Anda di halaman 1dari 2

 Contoh kasus Anggaran Dana Desa

Korupsi Kas Desa Rp 52 Juta, Kades Sidoarjo Diserahkan ke Kejaksaan

Oleh : Suparno

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4257590/korupsi-kas-desa-rp-52-juta-kades-
sidoarjo-diserahkan-ke-kejaksaan?_ga=2.186032745.1946387559.1574612771-
1483741171.1569998369

DIAKSES PADA 24 NOVEMBER 2019

Jakarta - Polisi melimpahkan berkas penyidikan kasus korupsi kas Desa Pesawahan, Porong,
Sidoarjo. Pada pelimpahan ini, penyidik juga menyerahkan 2 tersangka.Kedua tersangka
adalah Kades Pesawahan nonaktif Aris (30) dan kontraktor Purwanto. Keduanya diserahkan
ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Sidoarjo untuk tahap penuntutan.Kedua tersangka terjerat
kasus korupsi APBDes tahun 2016. Berdasarkan hasil audit BPKP Jatim, perbuatan korupsi
kedua tersangka mengakibatkan kerugian negara Rp 52 juta.

Kedua tersangka ini diketahui melakukan korupsi anggaran proyek pavingisasi di RW 1 dan
RW 2 Desa Pesawahan. Anggaran dua proyek tersebut senilai Rp 510 juta, dengan rincian Rp
406 juta pavingisasi di RW 1, dan Rp104 juta di RW 2. Kasatreskrim Polresta Sidoarjo
Kompol Muhammad Haris mengatakan, modus korupsi yang dilakukan kedua tersangka
dengan mengurangi volume pavingisasi.'"Panjang pavingisasi seharusnya 1.700 meter dan
200 meter di RW 1 dan RW 2, ternyata setelah dicek di lapangan, panjang pengerjaan tidak
sesuai yang seharusnya," kata Harris kepada wartawan di Mapolresta Sidoarjo, Senin
(15/10/2018).

Ironisnya lagi, lanjut Haris, pengerjaan proyek peninggian jalan paving ini juga tanpa melalui
lelang. Oknum kepala desa itu langsung menunjuk kontraktor yang kemudian juga menjadi
tersangka."Akibat perbuatan tersangka ini negara mengalami kerugian sebesar Rp52 juta,"
tambah Harris.Harris menjelaskan, kedua tersangka dijerat pasal 2 dan atau pasal 3 dan atau
pasal 9 UU RI No 31 tahun1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sementara
Kades Pesawahan non aktif ini juga dijerat dengan pasal 55 ayat 1 KUHP.

"Tersangka akan di ancam pindana penjara paling singkat satu tahun, dan paling lama 20
tahun kurungan," tegas Haris.
 Analisis Mengenai Kasus Anggaran Dana Desa

Berdasarkan kasus yang telah dipaparkan diatas dapat kita lihat bahwa dalam
mengelola anggaran dana desa seringkali terjadi penyelewengan dan seringkali
melanggar aturan hingga menyebabkan terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.
Korupsi misalnya, tindakan ini merupakan suatu tindakan yang merugikan negara,
entah dimanapun terjadinya baik itu di tingkat desa , kota bahkan di tingkat nasional
sekalipun.
Korupsi yang dilakukan oleh berbagai oknum yang ada khusunya di desa
merupakan suatu tindakan tidak terpuji dan bahkan merugikan bagi masyarakat.
Anggaran dana desa yang ada seharusnya dimanfaatkan kegunaanya dengan sebaik
baiknya dan tidak untuk dinikmati sendiri oleh oknum oknum pejabat tinggi di tingkat
desa untuk kepentingan pribadi.
Sudah sepatutnya para pelaku korupsi ditingkat manapun diberi hukuman yang
setimpal seperti yang terjadi pada kasus diatas diberi hukuman yang sepantasnya yang
bertujuan agar menimbulkan efek jera bagi para pelakunya.

Anda mungkin juga menyukai