Anda di halaman 1dari 3

WOC PHLEGMON

Bakteri Patogen
Phlegmon adalah infeksi akut yang
Staphylococus aureus disebabkan oleh kuman Streptokokus
yang menginfeksi lapisan dalam dasar
mulut yang ditandai dengan
Merusak kulit dan jaringan subkutan (PHLEGMON) pembengkakan

jaringan terinfeksi Terjadi perluasan infeksi


Pemeriksaan penunjang :
terbentuk pus Menyebar secara sistemik Pemeriksaan darah
a) Leukosit : adanya peningkatan jumlah
leokosit sebagai indikasiinfeksi
Pembedahan Terjadi peradangan akut Gangguan thermoregulator b) HE : meningkat pada hipovolemik
Resiko Penyebaran infeksi pada hemokonsentrasi
Luka insisi edema, kemerahan c) Elektrolit : untuk mengetahui
ketidakseimbangan elektrolit
Post operasi Pre operasi d) LED : meningkat sebagai indikasi
infeksi
e) Trombosit : penurunan oleh karena
Kerusakan integritas agregasi trombosit
kulit Nyeri f) Gula Darah : hiperglikemi
Gangguan rasa nyaman menunjukan glukoneogenesis
meningkat
NOC : NIC : g) Pemeriksaan kultur dan sensitivitas:
Pain Level Pain Management untuk menentukan bakteri yang
Pain control 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif menginfeksi (aerob dan/atau anaerob)
Comfort level termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, serta menentukan pemilihan antibiotik
Kriteria Hasil : kualitas dan faktor presipitasi dalam terapi.
- Mampu mengontrol nyeri (tahu 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
penyebab nyeri, mampu 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
menggunakan tehnik mengetahui pengalaman nyeri pasien
nonfarmakologi untuk mengurangi 4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
nyeri, mencari bantuan) 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
- Melaporkan bahwa nyeri 6. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
berkurang dengan menggunakan tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
manajemen nyeri 7. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
- Mampu mengenali nyeri (skala, menemukan dukungan
intensitas, frekuensi dan tanda 8. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri) nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
- Menyatakan rasa nyaman setelah kebisingan
nyeri berkurang 9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Tanda vital dalam rentang normal 10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
13. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak berhasil
17. Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri

Sumber
1. Nurairif. AH dan Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Jogjakarta : MediAction
2. Aditya, Muhhamad. 2015. Phlegmon Dasar Mulut Odontogenik : Laporan kasus. Juke Unila Volume 5 Nomor 9
WOC KASUS Infeksi gigi
TN. A
USIA Nekrosis pulpa karena karies dalam yang tidak terawat
DM PHLEGMON periodontal pocket dalam yang merupakan jalan bakteri untuk mencapai jaringan periapikal

jumlah bakteri meningkat infeksi yang terjadi akan menyebar ke tulang spongiosa sampai tulang kortikal

Infeksi akan menembus dan masuk ke jaringan lunak

Odontogen menyebar melalui jaringan ikat

Penjalaran infeksi pada rahang bawah

abses submandibular

Pembedahan

Luka insisi
Post operasi

Kerusakan integritas Nyeri


kulit Gangguan rasa nyaman

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 7


jam diharapkan nyeri berkurang dengan KH
- Mampu mengontrol nyeri
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang
- Tanda vital dalam rentang normal
Intervensi
. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

Sumber :
1. Aditya, Muhammad dan  Anggraini Janar Wulan. 2015. Phlegmon Dasar Mulut Ondotogenik:Laporan Kasus. Lampung: Fakultas Kedokteran
2. Prasetyo, Nanang Eko. 2015. Laporan Pendahuluan Phlegmon Di Ruang Observasi Intensif(Roi) Rsud Dr Soetomo Surabaya. Surabaya : Rsud Dr Soetomo Surabaya
3. Nurairif. AH dan Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Jogjakarta : MediAction

Anda mungkin juga menyukai