Anda di halaman 1dari 1

Pamekasan sebagai sentra bawang merah di Pulau Madura memiliki luas panen

tahun 2018 sebesar 2.600 an hektar, terbesar di Kecamatan Batumarmar, dengan


produksi 186 ribu kuintal, naik dibandingkan tahun 2017. Pemerintah melalui
Kementrian Pertanian telah mengalokasikan APBN Senilai lebih dari 42 Milyar
termasuk bantuan benih hortikultura yang dialokasikan untuk Kabupaten
Pamekasan di tahun ini. Bapak Bupati Pamekasan dalam perjalanannya ke daerah
sentra bawang merah yakni Desa Bengsereh Kecamatan Batumarmar Kabupaten
Pamekasan, secara tidak sengaja bertemu dengan salah satu petani yang sedang
memikul hasil panen bawang merah disana. Bupati yang penasaran dengan jenis
bawang merah tersebut bertanya kepada salah satu petani yang bernama Musafi;
Bupati : jenis bawang merah apa ini pak?
Musafi : ini adalah jenis bawang merah Manjung.
Beliau terheran dengan bentuk bongkol bawang merah yang merah dan besar.
Varietas lokal yang menjadi andalan petani bawang merah di Madura saat ini
adalah varietas Manjung asli daerah Pamekasan. Varietas tersebut memiliki daya
tahan tinggi saat musim hujan dengan produktivitas 6-7 ton per hektar bahkan bisa
menjcapai 10 ton per ha di musim kemarau. “Panen raya di Pamekasan terus
berlanjut di bulan Maret sampai April. Dampaknya, petani disini sering
memperoleh harga baik. Saat ini saja grade super Rp 25 ribu dan yang biasa Rp 17
ribu” ujar Musafi. Keberhasilan petani bawang di Madura tidak terlepas dari
varietas unggul yang dimiliki dan memiliki potensi produksi yang tinggi dan sesuai
dengan kondisi lingkungan di daerah tersebut. Bupati Pamekasan berasumsi daerah
Madura khususnya Pamekasan memiliki potensi sebagai sentra pertanaman off
season sebagai penyangga pasokan di luar musim kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai