Anda di halaman 1dari 17

Tugas Akhir - 2010

HUBUNGAN HARGA SAHAM DENGAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI


KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED

Friska Magdalena¹

¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Telkom

Abstrak
Penelitian ini berjudul Hubungan Harga Saham dengan Kinerja Perusahaan melalui Konsep
Economic Value Added. Penelitian ini merupakan studi kasus, perusahaan yang dibahas dalam
penelitian ini adalah PT. Gudang Garam, Tbk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan bukti empiris tentang hubungan antara EVA dengan harga saham. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analisis yang bertujuan untuk membuat deskripsi, yaitu
gambaran atas fenomena yang diselidiki. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
studi kepustakaan, buku-buku, literatur dan materi yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data yang
diambil adalah laporan neraca, laba rugi konsolidasi PT Gudang Garam,Tbk dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2009 dan harga saham. Untuk mengolah data tersebut peneliti
menggunakan analisis koefisien korelasi dengan tingkat keyakinan 95% (a = 5%) dengan
menggunakan software SPSS v.18. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan perusahaan
menghasilkan nilai EVA positif. EVA yang positif menandakan bahwa tingkat pengembalian yang
dihasilkan oleh perusahaan melebihi biaya modal atau tingkat pengembalian yang diharapkan
oleh investor. Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi
pemilik modal. Hal ini sejalan dengan memaksimumkan nilai perusahaan. Harga saham yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan harga saham penutupan setiap akhir tahaun. Hasil
yang di dapat menunjukkan bahwa harga saham berhubungan sangat sangat kuat dengan kinerja
perusahaan melalui konsep Economic Value Added, Saran penulis, bagi investor pada saat
mempertimbangkan untuk membeli saham hendaknya memperhatikan kinerja perusahaan, salah
satunya dengan menggunakan konsep Economic Value Added. Kata kunci: Harga Saham, Konsep
Econmic Value Added, dan Hubungan Harga Saham dengan Kinerja Perusahaan melalui Konsep
Econmic Value Added.

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan

1.1.1 Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk

PT Gudang Garam Tbk. (IDX: GGRM) adalah sebuah


perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia. Didirikan pada
26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo, perusahaan ini memproduksi
lebih dari 70 miliar batang rokok pada tahun 2001 dan dikenal
sebagai produsen rokok kretek yang bermutu tinggi . Dilihat dari
asset yang dimiliki, nilai penjualan, pembayaran pita cukai dan pajak
kepada Pemerintah Indonesia serta jumlah karyawan, maka PT
Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan terbesar dalam industri
rokok kretek di Indonesia PT Gudang Garam Tbk telah mencatatkan
sebagian saham-sahamnya di lantai bursa. Perusahaan ini memiliki
kompleks tembakau sebesar 514 area di Kediri, Jawa Timur.
Presiden Direktur perusahaan ini adalah Susilo Wonowidjojo.

Perjuangan PT Gudang Garam Tbk hingga mencapai sukses


seperti sekarang ini dimulai sejak tahun 1958.
Pada tanggal 26 Juni 1958, Bapak Surya Wonowidjojo memulai
usaha membuat rokok kretek dengan merek dagang "Gudang
Garam" dengan bercirikan industri rumah tangga yang hanya
menggunakan alat tradisional sederhana. Pada saat itu jumlah tenaga
1

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

kerjanya hanya sekitar 50 orang dan menempati lahan sewaan seluas


1000 m2 yang berlokasi di jalan Semampir II/1 Kediri. Gudang
Garam memulai produksi perdananya, berupa Sigaret kretek Klobot
(SKL) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT), dengan hasil produksi
hanya sekitar 50 juta batang pada tahun 1958. Pada mulanya
pemasaran hasil produksi hanya meliputi sekitar daerah Kediri.

Setelah menjalankan usaha selama 10 tahun Gudang Garam


menjadi semakin terkenal sehingga pendirinya mempertimbangkan
untuk memperluas usaha. Pada tahun 1969, perusahaan beralih status
menjadi sebuah Firma guna mengikuti perkembangan dunia usaha.
Gudang Garam juga mendapat dukungan dari BNI 1946 untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja yang berawal dari hanya jumlah
jutaan rupiah hingga menjadi milyaran rupiah.

Kemudian pada tahun 1971, status perusahaan berubah


menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan mendapatkan fasilitas PMDN.
Dengan status Perseroan Terbatas, PT. Perusahaan Rokok Tjap
Gudang Garam semakin berkembang, baik dari segi kualitas
produksi, menejemen maupun teknologi, sehingga pada tahun 1979
mulai memproduksi Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produksi sigaret
kretek mesin ini tidak merubah sifat PT. Gudang Garam sebagai
perusahaan yang menganut sistem padat karya, bahkan semakin
memperluas kesempatan kerja.

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

Pada tahun 1985, Bapak Surya Wonowidjojo wafat dengan


meninggalkan kenangan indah kepada seluruh karyawan. Saat itu
justru persaingan di industri rokok semakin ketat, dengan kondisi
demikian, perusahaan harus berjuang demi kelestarian perusahaan
dan kesejahteraan karyawan yang merupakan cita-cita beliau.
Untuk memperkuat struktur permodalan dan posisi keuangan
perusahaan, maka pada tahun 1990 PT. Gudang Garam melakukan
penawaran umum untuk menjual sebagian saham perusahaan kepada
masyarakat melalui bursa efek.

Pada tahun 1991, perusahaan mengembangkan usaha di


bidang kertas industri melalui PT Surya Pamenang, berkedudukan di
Kediri. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Gudang Garam
antara lain : Gudang Garam International, Gudang Garam Surya 12,
Gudang Garam Surya 16, Gudang garam Surya Slims, Gudang
Garam Surya Signature, Gudang garam Nusantara, Gudang Garam
Nusantara Mild, Gudang Garam Merah, Gudang Garam Djaja,
Taman Sriwedari, Sigaret Kretek Filter Klobot

1.1.2 Filosofi PT. Gudang Garam, Tbk

Kiat-kiat manajemen yang menjadikan PT. Gudang Garam,


Tbk. menjadi seperti sekarang ini, bercermin pada pandangan hidup

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

Almarhum Surya Wonowidjojo yang juga menjadi falsafah


perusahaan, yaitu Catur Dharma Perusahaan.

Yaitu :

- Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat


luas merupakan suatu kebahagiaan

- Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat


kesuksesan.

- Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama


dengan orang lain.

- Karyawan adalah mitra usaha yang utama.

1.1.3 Strukur Manajemen PT. Gudang Garam, Tbk

Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh


suatu Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris yang
kesemuanya diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk
jangka waktu lima tahun dan dapat diangkat kembali. Tugas dan
wewenang Dewan Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran
Dasar.

1.1.4 Produk PT. Gudang Garam, Tbk


Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Gudang Garam, Tbk
ada dua tipe, yaitu:
4

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

a. Dalam Negeri
Produk yang dihasilkan seperti Sigaret Kretek Klobot Manis, GG
Merah King Size (Soft Pack), GG Merah King Size (Hard Pack),
Taman Sriwedari Lurik, GG Special de Luxe, GG Filter International
Merah, GG Filter International Merah, GG Filter Surya, Sigaret
Kretek Klobot Tawar, GG Merah King Size (Hard Pack), GG Djaja,
Taman Sriwedari Biru Lurik, GG Tanda Mata, GG Filter
International Coklat, GG Filter Surya, dan GG Filter Surya
Profesional.

b. Luar Negeri
Produk yang dihasilkan seperti Sigaret Kretek Klobot Manis, GG
Filter International Merah, GG Filter Light, GG Filter Surya, GG
Filter Surya Profesional, GG Filter Menthol, GG Filter Surya, GG
Filter International Coklat, GG Filter Surya, GG Filter Menthol, GG
Filter Surya Mild, GG Filter Light Menthol, GG Filter Surya.
Produk- produk tersebut dipasarkan ke negara-negara sebagai
berikut: Malaysia, Brunei Darusalam, Jepang, Taiwan, Korea
Selatan, India, Saudi Arabia, Inggris, Jerman, Belanda, Lengkawi,
Brunei Darusalam, Perancis, dan Australia.

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

1.1.5 Logo

Gambar 1.1 menunjukkan logo PT. Gudang Garam, Tbk:

Gambar 1.1
Logo PT. Gudang Garam, Tbk

Sumber : www.gudanggaramtbk.com

1.2 Latar Belakang Penelitian


Sejak pertengahan tahun 1997, perekonomian Indonesia
mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan hal ini
disebabkan karena kondisi ekonomi Indonesia masih terus
terpengaruh oleh ketidakpastian kondisi sosial dan politik di dalam
negeri. Indonesia sempat mengalami ketidakstabilan politik ketika
terjadi reformasi pada pertengahan 1998, hal ini diikuti dengan
kondisi keamanan Indonesia yang tidak stabil dan banyaknya aksi

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

terorisme dan juga banyaknya demonstrasi yang terjadi yang dapat


mengganggu stabilitas keamanan negara ini. Stabilitas keamanan
ini akan mempengaruhi kondisi politik Indonesia yang akhirnya
berdampak pada kondisi ekonomi negara.
Awal tahun 2006 Indonesia sedang berupaya bangkit dari krisis
ekonomi yang ditandai dengan semakin maraknya transaksi di
bursa efek. Para pengusaha dan investor baik yang berasal dari
dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri mulai
menanamkan modalnya di Indonesia. Para pengusaha dan investor
menanamkan modal mereka ke beberapa sektor perusahaan yang
dapat dijadikan pilihan untuk melakukan investasi, dengan
demikian modal mereka akan lebih produktif dan mereka
mendapatkan keuntungan.
Tim Indonesia Bangkit yang dikomandani pengamat ekonomi
Rizal Ramli, mengungkapkan temuan tentang adanya kontradiksi
sektor finansial dan sektor riil, yang disebabkan derasnya aliran
modal global dalam bentuk hot money ke negara-negara
berkembang Asia termasuk Indonesia. Tahun 2009 merupakan
tahun yang penuh tantangan bagi komunitas keuangan Indonesia.
Krisis keuangan global di tahun 2008 menuntut BEI harus
melakukan langkah strategis guna memberikan rasa kepercayaan
dan keyakinan masyarakat atau pemodal dalam mengarungi tahun
2009. IHSG terus mengalami kenaikan, terutama sejak kuartal II
tahun 2009, seiring dengan kenaikan nilai kapitalisasi pasar. IHSG

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

saat ini terus naik dari level 1.100 dan sempet mencapai level
tertinggi di posisi 2.528,146 pada tanggal 6 Oktober 2009. Pada
akhir tahun 2009 (pada tanggal 29 Desember) IHSG ditutup pada
level 2.518,994. Demikian pada nilai kapitalisasi pasar saham,
telah kembali mencapai nilai Rp. 207 triliun. (PR No.
025/BEI.SPR/12-2009: Pencapaian dan Kinerja BEI tahun 2009.
http://www.idx.co.id).
Sampel yang dipilih dalam penelitian ini PT. Gudang Garam,
Tbk. selama periode 2005 sampai dengan 2009 . Alasan penulis
memilih PT. Gudang Garam, Tbk. sebagai sampel adalah
dikarenakan saham perusahaan tersebut terdaftar dalam saham
LQ45, dimana saham LQ45 merupakan saham-saham dengan nilai
pasar dan likuiditas yang tinggi , aktif diperdagangkan setiap hari
serta saham yang paling diminati investor. Saham LQ45 atau
sering juga disebut saham blue chip di kalangan investor
merupakan 45 saham terpilih yang dapat mewakili pasar. Nilai
pasar agregat dari saham-saham tersebut meliputi sekitar lebih dari
70 persen dari total kapitalisasi saham di Bursa Efek Indonesia dan
juga PT. Gudang Garam, Tbk merupakan perusahan rokok terbesar
di Indonesia. Berikut ini adalah harga saham PT. Gudang Garam,
Tbk per 31 Desember pada tahun 2005-2009:

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

TABEL 1.1
HARGA SAHAM PT. GUDANG GARAM, TBK PADA
SAAT PENUTUPAN TIAP AKHIR TAHUN
No. Tahun Harga Saham

1. 2005 11.700

2. 2006 10.150

3. 2007 8.550

4. 2008 4.475

5. 2009 21,550.00

Sumber: www.yahoofinance.com

Perbaikan kondisi perekonomian Indonesia sangat diharapkan


supaya dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan
modalnya. Dalam usaha untuk menarik minat investor, hendaknya
perusahaan tidak hanya memaparkan kinerjanya berdasarkan
laporan keuangan saja melainkan juga harus melakukan evaluasi
kinerja perusahaan seperti dengan menggunakan analisis laporan
keuangan dan pendekatan Economic Value Added (EVA).
Economic Value Added (EVA) merupakan salah satu parameter
dalam memutuskan berinvestasi. Melihat kinerja perusahaan

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

melalui pendekatan EVA sangatlah penting bagi investor untuk


mengetahui kemampuan perusahaan dalam memberdayakan
kapitalnya, metode EVA bertujuan untuk memberikan perspektif
lain kepada para investor dengan menghitung semua biaya modal
dari pemegang saham, memang akan terlihat kemampuan riil
perusahaan dalam menciptakan nilai tambah. Jadi perusahaan yang
mampu membukukan EVAnya positif dan likuiditas sahamnya
positif dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang bagus.
Dengan mengetahui kinerja perusahaan yang dinilai dengan
EVA, pasar akan merespon dengan memprediksi prospek masa
depan perusahaan tersebut. Jika kinerja perusahaan baik maka
investor berharap di masa yang akan datang perusahaan tersebut
memiliki prospek yang baik sehingga permintaan terhadap saham
akan naik dan harga saham akan meningkat.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut maka penulis
mengambil judul “Hubungan Harga Saham berdasarkan
Kinerja Perusahaan melalui Konsep Economic Value Added
(Studi Kasus pada PT. Gudang Garam, Tbk Tahun 2005-2009)
”.

1.3 Perumusan Masalah


Sebelum para investor memutuskan akan melakukan investasi
atau membeli saham tertentu maka para investor harus
mempertimbangkan keputusannya apakah akan menguntungkan di

10

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

masa yang akan datang atau tidak. Investor memerlukan berbagai


masukan untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan diantaranya dengan penelitian kinerja perusahaan.
Konsep EVA merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja suatu perusahaan.
Dengan demikian, pada penelitian ini penulis mencoba
menjawab beberapa masalah berikut:
a. Berapa nilai Economic Value Added PT. Gudang Garam,
Tbk?
b. Berapa harga saham PT. Gudang Garam, Tbk?
c. Seberapa besar hubungan antara Economic Value Added
dengan harga saham?

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui nilai Economic Value Added.
b. Untuk mengetahui harga saham PT. Gudang Garam, Tbk.
c. Untuk mengetahui berapa besar hubungan antara
Economic Value Added dengan harga saham.

11

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

1.5 Kegunaan Penelitian


Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi:

a. Penulis
Penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat
berharga dimana penulis mendapat pengetahuan yang
lebih mendalam tentang kinerja perusahaan yang dinilai
dengan konsep EVA, dan juga merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

b. Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
tambahan informasi mengenai hubungan konsep EVA
dengan harga saham bagi pembaca yang berkepentingan
dalam rangka pengambilan keputusan investasi.

12

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2010

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis mengenai hubungan Economic


Value Added (EVA) dan harga saham maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai Economic Value Added (EVA)

Dari perhitungan secara keseluruhan untuk perusahaan PT.


Gudang Garam, Tbk dari tahun 2005 – 2009 menghasilkan EVA
sebesar:

Tabel 5.1

EVA

TAHUN 2005 - 2009

Tahun EVA

2005 402.400,68

2006 248.105,31

2007 13.429,89

2008 73.781,29

2009 1.416.938,82

76

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

Nilai EVA tertinggi pada tahun 2009 sebesar 1.416.938,82 dan


EVA terendah pada tahun 2007 sebesar 13.429,89, perusahaan
menghasilkan nilai EVA positif . EVA yang positif menandakan
bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan
melebihi biaya modal atau tingkat pengembalian yang diharapkan
oleh investor. Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan
berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal. Hal ini sejalan
dengan memaksimumkan nilai perusahaan.

2. Nilai Harga Saham

Harga saham PT. Gudang Garam, Tbk dari tahun 2005 sampai
2009 yaitu:

Tabel 5.2

Harga saham

Tahun Harga
Saham

2005 11.700

2006 10.150

2007 8.550

2008 4.475

2009 21.550

77

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

Harga saham diatas merupakan harga saham pada saat penutupan


setiap akhir tahun. Harga saham tertinggi terjadi pada tahun 2009
sebesar 21.550 dan terendah pada tahun 2008 sebesar 4.475.

3. Hubungan Economic Value Added (EVA) dengan harga saham

Dengan menggunakan analisis hubungan antara dua variabel


yaitu korelasi, dilakukan pengujian hipotesis yang menunjukkan
seberapa besar hubungan Economic Value Added (EVA) dengan
harga saham. Pada penelitian ini, di dapatkan hasil koefisien
korelasi antara Economic Value Added (EVA) dengan harga
saham sebesar (0,958) menunjukkan bahwa EVA berhubungan
sangat kuat dengan harga saham.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat


memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi investor, pada saat mempertimbangkan untuk membeli


saham suatu perusahaan hendaknya memperhatikan kinerja
perusahaan, salah satu caranya melalui metoda Economic Value
Added.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya menambahkan jumlah objek


dan periode penelitian. Hal ini perlu dilakukan mengingat pada

78

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Tugas Akhir - 2010

penelitian ini terdapat keterbatasan dalam jumlah objek dan


periode penelitian.

79

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai