dilakukan identifikasi spesi-fikasi
Uji internal produk media produk. Proses pengembangan produk
pembelajaran m-Learning prototipe I untuk dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu
menilai kelayakan produk media mengumpulkan bahan berupa materi-
pembelajaran m-Learning yang telah materi yang berasal dari sumber yang
dikembangkan dilakukan mengguna-kan telah teruji dan membuat sajian materi
instrumen angket uji materi dan uji desain dan soal uji penguasaan materi. M-
yang telah dibuat yang terdiri dari 12 soal Learning yang dibuat terdiri dari
untuk uji materi dan 20 soal untuk uji ringkasan materi pokok dan pengayaan
desain. Uji materi dilakukan oleh seorang yang dilengkapi dengan standar
satu dosen di FKIP Universitas Lampung
kompetensi, kompetensi dasar, indicator, Leaning sebagai suplemen pem-belajaran dalam
tujuan pembelajaran, video penerapan penelitian ini terdiri dari: (1) Standar kompetensi,
Usaha dan Energi dalam kehidupan kompe-tensi dasar, indikator, dan tujuan
sehari-hari, contoh soal, soal latihan, serta pembelajaran; (2) Uraian materi di-
uji kompetensi untuk mengukur tingkat kembangkanberdasarkan
keberhasilan siswa.
7) M-Learning ini dibuat agarsiswa subpokok bahasan; (3) Video
lebih tertarik dan mudah dalam sebagai penguat dalam mempelajari
mempelajari suatu materi fisika materi yang diberikan; (4) Kegiatan
khususnya Usaha dan Energi sehingga memprediksi dan menuntun siswa dalam
siswa lebih mudah menerima materi.Hal pem-belajaran yang dipelajari; (5)
tersebut didukung oleh pendapat Rohinah Simulasi untuk menambah pemahaman
(2015) yang menyatakan bahwa konsep. Hal tersebut sesuai dengan
kemudahan dalam mengakses aplikasi ungkapan Elfariyanti (2016) yang
membuat siswa menjadi lebih tertarik menyatakan bahwa media simulasi
dalam mempelajari materi tersebut. diberikan guna dalam menambah
Produk m-Learning berbasis android pemahaman konsep dan berfikir kritis; (6)
sebagai suplemen pembelajar-an fisika Latihan soal
pada materi Usaha dan Energi disebut
produk prototipe I. 5) Tambahkan gambar latar belakang pada
pada soal evaluasi diperbesar, petunjuk penggunaan, 6) Warna pada soal
diskusi cukup menggunakan warna hitam, 7)
Kemanfaatan 3,54 Sangat
Perbaiki petunjuk pada video, 8) Ganti gambar
bermanfaat
pada soal sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Produk prototipe II diuji eksternal satu
Hasil Uji Eksternal
lawan satu dan telah disempurnakan
berdasarkan masukan dan saran perbaikan Uji eksternal satu lawan satu dilakukan
oleh responden uji. dengan memilih secara acak tiga orang siswa
sebagai pengguna dari siswa kelas XI IPA SMA
Produksi
Paramarta 1 Seputih Banyak Tahun Pelajaran
Tahap akhir dari penelitian 2016/2017.Pada tahap ini, siswa menggunakan
pengembangan ini yaitu produksi atau media secara individu (mandiri), lalu diberi
pembuatan model.Berdasrkan hasil uji angket untuk menyatakan apakah media sudah
coba eksternal yang telah dilakukan menarik, mudah digunakan dan membantu
kemudian dilakukan, perbaikan dan siswa dalam pembelajaran. Tahap ini bertujuan
penyempurnaan produk.Setelah di- untuk mengetahui perbaikan atau kekurangan
lakukan perbaikan, dihasilkan produk dari media
akhir yang siap untuk digunakan di
m-Learningyang dikembangkansebelum tahap
sekolah model akhir, yaitu pe-
uji coba keoperasional-an produk pada
ngembangan media pembelajaran m-
kelompok kecil. Instrumen angket ini terdiri
Learning pada materi Usaha danEnergi.
dari 23 pertanyaan dengan 9 pertanyaan untuk
Produk m-Leaning sebagai Suple-men kategori kemenarikan, 6 pertanyaan untuk
Pembelajaran kategori kemudahan dan 8 pertanyaan untuk
kategori kemanfaat-an. Rangkuman dari uji
Media pembelajaran ini hanya dapat dijalankan di eksternal satu lawan satu dapat dilihat melalui
perangkat yang berbasis android. Desain produk m- Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Respons dan PenilaianSiswa
terhadap Peng-gunaan Modul Interaktif mengerjakan soal yang disajikan.
Uji Eksternal Satu Lawan Satu. Kejelasan dalam petunjuk memudah-kan
siswa dalam mengoperasikan

media pembelajaran m-Learning sehingga


Penilaian Nilai Kualitatif membuat siswa tertarik untuk
Kemenarikan 3,22 Menarik menggunakan produk tersebut. Hal
Kemudahan 3,62 Sangat sehari-hari; (7) Soal evaluasi. Adanya menu-
penggunaan mudah menu ini membuat pengguna untuk mudah dalam
memilih konten yang akan dipelajari.

Produk hasil pengembangan ini memiliki


69 beberapa kelebihan, yaitu produk dapat
yang dilengkapi dengan gambar menyesuaikan dengan layar android yang
kehidupan yang diberikan. dimiliki dan media pembelajaran ini dapat
digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah
Hasil Uji lapangan (kelompok
bagi siswa dan guru dalam keterbatasan media
kecil) sesuai dengan angket ke-menarikan,
pembelajaran serta menyediakan sumber belajar
kemudahan, dan keber-manfaatan yang
yang bervariasi dan menarik bagi siswa yang
telah diberikan.Berikut adalah rangkuman
berupa media m-Learning berbasis android
dari uji eksternal lapangan (kelompok
sebagai suplemen pembelajaran fisika pada
kecil) dapat dilihat melalui Tabel 4.1.
materi Usaha dan Energi. Hal tersebut didukung
Tabel 4.1 Respons dan PenilaianSiswa oleh pendapat Purbasari (2015) yang
terhadap Peng-gunaan Media
menyatakan bahwa media pembelajaran m-
Pem-belajaran M-Learning
Learning dapat me-ningkatkan motivasi belajar
siswa dan mengatasi pembelajaran di mana dan
Penilaian Nilai Kualitatif
kapan saja. Sementara kelemahan dari media
Kemenarikan 3,22 Menarik pembelajaran ini ialah belum di-kembangkan
Kemudahan 3,62 Sangat agar dapat diakses secara online agar mendapat
mudah pembaruanmateri secara berkala.Hal tersebut
Kemanfaatan 3,54 Sangat sesuai dengan pendapat Polonia (2014) yang
bermanfaat menyatakan bahwa kekurangan produk media
pembelajaran m-Learning memiliki ruang
Berdasarkan hasil penilaian yang lingkupmateri yang terbatas dan harus dilakukan
diberikan siswa, produk media pembaruan.
pembelajaran m-Learning sebagai
suplemen pembelajaran yang di- Kemenarikan, Kemudahan, dan
Kebermanfaatan Produk
kembangkan menyajikan materi dilengkapi dengan
video, gambar, dan simulasi sehingga dapat Penerapan produk media pembelajaran m-
membuat siswa tertarik terhadap materi yang Learning sebagai suplemen pembelajaran
dipelajari. Penggunaan huruf yang sesuai dengan dilakukan, siswa diberikan angket untuk menilai
layar handphone sehingga dapat membuat siswa kemenarikan, kemudahan, dan ke-bermanfaatan
tertarik dalam membaca materi yang ada di dalam produk yang di-
m-Learning.Penggunaan soal yang dilengkapi
dengan gambar yang sesuai dengan kehidupan kembangkan sesuai dengan angket
sehari-hari membuat siswa tertarik terhadap dalam
dikembangkan memiliki feedback di akhir dalam pemahaman konsep dan berpikir kritis.
dalam penyelesaian soal sehingga Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada
bermaanfaat bagi siswa dalam memahami siswa, diperoleh hasil kemenarikan media
soal. Hal tersebut sesuai dengan pendapat pembelajaran m-Learning sebagai suplemen
Yekyastuti (2016) yang menyatakan bahwa denganskor 3,22 dengan kriteria menarik.
soal yang menggunakan feedback dapat
mendukung dalam penjelasan materi. Media pembelajaran m-Learning sebagai
suplemen pem-belajaran yang dikembangkan di-
Keefektifan Produk lengkapi dengan standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran
Uji Keefektifan produk dilakukan sehingga dapat mem-permudah siswa dalam
dengan memberikan tes kepada siswa.Soal proses belajar dengan menggunakan media
tes memiliki 20 butir soal dengan pembelajaran m-Learning. Pengguna-an bahasa
menyesuaikan indikator yang telah yang jelas dan sederhana didalam media m-
dibuat.Setelah dilakukan uji keefektifan Learning sehingga memudahkan siswa dalam
kepada siswa yang telah menggunakan m- mem-pelajari materi tersebut. Penyajian contoh
learning berbasis android, maka peneliti soal pada setiap subpokok bahasan yang
memperoleh hasil tes siswa dari aspek dilengkapi kolom jawaban sehingga
kognitif. Produk dikatakan efektif apabila memudahkan dalam pengerjaan. Berdasarkan
lebih dari 77,14% nilai siswa hasil angket yang telah diberikan kepada siswa
dalam penilaian kemudahan media m-Learning
tuntas KKM. Persentase nilai efektivitas sebagai suplemen pem-belajaran diperoleh
produk tersebut dikonversi ke dalam skor dengan skor 3,62 dengan kategori sangat mudah.
pernyataan nilai kualitas sehingga
diperoleh skor sebesar 3,08 yang berarti Media m-Learning sebagai suplemen
produk berada dalam kategori baik dan pembelajaran yang di-kembangkan mendapatkan
efektif digunakan sebagai media skor 3,54 dalam aspek kebermanfaatan dengan
pembelajaran. Dalam suatu pembelajaran kategori sangat bermanfaat. Penyajian materi
dibutuhkan media pembelajaran yang dapat dalam media pembelajaran m-Learning sebagai
memudahkan siswa dalam mempelajari suplemen pem-belajaran membantu siswa dalam
materi pembelajaran. belajar mandiri pada materi Usaha dan Energi
dimana saja dan kapan saja. Media pem-belajaran
Produk dapat menambah m-Learning sebagai suplemen pembelajaran yang
pengetahuan siswa mengenai materi yang
belum dijelaskan oleh guru di dalam dilakukan oleh Polonia (2015) yang
kelas.Selain itu, produk juga mampu pembelajaran fisika dan produk juga telah
melatih siswa untuk belajar secara mandiri teruji melalui uji lapangan beserta melihat
dan mampu membuat mereka lebih respons dan penilaian dari siswa terhadap
termotivasi untuk mengevaluasi penggunaan produk; 3) Media
pembelajaran karena mereka dapat melihat pembelajaran m-Learning berbasis android
feedback yang diperoleh dari penggunaan sebagai
sehingga kekurangan dalam memahami
materi dapat diatasi. Hasil penelitian ini suplemen pembelajaran fisika memiliki
juga sejalan dengan penelitian yang kualitas kemenarikan baik dengan skor
tersebut didukung pendapat Elfariyanti (2016) 3,25, kualitas kemudahan sangat baik
menyatakan bahwa materi yang dilengkapi dengan rerata skor 3,28, kualitas
latihan, tutorial, simulasi, dan bantuan untuk kebermanfaatan sangat baik dengan rerata
memudahkan siswa sehingga dapat menambah
skor 3,32; 4) Media pembelajaran m- sebagai suplemen pembelajar-an fisika sekolah
Learning berbasis menengah atas yang

androidsebagai suplemenpembelajaran telah tervalidasi kesesuaiannya;


fisika dinyatakan efektif
2) Hasil uji desain, uji materi, dan uji satu lawan
digunakan sebagai media pembelajaran satu terhadap produk sehingga produk dinyatakan
layak dan dapat digunakan sebagai suplemen
Berdasarkan perolehan hasil belajar
siswa yang mencapai nilai rata-rata 76,11
dengan persentase kelulusan sebesar 77,14
% pada uji lapangan terhadap siswa kelas X
TITL SMK Negeri 1 PST Tahun Pelajaran
2018/2019.
menyatakan bahwa penggunaan m-learning
dalam pembelajaran sebagaipenunjang
pembelajaran dapat me-ningkatkan motivasi
belajar sehingga menumbuhkan semangat siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dan mampu mendorong mereka
untuk mencapai hasil belajar yang lebih tinggi.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Listiaji
(2015)

dengan judul “Pengembangan Apllikasi Mobile


Learning sebagai Penunjang Pembelajaran Fisika
pada Materi Hukum Gravitasi Newton untuk
Siswa SMA” yang menyatakan bahwa
pembelajaran menggunakan m-Learning sebagai
suplemen pem-belajaran fisika dinyatakan efektif
dengan persentase 85,30%. Berdasar-kan hasil uji
coba dan revisi yang telah dilakukan, maka
penelitian pe-ngembangan ini dihasilkan media
pembelajaran m-Learning sebagai

suplemen pembelajaran berbasis android yang


efektif, menarik, mudah,dan bermanfaat sebagai
suplemen pembelajaran fisika pada materi Usaha
dan Energi telah tercapai.

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah


dilakukan mengenai media pembelajaran m-
Learning berbasis android sebagai suplemen
pembelajar-an fisika, maka diperoleh kesimpulan
bahwa: 1) Dihasilkan produk media
pembelajaran m-Learning berbasis android
DAFTAR RUJUKAN

1. Astra, I Made, Umiatin, dan Dian

i.Ruharman. 2012. Aplikasi Mobile Learning


Fisika dengan Menggunakan Adobe Flash
sebagai Media Pembelajaran Pendukung.
Jurnal Pendidikandan Kebudayaan.Vol.
18.No. 2.(Online). Tersedia di http:
jurnaldikbud.kemendikbud.go.id Diakses
pada 6 Desember 2016

2. Iqbal, Muhammad. 2016.


Perancangan Media Pembelajaran Aplikasi
Fisika Pada Pokok Bahasan Fluida Statis
untuk Siswa SMA

i.Berbasis Android. JurnalPendidikan Sains


Indonesia Vol.

2. No. 2. Tersedia di
http:jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi. Diakses pada
20 Juli 2017.

1. Listiaji, Prasetyo. (2015).


2. Pengembangan AplikasiMobile

3. Learning sebagai
PenunjangPembelajaran Fisika pada
Materi Hukum Gravitasi Newton untuk
Siswa SMA. Diakses pada 6 Desember
2016

4. Polonia, Betti Ses Eka. 2014.


Pengembangan Aplikasi Kamus

5. Aplikasi Berbasis
Android

6. sebagai Alternatif Sumber Belajar


Mandiri Siswa Kelas X SMA Pokok
Bahasan Fluida Statis dan Kalor. Jurnal
OnlineUniversitas Negeri Malang Vol.

3. No. 1. (Online). Tersedia di

1.http: jurnal-online.um.ac.id/data/artikel.
Diakses pada 20 Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai