Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Standarisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam memproduksikan


sesuatu,sedangkan pembuatan banaknya macam ukuran barang yang akan diproduksikan
merupakan usaha simplifikasi. Standarisasi juga merupakan proses pembentukan standar
teknis yang bisa menjadi standar spesifikasi, standar cara uji, standar definisi, prosedur
standar ( atau praktik), dll. Kemudian adanya empat teknik dari standarisasi yaitu
peyederahanaan atau variasi kontrol, kodifikasi, nilai rekayasa dan statistik proses kontrol.
Pedoman standarisasi yang digunakan perusahaan yaitu berdasarkan SNI. Terdapat tiga
pihak yang mendapatkan manfaat langsung dari penerapan standar nasional Indonesia yaitu
pihak produsen, konsumen dan pemerintah. Adapun keuntungannya dalam perusahaan
dibidang produksi barang yaitu, pengenalan barang lebih mudah dilakukan, tidak terjadi
kesalahan spesifikasi dalam pembelian barang, pemesanan dan pembelian barang standar
dapat dilakukan dengan mudah, dan para teknisi lebih mengenal sifat-sifat barang. Selain
itu kerugian dalam perusahaan dibidang produksi yaitu umumnya barang standar harganya
mahal sehingga menyebabkan biaya tinggi, ketergantungan pada pabrik tertentu, dan proses
standarisasi lama karena membutuhkan ahli-ahli dan waktu yang tepat untuk memenuhi
kriteria suatu produk.

Badan yang bergerak dalam standar internasional adalah ISO sedangkan untuk Indonesia
adalah Badan Standardisasi Nasional. Standar yang dikeluarkan selama ini baik standar
nasional maupun internasional selalu diikuti JPA untuk kepentingan pemakai,
memudahkan kerjasama dan kesejahteraan manusia. Standarisasi untuk surfaktan dan fenol
meliputi SNI 06-6989.51-2005 mengenai Air dan air limbah – Cara uji kadar surfaktan
anionik dengan spektrofotometer secara biru metilendan American Public Health Association
dengan seri 550 mengenai Standard methods for the examination of water and wastewater.
Daan ada yang menggunakan jurnal dengan judul jurnal masing-masing yaitu

3.2 Saran

Standarisasi dalam perusahaan dibidang produksi barang membutuhkan standar-


standar tertentu. Standar perusahaan yang baik biasanya menggunakan SNI, ISO 9001-
9004. Spesifikasi baik produk, bahan maupun proses sedapat mungkin diikuti agar kegiatan
atau hasilnya dapat diterima umum oleh pengguna. Standarisasi produksi juga harus
diimbangi dari standar SDM, efisensi desain, fasilitasnya dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai