dengan 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas penting diberikan pada
ibu dan bayi, karena merupakan masa krisis baik ibu dan bayi. Enam puluh persen (60%) kematian
ibu terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian pada masa nifas terjadi 24 jam pertama. Demikian
halnya dengan masa neonatus juga merupakan masa krisis dari kehidupan bayi. Dua pertiga
kematian bayi terjadi 4 minggu setelah persalinan, dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi 7 hari
setelah lahir.
Kunjungan pada masa nifas dilakukan minimal 4 x. Adapun tujuan kunjungan rumah untuk menilai
keadaan ibu dan bayi baru lahir serta mencegah, mendeteksi dan menangani komplikasi pada masa
nifas. Kunjungan rumah memiliki keuntungan sebagai berikut: bidan dapat melihat dan berinteraksi
dengan keluarga dalam lingkungan yang alami dan aman serta bidan mampu mengkaji kecukupan
sumber yang ada, keamanan dan lingkungan di rumah. Sedangkan keterbatasan dari kunjungan
rumah adalah memerlukan biaya yang banyak, jumlah bidan terbatas dan kekhawatiran tentang
keamanan untuk mendatangi pasien di daerah tertentu.
Jadwal kunjungan rumah pada masa nifas sesuai dengan program pemerintah meliputi:
Deteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta lakukan rujukan bila perdarahan berlanjut.
Konseling ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan karena atonia uteri.
Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi baik, tunggi fundus uteri di
bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui.
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari post
partum.
Pemberian asuhan kebidanan di rumah, bidan dan keluarga dilakukan dalam suasana rileks dan
kekeluargaan.
Keamanan
Perencanaan kunjungan rumah meliputi:
Memastikan keluarga sudah mengetahui rencana kunjungan rumah dan waktu kunjungan bidan
telah direncanakan bersama.
Merencanakan tujuan yang ingin dicapai dan menyusun alat serta perlengkapan yang digunakan.
Memikirkan cara untuk menciptakan dan mengembangkan hubungan baik dengan keluarga.
Melakukan tindakan yang sesuai standar pelayanan kebidanan dalam pemberian asuhan.
Waspada pada bahasa tubuh yang diisyaratkan dari siapa saja yang ada selama kunjungan.
Bidan memberikan informasi tentang ringkasan proses persalinan, hasil dan info lain yang relevan.
Memberikan dukungan.
Gizi.
Istirahat/ tidur.
Pemberian ASI.
Gizi
Pendidikan kesehatan gizi untuk ibu menyusui antara lain: konsumsi tambahan 500 kalori setiap hari,
makan dengan diet berimbang, minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, tablet zat besi harus
diminum selama 40 hari pasca bersalin dan minum kapsul vitamin A (200.000 unit).
Kebersihan diri
Pendidikan kesehatan kebersihan diri untuk ibu nifas antara lain: menganjurkan kebersihan seluruh
tubuh; mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin; menyarankan ibu untuk mengganti
pembalut; menyarankan ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelamin; jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, menyarankan untuk menghindari
menyentuh daerah luka.
Istirahat / tidur
Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal istirahat/tidur meliputi: menganjurkan ibu untuk
cukup istirahat; menyarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah secara perlahan-lahan;
menjelaskan pada ibu bahwa kurang istirahat akan pengaruhi ibu dalam jumlah ASI yang diproduksi,
memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan
ketidak mampuan untuk merawat bayi serta diri sendiri.
Pemberian ASI
Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam pemberian ASI sangat bermanfaat, karena pemberian
ASI merupakan cara yang terbaik untuk ibu dan bayi. Oleh karena itu, berikan KIE tentang proses
laktasi dan ASI; mengajarkan cara perawatan payudara.
Pendidikan kesehatan tentang seks dan keluarga berencana yaitu: hubungan seks dan KB dapat
dilakukan saat darah nifas sudah berhenti dan ibu sudah merasa nyaman; keputusan untuk segera
melakukan hubungan seks dan KB tergantung pada pasangan yang bersangkutan; berikan KIE
tentang alat kontrasepsi KB.
Pendidikan kesehatan tanda-tanda bahaya masa nifas meliputi: berikan pendidikan kesehatan tanda
bahaya masa nifas untuk mendeteksi komplikasi selama masa nifas. Tanda bahaya berupa:
perdarahan dan pengeluaran abnormal, sakit daerah abdomen/punggung, sakit kepala terus
menerus/penglihatan kabur/nyeri ulu hati, bengkak pada ekstremitas, demam/muntah/sakit saat
BAK, perubahan pada payudara, nyeri/kemerahan pada betis, depresi postpartum.