NUTRISI
1. PENGKAJIAN
a. Aspek biologis
Umur
Masa pertumbuhan kebutuhan nutrisi lebih besar disbanding lansia
Jenis kelamin
Tingkat BMR laki-laki dan wanita berbeda. Begitu pula presentasi lemak.
Tinggi badan dan berat badan
Untuk mengetahui perbandingan berat badan dan tinggi badan (Berat Badan Ideal)
Pengukuran antropometri
Tinggi badan -- > Pengukuran berdiri tanpa alas kaki (dewasa), berbaring (bayi).
Satuan cm atau inci.
Berat badan
Hal yang harus diperhatikan:
Alat serta skala alat ukur harus sama setiap kali menimbang
Pasien ditimbang tanpa alas kaki
Pakaian diusahakan tidak tebal dan relative sama beratnya setiap kali
menimbang
Waktu (jam) penimbangan relative sama misalnya sebelum atau sesudah
makan
Tebal lipatan kulit -- > menentukan presentase lemak tubuh. Area yang sering
diukur adalah lipatan kulit trisep (tricep skinfold (TSF))
Lingkar tubuh
Yang diukur umumnya: kepala, dada, otot tengah lengan atas. Pengukuran
Lingkar Lengan Atas (LLA) dilakukan pada titik tengah lengan atas tangan yang
tidak dominan dengan meteran.
Riwayat kesehatan dan diet
1) Riwayat kesehatan:
Alergi makanan
Gangguan pencernaan (termasuk masalah menelan)
Penyakit umum dan penyakit jiwa
Riwayat pengobatan
2) Riwayat diet
Kebiasaan asupan makanan dan cairan
Jenis makanan yang dikonsumsi
Nafsu makan
Jumlah diet yang dikonsumsi
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: kelemahan, tingkat kesadaran, tanda vital
Head to toe
Area Tanda normal Tanda abnormal
pemeriksaan
Kepala:
Rambut Rambut bercahaya, Rambut kering, kusam,
berminyak, tidak kering pecah-pecah, tipis, rapuh
Mata Berbinar, jernih, konjungtiva Kornea lembut, konjungtiva
merah muda pucat atau merah menyala
Lidah Merah muda, lembab Berwarna merah atau
magenta, bengkak, tampilan
halus
Bibir Lembab, merah muda Bengkak, pecah-pecah pada
sudut bibir
Gusi Merah muda, lembab Bengkak, meradang, mudah
berdarah
Gigi Gigi tidak berlubang atau Karies, gigi tidak ada.
nyeri
Leher Tidak ada pembesaran Pembesaran tiroid
kelenjar
Dada:
Jantung Nadi dan tekanan darah Nadi cepat
normal, irama jantung normal Tekanan darah tinggi atau
rendah, irama jantung
abnormal
Paru Frekuensi napas normal, suara Napas cepat, suara napas
napas normal abnormal
Perut Tidak ada pembesaran hati, Pembesaran limfe atau hati,
limfe, peristaltic normal (5- peristaltic abnormal, diare,
30x) konstipasi
Saraf Reflex normal, perhatian baik Reflex menurun, kurang
perhatian, bingung, emosi
labil
Ekstremitas Massa otot dalam batas Edema, pergerakan lemah,
normal, pergerakan aktif massa otot menurun
Kulit Sedikit lembab, turgor dalam Kasar, kering, bersisik, pucat
batas normal berpigmen, ada petekie atau
memar
Kuku Penampilan keras, merah Bentuk seperti sendok, pucat,
muda mudah patah
Pemeriksaan Lab: Albumin, transferin, limfosit
b. Aspek Psikologis
Persepsi klien tentang diet, persepsi tentang postur tubuh, konsep diri terkait bentuk
tubuh, respon terhadap stress.
c. Aspek sosiokulturalekonomi
kultur?, nilai yang dianut terkait makanan, praktik budaya terkait makanan, status
ekonomi, penghasilan, tingkat pendidikan
d. Aspek spiritual
Keyakinan yang dianut terhadap makanan, bagaimanan keyakinan mempengaruhi
kebutuhan nutrisinya.
1) Nilai normal pemeriksaan:
a) Ketebalan lipatan kulit trisep (mm)
Pria = 12,
Wanita = 16,5
b) Lingkar lengan tengah (cm)
Pria = 29,3
Wanita = 28,5
c) Lingkar otot lengan tengah (cm)
Pria = 25,3
Wanita = 23,2
d) Albumin (g/dl) 3,5-5
e) Transferin (mg/dl) 230-400
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1) Diagnosa yang sering muncul:
a) Ketidaksembangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
b) Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh
c) Risiko Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh
2) Diagnosa yang mungkin muncul:
a) Kelemahan/gangguan menelan
b) Ketidakefektifan pola makan bayi
3) Diagnosa wellness
a) Kesiapan untuk peningkatan nutrisi
3. INTERVENSI
N Rasional
Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
O
1 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen nutrisi 1. Dapat
nutrisi : kurang dari tindakan keperawatan 1. Tanyakan tentang Meningkatkan
kebutuhan tubuh selama …x 24 jam pilihan makanan nafsu
b.d kurang masukan pasien dapat yang sesuai Makan klien
makanan per oral. mengetahui status 2. Tanyakan apakah 2.Dapat
nutrisi dengan kriteria Pasien mempunyai mengidentifikasi
hasil : riwayat alergi gangguan pola
Status nutrisi makanan makan pada
1. Intake nutrisi 3. Berikan informasi klien
2. Asupan makanan yang tepat tentang 3. Menigkatkan
dan minuman kebutuhan nutrisi pengetahuan
3. Berat badan dan bagaimana pasien agar lebih
memenuhinya kooperatif
4. Kerjasama 4. Mengetahui
Dengan ahli gizi Jumlah kalori,
Tipe makanan
yang diperlukan
dalam memenuhi
Therapi nutrisi
1. Tentukan
Kebutuhan 1.Agar jumlah
pemberian yang nutrisi
Makanan yang diberikan
tepat
4. Implementasi
Disesuaikan dengan intervensi
5. Evaluasi
Subjektif:
Pasien mengatakan sudah tidak merasa mual.
Pasien mengatakan dapat terpuaskan dengan konsumsi makanannya
Pasien mengatakan memiliki nafsu makan yang baik
Pasien mengatakan tidak mengalami gejala kekurang/kelebihan nutrisi.
Objektif
Berat badan pasien normal.
Pasien menikmati makannya
Pasien tidak telihat kurus/terlalu gemuk
A: Resiko ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
P: mengajarkan pasien mengenai diet dan pola hidup serta mengajarkan tanda dan gejala dari
gangguan nutrisi sebagai bentuk pencegahan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MEMBERIKAN NUTRISI
PARENTERAL