Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BETON

Disusun Oleh:
KELOMPOK B6
1. Arga Wahyu Wibowo 40030118060036
2. Habbatul Fitri Amalia 40030118060051
3. Melisa Lusiana Nur Fadila 40030118060052
4. M. Asrian Mirza 40030118060060

Asisten Dosen :
Drs. Puji Widodo, MT

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
Laporan Praktikum Teknologi Beton

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah S.W.T karena telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umat Islam dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat sekarang ini.

Kami menyusun laporan ini untuk memenuhi SKS semester 3 (tiga)


Universitas Diponegoro tahun ajaran 2019. Laporan praktikum teknologi beton
dalam penyusunannya kami mendapat dukungan serta bimbingan dari berbagai
pihak, sehingga pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam


makalah ini, oleh karena itu kami juga mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Semarang, 14 November 2019

Penulis

Praktikum Teknologi Beton |Kelompok B6 ii


Laporan Praktikum Teknologi Beton

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Pendahuluan .................................................................................................... 1

BAB I PERCOBAAN FAKTOR AIR SEMEN DAN SLUMP TEST

1.1.Tujuan .................................................................................................. 2
1.2.Alat dan Bahan .................................................................................... 2
1.3.Cara Kerja ........................................................................................... 2
1.4.Data yang Harus diisikan .................................................................... 3
1.5.Kesimpulan .......................................................................................... 3
1.6.Gambar ................................................................................................. 4

BAB IIPEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS


ANGELES

2.1 Maksud Dan Tujuan ............................................................................. 5


2.2 Peralatan Dan Benda Uji ...................................................................... 5
2.3 Prosedur Pemeriksaan .......................................................................... 5
2.4 Data Percobaaan ................................................................................... 6
2.5 Analisa Data Dan Perhitungan ............................................................. 6
2.6 Kesimpulan ........................................................................................... 7
2.7 Gambar ................................................................................................. 7
BAB IIIKUAT TEKAN BETON DENGAN ALAT SCHIMIDT HAMMER
(HAMMER TEST)

3.1 Maksud Dan Tujuan .............................................................................


3.2 Peralatan Dan Benda Uji ......................................................................
3.3 Prosedur Pemeriksaan ..........................................................................
3.4 Pelaksanaan Pengujian .........................................................................
3.5 Kelebihan dan Kekurangan Hammer Test .........................................
3.6 Tabel Pembacaan Dial Rebound Number & Kuat Tekan ...................
3.7 Pembahasan Data Hasil Pengujian Hammer Test ...............................

Praktikum Teknologi Beton |Kelompok B6 iii


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3.8 Perhitungan Standar Durasi dan Kuat Tekan Beton ............................


3.9 Gambar Skema Potongan Memanjang Palu Uji Beton .......................
3.10 Kurva Hammer Test……………………………………………….
3.11 Hasil………………………………………………………………..
3.12 Kesimpulan………………………………………………………...

BAB IVPERCOBAAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MESIN


COMPRESION

4.1 Maksud dan Tujuan .............................................................................


4.2 Alat dan Bahan ....................................................................................
4.3 Cara Kerja ...........................................................................................
4.4 Data Hasil Percobaan ..........................................................................
4.5 Kesimpulan .........................................................................................
4.6 Gambar ................................................................................................

PENUTUP .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

Praktikum Teknologi Beton |Kelompok B6 iv


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PENDAHULUAN
Masa-masa gencarnya pembangunan di Indonesia yang biasa disebut
jaman pembangunan, telah lewat. Tetapi hal ini tidak akan menyurutkan
kebutuhan akan material-material bahan bangunan seperti baja, kayu, dan
tentu saja beton. Kebutuhan akan beton tentu saja tidak terlepas dari
berbagai kelebihan yang dimilikinya sehingga beton seringkali menjadi
pilihan utama untuk struktur bangunan.
Sebagai seorang calon pelaksana di bidang teknik sipil, kebutuhan
pengetahuan teknologi beton mutlak diperlukan karena hampir seluruh
bangunan yang didirikan memilih beton (baik beton bertulang maupun
beton pratekan) sebagai material utama untuk strukturnya.Contoh bangunan
yang memakai beton sebagai material utamanya adalah rumah tinggal (baik
bertingkat maupun tidak), gedung-gedung perkantoran, jembatan,
bendungan, dermaga, bandara, jalan raya, bangunan industri, dan lain-lain.
Beton didefinisikan sebagai sebuah bahan yang diperoleh dengan
mencampurkan agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil / batu pecah),
semen, air, dan bahan tambahan lain (admixtures) bila diperlukan dan telah
mengeras. Bila campuran beton belum mengeras (plastis), bahan tersebut
disebut spesi beton. Agar beton dapat menahan gaya tarik, maka di dalam
beton diberi besi tulangan dan biasa disebut beton bertulang. Definisi beton
bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan
yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan, dengan atau tanpa
pratekanan dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material
(beton dan besi tulangan) bekerja bersama-sama dalam menahan beban yang
diterima.
Agregat sebagai salah satu komposisi bahan beton (baik agregat
halus atau agregat kasar) bisa didapatkan dari alam (alami: kerikil, pasir
sungai), atau dari industri (buatan: batu pecah, pasir giling). Keduanya harus
memenuhi syarat-syarat tertentu seperti kebersihan yang terjaga, gradasi
yang baik, dan kadar organik yang rendah sebelum digunakan sebagai
campuran. Begitu pula semen dan air. Harus disesuaikan dengan kebutuhan
bahan beton yang akan dipakai.

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok B6 1


Laporan Praktikum Teknologi Beton

BAB I
PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN
MESIN LOS ANGELES (SNI 03-2417-1991)

2.1 Maksud Dan Tujuan


Untuk mengetahui tingkat keausan agregat tersebut, yang dinyatakan
dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan No. 12 (1,7 mm)
terhadap berat semula, dalam persen (%).

2.2 Peralatan Dan Benda Uji


2.2.1 Peralatan
a. Mesin Abrasi Los Angeles.
b. Saringan No. 12 dan saringan-saringan lainnya.
c. Timbangan, dengan ketelitian 5 gram.
d. Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm dan berat
masing-masing antara 400 gram sampai 440 gram.
e. Oven.

2.2.2 Benda Uji


Benda uji dipersiapkan dengan cara sbb :
1) Berat dan gradasi benda uji sesuai daftar.
2) Bersihkan dan keringkan benda uji dalam oven pada suhu 110 ± 5º
C sampai berat tetap.

2.3 Prosedur Pemeriksaan


1) Pengujian ketahanan agregat kasar terhadap keausan dapat dilakukan
dengan cara sbb :
Gradasi bahan lolos 38,1 mm sampai tertahan 3/80 mm.
Jumlah bola pejal 12 buah dengan 500 putaran.
2) Benda uji dan bola baja dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles.
3) Putarlah mesin dengan kecepatan 30 s/d 33 rpm, sebanyak 500 putaran.
4) Setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian
saring dengan saringan No. 12, butiran yang tertahan diatasnya dicuci
bersih, selanjutnya dikeringkan dalam oven sampai berat tetap.

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok B6 1


Laporan Praktikum Teknologi Beton

2.4 Data Percobaan

Gradasi pemeriksaan Grading A Grading A


I II
Saringan
Berat Berat Berat Berat
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Lolos Tertahan
(a) (b) (a) (b)

1 1⁄2 3⁄”
8 5.000 3.885 5.000 3.795
Jumlah Berat Sample 5.000 5.000
Berat Tertahan No.12 3.885 3.795

2.5 Analisa Data Dan Perhitungan


𝒂−𝒃
Keausan = × 𝟏𝟎𝟎 %
𝒂

Keterangan:
a = Berat benda uji semula (gram)
b = Berat benda uji tertahan di saringan No. 12 (gram)
I II
a = 5.000 gram a = 5.000 gram
b = 3.885 gram b = 3.795 gram
a–b = 1.115 gram a-b = 1.205 gram

𝑎−𝑏 5.000 – 3.885


Keausan I = 𝑥 100 % = 𝑥 100 % = 22,30 %
𝑎 5.000
𝑎−𝑏 5.000 − 3.795
Keausan II = 𝑥 100 % = 𝑥 100 % = 24,10 %
𝑎 5.000
𝐾𝑒𝑎𝑢𝑠𝑎𝑛 𝐼+𝐾𝑒𝑎𝑢𝑠𝑎𝑛 𝐼𝐼 22.30+24.10
Keausan rata-rata = = = 23,20 %
2 2

2.6 Kesimpulan
Dari percobaan di laboratorium didapat nilai keausan sebesar 22,30 %
untuk keausan I, didapat 24,10 % untuk keausan II dan keausan rata-
ratanya adalah 23,20 %.

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok B6 1


Laporan Praktikum Teknologi Beton

2.7 Saran
Dari hasil percobaan keausan agregat kasar didapatkan nilai keausan
23,20% sehingga agregat kasar yang diuji bisa digunakan untuk beton kelas
3, mutu diatas K225 karena nilai keausannya dibawah 27%.

2.8 Gambar

GAMBAR MESIN LOS ANGELES

BAB II
PERCOBAAN FAKTOR AIR SEMEN DAN SLUMP TEST

1.1 Tujuan

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok B6 1


Laporan Praktikum Teknologi Beton

- Untuk mengetahui kekentalan adukan beton


- Untuk menghitung faktor air semen dalam slump test

1.2 Alat dan bahan


- Kerucut Abrams
- Cetok atau cangkul
- Loyang atau molen
- Semen, pasir, kerikil, dan air
- Tongkat besi diameter 16 mm panjang 60 cm
- Meteran

1.3 Cara kerja


1.3.1. Mengambil semen, pasir, pecahan batu atau split dengan
perbandingan
1 Pc : 1,40 PS : 2,08 Kr. Kemudian campur ketiga bahan tersebut
ke dalam loyang dan diaduk sampai homogen.
1.3.2. Kemudian takar air sebanyak 53 % dari berat Pc yang digunakan
dan aduk hingga merata dan tercampur dengan sangat baik.
1.3.3. Masukkan adukan beton tersebut kedalam kerucut Abrams yang
telah disiapkan.
1.3.4. Pengisian beton kedalam kerucut tersebut dilakukan dalam tiga kali
tahapan. Tahap pertama masukkan 1/3 bagian ke dalam kerucut,
kemudian tumbuk beton tersebut dengan tumbukan besi sebanyak
25 kali dengan cara menjatuhkan tumbukan tersebut dari
ketinggian sekitar ½ meter dari ujung atas kerucut.
1.3.5. Isi 1/3 bagian lagi kemudian tumbuk sebanyak 25 kali hingga
memadat. Ulangi lagi hingga kerucut terisi penuh dan sampai
menjadi padat.
1.3.6. Setelah penuh dan rata di bagian atas maka diamkan kerucut tadi
selama 30 detik, selama waktu itu bersihkan sekeliling kerucut dari
ceceran adukan.
1.3.7. Kemudian angkat kerucut perlahan-lahan dan hati-hati. Ukurlah
penurunan kerucut tadi, hasil penurunan tadi dinamakan slump test.

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok B6 1


Laporan Praktikum Teknologi Beton

1.4 Data yang harus diisikan


Produk semen yang digunakan : Semen Gresik 7000 gr
Agregat halus : pasir Muntilan 12250 gr
Agregat kasar : pecah mekanis (2-3 cm) 21700 gr
Air : air sumur
Faktor air semen (FAS) : 0,70
Campuran beton : 1 Pc : 1,70 Ps : 3,10 Kr
Berat air yang digunakan : 4900 gr
Hasil pengukuran slump test :t1 : 13 cm
t2 : 18 cm
t3 : 15 cm
rata-rata : 15,33 cm

1.5 Kesimpulan
Dari hasil percobaan ini dapat diambil kesimpulan sebgai berikut :
1. Slump merupakan ukuran kekentalan/plastisitan beton segar.
2. Semakin rendah nilai slump yang dihasilkan menandakan semakin
besar kekuatan beton tersebut, namun semakin sulit pengerjaannya.
Dan sebaliknya, semakin cair slump suatu beton maka semakin rendah
kekuatannya atau semakin mudah pengerjaannya.
3. Slump yang dihasilkan dalam percobaan ini sebesar 15,33 cm
berdasarkan standar nilai uji slump. beton ini dapat digunakan pada
kontruksi dinding, plat pondasi telapak bertulang, plat balok, kolom
dan dinding.

1.6 Gambar
SLUMP TEST

10 cm
t1 t2 t3

30 cm Praktikum Teknologi Beton | Kelompok B6 1


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok B6 1


Laporan Praktikum Teknologi Beton

BAB III
KUAT TEKAN BETON DENGAN ALAT SCHIMIDT
HAMMER (HAMMER TEST)
(SNI 03-4430-1997)

3.1 Maksud dan Tujuan


Untuk mengetahui kuat tekan beton pada konstruksi yang telah jadi yang ada di
lapangan setelah beton berumur maksimal 14 hari.
3.2 Alat dan Bahan
1. Alat Schimidt Hammer
2. Alat kalibrasi Schimidt Hammer
3. Alat bantu: Meteran, Cat/Alat Tulis untuk menandai/memberi titik pada
lokasi yang akan ditest
4. Beton yang akan di uji
3.3 Prosedur Pemeriksaan
1) Kalibrasi saat alat Schimidt Hammer yang akan digunakan untuk
mengetest
2) Beri titik pada lokasi yang akan ditest
3) Tekan alat Schimidt Hammer pada titik yang telah ditentukan dan baca
grafik yang tertera pada kertas ukur Schimidt Hammer
4) Kalibrasi kembali alat Schimidt Hammer
5) Data dituliskan pada form data yang telah tersedia sesuai dengan hasil
percobaan dan ketentuan yang ada
3.4 Pelaksanaan Pengujian
1. Letakkan ujung Plunyer yang terdapat pada ujung alat Hammer Test pada
titik yang akan ditembak dengan memegang alat Hammer Test arah tegak
lurus atau miring pada permukaan beton yang akan ditest
2. Stel Hammer Test pada posisi normal, kemudian letakkan Plunyer pada titik
yang akan ditembak dan ditekan secara perlahan-lahan dengan tetap
menjaga kestabilan arah dari alat Hammer Test tersebut. Pada saat ujung
Plunyer akan lenyap masuk ke sarangnya, dan terjadi tembakan oleh
Plunyer terhadap permukaan beton,tekan tombol yang terdapat dekat
pangkal alat Hammer Test

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3. Lakukan pengetesan terhadap masing-masing titik tembak yang telah


ditetapkan sebelumnya dengan cara yang sama sampai seluruh titik tembak
selesai dilakukan pengetesan semua
4. Tarik garis vertikal dari Nilai Pantul Kekuatan Beton sampai memotong
kurva yang sesuai dengan sudut tembak alat Hammer Test, yang dibaca
pada grafik hubungan antara Nilai Pantul Kekuatan Tekan Beton dengan
Kekuatan Tekan Beton
5. Besarnya Kekuatan Tekan Beton yang ditest dapat dibaca pada grafik
tersebut diatas dengan menarik garis horizontal dan vertikal melalui titik
potong kurva sudut tembak alat Hammer Test yang sesuai pelaksanaan
pengetesan.

3.5 Kelebihan dan Kekurangan Hammer Test


3.5.1 Kelebihan Hammer Test
1. Murah, pengetesan dapat dilakukan dengam cepat
2. Hasil pengetesan dapat diketahui dengan cepat
3. Praktik dan mudah dilaksanakan, tidak merusak
3.5.2 Kekurangan Hammer Test
1. Sangat dipengaruhi oleh kerataan permukan beton, kelembapan dan
jenis agregat kasar
2. Keandalannya rendah
3. Hanya memberikan informasi mengenai Karakteristik Beton pada
permukaan

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3.6 Tabel Pembacaan Dial Rebound Number & Kuat Tekan

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3.7 Pembahasan Data Hasil Pengujian Hammer Test


1. Besarnya nilai Rebound (Rebound Number) tarik garis vertikal dari Nilai
Pantul Kekuatan Tekan Beton sampai memtotong kurva yang sesuai
dengan sudut tembak alat Hammer Test, yang dibaca pada grafik
hubungan antara Nilai Pantul Kekuatan Tekan Beton dengan Kekuatan
Tekan Beton
2. Besarnya Kekuatan Tekan Beton K yang di uji dengan Hammer Test
dapat dibaca pada grafik hubungan antara Nilai Pantul Kekuatan Tekan
Beton dengan Kekuatan Tekan Beton dengan menarik garis vertikal
sesuai Nilai R, memotong kurva sudut tembak alat Hammer Test yang
sesuai dan menarik garis horizontal melalui titik potong kurva sudut
tembak alat Hammer Test tersebut akan terbaca besarnya Kekuatan
Tekan Beton (K)
3. Besarnya Kekuatan Tekan Beton (K) yang diuji dengan Hammer Test
dapat juga dibaca pada Tabel Hubungan Nilai Rebound (R) dan Kuat
Tekan (K)
4. Besarnya Kekuatan Beton Karakteristik tergantung besarnya
penyimpangan/ standar deviasi yang terjadi dan jumlah titik tembak
lokasi yang di uji.
No Silinder Beton I (R) Silinder Beton II (R) Silinder Beton III (R)
1 24 21 22
2 24 23 21
3 23 21 22
4 20 25 21
5 23 24 20
6 23 22 22
7 23 25 21

Posisi Hammer Test Kebawah Kebawah Kebawah


Nilai Minimum 20 21 20
Nilai Maksimum 23 25 22
Nilai Rata-Rata 21,5 23 21

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

s = [(∑ (K-Krt)2) / (n-1)]½


Dimana : s = standar deviasi
K = Kekuatan tekan beton (kg/cm2)
Krt = Kekuatan Tekan Beton Rata-Rata (kg/cm2)
n = Jumlah titik uji lokasi tembak Hammer Test

 Silinder Beton I
- Percobaan I
- Percobaan II
- Percobaan III
- Percobaan IV
- Percobaan V
- Percobaan VI
- Percobaan VII
 Silinder Beton II
- Percobaan I
- Percobaan II
- Percobaan III
- Percobaan IV
- Percobaan V
- Percobaan VI
- Percobaan VII
 Silinder Beton III
- Percobaan I
- Percobaan II
- Percobaan III
- Percobaan IV
- Percobaan V
- Percobaan VI
- Percobaan VII

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3.8 Perhitungan Standar Durasi dan Kuat Tekan Beton Karakteristik


I. Standar Durasi
A. Plat P1
a. Min 24
1
(∑(𝐾−𝐾𝑟𝑡)2 ) 2
S =[ (𝑛−1)
]

b. Max 26
1
(∑(𝐾−𝐾𝑟𝑡)2 ) 2
S =[ (𝑛−1)
]

B. Plat P2
a. Min 24
1
(∑(𝐾−𝐾𝑟𝑡)2 ) 2
S =[ (𝑛−1)
]

b. Max 28
1
(∑(𝐾−𝐾𝑟𝑡)2 ) 2
S =[ (𝑛−1)
]

II. Besar Kekuatan Beton Karakteristik


A. Plat P1
a. Min 24
K = 𝐾𝑟𝑡 − 1,64 × 𝑆
=
=
b. Max 26
K = 𝐾𝑟𝑡 − 1,64 × 𝑆
=
=
B. Plat P2
a. Min 24
K = 𝐾𝑟𝑡 − 1,64 × 𝑆
=
=
b. Max 28
K = 𝐾𝑟𝑡 − 1,64 × 𝑆
=

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3.9 Gambar Skema Potongan Memanjang Palu Uji Beton

3.10 Kurva Hammer Test

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

3.11 Hasil

Hasil pada Hammer Test ini, yakni dan kg/cm2 pada


Plat P1 serta dan kg/cm2 pada Plat P2.

3.12 Kesimpulan

Kesimpulan dari pengujian Hammer Test ini, terjadi nya perbedaan nilai
Kuat Tekan Beton Karakterisitik bisa di sebabkan dari Uji Slump dan
Penembakan yang kurang tepat dan akurat, sehingga menyebabkan nilai Kuat
Tekan Beton Karakteristik yang tidak sama.

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

BAB IV
PERCOBAAN KUAT TEKAN BETON
DENGAN MESIN COMPRESION

5.1 Tujuan
Untuk memperoleh nilai kuat tekan beton dengan benda uji berbentuk
silinder yang dibuat dan dimatangkan di laboratorium maupun di lapangan.

5.2 Alat Dan Bahan


 Cetakan berbentuk silinder.
 Tongkat pemadat, diameter 16 mm, panjang 600 mm dengan ujung
dibulatkan.
 Mesin pengaduk atau bak pengaduk beton kedap air.
 Timbangan.
 Mesin Tekan.
 Satu set alat pelapis
 Peralatan tambahan : ember , sekop , sendok perata , dan talam.
 Satu set alat pemeriksaan slump.
 Satu set alat pemeriksaan berat isi beton

5.3 Cara Kerja


1) Meletakkan benda uji pada mesin tekan secara centris.
2) Menjalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan
berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2 perdetik.
3) Melakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah
beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

5.4 Data Yang Harus Diisikan


Kekuatan tekan
Luas
N Berat Tanggal Umur Prakiraan
Tanggal cor Berat Isi penampang
o (gram) pemeriksaan (hari) Ton Ukuran kg/ cm2 Umur 28
(Kg/cm³) (cm2)
hari

1 23/10/2018 11.927 2,25091 176,625 6/11/2018 14 27,5 15x30 155,697 213,167

2 23/10/2018 11.646 2,19788 176,625 6/11/2018 14 27 15x30 152,866 209,291


3 23/10/2018 11.956 2,25638 176,625 6/11/2018 14 28 15x30 158,528 217,043

PC : Ex. Gresik 1 Psi : 0.07031 Kg/cm2


Pasir : Ex. Muntilan 1 KN/MM2 : 10.20 Kg/cm2
Batu Pecah : Ex. Pecah Mekanis Luas Silinder : 176.625 cm2
Air : Ex. Sumur Isi Silinder : 5301.45 cm3

5.5 Analisa Data Dan Perhitungan


Pembahasan :
27500
bl =  155,697kg / cm 2
176,625
27000
b2 =  152,866kg / cm 2
176,625
28000
b3 =  158,528kg / cm 2
176,625

Kekuatan beton rata-rata:


155,697  152,866  158,528
σbm 
3
467,091
σbm  = 155,697 kg/cm2
3

y  7 hari 14 hari 21 hari 28 hari

65% 88% 95% 100%

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

Tabel perbandingan kekuatan beton untuk berbagai umur


(PBI – 1971, hal 34)

Umur beton Portland Cement Portland Cement


(hari) (biasa) (kekuatan awal tinggi)
3 0,40 0,55
7 0,65 0,75
14 0,88 0,90
21 0,95 0,95
28 1,00 1,00
90 1,20 1,15
365 1,35 1,20

Karena dalam percobaan ini kami tidak menggunakan semen


dengan kekuatan awal tinggi, maka untuk perhitungan diambil dari tabel
PC biasa, dari perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai umur,
maka beton untuk umur 18hari diperoleh kekuatan tekan beton sebagai
berikut:
18−14
 Interpolasi 18 hari =0,88 + {( 21−14 )(0,95 − 0,88)}
4
= 088 + ( 7 x 0,07)

= 0,92

9−7
 Interpolasi 9 hari = 0,65 + {( 14−7 )(0,88 − 0,65)}
2
= 0,65 + ( x 0,23)
7

= 0,716

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

 Untuk beton umur 28 hari =

179,023
b1   194,590 kg cm 2
0,92
205,011
b2   222,838 kg cm 2
0,92
141,543
b2   197,686 kg cm 2
0,716

Rata-rata:
194,590  222,838  197,686
σbm 
3
615,114
σbm 
3
=205,038 kg/cm2

 Konversi dari silinder ke kubus :


1
σb1= 0,83 𝑥 194,590= 234,446 kg/cm2

1
σb2= 𝑥 222,838= 268,480 kg/cm2
0,83

1
σb2= 0,83
𝑥 197,686= 238,176 kg/cm2

 Rata – rata :
234,446+268,480+238,176
σbm=
3

741,102
σbm=
3

= 247,034 kg/cm2

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

No Σb Σbm σb - σbm (σb - σbm)2


1 234,446 247,034 -12,588 158.458
2 268,480 247,034 21,446 459,931
3 238,176 247,034 -8,858 78,464
696,853

√∑13(𝜎𝑏 − 𝜎𝑏𝑚)2 696,853


𝑆= = √ = 26,398
2−1 1

σbk = σbm - 1,64S

=247,034 – 1,64 x 26,398

= 247,034 - 43,293

= 203,741 kg/cm2

5.6 Kesimpulan
Dari percobaan di laboratorium di dapat nilai Kuat Tekan Beton
K.310sebesar 234,446 kg/cm2 dan K.350 sebesar 268,480 kg/cm2 , dan
untuk K 250 sebesar 238,176kg/cm2untuk umur 28 hari.

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

5.7 Gambar
GAMBARALAT COMPRESSION TEST

KN

KETERANGAN:

1. Skala penunjuk Max 150 T


2. Landasan pemampat atas
3. Landasan pemampat bawah
4. Kompresor
5. Pelindung
6. Tabung pompa

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9


Laporan Praktikum Teknologi Beton

PENUTUP

Demikianlah Laporan Praktikum Teknologi Beton yang telah kami buat


guna memenuhi Rencana Studi kami. Semoga apa yang telah kami buat ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen – dosen yang
telah memberikan dorongan kepada kami baik itu sebagai Asisten maupun Dosen
mata kuliah Teknologi Beton.
Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan
inibaik secara langsung maupun tidak langsung.

Semarang, 26 November 2018

Penyusun

Praktikum Teknologi Beton | Kelompok 3 A 9

Anda mungkin juga menyukai