Anda di halaman 1dari 4

PERTANYAAN-PERTANYAAN ANDA SEPUTAR PERAWATAN

MULUT

Gigi Susu Anak: Pertumbuhan, Masalah dan Cara Perawatannya

Tidak banyak yang tahu jika mengamati perkembangan gigi susu anak sangat penting
untuk perkembangan mereka hingga dewasa. Dimulai dari kemunculan gigi susu, lalu
kemudian tanggal, dan akhirnya tumbuh gigi permanen. Semua proses tersebut jika gigi
dirawat dengan baik, maka akan berpengaruh positif terhadap tumbu h kembang anak.

Perkembangan gigi pada anak dimulai dari proses tumbuh gigi susu atau yang populer
dikenal dengan sebutan teething. Proses tumbuh gigi atau teething ini secara spesifik
dikenali sebagai proses dimana gigi susu bayi mulai muncul dan keluar d ari gusi anak.
Meski sebenarnya, pertumbuhan gigi sudah dimulai bahkan saat bayi masih berupa janin
dalam kandungan.

Proses teething terjadi karena pada saat bayi berada di usia tumbuh gigi, tubuh
mengeluarkan zat kimia yang merangsang pemisahan gusi denga n gigi. Proses ini
selanjutnya memungkinkan gigi untuk tumbuh terus dan muncul ke permukaan gusi. Ini
semua adalah proses yang normal. Terbayang bukan betapa senangnya seorang ibu ketika
melihat anaknya mulai tumbuh giginya?

Pertumbuhan Gigi Susu

Tumbuhnya gigi susu tidak serta-merta semua gigi langsung muncul secara utuh, tapi
tentu dimulai dari proses yang perlahan dan sedikit demi sedikit. Jumlah gigi susu yang
tumbuh di awal masa teething pun sangat terbatas, tidak langsung lengkap 20 buah.
Untuk memahami keseluruhan proses pertumbuhan gigi anak agar Anda bisa
memperhatikan dan merawat gigi si kecil, simak poin -poin detailnya berikut ini:

1. 0-3 Bulan pertama: Awal Mula Bakal Gigi Bayi

Saat bayi masih berupa janin dalam kandungan, proses pertumbuhan gigi sudah dimulai.
Pertumbuhan ini tepatnya dimulai sejak janin masih berusia kira -kira 6 minggu, bahkan
belum genap 1 bulan. Perlahan -lahan, janin akan menumbuhkan jaringan cikal bakal gigi
saat janin memasuki umur 3 atau 4 bulan. Sampai bayi telah terlahir pun, calon bakal
gigi ini masih akan tersembunyi dan biasanya tidak muncul hingga bayi berusia di atas 3
bulan.

Namun pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, ada bayi yang lahir dengan gigi
yang sudah tumbuh meski masih sangat kecil. Jika hal terse but terjadi pada anak Anda,
ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Gigi anak tetap bisa tumbuh dengan
normal tanpa masalah.

2. Usia 3 hingga 8 bulan: Gigi Susu Pertama Muncul

Rata-rata, pada umumnya bayi mulai tumbuh gigi pada usia 6 bulan. Namun t ingkat
pertumbuhan bayi yang berbeda -beda memungkinkan ada kejadian di mana bayi berusia 3
bulan sudah mulai menampakkan giginya. Atau bisa jadi juga si bayi tidak menampakkan
giginya hingga berusia 8 bulan. Pada rentang usia 3 hingga 8 bulan ini, gigi sus u
pertama yang akan muncul adalah gigi seri tengah bawah. Biasanya, akan langsung
muncul sepasang gigi seri tersebut perlahan -lahan sehingga sering disebut dengan istilah
erupsi gigi. Setelah sepasang gigi seri bawah muncul, selanjutnya akan muncul sepasan g
gigi seri tengah atas.
Pada kebanyakan kasus erupsi gigi, banyak bayi yang akan mengalami demam dan rewel.
Hal ini tidak masalah karena merupakan proses yang alami. Si kecil akan merasakan
nyeri dan gatal pada gusinya. Saat -saat seperti ini, Anda bisa me mbantu meringankan
gejalanya dengan mengusap gusi si kecil dengan handuk kecil yang sudah dicelupkan
pada air dingin atau memberinya teether yang telah dibekukan di lemari es. Rasa dingin
dari handuk dan teether beku ini akan meringankan nyeri dan gatal si kecil.

3. Usia 8 hingga 12 bulan: Pertumbuhan Gigi Seri Atas

Pertumbuhan gigi seri si kecil akan berlanjut hingga usia sekitar 12 bulan. Gigi seri
samping atas akan muncul. Saat berusia 12 bulan atau 13 bulan, umumnya si kecil sudah
memiliki gigi seri atas yang lengkap.

4. Usia 12 hingga 16 bulan: Pertumbuhan Gigi Seri Bawah

Pertumbuhan gigi seri atas biasanya dilanjutkan dengan pertumbuhan gigi seri bawah.
Pada usia 12 hingga 16 bulan, gigi seri samping bawah akan keluar perlahan untuk
melengkapi jajaran gigi seri lengkapnya. Setelah proses ini selesai, si kecil akan
memiliki 8 buah gigi seri lengkap. Si kecil akan mampu untuk menggigit makanan
dengan lebih baik.

5. Usia 16 hingga 24 bulan: Pertumbuhan Gigi Taring dan Munculnya Geraham

Pada usia 16 hingga 22 bulan, si kecil akan mulai menumbuhkan gigi taringnya.
Biasanya, yang muncul lebih dahulu adalah gigi taring atas. Pertumbuhan gigi taring atas
ini akan dilanjutkan oleh gigi taring bawah pada usia 17 hingga 24 bulan. setelah genap
berusia 2 tahun, umumnya si kecil sudah memiliki gigi seri lengkap dan gigi taring
lengkap. Di masa ini pula, gigi geraham akan mulai tumbuh untuk membantu si kecil
mengunyah makanan dengan lebih halus. Pertama -tama akan muncul gigi geraham kecil
yang muncul di sebelah taring, setelah itu menyusul kemudian gigi geraham besar
setelahnya. Gigi geraham besar sangat penting untuk menghancurkan makanan dan
melumatnya hingga mudah ditelan dan dicerna.

6. Usia 2 hingga 4 tahun: Jumlah Gigi Susu Anak menjadi Lengkap

Pada usia 2 hingga 4 tahun, jumlah gigi susu anak akan terus tumbuh dan menjadi
lengkap 20 buah. Umumnya di usia ini, si kecil akan memiliki 20 buah gigi susu yang
tumbuh dan berfungsi dengan baik. Gigi susu ini akan terus dipakai oleh si kecil hingga
semua gigi susu tergantikan oleh gigi dewasa. Proses pergantian ini akan berlangsung
dalam waktu yang sangat panjang antara usia 6 hingga 12 tahun. Sekali lagi, tidak
masalah jika pertumbuhan gigi sedikit terlambat atau lebih cepat dari estimasi pada
umumnya. Asupan gizi dan kondisi kesehatan si kecil turut menentukan kapan gigi susu
mulai muncul dan tumbuh sempurna.

Masalah-masalah Gigi Susu pada Anak

Gigi susu anak tidak terlepas dari masalah gigi. Masalah -masalah ini bisa timbul karena
kurangnya kontrol orang tua at au berbagai sebab lainnya, karena itu, ada baiknya Anda
mengenal masalah -masalah yang biasa muncul pada gigi susu agar bisa melakukan
tindakan pencegahannya sedini mungkin.

1. Gigi Berubah Warna


Ada banyak faktor penyebab gigi bisa berubah warna. Faktor yang paling sering
ditengarai sebagai sebabnya adalah malas sikat gigi atau anak tidak melakukannya
dengan benar. Selain itu, makan makanan tertentu yang dikonsumsi secara rutin dan
terus menerus juga bisa menyebabkan perubahan warna gigi. Biasanya perubah an warna
ini ditandai dengan gigi yang mulai menguning atau kecokelatan.

2. Gigi Sensitif

Masalah gigi sensitif juga tidak luput dialami oleh anak -anak. Penyebab utama gigi
sensitif adalah kerusakan enamel yang melindungi bagian terluar gigi. Kerusakan ena mel
ini adalah akibat dari asam yang diproduksi oleh bakteri -bakteri di mulut saat anak tidak
menggosok gigi. Gigi sensitif membuat anak rewel karena merasa nyeri saat -saat
tertentu. Biasanya rasa nyeri ini muncul saat si anak memakan makanan panas atau
dingin.

3. Gigi Berlubang

Gejala gigi sensitif pada anak sering kali jadi awal bagi masalah gigi yang lebih serius
yaitu masalah gigi berlubang. Beberapa makanan yang patut diwaspadai adalah permen,
coklat, dan lainnya. Jangan biasakan anak untuk tiduran sam bil meminum susu dari
botol, sebab hal ini juga menjadi penyebab kerusakan enamel gigi. Saat gigi susu dengan
enamel yang rusak terpapar makanan dan minuman manis, lalu si anak tidak menyikat
gigi, maka bakteri berkembang lebih jauh dan membuat asam yang d iproduksinya
menimbulkan plak pada gigi. Plak yang tidak diatasi lama kelamaan akan membuat gigi
berlubang.

4. Gigi Tanggal Sebelum Waktunya

Gigi susu memang akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen, namun ada kalanya
gigi susu tanggal sebelum waktun ya. Banyak hal bisa menyebabkan tanggalnya gigi susu
sebelum waktunya seperti cedera, kecelakaan, atau bahkan terbentur saat bermain. Gigi
susu yang tanggal sebelum waktunya berpotensi untuk menimbulkan masalah pada gigi
permanen nantinya. Kekosongan gigi susu sebelum digantikan gigi permanen akan
menyebabkan gigi permanen tumbuh dengan tidak normal.

Merawat Gigi Susu pada Anak

Untuk meminimalisir masalah -masalah gigi susu anak, tindakan pencegahan dan
perawatan yang baik perlu dilakukan. Tentunya si kecil belum mampu melakukannya
sendiri tanpa bimbingan dari orang tua. Oleh karena itu, sangat disarankan agar orang
tua selalu memantau pertumbuhan dan kondisi gigi susu si kecil. Agar lebih jelas,
berikut ini ada beberapa tips dan cara merawat gigi susu si kec il yang bisa Anda
aplikasikan sejak dini.

1. Begitu Gigi Susu Pertama Muncul, Kenalkan Anak Dengan Gosok Gigi

Pilih sikat gigi yang memang didesain dan dibuat khusus untuk anak. Sikat gigi seperti
ini biasanya memiliki tingkat kelembutan ekstra yang tidak dimiliki sikat gigi orang
dewasa. Sikat gigi anak juga punya bentuk yang lebih kecil, sehingga lebih pas untuk
mulut si kecil.

Di masa-masa awal mengenalkan ritual gosok gigi, Anda cukup menggunakan air tanpa
sikat gigi. Basahi sikat gigi dengan air, lalu gosok-gosok ke gigi susu yang baru tumbuh.
Beberapa waktu kemudian, Anda bisa menggunakan pasta gigi.
Sama halnya dengan sikat gigi untuk anak kecil, Anda harus memberikan pasta gigi yang
dibuat khusus untuk si kecil. Untuk urusan pasta gigi yang tepat un tuk anak, Anda bisa
memilih Pepsodent Junior dengan rasa buah -buahan yang tentunya akan disukai oleh
anak Anda. Pepsodent Junior juga diformulasik an secara khusus untuk gigi susu anak
yang akan membantu melindungi dan menjaga gigi susu anak Anda.

2. Rutinitas Sikat Gigi Harus Dilakukan Minimal Dua Kali Sehari

Gosoklah gigi anak sebelum tidur dan saat bangun pagi. Menggosok gigi setelah makan
juga diperbolehkan selama tidak membuat gusi lecet dan si kecil merasa kesakitan.

3. Selalu Dampingi Anak Ketika Ia Masih Belajar untuk Menggosok Gigi

Pendampingan ini bertujuan untuk mengajari anak cara sikat gigi yang baik dan benar,
sehingga gigi dan gusi bisa benar -benar bersih setelah proses gosok gigi.

4. Merawat Gigi Susu Juga Dilakukan Lewat Makanan

Beri si kecil makanan sehat berupa banyak sayur dan buah. Makanan -makanan tersebut
bisa secara alami membersihkan gigi, terutama buah seperti apel.

5. Lakukan Perawatan Gigi Secara Rutin di Dokter Gigi Setiap 6 Bulan Sekali

Untuk memantau kondisi gigi anak lakukan perawatan gigi secara rutin di dokter gigi
setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan rutin di dok ter gigi juga sangat penting untuk
membantu Anda melakukan tindakan pencegahan jika ada gigi yang mulai rusak dan
sebagainya.

Melalui pemahaman yang baik tentang struktur dan pertumbuhan serta berbagai
permasalah terkait gigi anak, khususnya gigi susu pada anak Anda, maka Anda pun bisa
membantu anak dalam menjaga giginya agar senantiasa sehat.

Anda mungkin juga menyukai