KOTA YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
MUHAMMAD SUTRIYANTO
1710201224
2017/2018
BAB I PENDAHULUAN
Selain itu penderita hipertensi umumnya tidak mengalami suatu tanda atau
mengalami gangguan kesehatan yang sangat hebat. Oleh karena itu hipertensi
(high case fatality rate) juga berdampak kepada penurunan kualitas hidup
normal bila kurang dari 135/85 mmHg, dan diantara nilai tersebut dikatakan
Batasan ini berlaku bagi orang dewasa di atas 18 tahun. Selain itu, menurut
kelompok besar yaitu faktor yang tidak dapat diubah seperti jenis kelamin,
umur, genetik, riwayat keturunan dan faktor yang dapat diubah seperti pola
makan, gaya hidup, stress kejiwaan dan lain-lain. Untuk terjadinya hipertensi
risk factor), dengan kata lain satu faktor risiko saja belum cukup
hipertensi terjadi penurunan dari 31,7 persen tahun 2007 menjadi 25,8 persen
tahun 2013. Asumsi terjadi penurunan bisa bermacam-macam mulai dari alat
minum obat hipertensi) dari 7,6 persen tahun 2007 menjadi 9,5 persen tahun
tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau riwayat minum obat
hanya sebesar 9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus
hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan
kesehatan (Kemenkes RI, 2013 ). Profil data kesehatan Indonesia tahun 2011
kasus rawat inap terbanyak di rumah sakit pada tahun 2010, dengan proporsi
kasus 42,38% pria dan 57,62% wanita, serta 4,8% pasien meninggal dunia
DIY, 2013). Hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 menempatkan D.I
kenaikan jika dibandingkan dari hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2007,
2013).