11 1 2-Akhir
11 1 2-Akhir
12.1.1 Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai Undang – Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
persyaratan peraturan perundang-undangan
telah dilakukan. (L)
12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
telah disusun. (T)
Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
disesuaikan dengan kebutuhan untuk
pengendalian potensi bahaya. (L)
12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan Undang – Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
yang berkompeten dan berwenang sesuai
peraturan perundang-undangan. (T)
12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif.
(T) Peraturan No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
12.1.6 Pengusaha atau pengurus Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
mendokumentasikan dan menyimpan
catatan seluruh pelatihan. (T) Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara teratur Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
untuk menjamin agar tetap relevan dan
efektif. (L) Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan
11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh N/A
petugas yang independen, berkompeten dan
berwenang. (L)
12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
berperan serta dalam pelatihan yang
mencakup penjelasan tentang kewajiban Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan
hukum dan prinsip-prinsip serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
pelaksanaan K3. (A)
12.2.2 Manajer dan pengawas/ penyelia menerima Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
pelatihan yang sesuai dengan peran dan
tanggung jawab mereka. (A) Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
kerja termasuk tenaga kerja baru dan yang
dipindahkan agar mereka dapat Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan
melaksanakan tugasnya secara aman. (A) Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
apabila di tempat kerjanya terjadi perubahan
sarana produksi atau proses. perubahan Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan
sarana produksi atau proses (T) Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
pelatihan penyegaran kepada semua tenaga
kerja. (L) Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
12.4.1 Terdapat prosedur yang menetapkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
persyaratan untuk memberikan taklimat
(briefing) kepada pengunjung dan mitra Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan
kerja guna menjamin K3. (T) Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan
12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem yang Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
menjamin kepatuhan terhadap persyaratan
lisensi atau kualifikasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Sistem
peraturan perundangan untuk melaksanakan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau Peraturan menteri Tenaga Kerja No 38 tahun 2016 tentang
mengoperasikan peralatan. (A) Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan
Produksi