No. Dokumen
SOP No. Revisi
Tanggal terbit
5. Alat dan bahan 1. Sarana Non Medis : Meja, kursi, jam dengan jarum detik, cairan antiseptik, tempat
tidur, status pasien, blanko resep.
2. Sarana Medis :stetoskop, thermometer, alat pengukur tinggi badan,timbangan,
tensimeter.
6. Langkah Tindakan 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan rekam medis.
2. Petugas mengukur tanda-tanda vital pasien( nafas, nadi, tekanan darah, suhu tubuh,
berat badan dan tinggi badan).
3. Petugas melakukan anamnesis terkait keluhan berupa gatal dan kemerahan pada
daerah yang terkena kontak bahan iritan selain itu rasa pedih, panas, terbakar.
Riwayat kontak dengan bahan irirtan tertentu, riwayat dermatitis atopik.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
DKI akut: eritema, edema, bula kadang disertai nekrosis, kelainan kulit
berbatas tegas, asimetris.
DKI akut lambat: muncul 8-24 jam setelah kontak, eritema, vesikel, nekrosis
DKI Kronis: muncul minggu/ bulan/ tahunan, fisur (luka iris), gatal, nyeri.
5. Petugas menentukan diagnosis dermatitis kontak iritan.
6. Petugas melakukan tatalaksana
Topikal : Betametason salep kulit 0.1%
Infeksi sekunder ditambahkan antibiotik
Antihistamin: Loratadin 1x10 mg
Menghindari bahan-bahan yang bersifat iritan
7. Petugas memberikan konseling menghindari bahan alergen dan memakai alat
pelindung diri seperti sarung tangan atau sepatu boot.
8. Menulis di rekam medis.
9. Petugas mencuci tangan.
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA-KB, Poli Lansia
9. Dokumen terkait -
Page 2 of 2