Anda di halaman 1dari 3

● MENENTUKAN MASALAH :

Pembuangan sampah plastic di sungai berdampak pada lingkungan, kesehatan dan ekosistem sungai

● RUMUSAN MASALAH

- Apa yang dimaksud dengan sampah plastic

- Bagaimana dampak sampah plastic bagi lingkungan, kesehatan dan ekosistem sungai

- Bagaimana peran zero waste dalam meminimalisir jumlah sampah plastic di aliran sungai

PERAN ZERO WASTE DALAM MEMINIMALISIR PENINGKATAN

JUMLAH SAMPAH DI ALIRAN SUNGAI

● LANDASAN TEORI

Sampah plastic pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat
mempunyai nilai yang negatif karena dalam penanganannya, baik untuk membuang atau
membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu karakteristik dari sampah adalah bau,
sampah juga dapat, menimbulkan penyakit seperti diare. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya
aktivitas masyarakat. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Seiring dengan
tumbuhnya sebuah kota, bertambah pula beban yang harus diterima kota tersebut. Salah satunya adalah
beban akibat dari sampah yang diproduksi oleh masyarakat perkotaan secara kolektif. Untuk kota-kota
besar, sampah akan memberikan berbagai dampak negatif yang sangat besar apabila penanganannya
tidak dilakukan secara cermat dan serius yaitu mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan
lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan baik terhadap
tanah, air dan udara. Pengelolaan sampah secara efektif dan efisien harus dijalankan oleh semua pihak,
baik masyarakat maupun pemerintah. Semua pihak ini bertanggungjawab terhadap penanganan sampah
sehingga tidak lagi menimbulkan masalah (Gunawan, 2007). Permasalahan sampah merupakan hal yang
krusial. Bahkan sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya terkena pada
berbagai sisi kehidupan (Sudradjat, 2006). Upaya penanganan sampah perlu dilakukan secara manajerial
dengan benar serta melibatkan semua unsur baik pemerintah, swasta maupun masyarakat yang
diharapkan dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaannya. Sampah dan
pengelohannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kota-kota Indonesia. Penanganan dan
pengendalian permasalahan persampahan di kota menjadi semakin kompleks dan rumit dengan semakin
kompleksnya jenis maupun komposisi dari sampah sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah
penduduk serta aktivitas penduduk Kota. Masyarakat tidak mau berurusan terlalu dekat dengan sampah,
padahal sudah dipastikan bahwa setiap hari mereka akan selalu menghasilkan sampah. Pembuangan
sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan
penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.. Kebiasaan membuang sampah sembarangan
mengakibatkan sampah menumpuk di kali atau aliran sungai. Akibatnya, ekosistem di dalam sungai akan
rusak. Terutama hewan yang hidup di sungai seperti ikan. Bukan hanya itu, ulah manusia yang membuang
sampah di sungai dapat menyebabkan tersumbatnya saluran sungai dan dapat menyebabkan banjir besar
dan akan masuk di pemukiman warga sekitar sungai. Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah pengelolaan
sampah secara mandiri pada skala rumah tangga. Pengelolaan sampah skala rumah tangga dapat
dilakukan dengan konsep zero waste. Prinsip nol sampah atau zero waste merupakan konsep pengelolaan
sampah yang didasarkan pada kegiatan daur ulang (Recycle).
Berikut beberapa dampak sampah plastik bagi lingkungan, kesehatan dan ekosistem sungai :

1. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke berada di aliran sungai akan berpotensi untuk
membunuh hewan-hewan yang hidup disungai
2. Ketika hewan-hewan yang menelan sampah atau kantong plastik mati, maka sampah atau
kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tersebut tidak akan hancur dan tetap utuh sehingga
akhirnya akan menjadi bangkai yang dapat meracuni hewan lainnya, manusia yang berada di
sekitarnya, hingga mencemari lingkungan dengan baunya yang biasanya busuk dan menyengat.
3. Pembuangan sampah plastik secara sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan
pendangkalan sungai dan penyumbatan alirannya sehingga bukan tidak mungkin akan
menyebabkan banjir ketika hujan turun.

Peran zero waste dalam meminimalisir penggunaan plastic :


Zero Waste Lifestyle adalah gaya hidup positif yang meminimalkan penggunaan bahan yang
mencemari lingkungan dan menolak pemakaian bahan sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan akhirnya adalah tanpa sampah sama sekali. Dalam pengertian yang lain, Zero Waste Lifestyle
berisi prinsip yang dijadikan gaya hidup untuk memperpanjang siklus hidup sumber daya sehingga
menjadi produk yang dapat dipakai kembali (www.zerowaste.id). Selain itu, Zero Waste Lifestyle juga
menjauhi single use plastic atau plastik yang hanya sekali pakai. Tujuannya agar sampah yang sulit
terurai tidak dikirim ke TPA.
Zero Waste Lifestyle melalui gerakan 5R yang dipopulerkan oleh Bea Johnson, yaitu Refuse, Reduce,
Reuse, Recycle dan Rot atau dalam Bahasa Indonesia berarti Menolak, Mengurangi, Menggunakan
Kembali, Mendaur Ulang, dan Membusukkan. Refuse (Menolak), kita bisa menolak kantuk
plastik nonbiodegradable saat berbelanja. Tentu kita pun harus mempersiapkan kantung belanja
sendiri dari rumah. Reduce (Mengurangi), kita dapat menghindari pemakaian dan pembelian produk
yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Selain itu, kita bisa menggunakan produk yang
dapat diisi ulang. Reuse (Menggunakan kembali), kita dapat menggunakan kembali wadah/kemasan
dengan fungsi yang sama secara berulang-ulang. Contohnya menggunakan baterai recharge,
menggunakan plastik bekas minyak goreng sebagai pengganti polybag. Recycle (Mendaur ulang),
kita dapat menggunakan produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. Selain itu,
kita juga dapat melakukan penanganan sampah organik menjadi pupuk kompos. Serta melakukan
penanganan sampah anorganik menjadi barang yang bermanfaat. Rot (Membusukkan), kita dapat
membusukkan sampah organik menjadi pupuk kompos. Salah satunya dapat dilakukan dengan cara
membuat lubang biopori. Hal ini tentu saja dapat mengurangi beban TPA secara signifikan.
● Variabel Penelitian :

● TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sampah plastic terhadap ekosistem sungai dan
peran zero waste dalam meminimalisir sampah plastic di aliran sungai

● Kerangka penelitian

Meningkatnya Jumlah Meningkatnya Penggunaan


Penduduk Plastik

SAMPAH PLASTIK

Peran Zero Waste dalam


Dampak Sampah Plastik bagi Meminimalisir Penggunaan
Lingkungan, Keshatan dan Plastik
Ekosistem Sungai

● Perumusan Hipotesis

Anda mungkin juga menyukai