Anda di halaman 1dari 13

Tugas Kelompok 4

DIFUSI DAN OSMOSIS

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan

Dosen : Nanik Lestariningsih, M.Pd

Disusun oleh:

Bunga Indah Nim: 1701140479


Emelia Afitri Nim: 1701140503
Khabiba Rohmah Nim: 1701140475
Mahliana Nim: 1701140494
Sendi Okta Saputra Nim: 1701140475

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga Penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “DIFUSI
DAN OSMOSIS” yang baik dan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu


Nanik Lestariningsih, M.Pd selaku dosen pengampu pada mata kuliah Fisiologi
Tumbuhan yang telah memberikan bimbingan kepada kami, sehingga makalah
ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya. Penyusun juga berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Melalui makalah ini, Penyusun menjelaskan sejarah penemuan,


pengertian, struktur dan fungsi aparatus golgi. Oleh sebab itu, penyusun berharap
makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis umumnya dan pembaca khususnya.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun


makalah ini. Oleh karena itu, Penyusun mengharapkan agar para pembaca bisa
memberikan pendapat berupa kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
makalah ini,agar di masa mendatang penulis dapat membuat makalah yang lebih
baik lagi. Atas perhatian dan waktunya, penyusun sampaikan banyak terima
kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Palangka Raya, 21 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

A. Difusi .................................................................................................... 2

B. Osmosis ................................................................................................ 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ........................................................................................... 9

B. Saran ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang
hierarki biologi. Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil
yang dapat melakukan aktivitas kehidupan. Selain itu, dalam organisme
terdapat alat transpor yang mampu mengatur organisme lainnya. Sehingga
membran sel tersusun atas senyawa fosfolipid bilayer. Oleh karena itu, sel
mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan
agar mereka dapat mendistribusikan energi yang mereka dapatkan dari alam.

Metabolisme pada organisme multiselluler mencakup beberapa hal,


antara lain transport zat hara dan transport ion. Sistem transport pada hewan
yaitu sistem sirkulasi. Pada sistem sirkulasi, aliran materi terjadi karena
adanya daya dorong dari organ pemompa. Sedang sistem transport pada
tumbuhan yaitu sistem vaskuler, pada sistem ini aliran senyawa berlangsung
mengikuti atau melawan padatan (gradient) konsentrasi.
Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat.
Zat yang diperlukan tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar
berupa: O2 dan CO2 dari udara diambil melalui daun; air dan mineral dari
dalam tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu akar. Bagi tumbuhan
tingkat rendah, pengambilan zat-zat dapat dilakukan oleh permxkaan
tubuhnya. Kemampuan tumbuhan mengambil zat-zat dari lingkungan
dilakukan dengan cara difusi, osmosis dan transpor aktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan difusi ?
2. Apa yang dimaksud dengan osmosis ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan difusi.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan osmosis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Difusi
1. Pengertian Difusi
Istilah difusi berasal dari bahasa Latin Diffundere yang artinya
"menyebar". Dalam ilmu Biologi, difusi merupakan pergerakan acak
molekul dari konsentrasi tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi yang lebih
rendah (Hipotonis).Mekanisme transpor ini meliputi berbagai zat (padat,
cair, gas).Difusi bertujuan untuk mencapai keseimbangan konsentrasi
antara zat dengan pelarutnya.Selain itu, difusi juga berperan dalam
peristiwa pertukaran materi dari suatu sel dengan lingkungannya.
Proses difusi terjadi akibat adanya pergerakan suatu partikel zat
dari daerah yang berkonsentrasi lebih tinggi menuju daerah yang
berkonsentrasi lebih rendah melewati suatu membran sel. Syarat agar
partikel dapat melalui membran ketika berdifusi ialah ukuran partikel
tersebut sangat kecil dan partikel tersebut dapat larut di dalam air dan di
dalam lemak. Proses difusi dapat terjadi pada zat padat, zat cair ataupun
zat gas. Proses difusi tidak membutuhkan energi sehingga proses difusi
juga disebut sistem transport pasif. pergerakan partikel pada proses difusi
berasal dari gerakan acak partikel-partikel zat yang berdifusi.1
2. Mekanisme Difusi
a. Transpor Pasif
Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui dua
mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion).Difusi sederhana melalui membrane
berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak
melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)

1
B. Santoso, Biologi Dan Kecakapan Hidup, (Jakarta: Ganeca Exact, 2005), hlm. 25

2
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara
langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak
seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan
organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga
sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2,
HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut
dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui
saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang
memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari
diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul –
molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan
beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus
membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa
atau transporter untuk dapat menembus membran. Proses
masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan
difusi difasilitasi.

b. Transpor aktif
Pada sel-sel akar tumbuhan terdapat penumpukan mineral.
Artinya, konsentrasi mineral di dalam sel lebih tinggi daripada di
luar sel, atau potensial air di luar sel lebih tinggi dibandingkan
dengan potensial air di dalam sel. Oleh karena itu, osmosis dari
luar sel ke dalam sel tetap berlangsung untuk mencegah
plasmolisis. Akan tetapi, keadaan ini menghambat pengambilan
mineral dari luar ke dalam sel melalui difusi, terutama karena
membran sel memiliki permeabilitas yang sangat rendah.Untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan transpor aktif yang melibatkan
energi dari ATP agar ion-ion dapat masuk ke dalam sel. ATP
adalah molekul pembawa energi di dalam sel.

3
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Difusi
a. Ukuran Partikel. Semakin kecil ukuran partikel menyebabkan
kecepatan partikel semakin besar.
b. Ketebalan membrane. Semakin tipis membran sel menyebabkan
kecepatan difusi semakin besar.
c. Luas suatu area. Semakin besar luas area menyebabkan kecepatan
difusi semakin besar.
d. Jarak. Semakin dekat jarak antara dua konsentrasi menyebabkan
kecepatan difusi semakin besar.
e. Suhu. Ketika suhu semakin tinggi maka partikel akan mendapat
energi yang lebih besar untuk bergerak sehingga kecepatan
difusinya semakin besar.
4. Peranan difusi pada Tumbuhan
Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk
keseimbangan hidup tumbuhan. Karbon dioksida (CO2) dan oksigen
(O2) diambil oleh tumbuhan dari udara melalui proses difusi.
Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah,
salah satunya melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke
dalam tubuh tumbuhan disebabkan konsentrasi garam mineral di

4
tanah lebih tinggi daripada di dalam sel. Demikian juga gas CO2 di
udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena konsentrasi CO2 di
udara lebih tinggi daripada di dalam sel tumbuhan. Sebaliknya,
O2 dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika konsentrasi O2 dalam
tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel.

B. Osmosis
1. Pengertian Osmosis
Osmosis adalah bergeraknya molekul air melalui membran
semipermiabel (selektif permiabel) dari larutan berkadar rendah menuju
larutan berkadar tinggi hingga kadarnya sama. Seluruh membran sel dan
kapiler permeabel terhadap air, sehingga tekanan osmotik cairan tubuh
diseluruh bagian tubuh sama. Sedangkan menurut Sudjadi, osmosis
merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari
konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui
membran diferensial parmeabel. Osmosis dikenal juga sebagai difusi
dengan kategori khusus. Adapun yang dimaksud air dalam proses osmosis
tersebut adalah air dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis
molekul–molekul seperti gula, protein, atau larutan yang lain. Oleh karena
itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang
menentukan kelangsungan osmosis.

Terdapat tiga sifat larutan yang dapat menentukan pergerakan air


pada osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, dan isotonik . Suatu larutan
dikatakan hipertonik jika memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi

5
dibandingkan larutan pembandingnya. Dalam hal ini, larutan pembanding
akan bersifat hipotonik karena memiliki konsentrasi zat terlarut lebih kecil.
Larutan isotonik, memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama dengan
larutan pembanding.

Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel selalu


dari larutan hipotonis menuju ke larutan hipertonis sehingga perbandingan
konsentrasi zat terlarut kedua larutan seimbang (isotonik).Misalnya,
sebuah sel diletakkan di dalam air murni. Konsentrasi zat terlarut di dalam
sel lebih besar (hipertonik) karena adanya garam mineral, asam-asam
organik, dan berbagai zat lain yang dikandung sel. Dengan demikian, air
akan terus mengalir ke dalam sel sehingga konsentrasi larutan di dalam sel
dan di luar sel sama. Namun, membran sel memiliki kemampuan yang
terbatas untuk mengembang sehingga sel tersebut tidak pecah.Pada sel
darah merah, peristiwa ini disebut hemolisis.
Pada sel tumbuhan, peristiwa ini dapat teratasi karena sel tumbuhan
memiliki dinding sel yang menahan sel mengembang lebih lanjut. Pada sel
tumbuhan keadaan ini disebut turgid. Keadaan sel turgid membuat
tanaman kokoh dan tidak layu.
Jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, air akan terus-
menerus keluar dari sel. Sel akan mengerut, mengalami dehidrasi, dan
bahkan dapat mati. Pada sel tumbuhan, hal ini menyebabkan sitoplasma
mengerut dan terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Dengan demikian, pada saat tertentu, sel perlu meningkatkan kembali
kandungan zat-zat dalam sitoplasma untuk menaikkan tekanan osmotik di

6
dalam sel. Cara sel mempertahankan tekanan osmotiknya ini disebut
osmoregulasi.
Demikian seterusnya, sel selalu aktif dan hal tersebut dilakukan
untuk mempertahankan kondisi setimbang antara sel dan lingkungannya.
Proses metabolisme membutuhkan air dan mineral atau garam dan
berbagai zat yang terkandung dalam sitoplasma. Akibatnya, tekanan
osmotik dan konsentrasi molekul-molekul lain berubah sehingga terjadi
aliran difusi dan osmosis yang terus-menerus dari sel ke luar atau dari luar
ke dalam sel.2
Untuk memenuhi kebutuhan materi dan mempertahankan
keseimbangan fisiologi didalam tubuhnya, tumbuhan melakukan beberapa
aktivitas, di antaranya adalah absorbsi (penyerapan), transportasi
(pengangkutan) atau translokasi (pemindahan) dan transpirasi (pelepasan
air melalui stomata).3

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Osmosis


a. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada
garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
b. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi
meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah
seperti lipid.
c. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika
luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih
besar.
d. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar
songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu
membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis
adalah lebih cepat.

2
Yusuf Rahmanto, Pengelolaan Air Payau Menjadi Air Bersih Dengan Menggunakan
Membran Reverse Osmosis Vol.1, No.1, ( Yogyakarta: Teknik Lingkungan, 2008), hlm. 6
3
Kustiyah, Miskonsepsi Difusi Dan Osmosis Pada Siswa MAN Model Palangka Raya
Vol. 1, No. 1, (Palangka Raya: Kanderang Tingang, 2007), hlm. 24

7
e. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan
menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu
yang rendah.

3. Peranan Osmosis pada Tumbuhan


a. Osmosis membantu penyerapan air pada tanaman.
b. Turgidity organ tanaman tergantung pada air, yang diserap karena
osmosis.
c. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya disebabkan oleh osmosis.
d. Pembukaan dan penutupan stomata bergantung pada tekanan turgor
pada sel penjaga
e. Turgidity sel bibit muda memungkinkan mereka keluar dari tanah

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Istilah difusi berasal dari bahasa Latin Diffundere yang artinya
"menyebar". Dalam ilmu Biologi, difusi merupakan pergerakan acak
molekul dari konsentrasi tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi yang lebih
rendah (Hipotonis).
2. Osmosis adalah bergeraknya molekul air melalui membran semipermiabel
(selektif permiabel) dari larutan berkadar rendah menuju larutan berkadar
tinggi hingga kadarnya sama. Terdapat tiga sifat larutan yang dapat
menentukan pergerakan air pada osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, dan
isotonik

B. Saran
Pada penulisan makalah kali ini diharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan apabila ada kesalahan dalam penulisan
diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kustiyah, 2007. Miskonsepsi Difusi Dan Osmosis Pada Siswa MAN Model
Palangka Raya Vol. 1, No. 1. Palangka Raya: Kanderang Tingang

Menggunakan Membran Reverse Osmosis Vol.1, No.1. Yogyakarta: Teknik


Lingkungan
Rahmanto, Yusuf. 2008. Pengelolaan Air Payau Menjadi Air Bersih Dengan
Santoso, B. 2005. Biologi Dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact

10

Anda mungkin juga menyukai