Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS PROSES KEPERAWATAN

A. Kasus :
An. B, usia tahun 4 tahun, datang ke poli anak dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu, naik
turun dan belum diberikan obat apapun dirumah selain kompres hangat. Nafsu makan anak turun sejak
kemarin, ada diare sejak tadi pagi 3x cair berampas. Pada pemeriksaan lain ditemukan anak juga
mengalami kelemahan pada kedua kakinya sejak bayi dan tidak dapat beraktifitas seperti anak lain
pada umumnya dan sehari-hari digendong oleh neneknya untuk beraktifitas dan bermain.

Diagnosa keperawatan Utama :


Hambatan mobilitas fisik

B. Analisis :
1. Alasan penetapan diagnosa
Diagnose Hambatan mobilitas fisik ditetapkan sebagai masalah keperawatan karena pasien
mengalami kelemahan pada kedua kakinya sejak bayi dan tidak dapat beraktifitas seperti anak lain
pada umumnya dan sehari-hari digendong oleh neneknya untuk beraktifitas dan bermain.
2. Definisi diagnosa
Menurut NANDA 2018, Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam gerakan fisik
atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah.
3. Batasan karakteristik
Berdasarkan NANDA 2018, Batasan karakteristik untuk menentukan masalah
Hambatan mobilitas fisik adalah:
a. Gangguan sikap berjalan
b. Gerakan tidak terkoordinasi
c. Instabilitas postur
d. Penurununan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar
e. Penurunan kemampuan melakukan keteranpilan motorik halus
f. Dispnea setelah beraktifitas
g. Gerakan lambat
h. Gerakan spastik
i. Kesulitan membolak-balikan posisi
j. Keterbatasan rentang gerak
k. Ketidaknyamanan
l. Penurunan waktu reaksi
m. Tremor akibat bergerak
n. Melakukan aktivitaslain sebagai pengganti (mis, meningkatkan perhatian pada aktivitas
orang lain, fokus pada aktivitas sebelum sakit)
Berdasarkan kasus An. B, Batasan karakteristik untuk masalah Hambatan mobilitas fisik
sesuai NANDA adalah :
a. Data Subjektif
Nenek pasien mengatakan sejak kecil pasien mengalamin kelemahan dikedua kakinya
dan hanya bisa bermain ditempat dimana dia ditempatkan dan selalu bantu untuk
berpindah dan bermain diluar dengan anak lainya.
b. Data Objektif
Anak terlihat digendong neneknya, tonus otot lemah, kaki lunglai.
Intervensi Keperawatan Utama
Intervensi utama yang ditetapkan adalah perawatan tirah baring

Analisis :
Dengan perawatan tirah baring, dapat mendukung keamanan dan kenyamanan serta
pencegahan terjadinya komplikasi pada pasien yang tidak dapat bangun dari tempat
tidur. Menurut NIC (2015), tindakan yang dapat direncanakan untuk mengatasi
masalah hambatan mobilitas fisik adalah :
a. menyarankan menghindari kain linen kasur yang teksturnya kasar
b. balikan pasien sesuai dengan kondisi kulit di rumah
c. monitor kondisi kulit
d. sarankan melakukan rom pada bagian tubuh yang pasif

Anda mungkin juga menyukai